AbstractThe presence of QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) plays a crucial role in helping service providers avoid counterfeit money, reduce the risk of money theft, and support the government in developing the digital economy in various regions. The use of QRIS offers significant benefits that can influence consumer interest in non-cash transactions, making it an effective solution for protecting consumers and creating a cashless society. This study aims to evaluate consumer interest in using QRIS through qualitative and quantitative approaches. The qualitative method employs credibility testing with triangulation techniques and characteristic testing, while the quantitative method involves validity and reliability testing. Sampling was conducted using simple random sampling based on respondent inclusion and exclusion criteria. Data were collected through observation, interviews, questionnaire distribution, and literature review. The questionnaire was self-administered by general patients making payments at self-service cashiers. The results show that 40% of patients are very interested in using QRIS for non-cash payments. The interest indicator shows moderate interest at 82%, the benefit indicator shows high interest at 98%, the ease-of-use indicator shows high interest at 99%, and the risk indicator shows low interest at 96%. Overall, patient interest in using the QRIS payment method is quite high due to the ease of access provided for both patients and staff. Further socialization is needed to enhance understanding and reduce concerns about the risks associated with using QRIS.Keywords: QRIS, Interest, Benefits, Convenience, Risks AbstrakKeberadaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) memiliki peran penting dalam membantu penyedia layanan menghindari peredaran uang palsu, mengurangi risiko pencurian uang, serta mendukung pemerintah dalam mengembangkan ekonomi digital di berbagai daerah. Penggunaan QRIS memberikan manfaat signifikan yang dapat mempengaruhi minat konsumen untuk bertransaksi secara non-tunai, sehingga menjadi solusi efektif dalam melindungi konsumen dan mewujudkan masyarakat yang minim uang tunai. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi minat konsumen dalam menggunakan QRIS melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif menggunakan uji kredibilitas triangulasi teknik dan uji karakteristik, sedangkan metode kuantitatif melibatkan uji validitas dan reliabilitas. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi responden. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, penyebaran kuesioner, dan tinjauan pustaka. Kuesioner diisi sendiri oleh pasien umum yang melakukan pembayaran di kasir mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40% pasien sangat berminat menggunakan QRIS untuk pembayaran non-tunai. Indikator minat menunjukkan minat sedang sebesar 82%, indikator manfaat menunjukkan minat tinggi sebesar 98%, indikator kemudahan menunjukkan minat tinggi sebesar 99%, dan indikator risiko menunjukkan minat rendah sebesar 96%. Secara keseluruhan, minat pasien dalam menggunakan metode pembayaran QRIS cukup tinggi karena kemudahan akses yang ditawarkan bagi pasien maupun petugas. Sosialisasi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangi kekhawatiran terhadap risiko penggunaan QRIS.Kata Kunci: QRIS, minat, manfaat, kemudahan, risiko