SMAN 1 Tammerodo was established in 2021 as a transition from PGRI Sendana Private High School. Before its establishment, many junior high school graduates and equivalents from Tammerodo District continued their education at SMAN 1 Sendana. This was because the majority of Tammerodo's population preferred state schools over private ones. The STAIN Majene Service Team implemented an innovative mentoring strategy for SMAN 1 Tammerodo to fulfil the 2020 Education Unit Accreditation Instrument (IASP) by applying the Asset-Based Community Development (ABCD) approach. The Service Team provided assistance through appreciative interview activities, asset potential mapping, linking and mobilizing assets, action plan preparation, and monitoring and evaluation. The results showed that SMAN 1 Tammerodo received a Not Accredited status because the score from the accreditation visitation did not reach 71 across the four components of the accreditation instrument. A school unit can achieve accreditation if it scores between 71 and 100. The assistance provided by the STAIN Majene Service Team to SMAN 1 Tammerodo in fulfilling the 2020 IASP through the ABCD approach has become the main foundation in building the strengths and potential within the school community. As a result, SMAN 1 Tammerodo is now ready, which can be seen from the school’s understanding of the 2020 IASP. Documents for the last 2 years will be prepared by December 2023, and documents for the last 1 year will be prepared by the completion of 2024.[UPTD SMAN 1 Tammerodo resmi menjadi sekolah negeri pada tahun 2021 sebagai peralihan dari SMA Swasta PGRI Sendana. Sebelum beralih status, lulusan Sekolah Menengah Pertama dan sederajat di Kecamatan Tammerodo lebih banyak melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Sendana. Hal ini disebabkan mayoritas masyarakat Tammerodo lebih memilih sekolah yang berstatus negeri dibanding swasta. Tim Pengabdi STAIN Majene melaksanakan strategi pendampingan yang inovatif bagi UPTD SMAN 1 Tammerodo untuk memenuhi Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020 dengan menerapkan pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development). Pendampingan yang dilakukan oleh Tim Pengabdi STAIN Majene terhadap UPTD SMAN 1 Tammerodo menggunakan pendekatan ABCD sebagai kerangka konseptual. Tahapan pertama dimulai dengan wawancara apresiatif, yang bertujuan untuk menggali pengalaman positif serta kekuatan internal sekolah melalui narasi dari warga sekolah. Proses ini dilanjutkan dengan pemetaan aset guna mengidentifikasi potensi yang dimiliki sekolah, baik dalam bentuk sumber daya manusia, sarana prasarana, jejaring kemitraan, maupun modal sosial lainnya. Pada tahap berikutnya, dilakukan tautan dan mobilisasi aset untuk mengintegrasikan potensi-potensi tersebut ke dalam aksi kolektif yang mendukung pemenuhan standar mutu pendidikan. Berdasarkan hasil pemetaan, disusun rencana aksi dan prioritas kegiatan yang berorientasi pada pemenuhan empat komponen dalam instrumen akreditasi IASP 2020, yaitu mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru, serta manajemen sekolah. Hasil awal menunjukkan bahwa UPTD SMAN 1 Tammerodo belum terakreditasi karena nilai visitasi tidak mencapai skor minimum 71. Oleh karena itu, dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas implementasi rencana aksi dan mendorong perbaikan berkelanjutan. Pendekatan ABCD ini terbukti menjadi fondasi strategis dalam menggerakkan partisipasi komunitas sekolah serta memperkuat kapasitas internal. Hasilnya bahwa UPTD SMAN 1 Tammerodo telah memiliki kesiapan, hal ini terlihat dari pihak sekolah yang telah memahami IASP 2020. Dokumen 2 tahun terakhir disiapkan paling lambat sampai Desember 2023. Dokumen 1 tahun terakhir terbaru disiapkan paling lambat sampai penamatan 2024.]