Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Bukaan Pintu Terhadap Karakteristik Gerusan Sekitar Pintu Sorong Pada Saluran Terbuka Masruniwati, Afifah; Maricar, Farouk; Hatta, Mukhsan Putra
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 2 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112020.08

Abstract

Abstrak Sewaktu pintu dioperasikan akan terjadi pola aliran di daerah bukaan pintu yang mana arus aliran tersebut akan berinteraksi dengan material-material yang ada di sekelilingnya sehingga menyebabkan material di dasar saluran tergerus. Penelitian dilakukan untuk mempelajari bagaimana karakteristik gerusan yang terjadi disekitar pintu sorong pada saluran terbuka dengan variasi debit. Penelitian berbentuk eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Hidrolika Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Penelitian dilakukan dengan 3 variasi debit (Q) yaitu 1382,837 cm3/detik; 1462.746 cm3/detik; dan 2013.328 cm3/detik. Sedangkan bukaan pintu sorong (Yg) menggunakan tiga variasi yaitu 0,5 cm; 1,0 cm; dan 1,5 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola gerusan yang terjadi disekitar pintu sorong pada saluran terbuka sangat dipengaruhi oleh variasi debit aliran dan besaran bukaan pintu sorong, dan akibat dari adanya frame pada pintu sorong maka konsentrasi aliran cenderung mengarah ketengah dan ke pinggir sebelah kanan saluran sehingga terjadi dominasi gerusan di tengah dan sebelah kanan saluran. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil bukaan pintu maka gerusan yang terjadi semakin besar. Hubungan karakteristik antara kedalaman gerusan disekitar pintu sorong pada saluran terbuka yaitu semakin kecil bukaan pintu dan semakin besar debit yang melewati bawah pintu maka semakin besar gerusan yang terjadi. Abstract When the door is operated, there will be a flow pattern in the sluice gate opening area, where the flow will interacts with the materials around it causing local scouring at the bottom of the channel. The Research was conducted to study the characteristics of the scour around the sluice gate in an open channel with variations in discharge. It was conducted in the form of an experimental study at the Hydraulics Laboratory of the Faculty of Engineering, Hasanuddin University. The Research was conducted with 3 discharge variations (Q), namely 1382,837 cm3/second; 1462,746 cm3/second; and 2013,328 cm3/second. The sliding door opening (Yg) uses three variations, namely 0.5 cm; 1.0 cm; and 1.5 cm. The results show that the scouring pattern that occurs around the sliding door in the open channel is strongly influenced by variations in the flow rate and the size of the sliding door opening, and due to the presence of a frame on the sliding door, the concentration of the flow tends to lead to the middle and the right edge of the channel, so that the scouring dominates in the middle and right of the channel. This shows that the smaller the door opening, the greater the scouring. The characteristic relationship between the depth of the scour around the sliding door in the open channel is that the smaller the opening of the door and the greater the discharge that passes under the door, the larger the opening of the door.
Pemanfaatan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Biomassa Alternatif Ramah Lingkungan Yunus, Andi Ibrahim; Masruniwati, Afifah; Indrayuni, Armi; Fatimah, Andi; A. Sompa, A. Sompa
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 4 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i4.1836

Abstract

Indonesia as an agricultural country has the largest potential for coconut utilization in the world. Coconut shells are agricultural waste which is one of the sources of biomass energy processed into briquettes. The purpose of making charcoal briquettes from coconut shells is to create an environmentally friendly alternative energy source. The method of implementing the activity is in the form of community outreach for 10 participants in Balla Tinggia Hamlet in 2025, which aims to outline the plans carried out by presenting material including the stages of processing coconut shell waste into environmentally friendly briquette fuel. The work program for this activity, namely: observation, planning, implementation and assistance of activities, and evaluation of activity results. further drying, and packaging and storing briquettes. Based on interviews with the people of Balla Tinggia Hamlet, they expressed their appreciation for the success of this activity, enthusiastically following several stages of the activity carried out, so that they felt capable of doing it independently in their respective homes. This can be seen from the high enthusiasm of participants in participating in the socialization activity of making coconut shell briquettes. The results of the activities carried out show that the use of coconuts as charcoal briquettes offers an environmentally friendly alternative, with coconut shells as the main ingredient. This activity can also provide residents with new knowledge about the benefits and potential for reusing agricultural waste in their environment.ABSTRAKIndonesia sebagai negara agraris mempunyai potensi pemanfaatan kelapa terbesar di dunia. Tempurung kelapa adalah limbah pertanian yang merupakan salah satu sumber energi biomassa diolah menjadi briket. Tujuan dari pembuatan briket arang dari tempurung kelapa adalah untuk menciptakan sumber energi alternatif ramah lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan berupa sosialisasi masyarakat dusun sebanyak 10 orang peserta di Dusun Balla Tinggia pada Tahun 2025, yang bertujuan untuk menguraikan rencana yang dilakukan dengan cara menyajikan materi mencakup tahap-tahap pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi bahan bakar briket ramah lingkungan. Program kerja pada kegiatan ini, yaitu: observasi, perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan kegiatan, serta evaluasi hasil kegiatan. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat Dusun Balla Tinggia, mereka memberikan apresiasi atas kesuksesan kegiatan ini, dengan penuh semangat mengikuti beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan, sehingga mereka merasa mampu melakukannya secara mandiri di rumah masing-masing. Hasil dari kegiatan yang dilakukan menunjukkan bahwa pemanfaatan buah kelapa sebagai briket arang menawarkan alternatif yang ramah lingkungan, dengan tempurung kelapa sebagai bahan utama. Kegiatan ini juga, dapat membekali warga dengan pengetahuan baru mengenai manfaat dan potensi pemanfaatan kembali limbah pertanian yang ada di lingkungan sekitar mereka.
PERTEMUAN KONSULTASI MASYARAKAT DALAM RANGKA PERENCANAAN TEKNIS EMBUNG TACCIPI KABUPATEN PINRANG Tambaru, Tambaru; Masruniwati, Afifah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.33155

Abstract

Pada saat ini telah muncul paradigma baru dalam hal proses pelaksanaan pembangunan, dimana peran masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap kebijakan pembangunan di Indonesia bahkan di dunia. Perubahan paradigma tersebut lebih mengedepankan partisipasi masyarakat, dimana masyarakat diberikan peluang untuk menyampaikan keinginannya terhadap pelaksanaan pembangunan yang dilakukan baik oleh pemerintah pusat, daerah maupun investor swasta. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa pertemuan konsultasi masyarakat saat ini adalah sebuah kebutuhan dalam proses pelaksanaan Perencanaan Teknis Embung Taccipi Kabupaten Pinrang.Pada bangunan Embung Taccipi di Kabupaten Pinrang, memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai cekdam, sebagai cadangan air pada musim kemarau, sebagai penangkap kelebihan air pada Sungai Taccipi saat musim hujan dan yang utama adalah sebagai sumber air irigasi untuk pertanian. Saat ini embung tersebut beserta jaringan irigasinya kurang berkinerja baik yang diakibatkan oleh sedimentasi luar biasa dan kerusakan bangunannya. guna memperlancar pelaksanaan pekerjaan tersebut diharapkan peran serta dan dukungan dari para petani serta pihak terkait, permasalahan yang menyangkut kepentingan pelaksanaan pekerjaan dan kepentingan.