Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Integrated Health Education (IHE) Method: An Impact on Tuberculosis Health Education for the Sub-district of Sumowono Society, Indonesia Rahayu, Sri Ratna; Fauzi, Lukman; Semadi, Ngakan Putu Djaja; Rizqi, Nisrina Dwi; Prehamukti, Anggit Aprindrian; Lestari, Susanti; Firdhausy, Hima Sakina; Merzistya, Aufiena Nur Ayu; Khasanah, Amelia Fitra
Unnes Journal of Public Health Vol 10 No 2 (2021): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang (UNNES) in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujph.v10i2.46864

Abstract

Tuberculosis (TB) case results in Semarang Regency is still in the low category. The IHE method was developed through counseling and training to support the community empowerment needed in assisting TB cases handling and determination. This study aims to determine the IHE method's effect and effectiveness on the knowledge and attitudes of Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (Empowerment of Family Welfare; PPK) members regarding TB disease. A quasi-experimental one-group pretest-postest design and a sample size of 25 active PKK members in the Sumowono sub-district were used. Then, the data were analyzed using the Wilcoxon test and N-Gran Score. The results showed the IHE method's effect on PKK members knowledge and attitudes regarding TB disease with P-values of 0.034 and 0.029, respectively. The IHE method effectively improved the PKK members attitudes towards TB disease (mean= 61.43%). There was an increase in the knowledge and attitudes of PKK mothers about TB disease through health education using the IHE method. The development in IHE is needed to be applied as a health education method in various other diseases.
Kespro For Teenagers: Sex Education berbasis Peer Group Activity pada Siswa SMA di Kota Semarang Khasanah, Amelia Fitra; Zainafree, Intan; Maharani, Chatila; Dimarti, Safira Chairani; Putra, Tyar Bhatara
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja menjadi salah satu kelompok masyarakat yang menjadi bonus demografi 2045 untuk Indonesia. Perbedaan antara remaja dan anak-anak antara lain adanya perkembangan secara fisik, sosial, mental, dan emosional. Keingintahuan yang tinggi, kesukaan pada petualangan dan aktivitas risiko tinggi yang ditambah dengan kebutuhan aktualisasi diri di lingkungannya menyebabkan remaja rentan kesulitan mengambil keputusan. Keputusan-keputusan yang diambil oleh remaja juga banyak dipengaruhi oleh teman sebayanya. Kondisi inilah yang seringkali membuat remaja rentan mengalami problematika yang berkaitan dengan keputusan-keputusan krusial tentang dirinya, termasuk atas otonomi sistem reproduksi dan pengetahuan seksual. Edukasi kesehatan reproduksi telah diberikan di tingkat sekolah. Meskipun pihak sekolah telah berupaya menyediakan informasi kesehatan reproduksi dalam beberapa program, isu yang berkaitan dengan psikologi remaja, kejahatan seksual, dan pornografi masih belum dibahas secara mendalam di program tersebut. Dengan demikian, upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran remaja terkait kesehatan reproduksi dan seksual masih perlu dilakukan, terutama dengan melibatkan pihak-pihak yang menguasai dan membawa informasi yang lebih mendalam mengenai kesehatan reproduksi remaja dan isu yang berkaitan. Salah satu metode yang digunakan adalah pembentukan peer group. Siswa SMA Negeri 1 Semarang dan SMA Negeri 3 Semarang diberdayakan untuk dapat menjadi tutor sebaya yang membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran teman sebayanya dalam isu kesehatan reproduksi remaja. Tutor atau kader tersebut menjadi pemimpin dalam kelompok diskusi kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sharing dan verifikasi informasi kesehatan reproduksi remaja ke sebaya membuat remaja lebih paham dan terbuka. Ke depannya, kegiatan ini diharapkan dapat membantu siswa membentuk nalar dan kemampuan decision-making berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja.
Mortality Among Dengue Infection Patients in Bandung City 2022 Salsabila, Diyana; Ningrum, Dina Nur Anggraini; Khasanah, Amelia Fitra; Alwi, Luqman; Andar, Nadiya Arawinda; Palgunadi, Palgunadi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 20 No. 4 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang in collaboration with Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI Tingkat Pusat) and Jejaring Nasional Pendidikan Kesehatan (JNPK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v20i4.10694

Abstract

Dengue infection is caused by the dengue virus. In 2021 in Indonesia, 705 mortalities were due to dengue infection, while in 2022, 1,232 mortalities. The CFR in 2019 was 0.67%, in 2020 it was 0.69%, and in 2021 it was 0.96%. Bandung City is one of the endemic areas. In 2022, found 21 reported mortality, with a CFR of 0.47% in 2020, 0.35% in 2021, and 0.19% in 2022. Risk factors for death due to dengue infection are old age, delay in treatment, platelet count, incidence of DSS, and hematocrit value. This is a quantitative observational study using a nested case-control research design. Uses secondary data from the Bandung City Health Service. The results of this study confirmed association of mortality with age above 40 years (p-value: 0.008, OR: 6.320), high hematocrit value (p-value: 0.005, OR: 11.111), long gap between onset and diagnosis (p-value: 0.025, OR: 13.833), prolonged hospitalization (p-value: <0.001, OR: 8.125), and incidence of DSS (p-value <0.001, OR: 39.500). Low platelet count (p-value: 0.033, OR: 0.263) found to be protective. Age, hematocrit value, gap between onset and diagnosis, length of hospitalization, and incidence of DSS are risk factors for mortality among dengue infection patients.