Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Faktor Yang Berpengaruh Dalam Penggunaan Sistem INA CBGs Di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi Putra, Daniel; Kirani, Niken; Rumana, Nanda Aula; Dewi, Deasy Rosmala
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI) Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v8i2.1284

Abstract

The implementation of the financing system in hospitals using the INA-CBGs system. The INA-CBGs system is a payment made at a package rate covering all components of resources in hospitals used in services, both medical and non-medical services. This research aims to identify the application of the INA-CBGs system and factors influencing the 6M method. The method used in this research is descriptive analysis with a qualitative approach. Descriptive analysis is the process of analyzing, explaining and summarizing events and phenomena from data obtained through interviews and field observations directly regarding the use of the INA-CBGs system. The results showed that the influence factor in the use of the INA-CBGs system can be reviewed from 6M. Man, the influence of humans is the incompatibility of the required crew with officers who do three jobs at once, the incompatibility of the educational background of outpatient coding officers with professional standards and the lack of implementation of special training regarding the INA-CBGs system. Materials, the influence of this factor is the unavailability of ICD-10 and ICD-9-CM books in casemix. Machines, the influence of machine factors, namely sometimes the internet is less stable and the lack of printer machines provided. Methods, the influence of the method factor, namely the unformed SPO from the hospital regarding the use of the INA-CBGs system. Money, the supporting factor is that there is a reward in overtime to encourage officers, while the obstacle is the difference in hospital costs and INA-CBGs packages. Market, supporting influence in the target market, namely inpatient BPJS patients with class 3 selection.
Ketepatan Pengodean Kasus Persalinan Pasien BPJS Kesehatan di RSIA Malebu Husada Makassar Dewi, Deasy Rosmala; Ardianti, Tita
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 11, No 2 (2023): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v11i2.539

Abstract

AbstractThe diagnostic coding process as a medical record data processing activity must be precise and correct according to the patient's condition and coding regulations. Coding accuracy is crucial so pain information is relevant and the resulting data can be calculated. The research aims to describe the workflow for determining diagnosis codes and evaluating coding accuracy in BPJS-Kesehatan birth case patients at RSIA Malebu Husada Makassar. This research method uses descriptive quantitative with the population being medical records of patients in childbirth cases for the period November-December 2021. The sample size of 105 was calculated using the Slovin formula. The sampling technique is random sampling. As a result of this research, there is an SOP regarding the workflow for determining diagnosis codes. However, coders have not fully implemented the instructions in the diagnostic coding SOP. Apart from that, the coder did not comply with coding the diagnosis of childbirth cases according to ICD-10 rules. From 105 childbirth cases studied, 90 coders with the primary diagnosis were correct (86%), and 15 were incorrect (14%). Meanwhile, in coding secondary diagnosis, 96 secondary diagnosis codes were correct (91%), and nine were incorrect (9%). Hospitals should revise the resume form for writing primary and secondary diagnoses, coders should coordinate with doctors if there is an unclear diagnosis, and to increase the accuracy of coding diagnoses, coding audits should be carried out, and staff workload evaluations should be carried out so that staff can carry out their work effectively.Keywords: Childbirth Cases, Coding Accuracy, Medical Records, ICD-10 AbstrakProses pengodean diagnosis sebagai kegiatan pengolahan data rekam medis harus memiliki presisi, tepat dan benar sesuai kondisi pasien dan peraturan pengodean. Ketepatan pengodean sangat penting agar informasi kesakitan relevan dan data yang dihasilkan dapat diperhitungkan. Tujuan penelitian untuk menggambarkan alur kerja penetapan kode diagnosis, mendeskripsikan dan mengevaluasi ketepatan pengodean pada pasien kasus persalinan BPJS-Kesehatan di RSIA Malebu Husada Makassar. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan populasinya adalah rekam medis pasien kasus persalinan periode November- Desember 2021. Jumlah sampel 105 dihitung dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling. Hasil penelitian ini sudah terdapat SPO tentang alur kerja untuk penetapan kode diagnosis. Namun instruksi pada SPO pengodean diagnosis belum sepenuhnya diterapkan oleh koder. Selain itu koder tidak patuh melakukan pengodean diagnosis kasus persalinan sesuai dengan aturan ICD-10. Dari total 105 sampel kasus persalinan yang diteliti, terdapat 90 pengoden diagnosis utama yang tepat (86%) dan 15 tidak tepat (14%). Sedangkan pada pengodean diagnosis sekunder terdapat 96 kode diagnosis sekunder yang tepat (91%) dan 9 yang tidak tepat (9%). Rumah sakit sebaiknya melakukan revisi form resume untuk penulisan diagnosis utama dan sekunder, koder melakukan koordinasi dengan dokter apabila terdapat diagnosis yang kurang jelas dan untuk meningkatkan ketepatan pengodean diagnosis sebaiknya dilakukan audit pengodean serta evaluasi beban kerja petugas agar petugas dapat melakukan pekerjaan secara efektif.Kata Kunci: Kasus Persalinan, Ketepatan Koding, Rekam Medis, ICD-10
Rekam Kesehatan Personal Pada Anak Usia Sekolah Sebagai Kunci Sukses Pemberdayaan Kesehatan Siswa Indawati, Laela; Adijaya, Nuryansyah; Dewi, Deasy Rosmala; Ilhami, Bayu Fajar
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.582 KB) | DOI: 10.30997/ejpm.v2i1.3228

Abstract

Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis dalam pelaksanaan program kesehatan. Selain jumlahnya yang besar, yaitu (25%) di antara jumlah penduduk, anak usia sekolah juga sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Masalah kesehatan yang dialami anak usia sekolah sangat kompleks dan bervariasi. Permasalahan peserta didik di tingkat SD umumnya berhubungan dengan ketidakseimbangan gizi, kesehatan gigi, kelainan refraksi, kecacingan, dan penyakit menular yang terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Program pengabdian kepada masyarakat masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada guru dan orang tua murid terhadap buku rapor kesehatan atau rekam medis personal dan usaha kesehatan sekolah (UKS). Diharapkan dari kegiatan ini selain para guru dan orangtua dapat menambah wawasan, mengetahui tatacara pengisian buku rapor kesehatan sekolah dan program-program usaha kesehatan sekolah. Hasil akhir yang diharapkan adalah adanya peningkatan kesehatan dari para siswa/anak usia sekolah. Metode pendekatan yang digunakan untuk mencapai target luaran ditetapkan, yaitu pelatihan, bimbingan teknis, dan fasilitasi. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah pemanfaatan kembali ruang UKS dan program kegiatan UKS beserta pemanfaatan buku rapor kesehatan sekolah untuk mencatat hasil pemeriksaan maupun riwayat sakit siswa.
EVALUASI PENGGUNAAN FORMULIR ELEKTRONIK DI IGD RSUP DR. SITANALA TANGERANG Sutarto, Mutia; Yulia, Noor; Dewi, Deasy Rosmala; Rumana, Nanda Aula
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48937

Abstract

Penggunaan formulir elektronik dalam sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) menjadi bagian penting dalam menunjang pelayanan instalasi gawat darurat (IGD), khususnya dalam mendukung dokumentasi rekam medis elektronik yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keakuratan pencatatan informasi pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan formulir elektronik di IGD RSUP dr. Sitanala Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan yang terdiri dari petugas rekam medis, kepala ruangan IGD, perawat, dan dokter jaga. Instrumen yang digunakan berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis. Variabel yang dikaji meliputi keberadaan SOP, pemanfaatan formulir, evaluasi petugas, dan kendala berdasarkan pendekatan 5M (man, material, machine, method, money). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulir elektronik telah tersedia dalam sistem, namun belum seluruhnya dimanfaatkan secara maksimal oleh petugas, sementara formulir EWS dan Edukasi Pasien belum tersedia dalam sistem. Evaluasi terhadap penggunaan menunjukkan bahwa formulir elektronik memudahkan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi, namun belum adanya SOP tertulis, keterbatasan fasilitas seperti perangkat komputer dan tablet, serta gangguan teknis sistem dan jaringan. Diperlukan penyusunan SOP, pelatihan rutin bagi petugas, penambahan infrastruktur penunjang, serta evaluasi berkala secara menyeluruh agar implementasi formulir elektronik di IGD berjalan optimal dan berkelanjutan.
Analisis Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Ruang Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber Johnson di Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura Tahun 2024 Fatkhurohman, Mohammad Fajri; Dewi, Deasy Rosmala; Indrawati, Laela; Putra, Daniel Happy
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.2314

Abstract

Tidak efisiennya penggunaan tempat tidur pada ruang rawat inap dapat menghambat proses pelayanan pasien dan menurunkan mutu layanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan menganalisis keefisienan penggunaan tempat tidur di RSIJ Sukapura tahun 2024 menggunakan teori Grafik Barber Johnson (GBJ). Metode yang digunakan adalah campuran (mix method), memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSIJ Sukapura belum memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk pembuatan Grafik Barber Johnson. Perhitungan empat indikator utama Bed Occupancy Rate (BOR), Average Length of Stay (AVLOS), Turn Over Interval (TOI), dan Bed Turn Over (BTO)belum memenuhi standar ideal. Hasil pemetaan GBJ menunjukkan hanya ruang rawat inap Al-Farobi yang berada pada daerah efisiensi, sedangkan Abu Dzar, Al-Ghifari, Al-Farisi, dan Al-Adawiyah berada di luar daerah efisiensi. Faktor penyebab meliputi faktor internal, seperti ketidakpuasan pasien, keterbatasan kapasitas tempat tidur, serta kebijakan pemisahan pasien berdasarkan jenis kelamin, dan faktor eksternal berupa ulasan negatif pada Google Review. Disarankan agar RSIJ Sukapura menyusun SPO analisis penggunaan tempat tidur berbasis GBJ serta melakukan monitoring dan evaluasi rutin untuk memastikan seluruh indikator efisiensi sesuai standar ideal.
Tinjauan Faktor Penyebab Dikembalikannya Berkas Klaim BPJS Pasien Rawat Inap di RSUD Raden Mattaher Jambi Putri, Dwi Tania; Viatiningsih, Wiwik; Dewi, Deasy Rosmala; Yulia, Noor
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 2 (2022): Edisi Agustus
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i2.5182

Abstract

Pendahuluan: Jaminan kesehatan nasional (JKN) dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat menunjuk BPJS kesehatan sebagai penyelenggara pembayaran program jaminan kesehatan. Dalam pelaksanaannya BPJS menggunakan metode pembayaran sistem pembiayaan prospektif INA-CBGs, rumah sakit mengajukan klaim atas layanan kesehatan yang telah diberikan kepada peserta JKN nantinya biaya pelayanan tersebut akan dibayar oleh BPJS Kesehatan. Proses pengajuan klaim BPJS Kesehatan melalui tahapan verifikasi yaitu verifikasi administrasi kepesertaan, verifikasi administrasi pelayanan dan verifikasi pelayanan kesehatan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah agar mengetahui faktor penyebab dikembalikannya berkas klaim BPJS pasien rawat ianp di RSUD Raden Mattaher Jambi.  Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Sampel adalah 110 berkas klaim. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan instrumen daftar tilik dan pedoman wawancara. Hasil: Hasil penelitian menemukan RS belum memiliki SPO yang mengatur pelaksanaan klaim BPJS, faktor yang menyebabkan pengembalian klaim yaitu ketidaksesuaian SEP dengan data yang di upload 3,6% (4 klaim), ketidaklengkapan softfile yang di upload dengan persyaratan 3,6% (4 klaim), kesalahan penulisan tanggal masuk 2,7% (3 klaim), kesalahan nama tindakan di lembar laporan tindakan 1,9% (2 klaim), ketidaksesuaian kode diagnosa utama prosedur 30% (33 klaim), ketidaksesuaian kode diagnosa sekunder 18,2% (20 klaim), ketidaksesuaian kelas perawatan 12,7% (14 klaim), tidak ada hasil penunjang 20,9% (23 klaim), tidak tertulis riwayat penyakit 6,4% (7 klaim). Kesimpulan: RSUD Raden Mattaher Jambi belum memiliki SPO yang mengatur proses pelaksanaan klaim BPJS. Namun dalam pelaksanaan pengklaiman sudah menggunakan Petunjuk Teknis Verifikasi Klaim yang dikeluarkan oleh BPJS.
Tinjauan Sistem Penjajaran Rekam Medis di RSU Bhakti Asih Tangerang Putri, Alifatul Aulia Sagita; Dewi, Deasy Rosmala; Indawati, Laela; Widjaja, Lily
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5163

Abstract

Pendahuluan:Penyimpanan rekam medis bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali dokumen rekam medis yang disimpan dalam rak filing. Pada sistem penjajaran adalah penyimpanan rekam medis di rak,maka kita menjajar dengan cara tertentu di rak penyimpanan. Rumah Sakit ini beralamat di Jl. Raden Saleh No.10, RT.001/RW.004, Karang Tengah, Kec.Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan rekam medis pasien yang dibutuhkan di Rumah Sakit Umum Bhakti Asih pada bulan Januari 2021 berjumlah 17,572 rekam medis. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuo bagaimana sistem penjajaran rekam medis di RSU Bhakti Asih Tanggerang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisis kualitatif yaitu dengan cara observasi langsung dan menjelaskan hasil yang didapat secara lengkap mengenai pelaksanaan sistem penjajaran di Rumah Sakit Umum Bhakti Asih. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Observasi dan wawancara. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian menggunakan sistem penjajaran Terminal Digit Filling (TDF) dan penyimpanan secara sentralisasi. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian pada bulan Januari 2021 jumlah kunjungan pasien rawat jalan 18,444 dengan rata-rata 594,9 pasien,rekam medis yang terkirim pada bulan Januari 2020 sebanyak 18,377 dengan rata-rata 592,8. Rekam medis yang ditemukan sebanyak 99,6% (18.377 dokumen rekam medis), tidak ditemukan dengan persentase 0,4 % (67 dokumen rekam medis) yang disebabkan oleh beberapa faktor sepertim faktor man (petugas), faktor money, faktor matherial, faktor mechine, dan faktor methode.
Ketepatan Kodefikasi Sebab Dasar Kematian pada Sertifikat Kematian di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Dwijayanti, Risma Mei; Indawati, Laela; Dewi, Deasy Rosmala; Widjaja, Lily
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 2 (2022): Edisi Agustus
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i2.5191

Abstract

Pendahuluan: Sebab Dasar Kematian adalah sebab-sebab kematian sebagai segala penyakit, kondisi sakit atau luka yang menyebabkan atau turut menyebabkan kematian jika tidak diderita oleh pasien maka ia tidak akan meninggal. Dalam menentukan kode penyebab dasar kematian, petugas harus memperhatikan prosedur atau aturan yang telah ditetapkan WHO dalam ICD-10 volume 2. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persentase akurasi kodifikasi penyebab utama kematian di RSPAD Gatot Soebroto. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan memberikan penjelasan dan deskripsi yang lengkap tentang ketepatan kodifikasi dasar penyebab kematian pada akta kematian di RSPAD Gatot Soebroto. Populasi penelitian adalah 165 rekam medis pasien yang meninggal pada tahun 2019. Jumlah sampel adalah 62 rekam medis kematian yang diambil dengan teknik random sampling. Hasil: Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, ICD-10. Persentase akurasi kode penyebab kematian di RSPAD Gatot Soebroto tahun 2019 menunjukkan akurasi kode 82% akurat dalam menentukan penyebab kematian dan 18% tidak akurat karena tidak ada cross check pada tabel MMDS . Lebih baik mengkodekan semua diagnosis dalam sertifikat kematian dan menggunakan aturan kematian, baik Prinsip Umum, Aturan 1, 2 dan 3 dan merujuk ke tabel MMDS untuk memberikan kode yang akurat. Kesimpulan: Faktor faktor yang menyebabkan Ketidaktepatan Kodefikasi sebab dasar Kematian pada Sertifikat Kematian, Petugas Koding kematian mendapatkan file sertifikat medis penyebab kematian salinan ke tiga sehingga tulisan diagnosis dokter kurang jelas. Tulisan dokter yang sering kali tidak terbaca. Tidak adanya SPO khusus untuk koding kematian. Kurangnya SDM khusus koding  kematian.
Tinjauan Kelengkapan Pengisian Formulir Laporan Operasi di RSUD Koja Jakarta Utara Athiyyah, Hanifatul; Fannya, Puteri; Indawati, Laela; Dewi, Deasy Rosmala
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5129

Abstract

Pendahuluan: Laporan operasi merupakan catatan medis mengenai prosedur pembedahan terhadap pasien yang mendapat tindakan pembedahan. Laporan operasi harus segera dibuat oleh dokter ahli bedah dengan lengkap dan jelas setelah dilakukannya pembedahan dan dimasukkan ke rekam medis pasien. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran hasil kelengkapan pengisian formulir laporan operasi di RSUD Koja. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 1197 formulir laporan operasi dngan besar sampel yang didapat adalah 101 formulir laporan operasi menggunakan teknik simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di RSUD Koja belum memiliki SPO khusus untuk pengisian laporan operasi serta belum dilakukannya kegiatan analisis kuantitatif pada laporan operasi. Angka kelengkapan yang didapat dari 94 laporan operasi sebesar  90,20% dan tidak lengkap sebesar 11,19%. Komponen yang dianalisis meliputi identifikasi pasien 98,67%, catatan yang penting 90,66%, autentikasi penulis 96,63%, dan catatan yang baik 74,82%. Kesimpulan: Belum adanya SPO khusus untuk pengisian laporan operasi serta belum dilakukannya kegiatan analisis kuantitatif pada laporan operasi dapat mempengaruhi kelengkapan pengisian laporan operasi sehingga hasil angka kelengkapan yang didapat masih dibawah 100%.
Tinjauan Kebutuhan Rak Penyimpanan Rekam Medis di RSAU Dr. M. Hassan Toto Bogor untuk 5 tahun kedepan Angelina, Noviana Dian; Yulia, Noor; Viatiningsih, Wiwik; Dewi, Deasy Rosmala
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5170

Abstract

Pendahuluan: Manajemen pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan adalah kegiatan menjaga, memelihara dan melayani rekam medis baik secara manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di rumah sakit, praktik dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan menjaga rekaman. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan rak penyimpanan rekam medis menggunakan. Metode: Metode deskriptif kuantitatif dengan menghitung rak penyimpanan dengan rekam medis yang ada, menghitung luas ruangan untuk memperkirakan kebutuhan 5 tahun kedepan. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi Standar Prosedur Operasional (SPO) penyimpanan berkas rekam medis di rumah sakit, menghitung kebutuhan rak penyimpanan rekam medis 5 tahun yang akan datang, menghitung kebutuhan luas ruang penyimpanan rekam medis 5 tahun kedepan, dan mengidentifikasi faktor – faktor masalah yang ada pada ruang penyimpanan rekam medis. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada tahun 2025 perlu ditambahkan rak penyimpanan rekam medis sebanyak 17 rak statis dengan ukuran 300 cm. Kesimpulan: Faktor masalah yang ada di ruang penyimpanan yaitu kurangnya rak penyimpanan rekam medis, tinggi rak yang tidak terjangkau oleh petugas rekam medis, tidak adanya tracer, retensi yang tidak rutin dilakukan, perlu penambahan petugas rekam medis dengan lulusan D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan rak penyimpanan dapat diganti dengan rak roll o’ pack