Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kontribusi Pemuda Dalam Pengembangan Pendidikan Dan Keagamaan Di Desa Turungan Baji Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Ardianti; Arisa; Hamida; Nurazizah; Jamaluddin
Proceedings of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 2 No. 1 (2022): Strengthening Youth Potentials for Sustainable Innovation
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/umygrace.v2i1.448

Abstract

Kemajuan suatu wilayah atau daerah itu dapat dilihat dari sumber daya manusianya, salah satunya adalah pemuda. Pemuda sangat dibutuhkan dalam mengembangkan taraf kehidupan masyarakat melalui pendidikan dan keagamaan. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk, 1) Menganalisis bagaimana kontribusi pemuda dalam pengembangan pendidikan dan keagamaan di Desa Turungan Baji Kecamatan Sinjai Barat, 2) Mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat dalam pengembangan pendidikan dan keagamaan di Desa Turungan Baji Kecamatan Sinjai Barat. Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif, objek penelitian ini adalah Desa Turungan Baji Kecamatan Sinjai Barat. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan metode deksriptif analitik menggunakan teori Miles dan Huberman yang meliputi tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Salah satu bentuk kontribusi pemuda dalam bidang pendidikan secara umum yakni keterlibatan dibidang pendidikan dengan medirikan lembaga pendidikan Islami yang berlabel Madrasah Ibtidaiyah Al Irsyad Muhammadiyah Tangkala`e. Untuk mewujudkan pendidikan di madrasah pemuda bersama dengan masyarakat berinisiasi untuk mendirikan mushollah “Annur” merupakan tempat ibadah sebagai bentuk pengejewantahan nilai-nilai islam, 2) Faktor yang mendukung dalam pengembangan pendidikan adalah besarnya kemauan masyarakat dalam memberikan bantuan dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan pendidikan dan keagamaan. Sedangkan faktor yang menghambat adalah, minimnya akses listrik, jaringan, sarana dan prasarana, terbatasanya tenaga pendidik, terutama dalam pendidikan agama Islam, maupun keterbatasan infrastruktur yang sangat minim. Implikasi dalam penelitian ini adalah pemuda tidak hanya berpangku tangan dengan memanfaatkan yang ada akan tetapi perlu melakukan formulasi baru, inisiasi dalam melakukan perubahan baik dibidang Pendidikan maupan agama.
Hubungan Timbal Balik Manusia dan Alam dalam Legenda Ikan Bungo: Kajian Ekologi Sastra Arisa; Muhlis; Andi Srimularahmah; Nur Rahmi
GERAM: Gerakan Aktif Menulis Vol. 9 No. 1 (2021): GERAM: Gerakan Aktif Menulis
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/geram.2021.vol9(1).5607

Abstract

Literary ecology in the Bungo Fish legend discusses the relationship between humans and nature and vice versa. To create a balance, awareness is needed in managing, preserving and maintaining local wisdom, which is beginning to erode due to human unpreparedness in facing technological developments. The problems in literary works, especially the Bungo Fish legend originating from Sumpabaka in Wajo Regency, are based on several reasons. First, there is a relationship between living things and their environment experienced by the main character, namely Topanggalung and Bungo Fish. Second, the local colour is very thick in the legend of Bungo Fish, which is that the people who come from Sumpabaka do not consume Bungo Fish. Third, the problem of literary ecology in the Bungo Fish legend, if examined carefully, is social criticism of real life that does not pay attention to nature. This study discusses the reciprocal relationship between humans (characters) and nature based on literary ecology based on the problems above. This study describes the literary ecology related to the reciprocal relationship between humans and nature in the Bungo Fish legend. The method used in this research was a literature study that specifically examined the text on the Bungo Fish legend. The collected data analyzed by analytic descriptive and data analysis techniques. The results of research related to the reciprocal relationship between humans and nature include human responsibility towards nature, living in harmony with nature, being fair with nature, upholding democracy with nature, and moral integrity.
UPAYA PENINGKATAN LITERASI BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA SISWA SD UNISMUH MAKASSAR Ulviani, Maria; Arisa; Rosmalina Kemala; Akbar Aba
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025 publish
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.25101

Abstract

This classroom action research aims to improve students’ speaking literacy through the application of differentiated instruction in SD Unismuh Makassar. The background of the problem stems from the students’ low speaking participation and limited vocabulary in expressing their thoughts verbally. The objective of the research is to enhance students’ ability to speak coherently and confidently in learning activities. The study was conducted in two cycles, with each cycle including planning, action, observation, and reflection stages. The subjects of the study were fourth-grade students, and the data collection techniques included observation, field notes, and speaking performance assessments. The results showed a significant improvement in students’ speaking skills in terms of fluency, clarity, and confidence. The differentiated learning model, which accommodated students’ needs, readiness, and interests, effectively created an inclusive and engaging learning atmosphere. It also supported teachers in designing more adaptive strategies. Based on the findings, differentiated instruction is recommended as an effective alternative method to foster speaking literacy in elementary school settings.