Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Analisis Kesesuaian Prosedur Tindakan Resusitasi pada Neonatus dengan Asfiksia di Ruang Peristi RSU Anutapura Palu: Analysis of The Suitability of Neonatal Resuscitation Procedures with Birth Asphyxia at High Risk Patients Room of Anutapura General Hospital Umar, Nurlailah; Fitria Masulili; Baiq Emy Nurmalisa
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2020): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v14i1.54

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat mortalitas bayi yang cukup signifikan terutama pada periode perinatal, neonatal dan post-natal. Faktor yang berkontribusi terhadap tingginya mortalitas pada neonatus (BBL) salah satunya adalah asfiksia. Kemahiran tenaga kesehatan dalam melakukan resusitasi dan ketepatan dalam pengambilan keputusan merupakan ujung tombak dalam usaha menurunkan risko kematian BBL. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya prosedur tindakan penangan resusitasi pada BBL dengan asfiksia. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan observasional. Populasi adalah seluruh bayi baru lahir dengan asfiksia. Sampel berjumlah 15 orang. Data dianalisa dengan analisis univariat. Hasil penelitian ditemukan tindakan resusitasi awal yang sesuai sebanyak 8 tindakan (53,3%) dan tindakan kurang sesuai 7 tindakan (46,7%). Sebagian besar tindakan sesuai yaitu 8 tindakan (93,3%) pada resusitasi lanjutan. Kesimpulan bahwa tenaga kesehatan dalam memberikan tindakan resusitasi awal hampir sama antara tindakan yang sesuai dengan kurang sesuai. Sementara tindakan resusitasi lanjutan sebagian besar dilakukan dengan sesuai prosedur resusitasi bayi baru lahir. Rekomendasi penelitian ini agar dijadikan bahan acuan bagi perawat untuk meningkatkan kualitas dan kesesuaian prosedur tindakan resusitasi neonatus.
Analisis Kesesuaian Prosedur Tindakan Resusitasi pada Neonatus dengan Asfiksia di Ruang Peristi RSU Anutapura Palu: Analysis of The Suitability of Neonatal Resuscitation Procedures with Birth Asphyxia at High Risk Patients Room of Anutapura General Hospital Nurlailah Umar; Fitria Masulili; Baiq Emy Nurmalisa
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2020): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v14i1.54

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat mortalitas bayi yang cukup signifikan terutama pada periode perinatal, neonatal dan post-natal. Faktor yang berkontribusi terhadap tingginya mortalitas pada neonatus (BBL) salah satunya adalah asfiksia. Kemahiran tenaga kesehatan dalam melakukan resusitasi dan ketepatan dalam pengambilan keputusan merupakan ujung tombak dalam usaha menurunkan risko kematian BBL. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya prosedur tindakan penangan resusitasi pada BBL dengan asfiksia. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan observasional. Populasi adalah seluruh bayi baru lahir dengan asfiksia. Sampel berjumlah 15 orang. Data dianalisa dengan analisis univariat. Hasil penelitian ditemukan tindakan resusitasi awal yang sesuai sebanyak 8 tindakan (53,3%) dan tindakan kurang sesuai 7 tindakan (46,7%). Sebagian besar tindakan sesuai yaitu 8 tindakan (93,3%) pada resusitasi lanjutan. Kesimpulan bahwa tenaga kesehatan dalam memberikan tindakan resusitasi awal hampir sama antara tindakan yang sesuai dengan kurang sesuai. Sementara tindakan resusitasi lanjutan sebagian besar dilakukan dengan sesuai prosedur resusitasi bayi baru lahir. Rekomendasi penelitian ini agar dijadikan bahan acuan bagi perawat untuk meningkatkan kualitas dan kesesuaian prosedur tindakan resusitasi neonatus.
Pengetahuan Tentang Gizi dan Upaya Pencegahan Stunting pada Ibu Penyintas Bencana yang Memiliki Balita di Hunian Tetap Tondo Kota Palu: Knowledge of Nutrition and Stunting Prevention Efforts for Mothers of Disaster Survivors with Toddlers in Permanent Residential Palu City Tondo Supirno Supirno; Baiq Emy Nurmalisa; Supriadi Abd. Malik; Amir Amir; Mohamad Fadli Dg Patompo
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 5 No. 9: SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v5i9.2805

Abstract

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya stunting di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan dan praktik penyediaan nutrisi yang tidak tepat. Terkait permasalahan stunting pada kondisi bencana/ pasca bencana masih minim penelitian yang terkait pencegahan stunting, oleh karena itu peneliti tertarik ingin mengetahui bagaimanakan pengetahuan tentang gizi dan pencegahan stunting pada ibu yang memiliki balita. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan pencegahan stunting pada ibu penyintas bencana yang tinggal di hunian Tetap Korban Bencana di Tondo, Kota Palu Sulawesi Tengah. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif, populasinya ibu penyintas bencana yang memiliki balita di hunian tetap Tondo, sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 59 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner dan dianalisa secara univariat dengan bantuan program computer. Pengukuran pengetahuan dan pencegahan stunting dibuat 3 kategori yaitu kurang, sedang dan baik. dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu kurang (nilai >55), sedang (nilai 56-76) dan baik (nilai 76-100), menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi nilai terendah 72 dan tertinggi 97,5 dengan nilai rata rata 89,4. sebagian besar (93,3%) termasuk kategori baik. Upaya pencegahan stunting dengan nilai terendah 60,62 dan tertinggi 98,12, sebagian besar kategori baik (88,1%). Kesimpulan: pengetahuan tentang gizi dan pencegahan stunting ibu penyintas bencana di Huntap Tondo dalam kategori baik.
Program Pendampingan Keluarga Bermasalah Kesehatan sebagai Upaya Percepatan Penurunan Stunting Fahmi Hafid; Nasrul Nasrul; Nurjaya Nurjaya; Amsal Amsal; Nurfatimah Nurfatimah; Tjitrowati Djaafar; Herlina Susanto Sunuh; Artika Dewie; Andi Fatmawati Syamsu; Hadriani Hadriani; Dwi Yogyo Suswinarto; Lisnawati Lisnawati; Mardiani Mangun; Fitria Masulili; Baiq Emy Nurmalisa; Sri Restu Tempali; Helena Pangaribuan; Lindanur Sipatu; Fransisca Noya; Dafrosia Darmi Manggasa; Dewi Nurviana Suharto
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022): Oktober - Desember
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1382.572 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i4.1647

Abstract

The prevalence of stunting in Sigi Regency showed an increase from year to year by 27.67% to 40.7%. The problem of stunting is a multidimensional problem that requires efforts from all parties to overcome it. One of the activities that can be done is to provide assistance to families with health problems or families at risk of stunting so that families can identify, assess, and take action independently accompanied by health workers. The implementation of this activity starts from 22-28 October 2022 in Beka Village, Marawola District. The socialization of the activity was attended by 50 people consisting of the village government, community leaders, PKK women, posyandu cadres, and target families. The targets of this activity are families with stunted children, pregnant women, teenagers/productive age, or breastfeeding mothers. His service activities include measuring body length/height, counseling on stunting, providing additional food, providing developmental stimulation, assisting cadres in filling out KMS, and KB MKJP education for mothers. The results of this activity program were very well appreciated by the local government, there was a change in knowledge about stunting, families who received assistance were very accepting of this activity and realized the importance of preventing stunting from the First 1000 Days of Life (HPK). It is hoped that this activity can take place continuously, families and communities can be independent in preventing stunting. ABSTRAK Prevalensi stunting di Kabupaten Sigi menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun sebesar 27,67% menjadi 40,7%. Masalah stunting merupakan masalah multidimensional sehingga butuh upaya dari semua pihak untuk mengatasinya. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah melakukan pendampingan kepada keluarga dengan masalah kesehatan atau keluarga dengan risiko stunting sehingga keluarga bisa mengenali, menilai, dan melakukan tindakan secara mandiri yang didampingi oleh tenaga kesehatan. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tanggal 22-28 Oktober 2022 di Desa Beka Kecamatan Marawola. Sosialisasi kegiatan dihadiri 50 orang yang terdiri dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, ibu PKK, kader posyandu, dan keluarga sasaran. Sasaran dari kegiatan ini adalah keluarga yang memiliki anak stunting, ibu hamil, remaja/usia produktif, atau ibu menyusui. Kegiatan pengabdiannya berupa pengukuran panjang badan/tinggi badan, penyuluhan tentang stunting, pemberian makanan tambahan, pemberian stimulasi perkembangan, pendampingan kader dalam pengisian KMS, dan edukasi KB MKJP kepada ibu. Hasil dari program kegiatan ini sangat diapresiasi dengan baik oleh pemerintah setempat, adanya perubahan pengetahuan tentang stunting, keluarga yang mendapatkan pendampingan pun sangat menerima dengan baik kegiatan ini dan menyadari pentingnya pencegahan stunting dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Diharapkan kegiatan ini dapat berlangsung secara kontinyu, keluarga dan masyarakat bisa mandiri dalam pencegahan stunting.
Analisis Faktor Penyebab Stres Perawat dalam Perawatan Covid-19 di Ruangan Isolasi Helena Ester Pangaribuan; Nurarifah Nurarifah; Baiq Emy Nurmalisa
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 4 (2022): November 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i4.1231

Abstract

Penularan Covid-19 terjadi dengan sangat cepat dan sudah menyebar di berbagai negara sehingga ditetapkan sebagai penyakit Pandemi. Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan hingga 6 juta kasus dan telah menyebabkan 156 ribu kasus kematian. Pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap tingkat stress tenaga kesehatan di rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui factor penyebab stress pada perawat Covid-19 diruangan Covid-19. Jenis penelitian ini yaitu analitik korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 187 Perawat Covid-19 dengan jumlah sampel 36 responden dengan menggunakan teknik simple rondom sampling. Hasil penelitian menggunakan uji chi square menunjukkan dari 36 responden di peroleh hasil factor resiko infeksi (p-value 0,016), alat pelindung diri (p-value 0,173), stigma masyarakat (p-value 0,1000. Jam kerja perawat dalam satu hari terdapat 3 shift dan setiap shift terdiri dari 10 sampai 13 perawat. Kesimpulan penelitian bahwa ada hubungan antara stress perawat covid-19 dengan resiko infeksi, alat pelindung diri yang kurang, stigma masyarakat. sementara faktor jam kerja tidak berhubungan.
SOSIALISASI STOP BULLYING DAN EDUKASI TUMBUH KEMBANG ANAK REMAJA DI SMP NEGERI 9 KELURAHAN BIROBULI UTARA KECAMATAN PALU SELATAN Helena Pangaribuan; Arifuddin Arifuddin; Baiq Emy Nurmalisa
Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku bullying pada Remaja merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan terjadi secara berulang-ulang untuk menyerang korban yang lemah, dihina dan tidak bisa membela diri sendiri, memberikan dampak negatif pada kehidupan individu, kehidupan akademik, kehidupan social bagi pelaku, korbannya dan saksi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini terlaksananya kegiatan Edukasi sosialisasi stop Bullying di SMP Negeri 9 SMP 9 salah satu sekolah negeri yang berada ditengah kota Palu memiliki siswa cukup banyak dengan latar belakang tingkat sosial ekonomi dan etnis. Berbeda. Target capaian sosialisasi stop bullying yang dihadiri oleh 25 siswa dengan mengikuti protocol kesehatan.
Literature Review: Managemen Nyeri pada Pasien Kanker: Literature Review: Pain Managements in Cancer Patient Nurmalisa, Baiq Emy
Lentora Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (2020): Oktober
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/lnj.v1i1.287

Abstract

Nyeri merupakan salah satu gejala yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien kanker. Complementary Alternative Medecine (CAM) yang menjadi salah satu terapi yang banyak dipilih oleh pasien kanker. Penanganan nyeri yang efektif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Tujuan dari review ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis terapi CAM mana saja yang efektif untuk untuk mengurangi nyeri pada pasien paliative dengan mengumpulkan hasil laporan penelitian dari tahun 2001-2016. Pencarian hasil penelitian dengan Google Scholar, Ebscho, Pubmed, NEJM dan Proquest. Kriteria inklusi yang kami gunakan adalah artikel publikasi kisaran tahun 2001 sampai 2016, design RCT, quasy eksperimen dan ada kaitannya dengan efek CAM terhadap nyeri pasien kanker. Berbagai jenis CAM dapat digunakan sebagai alternatif pilihan bagi pasien kanker dalam mengurangi nyeri seperti terapi musik, massage, akupuntur dan guided imagery. Adapun pemilihan jenis terapi disesuaikan dengan pilihan pasien dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti budaya, durasi pemberian, teknik pemberian terapi, dan aspek lainnya.
The Effect of Diabetic Foot Exercises on Ankle Brachial Index Values and the Degree of Diabetic Foot Risk in Diabetes Melitus Patients: Pengaruh Senam Kaki Diabetik terhadap Nilai Ankle Brachial Indeks dan Derajat Risiko Kaki Diabetik pada Pasien Diabetes Melitus Nurmalisa, Baiq Emy; supirno, Supirno
Lentora Nursing Journal Vol. 3 No. 1 (2022): Oktober
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/lnj.v3i1.2075

Abstract

Background: The prevalence of Diabetic Foot Ulcers (DFU) in diabetics is 4-10% where this condition more often affects the elderly. DFU is a serious marker of a disease that if optimal prevention is not carried out from the start, the wound deteriorates rapidly, and the worst is amputation. Diabetic foot exercises are used as leg exercises and are beneficial in reducing pain, reducing nerve damage, controlling blood sugar and increasing blood circulation in the feet. The purpose of this study was to analyze the effect of diabetic foot exercise on the degree of risk of diabetic foot ulcers and the Ankle brachial index value in Diabetes Mellitus patients in the Work Area of the Mamboro Health Center. Methods: This type of research is quasi-experimental with a one group pretest posttest design. The sample is 16 people. The instruments used were a monofilament test, sphygmomanometer, stethoscope, and an instrument for assessing the risk of diabetic foot. Data analysis used is paired t test and Wilcoxon test. Results The results showed that diabetic foot exercise had an effect on changes in the value of blood circulation (ABI) with a p value (0.000) and a score of degrees of risk of diabetic foot with a p value (0.001). Conclusion of this study is that diabetic foot exercise has a statistical effect on both the ABI value and the diabetic foot degree score. Suggestions from this study are that nurses more often conduct DM foot exercise education in an effort to prevent DFU
Factors Associated with Pulmonary TB Patients' Self Efficacy in Undergoing Treatment: Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Self Efficacy Pasien TB Paru dalam Menjalani Pengobatan Nurmalisa, Baiq Emy
Lentora Nursing Journal Vol. 3 No. 1 (2022): Oktober
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/lnj.v3i1.2076

Abstract

Background: Pulmonary tuberculosis is a direct infectious disease caused by bacteria. Efforts to control pulmonary TB with the DOTS strategy have been implemented in various countries. In addition to the DOTS strategy, self-efficacy or confidence in the patient is the most important factor in controlling pulmonary TB. Self efficacy is an individual's belief in managing certain behaviors to achieve healing. Self efficacy is influenced by one's own experience, observation of others, verbal persuasion, and physiological evaluation. The purpose of this study was to determine the relationship between self-experience, observation of others, verbal persuasion, physiological evaluation and self-efficacy in pulmonary TB patients undergoing treatment in the UPTD area of ​​the Tangeban Health Center. Methods: This study uses an analytic design through a cross sectional approach with a sample of 33 people, obtained from the total sampling. Data was collected using a questionnaire and analyzed using the chi-square test. Results of the analysis of research data obtained a correlation value between one's own experience and self-efficacy with a significance level of 0.024 (α<0.05), observation of other people with self-efficacy with a significance level of 0.013 (α<0.05), verbal persuasion with self efficacy with a significance level of 0.031 (α<0.05), and the results of the correlation value between physiological evaluation and self efficacy with a significance level of 0.027 (α<0.05). Conclusion there is a significant relationship between self-experience, observation of others, verbal persuasion and physiological evaluation with the self-efficacy of TB patients.
Relationship between Mother's Knowledge about Exclusive Breastfeeding and Giving MPASI with Stunting Incidence in Children Aged 24-59 Months in Bale Village Working Area of Wani Health Center, Donggala District: Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Asi Eksklusif dan Pemberian MPASI dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Desa Bale Wilayah Kerja Puskesmas Wani Kecamatan Donggala Nurmalisa, Baiq Emy
Lentora Nursing Journal Vol. 2 No. 2 (2022): April
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/lnj.v2i2.2078

Abstract

Stunting is a condition in which toddlers have less length or height when compared to their age. Globally in 2016 as many as 22.9% or around 154.8 million children under five in the world suffer from stunting. The number of stunting cases in toddlers in Bale Village was 58 children. The aim of the study was to find out the relationship between mother's knowledge about exclusive breastfeeding and giving MP-ASI with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Bale Village, working area of ​​the Wani Health Center, Tanantovea District, Donggala Regency. Methods This type of research is a correlation analytic method with a cross sectional design. The population in this study were all mothers with toddlers aged 24-59 months in Bale Village totaling 188 populations. The number of samples is 53 samples, with the sampling technique proportional random sampling. Data analysis used the chi-square test. The results showed that there was a relationship between mothers' knowledge about exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Bale Village, Working Area of ​​the Wani Public Health Center, Tanantovea District, Donggala Regency (p-value = 0.001) and there was a relationship between complementary feeding and stunting. in toddlers aged 24-59 months in Bale Village, Working Area of ​​Wani Public Health Center, Tanantovea District, Donggala Regency (p-value = 0.000). The conclusion of this study is that there is a relationship between mother's knowledge about exclusive breastfeeding and giving MP-ASI with the incidence of stunting in toddlers aged 24 -59 months in Bale Village working area of ​​the Wani Health Center, Tanantovea District, Donggala Regency. It is hoped that the Wani Health Center will routinely carry out health counseling and provide nutritious MP-ASI so that it can prevent stunting in toddlers.