BJM merupakan Badan Usaha Milik Desa (BUMD) di Banda Aceh yang bergerak dalam bisnis penjualan ikan. Dalam menjalankan unit bisnisnya, BJM belum memiliki pembukuan dan alur proses bisnis yang konsisten dan jelas yang berdampak pada kinerja organisasi, sehingga perlu dilakukan perancangan model dan perbaikan proses bisnis. Penelitian ini menggunakan metode Business Process Management (BPM) khususnya tahap identifikasi, penemuan, analisis dan perancangan ulang proses bisnis serta menggunakan notasi Business Process Model and Notation (BPMN) untuk pemodelan. Pada tahap identifkasi proses dihasilkan arsitektur proses bisnis penjualan ikan, kemudian pada penemuan proses didapatkan informasi detil sebagai acuan memodelkan as-is model. Model tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan 5 Whys analysis sehingga dapat diidentifikasi beberapa permasalahan seperti persediaan ikan tidak mencukupi, jenis ikan tidak sesuai dan tingkat penjualan relatif rendah. Rekomendasi perbaikan berdasarkan permasalahan pada analisis tersebut kemudian dirancang dan menghasilkan to-be model. Simulasi model proses bisnis dengan Bizagi modeler menunjukkan bahwa total waktu as-is model adalah sebesar 600 menit dan to-be model dengan waktu selama 628 menit. Meningkatnya waktu pada to-be model karena mempertimbangkan beberapa aktifitas tambahan yang dibutuhkan seperti sortasi ikan, penjualan secara online, dan pembukuan sehingga dapat menjadi standar dan mengoptimalkan kinerja proses bisnis penjualan ikan di BUMD.