Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Klasifikasi Tongue Tie Berdasarkan Kadar Billirubin Bayi Baru Lahir Febriana Kartikawati; Syaiful Bachri; I Gusti Ayu Karnasih
Malang Journal of Midwifery (MAJORY) Vol 3 No 1 (2021): MAJORY
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang & IBI Ranting Pendidikan Kota Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/majory.v3i1.1795

Abstract

Tounge tie is a variation of the anatomy of the tongue frenulum, the frenulum being shorter and thicker than normal shape. This incident is experienced in many infants (General & General, 2013). Based on a preliminary study conducted at the Jember Clinic Hospital in August 2019, it was found that 20% of 45 baby births had tongue tie. This study aims to determine the relationship between tongue tie classification and billirubin levels of newborns at the Jember Regency Private Hospital. This type of research is a quantitative study with cross sectional approach. The population of 22 infants aged 0-7 days in January 2020 to April 2020 and obtained a sample of 22 babies using the incidental sampling technique. Data collection instruments using the patient's medical record file. Measuring instruments used are intervals and nominal with Spearman rho analysis using 2 tails significance with a confidence level of 95% (? = 0.050). The results showed a significant value <0.050 (0,000 <0.050) which means that there was a significant relationship between the tongue tie classification variable and the variable billirubin content. For health workers, especially midwives need to improve the ability to identify babies with tongue tie to prevent the increase in billirubin levels in newborns. Keywords: Tongue tie, Tie Classification And Billirubin Levels
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI CALON PENGANTIN WANITA MELALUI PENDAMPINGAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT DI KUA KALIWATES KABUPATEN JEMBER Riza Umami; Sutrisno Sutrisno; Syaiful Bachri
Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan) Vol 5 No 2 (2021): Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/j.idaman.v(5)i(2)y(2021).page:153-158

Abstract

A healthy pregnancy requires physical and psychological preparation which a mother-to-be must prepare before pregnancy occurs. In this regard, the impact of the unprepared mother-to-be can actually lead to a risky pregnancy that can lead to maternal death. Premarital health promotion aims to improve the community's ability to maintain and improve their health, namely premarital reproductive health, in this activity focused on planning healthy pregnancies. The purpose of this activity is that the prospective bride is able to plan a healthy pregnancy. Community service activities are carried out at KUA Kaliwates, Jember Regency with a target number of 35 CPW. The activity plan went through several stages, namely FGD training and assistance in planning healthy pregnancies and evaluating activities.The output of this activity is in the process of publication in an accredited National Journal and making a booklet with the title "Smart Plan for You because Pregnancy is Amazing" with No EC Certificate. 002021308669 dated June 30, 2021.The results of this activity are the value of the questionnaire in the pre test is dominated by sufficient knowledge level of 91%, the value of the questionnaire in the post test is dominated by a good knowledge level of 89% and the desire of CPW to get pregnant immediately is 71%.
Pengaturan Waktu Pemberian Makanan Tambahan dengan Status Gizi Berdasarkan Tinggi Badan Balita Syaiful Bachri
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan dr. Soebandi
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/jkds.v8i2.219

Abstract

In Bondowoso, the prevalence of stunting in February 2019 reached 17.54% of 45,002 toddlers. Stunting is closely related to inadequate nutritional intake, one of which is timing of suplementary feeding. The purpose of research was to determine the relationship of timing of suplementary feeding with nutritional status based on toddler’s height. This research was a correlational study with a case control approach. Population are 46 and 41 toddlers sample’s with proportional random sampling technique. The instrument used questionnaires, microtoise and z score’s aplication. The results showed that the value of toddlers with a history of correct time of giving suplementary feeding 56.1%, while 43.9% with a history of giving suplementary feeding are not appropriate. Toddlers who have normal height are 56,1%, who experienced stunting a number of 43.9%. From the results of the Spearman rank correlation test obtained a p value 0.310 <α (0.05) which means that H0 is rejected or means that there is a significant relationship between the timing of suplementary feeding and nutritional status based on height of toddlers. Expected interesting education is needed for the community about time of give suplementary feeding on time to prevent stunting in toddlers.
Stratigrafi Lajur Volkano-Plutonik Daerah Gorontalo, Sulawesi Syaiful Bachri
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 16 No. 2 (2006): Jurnal Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v16i2.356

Abstract

Daerah penelitian merupakan bagian dari lajur volkano-plutonik Sulawesi Utara yang dikuasai oleh batuan gunung api berumur Eosen sampai Pliosen, batuan plutonik Neogen, serta batuan sedimen yang umumnya materialnya berasal dari gunung api. Satuan batuan tertua pada lajur ini, yaitu Formasi Tinombo (Eosen - Miosen Awal), terdiri atas dua fasies, yaitu batuan gunung api dan batuan sedimen. Formasi Tinombo terbentuk bersamaan dengan terjadinya intrusi gabro, yang secara selaras ditindih oleh tiga satuan berumur Miosen Tengah - Pliosen Awal yang saling menjemari dan terbentuk pada laut dalam sampai dangkal. Ketiga satuan tersebut adalah batuan gunung api Bilungala yang murni tersusun oleh batuan gunung api , Formasi Dolokapa yang tersusun oleh batuan gunung api dan sedimen, dan Formasi Randangan yang murni tersusun oleh batuan sedimen. Pada saat yang bersamaan terbentuk batuan plutonik (Diorit Bone) yang diduga komagmatik terhadap batuan gunung api Bilungala. Pada Pliosen Tengah terjadi pembentukan batuan gunung api (breksi, tuf dan lava) bersusunan menengah sampai asam, yaitu Batuan Gunung api Pani di bagian barat, Breksi Wobudu di bagian utara - tengah, dan Batuan Gunung api Motomboto di bagian timur daerah penelitian. Secara bersamaan terjadi pembentukan batuan plutonik Diorit Boliohuto yang diduga komagmatik terhadap batuan-batuan gunung api tersebut. Pada Pliosen Akhir - Plistosen Awal diendapkan Formasi Lokodidi di lingkungan laut dangkal sampai darat, berupa sedimen molasa yang diselingi tuf. Bersamaan dengan itu terjadi pula pembentukan aglomerat, lava, dan tuf dari Batuan gunung api Pinogu yang bersusunan menengah sampai asam, dan kemungkinan besar terbentuk pada lingkungan yang sama dengan endapan molasa tersebut. Batuan plutonik yang terbentuk bersamaan dengan batuan gunung api Pliosen -Plistosen ini adalah Granodiorit Bumbulan. Selama Plio-Plistosen batugamping terumbu berkembang terutama di daerah pantai selatan, endapan danau di daerah Danau Limboto, dan bersamaan dengan itu endapan teras sungai terbentuk dan terangkat pada Plio-Plistosen. Diperkirakan sejak Plistosen Awal endapan-endapan ini mengalami pengangkatan. Kata kunci: stratigrafi, litostratigrafi, lajur volkano-plutonik, Sulawesi Utara
Peran Deformasi Pensesaran Mendatar Terhadap Pembentukan Beberapa Cekungan Kecil Paleogen di Sumatera Barat dan Jambi Syaiful Bachri
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 16 No. 4 (2006): Jurnal Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v16i4.367

Abstract

Peleogene small basins (sub-basins) occur in West Sumatra and Jambi, either in the volcanic arc or in the southwestern margin of the Central Sumatera Basin area. According to previous reports, the small basins were developed due to regional extensional tectonics. On the basis of radar image interpretation, supported by field observation on some structural features, the small basins are interpreted to have been formed by a regional strike-slip system related to deformation of the Sumatera Fault. Smaller scaled structures may be developed within the strike-slip fault zone, either as strike-slip faults, normal faults, or combined strike-slip and normal faults, forming a braided structural pattern. Convergent movement within the braided zone may result in uplifting of some blocks, whilst the divergent movement will result in a low morphology to form relatively small basins. Keywords: Paleogene Basin, strike-slip deformation, Sumatera Fault, convergent, divergent
Ketersediaan Air Bersih Dari Kontaminasi Sanitasi Yang Buruk dan Penularan Penyakit Dalam Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Lainungan, Kabupaten Sidenreng Rappang: Pengabdian Syaiful Bachri; Achmad Hilal; Rahmat Pannyiwi; Lorensius Lonik; Ismail
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2255

Abstract

Ketersediaan air bersih merupakan komponen vital dalam menunjang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Desa Lainungan di Kabupaten Sidenreng Rappang masih menghadapi permasalahan serius terkait pencemaran sumber air akibat praktik sanitasi yang buruk, seperti pembuangan limbah rumah tangga dan kotoran ternak secara sembarangan. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit berbasis lingkungan seperti diare, tifus, dan infeksi kulit yang berdampak pada kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan pendekatan edukasi dan aksi nyata berbasis partisipasi warga. Kegiatan dilakukan selama tiga bulan dengan beberapa tahapan, yaitu survei awal untuk mengidentifikasi sumber pencemaran dan kebiasaan masyarakat, penyuluhan mengenai pentingnya air bersih dan sanitasi sehat, serta pelatihan pembuatan biofilter dan pengelolaan limbah rumah tangga. Selain itu, tim bersama warga melakukan kerja bakti membersihkan sumber air, memperbaiki saluran pembuangan, dan membangun sarana sederhana untuk menjaga kualitas air.Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sanitasi sehat, dari 30% sebelum program menjadi 85% setelah intervensi. Perubahan perilaku juga terlihat dari mulai diterapkannya kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi pembuangan limbah ke sumber air. Dua bulan setelah program, terjadi penurunan laporan kasus penyakit diare dan penyakit kulit di desa tersebut.Kesimpulannya, PkM ini membuktikan bahwa edukasi dan aksi kolaboratif mampu mengubah perilaku masyarakat, meningkatkan kualitas air bersih, dan menurunkan risiko penyakit. Keberlanjutan program serupa diharapkan dapat diperluas ke desa-desa lain di Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai upaya jangka panjang dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Lubang Resapan Biopori Sebagai Upaya Mengurangi Banjir dan Pemanfaatan Sampah Organik Di Desa Kalibaru, Cirebon Corazon Sofronia; Syaiful Bachri
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 3 (2025): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/abdilaksana.v6i3.53424

Abstract

sehari-hari. Biopori menjadi cara sederhana untuk melakukan pengelolaan air dan sampah organik. Pelaksanaan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pentingnya menjaga lingkungan dengan meningkatkan daya resapan tanah dan pengelolaan sampah organik. Oleh karena itu, kegiatan ini memberikan pendampingan seperti pembuatan lubang resapan biopori, cara kerja, perawatan dan pengelolaan sampah organik menjadi kompos. Sasaran pendampingan ini adalah warga dan karang taruna Desa Kalibaru. Metode ABCD (Asset Based Community Development) digunakan dalam proses pelaksanaan pengabdian yang terdiri dari lima tahap, yaitu menemukan aset dan potensi, membuat impian, menyusun strategi, dan mewujudkan strategi. Pembahasan dalam kegiatan pengabdian ini berupa: 1) Memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait pentingnya menjaga lingkungan sekitar, 2) Memperkenalkan biopori mulai dari pembuatan, alat dan bahan, cara kerja hingga manfaatnya, 3) Pendampingan membuat lubang resapan biopori, 4) Pendampingan pengelolaan sampah organik. Kesimpulan dari kegiatan ini menghasilkan dua hal: 1) Peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar, 2) Kepemilikan lubang resapan biopori untuk pengelolaan air dan sampah organik.
Pengaruh Penggunaan Media Video Berbasis HBM terhadap Persepsi tentang Asupan Gizi Seimbang pada WUS di Wilayah Kerja Puskesmas Jember Kidul Essa Puspito Ningtyas, Anggraeni; Syaiful Bachri; Jamhariyah
JPNM Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin Vol. 3 No. 3 (2025): October : Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin (ACCEPTED)
Publisher : SM Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59945/jpnm.v3i3.694

Abstract

Latar Belakang : Kurangnya asupan gizi seimbang dapat berdampak pada kesehatan yakni dapat mengalami gangguan Kekurangan Energi Kronik (KEK). Dimana gangguan tersebut berdampak pada kesehatan WUS saat masa kehamilan. Kerucut pengalaman Edgar Dale dianut secara luas untuk menentukan alat bantu atau media yang sesuai. Tujuan : menganalisa pengaruh media video berbasis HBM terhadap persepsi tentang asupan gizi seimbang pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Jember Kidul. Metode yang digunakan adalah strategi sampel komprehensif dengan total tiga puluh responden. Sesuai dengan teori model kepercayaan Heilt, kuesioner persepsi adalah alat yang digunakan. Analisis data dengan metode Uji-T Independen. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sedikit variasi nilai rata-rata persepsi WUS antara mereka yang menerima media video dan mereka yang tidak menerima, yaitu masing-masing sebesar 43,46% dan 42,00%. Berdasarkan hasil uji t-test independen yang memiliki nilai p sebesar 0,278≥0,05 dan 0,279≥0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh media video berbasis HBM terhadap pandangan tentang pola makan seimbang di wilayah kerja Puskesmas Jember Kidul. Kesimpulan : Pemahaman tentang gizi seimbang pada WUS tidak terpengaruh oleh penggunaan media video berbasis HBM. Untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan sukses, diharapkan WUS dan keluarga mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya mengonsumsi gizi seimbang untuk mencegah terjadinya Kekurangan Energi Kronis (KEK). Introduction : Lack of balanced nutritional intake can have an impact on health, namely being able to experience Chronic Energy Deficiency (CHD) disorders. Where these disorders have an impact on the health of WUS during pregnancy. Edgar Dale's cone of experience is widely adopted to determine appropriate tools or media. Purpose : to analyze the effect of HBM-based video media on perceptions of balanced nutritional intake in WUS in the Jember Kidul Puskesmas work area. Method: The method used is a comprehensive sample strategy with a total of thirty respondents. In accordance with the Heilt trust model theory, the perception questionnaire is the tool used. Data analysis using the Independent T-Test method.. Result : The study's findings indicate that there is little variation in the mean value of WUS perceptions between those who receive video media and those who do not, at 43.46% and 42.00%, respectively. Based on the results of the independent t-test test, which had p-values of.278≥0.05 and.279≥0.05, H0 is accepted and Ha is rejected, indicating that there is no impact of HBM-based video media on views of a balanced diet in the Jember Kidul Health Center's work area. Discuss and Conclusion : The notion of balanced diet in WUS remains unaffected by the usage of HBM-based video media. In order to develop a healthier and more successful generation, it is anticipated that WUS and families would get instruction regarding the significance of eating a balanced dietary intake to prevent the occurrence of Chronic Energy Deficiency (CHD).
Hubungan Modelling Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan di Wilayah Puskesmas Sumbersari Nindya Djoeana Aurelittar Arfieant; Syaiful Bachri; Dian Aby Restanty
JPNM Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin Vol. 3 No. 3 (2025): October : Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin (ACCEPTED)
Publisher : SM Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59945/jpnm.v3i3.689

Abstract

Pada dua hingga tiga persen kehamilan, kesulitan muncul akibat hipertensi, suatu kondisi medis yang sering berkembang selama kehamilan. Gaya hidup merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya hipertensi pada kehamilan. Albert Bandura menegaskan bahwa taktik pemodelan, atau proses peniruan dari lingkungan, membentuk perilaku manusia. Tujuannya untuk mengetahui hubungan pemodelan gaya hidup di wilayah Puskesmas Sumbersari dengan kejadian hipertensi pada kehamilan. Penelitian ini menggunakan metodologi case control dan desain penelitian analitis. Seluruhnya ada 62 responden, dan strategi pengambilan sampelnya menggunakan basic random sampling. Kuesioner yang dirancang untuk pemodelan gaya hidup adalah alat yang digunakan. Uji Koefisien Kontingensi diterapkan dalam analisis data. Berdasarkan temuan penelitian, dari 44 responden, mayoritas meniru gaya hidup sehat, sementara 18 orang meniru gaya hidup tidak sehat. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,608 dan nilai p value sebesar 0,000 pada hasil uji chi square menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat. Terdapat hubungan yang bermakna antara pemodelan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada kehamilan di wilayah Puskesmas Sumbersari. Ibu hamil memperhatikan pola hidup sehat yang dijalani orang tuanya, baik sebelum maupun selama hamil. Ibu hamil dan keluarganya harus diedukasi tentang pola hidup sehat.