Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

PENDAMPINGAN KELOMPOK REMAJA BAPERAN (BEBAS PERNIKAHAN ANAK) MELALUI KEGIATAN EDUPRENEURSHIP DI DESA MALAKKE KABUPATEN WAJO Lisna, Lisna; Mayansari, Mayansari; Dellafira, Dellafira; Surianti, Tetti; Rosmiati, Rosmiati
JURNAL SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): Sipissangngi Volume 5, Nomor 1, Maret 2025
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jurnal.v5i1.5867

Abstract

Desa Malakke merupakan salah satu daerah di Kabupaten Wajo yang pernah menjadi wilayah meningkatnya pernikahan anak. Di Desa Malakke ditemukan tiga aspek permasalahan yaitu aspek Kesehatan, sosial budaya, dan ekonomi. Adapun beberapa penjabaran permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Malakke yaitu: (1)Beberapa masyarakat Desa Malakke belum sadar terhadap dampak pernikahan anak. (2)Orang tua yang berpendapatan rendah menikahkan anak pada usia muda untuk mengurangi biaya hidup dan tanggungan. (3)Kebiasaan atau tradisi perjodohan masyarakat Desa Malakke. (4)Adanya pandangan masyarakat Desa Malakke bahwa anak perempuan yang tidak segera dinikahkan akan menjadi perawan tua dan tidak laku. (5) Beberapa remaja tidak mengisi waktu luangnya dengan baik. Melalui kegiatan Edurpreneurship pada kelompok remaja dapat membantu program Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) dan KUA Kabupaten Wajo dalam mencegah pernikahan anak. Salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan organisasi sosial dengan mengadakan pemberdayaan melalui keterampilan produk handmade kepada remaja di Desa Malakke, remaja dapat menuangkan kreativitas, minat, dan bakatnya. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu kelompok remaja BAPERAN yaitu terwujudnya minat remaja dalam berwirausaha yang krestif melalui kegiatan Edupreneurship. Selain itu, masyarakat lebih sadar dan paham tentang pentingnya dampak atau resiko dari pernikahan anak.