Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Inclusiveness in Religion: UIN Sunan Kalijaga's Religious Laboratory for Local Wisdom and Harmony Syihabuddin, Muhammad; Adi Pradana, Mahatva Yoga; Abdul Wafi, Hasan
Jurnal Dialog Vol 47 No 2 (2024): Dialog
Publisher : Sekretariat Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/dialog.v47i2.984

Abstract

The inclusivity approach in religious studies emphasizes the importance of openness to the diversity of religious views and practices, which is considered capable of enriching interfaith dialogue. This paper seeks to see the face of UIN Sunan Kalijaga's Religious Laboratory as an important element and icon of equality and diversity in the frame of inclusiveness. This research uses a qualitative methodological approach with literature analysis and empirical observation to understand how this laboratory integrates inclusive values into religious education. The results show that the Inclusive Religion Laboratory has succeeded in creating an academic space that supports pluralism, interreligious dialog, and tolerance. This laboratory not only acts as a research center but also as a model for applying local wisdom in an academic context that respects diversity. In addition, the UIN Sunan Kalijaga Campus Mosque is also a symbol of openness and respect for diversity, which supports inclusivity efforts in the campus community. In conclusion, UIN Sunan Kalijaga's Inclusive Religion Laboratory is a concrete example of how local wisdom and religious values can be integrated into religious education to promote inclusivity, tolerance, and interfaith dialogue. This article suggests that other religious institutions adopt similar approaches to strengthen efforts to create harmony in a multicultural society. The implementation of inclusive values in religious education is expected to be the foundation for the creation of peace and tolerance among religious communities.
RELASI KUASA POLITIK TOKOH AGAMA DALAM HEGEMONI PEMILUKADA 2020 Adi Pradana, Mahatva Yoga
Living Islam: Journal of Islamic Discourses Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/lijid.v3i2.2418

Abstract

AbstrakArtikel ini menggambarkan relasi kuasa politik yang dilakukan tokoh agama di Kabupaten Malang dalam rangka pemilihan kepala daerah. Dalam wilayah sosial kemasyarakatan, tokoh agama memiliki status yang tinggi sampai akhirnya disebut sebagai elit lokal. Status sosial itu berupa kekuasaan yang lahir dari legitimasi masyarakat. Selain itu kekuasaan politik yang di miliki berasal dari jaringan yang dibangun dengan latar belakang organisasi. Meskipun tulisan ini berawal dari hasil survey, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan model studi kasus. Dimana yang menjadi sumber data berasal hasil wawancara tokoh, masyarakat serta pelaku yang tinggal dan mengenal tokoh agama yang masuk dalam politik. Dalam konteks lokalitas masyarakat Kabupaten Malang, tokoh agama menjadi rujukan alternatif pemecahan masalah. Kekuasaan tokoh agama menjadi modal awal dipilih oleh masyarakat. Oleh karena itu sangatlah wajar apabila tokoh agama memiliki posisi yang penting dalam kontestasi politik lokal. Dengan dimensi kekuasaan yang dijelaskan oleh Gaventa dalam teori Powercube serta tokoh filsafat politik lain. Menunjukkan kekuasaan tokoh agama berada dalam wilayah yang disebutkan Gaventa, terlihat didalam struktur kekuasaan, tidak terlihat diluar sebagai penasehat dan tersembunyi dengan melakukan gerakan bawah tanah. Oleh karena itu posisi tokoh agama dalam berpolitik juga menjadi kian digemari oleh para elit politik dalam dukung mendukung.
ANALISIS FENOMENOLOGIS ATAS TRADISI MALAPEH KAWUA PADI DI AIA MANGGIH: KAJIAN LIVING HADIS Adi Pradana, Mahatva Yoga; Abror, Indal; Meri Oktarini
Living Islam: Journal of Islamic Discourses Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/lijid.v5i2.4053

Abstract

Abstrak Kajian living hadis tradisi Malapeh Kawua Padi di Kenagarian Aia Manggih berlandaskan metode kualitatif berdasar teori gagasan Alfred Schutz dalam konsep in order to motif (tujuan) serta becauce of motiv (sebab) sebagai obor Fenomenologi tradisi malapeh kawua padi masyarakat Aia manggih pada masa bercocok tanam dimulai. Praktek tradisi malapeh kawua padi berangkat dari adanya nilai sunnah yang hidup dan menyatu dalam ruang tradisi. Hadis nabi terkait niat/nazar rujukan teologis riwayat Imam Ad-Daruqutni nomor 4273 menjadi landasan utama hadirnya tradisi Malapeh Kawua padi di tengah peradaban masyarakat Aia manggih. Tradisi Malapeh Kawua padi menawarkan nilai-nilai kehidupan dan agama yang terus dilestarikan masyarakat hingga era Dewasa ini bersamaan dengan peran setiap elemen masyarakat. Pengaplikasian tradisi malapeh kawua padi menempatkan motiv tersendiri sebagai kursus pelestarian tradisi luhur, penyelarasan visi yang sama, pengaruh kondisi wilayah, serta membudayakan tradisi keagamaan sekaligus momentum dalam mendekatkan diri kepada Allah swt.   Kata Kunci: Living Hadis, Tradisi, Malapeh Kawua Padi, fenomenologi, Kenagarian Aia manggih   Abstract The study of the living hadith of the Malapeh Kawua Padi tradition in Kenagarian Aia Manggih is based on a qualitative method based on Alfred Schutz's theory in the concept of in order to motif and the cause of motivation as a torch. The practice of the Malapeh Kawua Padi tradition departs from the existence of sunnah values that live and are integrated in the tradition space. The prophet's hadith related to the theological reference intention/voice of Imam Ad-Daruqutni's history number 4273 became the main basis for the presence of the Malapeh Kawua padi tradition in the midst of the civilization of the Aia Manggih people. The Malapeh Kawua Padi tradition offers life and religious values that the community continues to preserve until today's era along with the role of every element of society. The application of the Malapeh Kawua Padi tradition places its own motivation as a course in preserving noble traditions, aligning the same vision, influencing regional conditions, as well as civilizing religious traditions as well as momentum in getting closer to Allah swt.   Keywords: living hadith, tradition, Malapeh Kawua Padi, phenomenologi, Kenagarian Aia Manggih