Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MUDA - MUDI DESA DHARMA TANJUNG CAMPLONG ( SUATU TINJAUAN PRAGMATIK ) Amin, Novita Fitri
Jurnal Komposisi Vol 8, No 2 (2023): JURNAL KOMPOSISI
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/jk.v8i2.2175

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Implikatur Percakapan Muda-Mudi Desa Dharma Tanjung Camplong. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat bertutur dalam berkomunikasi banyak menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan makna yang diinginkan terutama dalam kalangan muda-mudi. Tindak tutur dalam ujaran suatu kalimat merupakan penentu makna kalimat itu. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan implikatur percakapan makna tersirat,  implikatur percakapan makna tersorot, implikatur percakapan makna tuturan dalam percakapan muda-mudi Desa Dharma Tanjung Camplong. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.  Berdasarkan hasil analisis data, Implikatur Percakapan Muda-Mudi Desa Dharma Tanjung Camplong Tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Implikatur Percakapan Makna Tersirat Muda-Mudi Desa Dharma Tanjung Camplong berupa tuturan yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan. Sesuatu yang berbeda tersebut adalah maksud pembicaraan yang di kemukakan secara eksplisit mengenai realita penutur (para muda-mudi). (2) Percakapan Makna Tersorot Muda-Mudi Desa Dharma Tanjung Camplong berupa tuturan dari kelanjutan makna tersirat yang disampaikan oleh penutur (para muda-mudi) agar lawan tutur mengikuti perintah atau permintaan yang bersifat keinginan pihak penutur untuk melakukan sesuatu apa yang disampaikan oleh penutur. (3) Implikatur Percakapan Makna (ekspilkatu) Muda-Mudi Desa Dharma Tanjung Camplong berupa makna implikatur yang mungkin berkebalikan dengan makna ekspikaturnya. Meskipun berkebalikan, hal itu paada umumnya tidak menimbulkan pertentangan logika.
Diksi dan Gaya Bahasa dalam Puisi “Madura Akulah Darahmu” Karya D. Zawawi Imron: Kajian Stilistika Hafsi, Ainur Rofiq; Winarni, Retno; Amin, Novita Fitri
Jurnal Komposisi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL KOMPOSISI
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/jk.v9i1.2442

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan diksi dan gaya Bahasa dalam puisi “Madura, Akulah Darahmu” Karya D. ZawawiImron. Analisis data dalam penelitian ini menerapkan model analisisdata Miles dan Huberman yang meliputi: reduksi data, penyajian data,dan penarikan kesimpulan hasil penelitian ini adalah D. Zawawi Imron menggunakan diksi denotasi dan konotasi di dalam puisi “Madura, Akulah Darahmu”. Zawawi menggunakan diksi yang kaya dan beragam dan  berhasil  menggambarkan  hubungan  yang  mendalam  antaraindividu dengan tanah air dan budaya, serta mengundang pembacauntuk merenungkan makna-makna yang tersembunyi di balik kata-kata dalam puisi tersebut. Gaya Bahasa yang digunakan D. Zawawi Imrondalam puisi “Madura, Akulah Darahmu” juga cukup beragam. Gaya puisitersebut meliputi: metafora, personifikasi, hiperbola, antithesis, dansimile. Gaya Bahasa yang paling banyak digunakan adalah metafora.Dengan menggunakan berbagai gaya bahasa ini, penyair berhasilmenciptakan puisi yang kaya akan makna, citraan yang kuat, dannuansa emosional yang mendalam. Analisis terhadap gaya bahasadalam puisi ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentangkeindahan dan kompleksitas karya sastra tersebut.
MENULIS CERITA PENDEK BERBAHASA MADURA MELALUI REMAKE CERITA ISLAMI BAGI SANTRI Hafsi, Ainur Rofiq; Supratman, Muhammad Tauhed; Jannah, Ukhti Raudhatul; Supardi, Lili; Amin, Novita Fitri
NGABDIMAS UNIRA Vol 2, No 1 (2022): Pengabdian kepada Masyarakat (Ngabdimas)
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.195 KB) | DOI: 10.53712/ngu.v2i1.1518

Abstract

Salah satu Pondok Pesantren yang masih mempertahankan ciri khas salaf adalah Pondok Pesantren Syekh Abdurrahman. Santri dilarang membawa HP, Menonton TV, membawa HP, dan menggunakan internet selama berada di lingkungan pesantren. Santri hanya memiliki waktu yang sangat terbatas untuk serap informasi dunia luar, hanya pada saat pembelajaran di lembaga formal berlansung. Permasalahan pertama yang dialami mitra yakni keringnya kreatifitas santri dalam membuat karya tulis. Santri tidak kreatif dalam membuat karya tulis disebabkan oleh minimnya wawasan dan terbatasnya akses teknologi bagi santri. Usia santri yang mayoritas remaja menunjukkan geliat tertarik untuk menulis cerita pendek (cerpen). Untuk mengatasi hal tersebut, pengusul menawarkan solusi berupa pelatihan bagi para santri dalam membuat cerita pendek. Permasalahan kedua, pihak pesantren menginginkan agar karya tulis yang nantinya dibuat oleh para santri agar mencerminkan Akhlaqul Karimah dalam bentuk pola komunikasi ragam Bahasa Madura yang tepat. Untuk permasalahan ini, pengusul menawarkan agar cerpen yang akan dibuat oleh siswa menggunakan Bahasa Madura. Penggunaan Bahasa Madura yang baik dan benar terutama dalam pemilihan Ragam Bahasa yang tepat. Permasalahan ketiga, pengasuh menginginkan agar tema dan isi cerita pendek yang akan dibuat oleh santri agar tetap bernuansakan Islami. Cerpen diharapkan tidak berisi hal-hal yang jauh dari nilai Islam seperti cerpen pop yang menyuguhkan narasi vulgar yang bisa membuat pembaca menjadi berimajinasi maksiat. Selanjutnya pengusul menawarkan agar cerpen yang akan dibuat santri bertemakan Islami. Terlebih dahulu santri akan remake (membuat ulang) cerita islami terdahulu. Santri modifikasi unsur tokoh, setting, dan sudut pandang pada cerpen terdahulu. Selanjutnya, berkat pengalaman sebelumnya siswa akan dengan mudah untuk membuat cerpen karya sendiri. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kompetensi santri dalam membuat cerpem secara mandiri dan luaran kegiatan ini berupa artikel ilmiah pada jurnal nasional. Tindak lanjut kegiatan ini adalah santri akan dibantu untuk mengirimkan cerpen mereka media cetak atau online sebagai apresiasi atas atensi dan kreativitas santri.