Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Peralihan Rekam Medis Manual ke Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit P Fatimatuzzahra, Joevancha Livancha; Viatiningsih, Wiwik; Sonia, Dina; Yulia, Noor
Journal of Comprehensive Science Vol. 4 No. 8 (2025): Journal of Comprehensive Science
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v4i8.3486

Abstract

Peralihan dari rekam medis manual ke rekam medis elektronik (RME) merupakan bagian dari transformasi digital pelayanan kesehatan sesuai Permenkes No. 24 Tahun 2022. Rumah Sakit P Jakarta Selatan mulai menerapkan RME sejak akhir 2021, namun masih menghadapi tantangan teknis dan sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan meninjau pelaksanaan peralihan tersebut dengan fokus pada tahapan pelaksanaan, kesiapan infrastruktur, SDM, serta kendala yang dihadapi. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Pelaksanaan peralihan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Infrastruktur dasar sudah tersedia, tetapi distribusi perangkat belum merata. Pelatihan dan sosialisasi belum mencakup semua tenaga kesehatan. Evaluasi sistem belum rutin dan terdokumentasi. Kendala utama meliputi SDM yang belum sepenuhnya terampil, perangkat terbatas, implementasi SOP yang belum optimal, fitur sistem belum lengkap, serta keterbatasan anggaran. Secara umum, peralihan ke RME telah berjalan, tetapi belum optimal. Peningkatan kompetensi SDM, perbaikan infrastruktur, penyempurnaan sistem, dan dukungan anggaran diperlukan agar implementasi RME dapat efektif dan berkelanjutan.
Analisis Kelengkapan Pengisian Formulir InformConsent Pasien rawat Inap Kasus Urologi di RS X Tahun 2025 Viatiningsih, Wiwik
Journal of Hospital Management Vol 8, No 02 (2025): Journal of Hospital Management
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/johm.v8i02.9672

Abstract

Pencatatan rekam medis begitu penting dikarenakan rekam medis digunakan sebagai informasi mengenai perkembangan kondisi pasien, selain itu rekam medis juga digunakan sebagai bukti hukum mengenai tindakan petugas medis ataupun sebagai alat bukti dasar bagi pasien untuk melakukan gugatan hukum, Tujuan Umum penelitian mengidentifikasi dan menghitung kelengkapan pengisian formulir informed consent pada pasien kasus Urologi di rumah sakit X Tahun 2025. Formulir Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien kepada dokter untuk melakukan tindakan kedokteran tertentu setelah mendapatkan penjelasan dari dokter yang bersangkutan, Salah satu tindakan medis yang memerlukan formulir informed consent adalah tindakan/ prosedur operasi kasus urologi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif retrospektif. Populasi yang akan diteliti adalah berkas rekam medis formulir informed consent pada pasien rawat inap kasus urologi pada periode 3 bulan yaitu pada bulan januari sampai bulan maret 2025, sebanyak 86 rekam medis, besaran sample menggunakan sample jenuh. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah melakukan perhitungan audit pendokumentasian pada rekam medis menggunakan anailis  kuantitatif, data di kumpulkan di olah dan di sajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Hasil penelitian rekapitulasi kelengkapan pengisian dari komponen kelengkapan pengisian yang dinilai komponen identitas, laporan /informasi yang penting, autentifikasi penulis, catatan yang penting di dapatkan hasil kelengkapan pengisian pada formulir infomconsent yang lengkap terisi sebanyak 86 berkas rekam medis (100%) dan yang tidak lengkap sebanyak 0 berkas rekam medis (0%). Pembahasan dapat disimpulkan bahwa kelengkapan pengisian formulir informed consent  di RS X sudah terisi lengkap 100 %,  sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) menurut peraturan menteri kesehatan nomor 129 tahun 2008. Saran Melakukan evaluasi pencatatan kelengkapan formulir informed consent secara berkala dan berkesinambungan.
Tinjauan Faktor Penyebab Dikembalikannya Berkas Klaim BPJS Pasien Rawat Inap di RSUD Raden Mattaher Jambi Putri, Dwi Tania; Viatiningsih, Wiwik; Dewi, Deasy Rosmala; Yulia, Noor
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 2 (2022): Edisi Agustus
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i2.5182

Abstract

Pendahuluan: Jaminan kesehatan nasional (JKN) dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat menunjuk BPJS kesehatan sebagai penyelenggara pembayaran program jaminan kesehatan. Dalam pelaksanaannya BPJS menggunakan metode pembayaran sistem pembiayaan prospektif INA-CBGs, rumah sakit mengajukan klaim atas layanan kesehatan yang telah diberikan kepada peserta JKN nantinya biaya pelayanan tersebut akan dibayar oleh BPJS Kesehatan. Proses pengajuan klaim BPJS Kesehatan melalui tahapan verifikasi yaitu verifikasi administrasi kepesertaan, verifikasi administrasi pelayanan dan verifikasi pelayanan kesehatan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah agar mengetahui faktor penyebab dikembalikannya berkas klaim BPJS pasien rawat ianp di RSUD Raden Mattaher Jambi.  Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Sampel adalah 110 berkas klaim. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan instrumen daftar tilik dan pedoman wawancara. Hasil: Hasil penelitian menemukan RS belum memiliki SPO yang mengatur pelaksanaan klaim BPJS, faktor yang menyebabkan pengembalian klaim yaitu ketidaksesuaian SEP dengan data yang di upload 3,6% (4 klaim), ketidaklengkapan softfile yang di upload dengan persyaratan 3,6% (4 klaim), kesalahan penulisan tanggal masuk 2,7% (3 klaim), kesalahan nama tindakan di lembar laporan tindakan 1,9% (2 klaim), ketidaksesuaian kode diagnosa utama prosedur 30% (33 klaim), ketidaksesuaian kode diagnosa sekunder 18,2% (20 klaim), ketidaksesuaian kelas perawatan 12,7% (14 klaim), tidak ada hasil penunjang 20,9% (23 klaim), tidak tertulis riwayat penyakit 6,4% (7 klaim). Kesimpulan: RSUD Raden Mattaher Jambi belum memiliki SPO yang mengatur proses pelaksanaan klaim BPJS. Namun dalam pelaksanaan pengklaiman sudah menggunakan Petunjuk Teknis Verifikasi Klaim yang dikeluarkan oleh BPJS.
Tinjauan Kebutuhan Rak Penyimpanan Rekam Medis di RSAU Dr. M. Hassan Toto Bogor untuk 5 tahun kedepan Angelina, Noviana Dian; Yulia, Noor; Viatiningsih, Wiwik; Dewi, Deasy Rosmala
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5170

Abstract

Pendahuluan: Manajemen pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan adalah kegiatan menjaga, memelihara dan melayani rekam medis baik secara manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di rumah sakit, praktik dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan menjaga rekaman. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan rak penyimpanan rekam medis menggunakan. Metode: Metode deskriptif kuantitatif dengan menghitung rak penyimpanan dengan rekam medis yang ada, menghitung luas ruangan untuk memperkirakan kebutuhan 5 tahun kedepan. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi Standar Prosedur Operasional (SPO) penyimpanan berkas rekam medis di rumah sakit, menghitung kebutuhan rak penyimpanan rekam medis 5 tahun yang akan datang, menghitung kebutuhan luas ruang penyimpanan rekam medis 5 tahun kedepan, dan mengidentifikasi faktor – faktor masalah yang ada pada ruang penyimpanan rekam medis. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada tahun 2025 perlu ditambahkan rak penyimpanan rekam medis sebanyak 17 rak statis dengan ukuran 300 cm. Kesimpulan: Faktor masalah yang ada di ruang penyimpanan yaitu kurangnya rak penyimpanan rekam medis, tinggi rak yang tidak terjangkau oleh petugas rekam medis, tidak adanya tracer, retensi yang tidak rutin dilakukan, perlu penambahan petugas rekam medis dengan lulusan D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan rak penyimpanan dapat diganti dengan rak roll o’ pack
Tinjauan Penulisan Nama Pasien pada Map Rekam Medis di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi Dianty, Gebbrien Anggia; Viatiningsih, Wiwik; Dewi, Deasy Rosmala; Yulia, Noor
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 2 (2022): Edisi Agustus
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i2.5181

Abstract

Pendahuluan: Sistem penamaan pasien adalah suatu tata cara penulisan nama pasien yang bertujuan untuk membedakan pasien yang satu dengan yang lainnya agar pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien dapat berjalan dengan mudah dan lancar. Ada dua cara penulisan nama pasien: penulisan dengan sistem penamaan langsung dan sistem penamaan dengan nama keluarga (Family Name). Dalam praktiknya, nama pasien ditulis secara lengkap sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk pasien. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penamaan pasien di rekam medis oleh petugas rekam medis di RS Mekar Sari Bekasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 96 berkas rekam medis pasien rawat jalan baru pada bulan April – Juni 2021. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96 berkas rekam medis yang diteliti, 100% rekam medis menggunakan sistem penamaan langsung. Jumlah nama pasien terdiri dari 1 kata adalah 27 0,08%, terdiri dari 2 kata 50%, dan lebih dari 2 kata 22,92%. Terdapat 26 rekam medis (27,08%) yang nama pasien disingkat, 25 rekam medis (22,04%) yang namanya tidak ditulis sesuai kartu identitas, 8 rekam medis (8,33%) yang tidak ditulis nama pasiennya dalam huruf kapital, 100% penulisan nama pada rekam medis tidak menambah status dan gelar, dan 100% penulisan nama pada rekam medis dapat terbaca. Kesimpulan: Pasien yang memiliki nama 1 kata ada 27,08%, pasien yang memiliki nama 2 kata ada 50%, pasien yang memiliki nama 2 kata ada 22,92%. Map rekam medis dengan penulisan nama pasien yang disingkat adalah sebesar 27,08%.Penulisan nama pada map rekam medis yang sesuai dengan kartu identitas pasien adalah sebesar 73,96%.
Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Aldio, Ahmad Hikmi; Dewi, Deasy Rosmala; Yulia, Noor; Viatiningsih, Wiwik
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 4 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i4.364

Abstract

In evaluating the implementation of the Puskesmas Management Information System (SIMPUS) at the puskesmas, it is expected to be able to minimize the accumulation of patients the health service procedures at the puskesmas and also to foster more enthusiasm for the officers at the puskesmas so that services become more effective. So it is necessary to evaluate the implementation of the health center management information system (SIMPUS). Objective: evaluate the implementation of the puskesmas management information system (SIMPUS) to find out what methods are used in evaluating the implementation of the puskesmas management information system (SIMPUS). This study uses the google scholar database in computing a literature review search by using the keyword search for this research journal, namely ” Evaluation of applications (SIMPUS) at the puskesmas. Research results in it can be seen that the most dominant SIMPUS evaluation used is Hot-fit while the least is the cloud-based methods in evaluating the implementation of the puskesmas management information system (SIMPUS). The puskesmas management evaluation information system (SIMPUS) has several methods in implementing the SIMPUS evaluation, namely, web-based, hot-fit, and cloud-based.
Tinjauan Kebutuhan Rak Penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit Annisa Bogor Tahun 2022 Salsabila, Annisa Nur; Viatiningsih, Wiwik; Widjaja, Lily; Indawati, Laela
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 7 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i7.436

Abstract

Hospital is a health service institution by providing outpatient and inpatient services. Each hospital also has an obligation to have a Medical Record Unit. Medical records are files that contain records or documents such as patient identities, results of diagnoses, actions, and treatments as well as services that have been provided to patients. In the context of administering medical records, health service facilities are required to provide the necessary facilities. One of them is a medical record storage rack to store medical records. Based on the results of research at the Medical Record Unit of the Annisa Hospital, Bogor, it was found that the medical record storage rack was inadequate and some medical records were piled on the floor, making it difficult for officers to find medical records when needed and services at the polyclinic became hampered. The purpose of this study was to determine the need for medical record storage racks for the next 5 years at Annisa Hospital Bogor in 2022. The study was conducted using a quantitative descriptive method, using a non-random sampling method with saturated sampling technique. From the results of the study, the Annisa Bogor Hospital still lacks medical record storage rack facilities which currently have 12 wooden shelves and 3 Roll O'packs, an additional rack of 9 Roll O'packs is needed. The storage area at Annisa Hospital Bogor is sufficient because the area needed for the next 5 years is 61.3 m2. Meanwhile, the current room area is 120 m2 combined with the medical record officer's workspace.
Gambaran Prosedur Klaim Peserta Rawat Inap Bpjs Kesehatan Di Rspad Gatot Subroto Tahun 2022 Amalia, Isnaini; Fannya, Puteri; Viatiningsih, Wiwik; Aula Rumana, Nanda
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 4 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i4.578

Abstract

Jaminan kesehatan yang dilaksanakan memiliki prosedur dan kebijakan. Prosedur dan kebijakan tersebut merupakan penjelasan fasilitas kesehatan diharuskan mengajukan klaim secara rutin yaitu maksimal tanggal 10 bulan berikutnya. Dalam prosedur dan kebijakan tersebut BPJS Kesehatan memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk mengajukan klaim dengan pola pembayaran Indonesian Case Base Groups (INA-CBG’s) pada tarif pelayanan kesehatan tingkat lanjut. Sebelum mengajukan klaim, pihak rumah sakit melakukan verifikasi administrasi dengan dokumen yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara. SPO dalam pengajuan klaim sejak dibuat tahun 2016 belum memiliki perubahan. Isi dari SPO itu tetap sama dengan memiliki 16 poin yang menjadi pedoman dalam pengajuan klaim. Pengajuan klaim memiliki 4 tahapan yaitu verfikasi JKN, grouper JKN, verifikasi BPJS Kesehatan dan pembayaran. Pada pelaksanaannya masih terdapat kendala dalam proses pengajuan klaim yaitu masih terdapatnya kode yang salah, tidak lengkapnya berkas yang dibutuhkan, serta sistem yang terkadang bermasalah. Maka dari itu petugas diharapkan agar memperhatikan kembali SPO yang ada apakah SPO tersebut memerlukan perubahan atau tidak. Dan petugas agar lebih teliti lagi dalam proses koding dan mengumpulkan berkas yang diperlukan.
TINJAUAN KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. M. HASSAN TOTO BOGOR UNTUK 5 TAHUN KEDEPAN Angelina, Noviana Dian; Yulia, Noor; Viatiningsih, Wiwik; Dewi, Deasy Rosmala
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2022): JMIAK
Publisher : Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v5i1.2111

Abstract

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Manajemen pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan adalah kegiatan menjaga, memelihara dan melayani rekam medis baik secara manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di rumah sakit, praktik dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan menjaga rekaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan rak penyimpanan rekam medis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menghitung rak penyimpanan dengan rekam medis yang ada, menghitung luas ruangan untuk memperkirakan kebutuhan 5 tahun kedepan. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi Standar Prosedur Operasional (SPO) penyimpanan berkas rekam medis di rumah sakit, menghitung kebutuhan rak penyimpanan rekam medis 5 tahun yang akan datang, menghitung kebutuhan luas ruang penyimpanan rekam medis 5 tahun kedepan, dan mengidentifikasi faktor – faktor masalah yang ada pada ruang penyimpanan rekam medis. Faktor masalah yang ada di ruang penyimpanan yaitu kurangnya rak penyimpanan rekam medis, tinggi rak yang tidak terjangkau oleh petugas rekam medis, tidak adanya tracer, retensi yang tidak rutin dilakukan, perlu penambahan petugas rekam medis dengan lulusan D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan rak penyimpanan dapat diganti dengan rak roll o’ pack.