Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGGUNAAN BANTEN SAMBUTAN PADA WUKU KUNINGAN OLEH MASYARAKAT HINDU DI DESA SULI INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Arigupta, I Gede; Ratini, Ni Ketut; Suarnada, I Gede Made
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 2 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v14i2.439

Abstract

Banten sambutan merupakana salah satu upakara dalam upacara tiga bulanan bayi, namun di Desa Suli Indah banten sambutan juga digunakan pada hari pemacekan agung dan hari raya Kuningan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimanakah penggunaan banten sambutan pada wuku Kuningan di Desa Suli Indah, (2) bagaimanakah proses pelaksanaan natab banten sambutan pada wuku Kuningan di Desa Suli Indah. Hasil penelitian: (1) penggunaan banten sambutan pada wuku Kuningan yaitu: 1) banten sambutan digunakan pada hari pemacekan agung, 2) banten sambutan digunakan pada hari raya Kuningan; (2) proses pelaksanaan natab banten sambutan yaitu: 1) proses pelaksanaan natab banten sambutan hari pemacekan agung yaitu: mempersembahkan banten soda, mempersembahkan banten sambutan kepada leluhur, natab banten sambutan, dan mempersembahkan segehan. 2) proses pelaksanaan natab banten sambutan hari raya Kuningan yaitu: persembahyangan hari raya Kuningan, mempersembahkan upakara/banten hari raya Kuningan, mempersembahkan banten sambutan kepada leluhur, dan natab banten sambutan.
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH MAHASISWA KKNT STAH DHARMA SENTANA DI DESA TANGKURA 2023 Aprisilia, Aprisilia; Arioko, I Kadek Eva; Puspaeni, Ni Luh Dewi; Muliyani, Ni Made; Putri, Shantika; Ratini, Ni Ketut; Suarnada, I Gede Made
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23407

Abstract

Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa melalui kegiatan langsung turun kemasyarakat. Pengabdian ini bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh perkuliahan serta mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru dari masyarakat setempat. Masa KKNT ini berlangsung selama 3 bulan yakni dimulai dari tanggal 25 September 2023 sampai tanggal 22 Desember 2023. Pelaksanaan KKNT ini dapat berlangsung dengan baik dengan bantuan serta dukungan dari masyarakat setempat. Pemilihan topik “Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh Mahasiswa KKNT STAH Dharma Sentana di Desa Tangkura Tahun 2023” dipilih karena dianggap sesuai/relevan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Dalam melaksanakan KKNT, mahasiswa menggunakan metode dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Metode tersebut adalah pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Melalui metode tersebut mahsiswa dapat mengumpulkan beberapa masalah yang terjadi di Desa Tangkura yang kemudian dirangkum menjadi beberapa program kerja mahasiswa, lalu diseminarkan di hadapan perangkat desa dan masyarakat Tangkura. Setelah disetujiu barulah mahasiswa KKNT melaksanakan program kerja yang disetujui tersebut. Hasil nyata dari pelaksanaan kegiatan KKNT ini yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat yaitu seperti bak sampah yang telah digunakan dengan baik oleh masyarakat setempat. Terpasangnya patok batas dusun dan plang nama perangkat desa, anak-anak yang sudah menguasai gerakan yoga, anak-anak sudah fasil dalam hal membaca,menulis walaupun dalam hal berhitung masih kurang fasih. Kegiatan lintas agama yang terlaksana dengan baik, begitupun dengan kegiatan kerja bakti yang terlaksana dengan baik. Kegiatan pasraman yang dibina oleh mahasiswa KKNT sudah terlaksana dengan baik sehingga, pada saat kegiatan lomba antar pasraman mendapatkan juara. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa yang ada di Poso Pesisir Selatan sudah terlaksana dengan baik.
INTERAKSI SOSIAL PEMUDA HINDU DAN NON-HINDU KARANG TARUNA 45 DESA KADAILLA KECAMATAN KAROSSA KABUPATEN MAMUJU TENGAN PROVINSI SULAWESI BARAT Pradana, Kadek Adi; Suarnada, I Gede Made; Ratini, Ni Ketut
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 2 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i2.553

Abstract

Karang Taruna merupakan organisasi yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri atas dasar kesadaran serta tanggung jawab yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui interaksi sosial serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat terjadinya interaksi sosial Pemuda Hindu dan Non Hindu di Karang Taruna 45 Kadailla Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi sosial dan tindakan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Interaksi sosial pemuda Hindu dan Non Hindu di Karang Taruna desa Kadailla sangat kurang, hal ini dikarenakan kesibukan masing-masing anggota dan sikap yang tidak mau berbaur oleh pemuda Hindu dengan pemuda Non Hindu. 2) faktor pendukung terjadinya interaksi yaitu dengan melakukan kegiatan sehingga setiap anggota berperan aktif dalam penggalangan dana serta bekerja sama dalam melakukan perawatan fasilitas organisasi seperti lapangan olahraga serta alat-alat olahraga. 3) faktor penghambat interaksi pemuda Karang Taruna yaitu kurangnya bimbingan dari pemerintah setempat serta kesibukan dari masing-masing anggota Karang Taruna.
KEBERADAAN PURA KAYANGAN JAGAT ULUNDANU MEKARSARI DI DESA DODA BUNTA KECAMATAN SIMPANG RAYA KABUPATEN BANGGAI Yudistira, Yudha; Suparta, I Ketut; Ratini, Ni Ketut
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 2 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i2.617

Abstract

Pura Khayangan Jagat Ulundanu Mekarsari di Desa Doda Bunta Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai merupakan pura yang sangat unik pura ini di keramatkan oleh pengempon pura sebagai tempat untuk melakukan pemujaan kepada Dewi Danu dan penghormatan kepada Sang Hyang Hangewengku Bumi. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah; 1) Mengapa didirikannya Pura Kayangan Jagat Ulundanu Mekarsari di Desa Doda Bunta Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai?.2) Apakah Fungsi dari Pura Kayangan Jagat Ulundanu Mekarsari di Desa Doda Bunta Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai? Berdasarkan hasil penelitian ini faktor yang melatarbelakangi didirikannya Pura Khayangan Jagat Ulundanu Mekarsari yaitu: 1. Keyakinan Kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, 2. Terjadinya Krisis Air, 3. Terbentuknya Kelompok Tani, 4. Adanya Kejadian Luar Biasa 5.Mengikuti Perintah Weda atau Tradisi Leluhur. Pura Khyangan Jagat Ulundanu Mekarsari memiliki fungsi yaitu: 1. Sebagai Sarana Ritual dan Pemujaan, 2. Sebagai Sarana Untuk Menjaga Keharmonisan, 3. Sebagai Tempat Untuk Memberikan Pendidikan Keagamaan, 4. Sebagai Tempat Untuk Berkomonikasi Antar Sesama Pengempon Pura. 5. Sebagai Media Meditasi, 6. Sebagai Tempat Untuk Memohon Keselamatan, 7. Sebagai Tempat Untuk Meningkatkan Sradha dan Bakti 8. Sebagai Media Propaganda Pemerintahan. setelah penelitian ini diharapkan agar masyarakat dapat selalu menjaga kesucian dan kesakralan pura ini mengingat pura ini begitu unik. Selain itu, untuk peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji kembali pura ini, agar dapat mengkaji mengenai struktur bangunan pura ini mengingat struktur dari pura ini sangat lah unik dan menarik.
PERSPEKTIF PENJOR GALUNGAN OLEH MASYARAKAT HINDU DI KOTA PALU Dani, Ni Luh Sari; Ratini, Ni Ketut; Suarnada, I Gede
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 2 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i2.634

Abstract

Hindus carry out part of religious ceremonies, one of which is making a Galungan penjor which is something sacred. Based on the researcher's observations and interviews with several informants, there are still Hindu communities in Palu City who do not put up penjor when celebrating the Galungan holiday. Research problem formulation: (1) What is the Hindu community's perspective on the function of the penjor? (2) What are the obstacles for Hindu communities not installing penjor? (3) What efforts have been made by the Hindu community to maintain the installation of the penjor? Based on the research results, it was obtained: (1) The Hindu community's perspective on the function of penjor a) as an expression of gratitude, b) welfare and prosperity, c) humility, d) the embodiment of God's palace, e) victory over Adharma (2) The obstacles are not Installing Penjor a) internal obstacles, namely busyness (limited time in making), limited materials and lack of understanding the true meaning of penjor, b) external obstacles, namely, lack of family support, economic factors, focus of celebration venues not only in Palu and the neighborhood where you live which is heterogeneous, (3) Efforts are made to maintain the installation of penjor, a) providing freedom in creativity in making it, b) promoting it on social media, c) socializing the importance of the meaning of penjor.
The Role of Husbands in Teaching Hinduism to Sudhi Wadani Wife in Interfaith Marriages Ratini, Ni Ketut
Jurnal Penelitian Agama Hindu Vol 9 No 1 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/jpah.v9i1.3814

Abstract

Interfaith marriage in Indonesia is a complex issue that involves legal, social, and religious dilemmas. Marriages must be legal under both religious and state law, which requires the bride and groom to be of the same faith to be recognized as religiously valid. This provision has caused controversy and injustice, especially regarding religious freedom and human rights in a multicultural society. The Study aims to focuses on the role of husbands in providing an understanding of Hinduism to wives who have undergone Sudhi Wadani who previously adhered to other religions, especially in the context of interfaith marriages. This research uses a qualitative, phenomenological method, in-depth interview techniques, and participatory observation. was conducted in Palu City in 2024 with 13 informants husband. The results showed that the husband plays a central role in guiding his wife to understand the teachings of Hinduism, which is realized through direct teaching, accompanying in religious activities, and being a role model. The obstacles husbands face include limited religious knowledge, lack of time due to busy work, and wife's sensitivity. The strategies husbands apply to overcome these obstacles include inviting wives indirectly to engage in religious activities, patient communication, and utilization of religious communities to learn. This concludes that the husband's role in guiding his wife to understand the teachings of Hinduism in an interfaith marriage is vital and requires consistent, flexible, and practice-based efforts. Practical recommendations for interfaith couples and relevant institutions to strengthen support for Hindu husbands of wives who have undergone Sudhi Wadani in interfaith marriages.
Sinergi Multidisiplin untuk Pengurangan Risiko Bencana: Model Edukasi di Rumah Ibadah Hindu: Multidisciplinary Synergy for Disaster Risk Reduction: An Educational Model in a Hindu House of Worship Supetran, I Wayan; Ratini, Ni Ketut; Desy, Ni luh; SriDevi, Ni Made; Nurmalisa, Baiq Emy; Arifuddin, Arifudin; Amyadin, Amyadin; Sudarman, Yulianus
Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentora Vol. 4 No. 2 (2025): MARET 2025
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jpml.v4i2.4124

Abstract

Indonesia merupakan negara yang rawan bencana alam, termasuk gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan tsunami. Rumah ibadah Hindu, seperti pura, seringkali terletak di lokasi yang rentan terhadap bencana dan memiliki desain bangunan yang masih menerapkan cara tradisional. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan merancang strategi mitigasi risiko bencana terhadap rumah ibadah Hindu. Kegiatan ini menggunakan metode workshop dengan pendekatan partisipatif dan berbasis praktik. Peserta workshop sebanyak 30 orang yang terdiri dari pengelola pura, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Hasil workshop menunjukkan bahwa kegiatan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta tentang mitigasi bencana. Rata-rata pemahaman awal tentang kajian resiko bencana sebelum pelatihan adalah 60,75, sedangkan setelah pelatihan meningkat menjadi 86,50. Kegiatan workshop ini dapat menjadi contoh bagi upaya pengurangan risiko bencana di rumah ibadah Hindu lainnya di Indonesia. Dengan demikian, kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan rumah ibadah Hindu terhadap bencana alam.
Exploring the Limits of Socioeconomic Characteristics in Explaining the Income of Hindu Communities in Areas Prone to Terrorism Issues Ratini, Ni Ketut; Supetran, I Wayan
Jurnal Penelitian Agama Hindu Vol 9 No 4 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/jpah.v9i4.4241

Abstract

This study was motivated by the issue of terrorism in Indonesia, which has created uncertainty that has seriously impacted the economic welfare of the community, especially minority communities such as Hindus in Tambarana Village, Central Sulawesi. In this context, household income is an important indicator for understanding the economic resilience of vulnerable groups. This study aims to examine the influence of family dependents, family size, and work frequency on the income levels of Hindus affected by terrorism. This analysis can help to understand the income of the Hindu community as part of a larger ecosystem influenced by various socio-economic factors. This study uses a quantitative approach with a descriptive design and a cross-sectional model. Data collection techniques were carried out through a Likert scale questionnaire administered to 92 respondents selected using stratified random sampling. Data analysis was conducted using simple linear regression. The results indicate that the three independent variables do not have a significant impact on household income, with significance values above 0.05 and a model contribution of 1.9%. These findings suggest that demographic factors and work activities are insufficient to explain the income conditions of Hindu communities affected by terrorism. The study concludes that the economic resilience of minority communities is more influenced by structural, social, and cultural factors. Therefore, a multisectoral intervention strategy is needed that integrates cultural approaches, social support, and psychosocial recovery to strengthen the overall well-being of the community.