Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Relevansi penggunaan dangdut sebagai media efektif pengumpul massa kampanye pada pemilihan umum 2019 Madonna, Metha; Dillah, Arya
Jurnal Komunikasi Profesional Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.464 KB) | DOI: 10.25139/jkp.v4i2.2787

Abstract

Abstract: The Presidential Election event in 2019 actually becomes a reflection of the establishment of the nation in democracy. General Election (Election) is the beginning of laying the foundation of the nation's democracy. Various campaign strategies are pursued by the success team, political parties and sympathizers of the Election contestants, including using dangdut music as an attraction for community gatherers (the masses).There is no accurate calculation about the mass of the campaign that gathered due to the appeal of dangdut with votes. But in fact the Golongan Karya (Golkar) is the party that first used dangdut in 1971 to be used as a campaign weapon. At that time Rhoma Irama, known as the King of Dangdut, attracted the attention of the masses. In 1977 Rhoma Irama succeeded in making the Partai Persatuan Pembangunan (PPP) defeat Golkar's dominance in Jakarta and Aceh.Result: music as a campaign media is very dominant as a means of entertainment and propaganda as well as attracting the masses in campaign. The use of dangdut as an effective media, mass campaign collectors show that it is still very relevant because people still like to watch dangdut directly despite political speeches. Even the two candidates for the Presidential Candidate (Capres) also used the dangdut and the most popular song to be used as the theme song as an identification song for the contestants.The results of interviews and data mining of key informants and informants from the 2019 presidential election success team, admitted that the use of dangdut music is still very relevant and strategic to gather the public to be moved consciously or unconsciously to attend a campaign activity. Dangdut music is also considered to be segmented or targeted specifically at certain layers of society, especially dangdut fans.Methodology: Descriptive qualitative quantitative paradigm research was carried out through surveys with direct observations in the field, the distribution of questionnaires was strengthened by interviews with mass of campaign participants as well as a number of informants such as political party figures, observers of political communication and people related to politics.Keywords: Relevance, Dangdut Music, Election Campaign
LITERASI PEMANFAATAN GADGET PADA MASA PANDEMI DI RT 03/RW 01 KELURAHAN KALIABANG TENGAH KOTA BEKASI Harahap, Hamida Syari; Sovianti, Rina; Madonna, Metha; Harahap, Arifin S.
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i2.3969

Abstract

Situasi pandemi akabat covid 19 telah banyak memberikan perubahan pada aktifitas dan pola hidup manusia. Kesiapan untuk menerima situasi tersebut memang tidak mudah. Beradaptasi merupakan jawaban terbaik untuk situasi tersebut. Beradaptasi terhadap pemanfaatan gadgetdalam berbagai aktifitasdiharapkan jadi solusi terutama pada sektor pendidikan dan perekonomian. Kelurahan Kaliabang Tengah khususnya RT 03/RW 01 merupakan salah satu wilayah kegiatan pengabadian masyarakat yang kami laksanakan dengan tema  Literasi pemanfaatan gadget pada situasi pandemi. Aktifitas perekonomian di wilayah ini kebanyakan berdagang. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan warga dan diharapkan mengadopsi pengetahuan tersebut. Berdasarkan  observasi diperoleh dua kategori adopter yaitulate majority dan laggard. Usaha yang dilakukan pada kelompok ini adalah memberikan contoh konkrit keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan gadget dalam meningkatkan penjualan yaitu tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, lebih menhemat tenaga dan tidak memerlukan tempat sehingga lebih hemat biaya dan juga dapan menjual berbagai jenisproduk. Kata kunci: Pandemi, gadget, adopter 
Relevansi penggunaan dangdut sebagai media efektif pengumpul massa kampanye pada pemilihan umum 2019 Madonna, Metha; Dillah, Arya
Jurnal Komunikasi Profesional Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.464 KB) | DOI: 10.25139/jkp.v4i2.2787

Abstract

Abstract: The Presidential Election event in 2019 actually becomes a reflection of the establishment of the nation in democracy. General Election (Election) is the beginning of laying the foundation of the nation's democracy. Various campaign strategies are pursued by the success team, political parties and sympathizers of the Election contestants, including using dangdut music as an attraction for community gatherers (the masses).There is no accurate calculation about the mass of the campaign that gathered due to the appeal of dangdut with votes. But in fact the Golongan Karya (Golkar) is the party that first used dangdut in 1971 to be used as a campaign weapon. At that time Rhoma Irama, known as the King of Dangdut, attracted the attention of the masses. In 1977 Rhoma Irama succeeded in making the Partai Persatuan Pembangunan (PPP) defeat Golkar's dominance in Jakarta and Aceh.Result: music as a campaign media is very dominant as a means of entertainment and propaganda as well as attracting the masses in campaign. The use of dangdut as an effective media, mass campaign collectors show that it is still very relevant because people still like to watch dangdut directly despite political speeches. Even the two candidates for the Presidential Candidate (Capres) also used the dangdut and the most popular song to be used as the theme song as an identification song for the contestants.The results of interviews and data mining of key informants and informants from the 2019 presidential election success team, admitted that the use of dangdut music is still very relevant and strategic to gather the public to be moved consciously or unconsciously to attend a campaign activity. Dangdut music is also considered to be segmented or targeted specifically at certain layers of society, especially dangdut fans.Methodology: Descriptive qualitative quantitative paradigm research was carried out through surveys with direct observations in the field, the distribution of questionnaires was strengthened by interviews with mass of campaign participants as well as a number of informants such as political party figures, observers of political communication and people related to politics.Keywords: Relevance, Dangdut Music, Election Campaign
PENDAMPINGAN GURU SMK ANANDA BEKASI UNTUK MELAKUKAN PENYULUHAN ANTI BULLYING KEPADA PESERTA DIDIK Madonna, Metha; Novrian, Novrian; Reza, Fikri
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.392 KB) | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v2i2.61

Abstract

Abstrak : Kasus perundungan atau bullying pada kalangan remaja, khususnya pelajar terus meningkat beberapa tahun terakhir. KPAI mencatat hingga akhir 2021 terjadi 17 kasus yang melibatkan peserta didik dan pendidik. Hal ini menunjukkan situasi kritis memprihatinkan. Permasalahan bullying terus merebak karena bukan lagi tindakan yang bersifat insidentil dalam bentuk aksi agresif mengintimidasi bahkan menyakiti secara fisik tapi juga menyerang kejiwaan korbannya, hingga berujung kematian. Faktanya bullying menjelma seperti penyakit menular dan jadi kejahatan massal serta dapat terjadi kepada semua orang, pada berbagai tingkatan atau jenjang pendidikan, namun bullying dapat dihentikan. Selanjutnya guna menekan terjadinya kasus bullying di sekolah maka perlu partisipasi para guru untuk melakukan penyuluhan sekaligus penanganan bila telah tejadi perundungan. Guru perlu dibekali pengetahuan mengenai metode dan teknik berkomunikasi serta kecakapan memberikan penyuluhan anti bullying kepada peserta didik. Sebagai wujud kepedulian terhadap tumbuh kembang generasi remaja yang sehat fisik maupun mental, maka FIKOM Universitas Bhayangkara Jakarta Raya menyelenggarakan pendampingan bagi para pendidik, tenaga kependidikan serta pengurus OSIS SMK Ananda Bekasi untuk meningkatkan komunikasi dan penyuluhan anti bullying kepada peserta didik. Tujuan kegiatan: Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang bekerjasama dengan KPAID Bekasi yaitu menggencarkan penyebaran informasi, sosialisasi sekaligus kemampuan para guru agar dapat mendeteksi dini terjadinya perundungan di lingkungan sekolah. Metode pelaksanan: (1) Pelatihan berupa penyampaian literasi, edukasi dan diskusi tentang bullying, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) serta peran pendidik sebagai orangtua di sekolah. (2) Pendampingan berupa konsultasi, pengadaan literasi sebagai pedoman atau standar operasional prosedur manakala terjadi kasus perundungan. Kata Kunci: Pendampingan, penyuluhan, bullying, guru SMK
LITERASI KEBANGSAAN DAN BAHASA MELALUI KOLABORATIF STORYTELLING BAGI SISWA SEKOLAH INDONESIA DAVAO, MINDANAO, FILIPINA Musiana Yudhawasthi, Ciwuk; Madonna, Metha; Aulia Putri, Yuliana; Maharani, Tiara
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4620-4629

Abstract

Sekolah Indonesia Davao (SID) awalnya hanya diperuntukan bagi home staff Konsulat Jenderal Davao City, namun kini dapat dimanfaatkan juga oleh seluruh warga  Indonesia yang menetap di Mindanao, Filipina, khususnya warga keturunan Indonesia yang masuk secara illegal di Filipina. Permasalahan besar yang dihadapi oleh warga keturunan Indonesia yang telah menetap selama beberapa generasi di Filipina adalah minimnya literasi kebangsaan dan kemampuan berbahasa disebabkan kurangnya partisipasi orangtua dalam menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari termasuk  pengetahuan mengenai bangsa dan budaya Indonesia. Kebanyakan masyarakat keturunan tersebut tinggal di daerah terpencil, sulit dijangkau dan berada di bawah garis kemiskinan. Situasi tersebut mendorong Universitas Bhayangkara Jakarta Raya bekerjasama dengan Sekolah Indonesia Davao (SID) mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Collaborative Storytelling bagi Siswa di Sekolah Indonesia Davao guna mendukung Program Indonesianisasi Anak Indonesia. Tujuan: meningkatkan literasi kebangsaan dan bahasa anak keturunan Indonesia khususnya di wiayah Mindanao. Metode: diterapkan dalam tiga bentuk yaitu literasi,  tradisi lisan, dan  literasi warisan budaya. Sasaran kegiatannya adalah siswa seluruh kelas di SID. Rekomendasi: diperlukan usaha untuk mempercepat praktik Bahasa Indonesia dengan cara yang menyenangkan di Sekolah Indonesia Davao, memotivasi agar anak mau belajar di Indonesia dan mengenal tentang Indonesia dengan lebih baik.
LITERASI KEBANGSAAN DAN BAHASA MELALUI KOLABORATIF STORYTELLING BAGI SISWA SEKOLAH INDONESIA DAVAO, MINDANAO, FILIPINA Musiana Yudhawasthi, Ciwuk; Madonna, Metha; Aulia Putri, Yuliana; Maharani, Tiara
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4620-4629

Abstract

Sekolah Indonesia Davao (SID) awalnya hanya diperuntukan bagi home staff Konsulat Jenderal Davao City, namun kini dapat dimanfaatkan juga oleh seluruh warga  Indonesia yang menetap di Mindanao, Filipina, khususnya warga keturunan Indonesia yang masuk secara illegal di Filipina. Permasalahan besar yang dihadapi oleh warga keturunan Indonesia yang telah menetap selama beberapa generasi di Filipina adalah minimnya literasi kebangsaan dan kemampuan berbahasa disebabkan kurangnya partisipasi orangtua dalam menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari termasuk  pengetahuan mengenai bangsa dan budaya Indonesia. Kebanyakan masyarakat keturunan tersebut tinggal di daerah terpencil, sulit dijangkau dan berada di bawah garis kemiskinan. Situasi tersebut mendorong Universitas Bhayangkara Jakarta Raya bekerjasama dengan Sekolah Indonesia Davao (SID) mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Collaborative Storytelling bagi Siswa di Sekolah Indonesia Davao guna mendukung Program Indonesianisasi Anak Indonesia. Tujuan: meningkatkan literasi kebangsaan dan bahasa anak keturunan Indonesia khususnya di wiayah Mindanao. Metode: diterapkan dalam tiga bentuk yaitu literasi,  tradisi lisan, dan  literasi warisan budaya. Sasaran kegiatannya adalah siswa seluruh kelas di SID. Rekomendasi: diperlukan usaha untuk mempercepat praktik Bahasa Indonesia dengan cara yang menyenangkan di Sekolah Indonesia Davao, memotivasi agar anak mau belajar di Indonesia dan mengenal tentang Indonesia dengan lebih baik.
Pembekalan Penguasaan Media Digital Bagi Penyuluh Kesehatan Dalam Upaya Membangun Ketahanan Kesehatan Warga Jakarta Selatan Madonna, Metha; Reza, Fikri; Novrian, Novrian
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.52 KB) | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v1i2.40

Abstract

Guna mensukseskan program vaksinasi nasional diperlukan sebuah rencana yang diawali dengan pengumpulan data dan informasi. Tujuannya agar tepat sasaran sehingga bisamenyelesaikan permasalahan dengan tuntas. Karenanya sebelum program mobilisasi massa tersebut dilaksanakan perlu dipersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), penyuluh kesehatan agar mampu menyebarkan informasi yang bersifat persuasif, menggugah dan mengajak masyarakat agar terlibat dalam program tersebut.Pelatihan bagi SDM petugas medis khususnya penyuluh kesehatan maupun penyuluh swadaya di Jakarta Selatan, menjadi sangat mendesak mengingat saat ini arus informasi dan komunikasi yang melekat di masyarakat yaitu menggunakan perangkat komunikasi digital. Terlebih situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang sifatnya fluktuatif yang memaksa aktivitas sebagian besar masyarakat Ibukota dilakukan Work From Home (WFH). Maka alasan pelatihan cyber extension menjadi sangat realistis sesuai dengan kondisi masyarakat terkini. Tujuan pelatihan dan bimbingan teknis bagi petugas medis dan penyuluh kesehatan dalam perancangan konten cyber extension guna mendukung sosialisasi penerapan protokol kesehatandan mensukseskan program vaksinasi nasional. Kegiatan ini dimaksudkan membekali petugas medis khususnya penyuluh kesehatan agar mampu menguasai berbagai fitur atau aplikasi dalam cyber extension, baik melalui aplikasi media sosial maupun membuat website atau blog sederhana.Hasil pelatihan yang dilakukan telah membantu para penyuluh swadaya untuk mengoperasikan sejumlah aplikasi beserta fitur di media sosial, utamanya WhatApps (WA), Instagram (IG) dan YouTube guna mendukung tugas dan fungsi mereka dalam melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi kepada warga. Risiko terpapar virus pada penyuluh serta keterbatasan jumlah penyuluh atau petugas kesehatan untuk melaksanakan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat, merupakan dua faktor penting perlunya penguasaan media digital.
Utilization of User Generated Content (UGC)-Based Online Media by Citizen Journalists as a Development Communication Channel Madonna, Metha; Siregar, Nasaruddin; Soelistyowati, Rr Dinar; Reza, Fikri; Neesha, Azzuri Raja
Journal of Science and Science Education Vol. 6 No. 2 (2025): October
Publisher : Pascasarjana, Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jossed.v6i2.11878

Abstract

Advances in Digital Communication Technology have significantly altered the landscape of journalism and broadcast media. Traditional boundaries of journalistic practice, once confined to established press institutions and public broadcasting, have expanded to include anyone, anywhere, anytime, through the phenomenon of citizen journalism. Originally emerging through social media, this form of journalism has been adopted by numerous online mass media via the User Generated Content (UGC) concept. While UGC has led to an overflow of information, it also offers opportunities for community-oriented individuals to disseminate information and socialize programs aimed at community empowerment. This paper proposes a detailed exploration into using UGC as a participatory extension channel to empower communities in their developmental efforts. The primary objective of this study is to design a framework for participatory extension using internet channels, enhancing the effectiveness of UGC in community development. This study adopts a qualitative research approach utilizing a phenomenological method to instrumentally describe observed phenomena and explore the expansive and beneficial potential of UGC media in development communication. The results of the study show that: (1) Citizen Journalism as a Participatory Tool: Citizen journalists represent a sector of the populace capable of actively participating in the communication of developmental processes and outcomes. This is primarily conducted through article uploads on UGC-based online media platforms. (2) UGC as an Alternative Communication Channel: UGC provides a low-cost, alternative channel for the dissemination of information and the socialization of development initiatives. Its potential to reach a broad audience makes it a valuable tool in development communication strategies