Saat ini diperkirakan sepertiga populasi dunia terinfeksi dan 2,5 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit tuberkulosis paru (TB Paru). Resiko penularan TB Paru pada keluarga sangatlah beresiko, terutama pada balita dan lansia yang memiliki daya tahan tubuh lebih rendah. Mengatisipasi tingginya angka kejadian TB Paru dan penularan penyakit di masyarakat maupun di keluarga maka perlu dilakukan pendampingan dan peningkatan peran keluarga dalam mencegah dan menangani penularan TB Paru. Pencegahan TB Paru dibutuhkan peran serta dari semua elemen yang ada termasuk masyarakat maupun keluarga penderita penyakit TB Paru. Kegiatan ini berfokus di salah satu desa di Kabupaten Ende yaitu Desa Gheo Ghoma. Pendekatan metode kegiatan yang digunakan adalah pendampingan (health coaching). Program pendampingan keluarga dilaksanakan dari 27 Maret hingga 31 Agustus 2024 secara langsung melalui kunjungan rumah dengan pemberian edukasi upaya pencegahan penularan penyakit dan pendampingan penderita dan dukungan keluarga dalam kepatuhan pengobatan keluarga yang menderita penyakit TB Paru. Peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 10 peserta dengan memperoleh hasil peningkatan pengetahuan yang lebih baik dari sebelumnya tentang upaya pencegahan penyakit tuberkulosis dari rata-rata pengetahuan dengan nilai 63 menjadi 85 setelah mengikuti kegiatan tersebut. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menekan angka penularan TB Paru di keluarga dan masyarakat serta dpat merumuskan strategi kerja sama antara berbagai pihak sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu antara Pemerintah Desa, Dinas Kesehatan serta pihak puskesmas melalui petugas dan kader kesehatan sehingga ada keberlanjutan yang baik akan upaya pemantauan dan penanganan penyakit TB Paru di Kabupaten Ende