Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Rumah mikro plus: Arsitektur fleksibel untuk hunian dan usaha Indrayuni, Armi; Syukur, Muhammad; Suhaeb, Firdaus W
Teknosains Vol 18 No 1 (2024): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v18i1.44468

Abstract

Urbanisasi dan perubahan gaya hidup modern telah mendorong permintaan terhadap rumah mikro yang efisien. Rumah mikro plus, dengan konsep arsitektur fleksibel, merespons tren ini. Penelitian ini menganalisis elemen-elemen rumah mikro plus dalam konteks fleksibilitas ruang, efisiensi, estetika, keberlanjutan, dan dampak sosialnya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis naratif deskriptif. Rumah mikro plus menonjol dalam fleksibilitas ruang dengan menggunakan dinding geser dan furnitur modular untuk mengadaptasi ruangan sesuai kebutuhan. Efisiensi ruang dicapai melalui penyimpanan terintegrasi dan penataan ruang yang optimal. Estetika desainnya menekankan garis bersih dan palet warna minimalis, menciptakan tampilan modern dan praktis. Keberlanjutan dicerminkan dalam penggunaan material ramah lingkungan dan efisiensi energi. Interaksi sosial dan pembentukan komunitas didukung melalui ruang bersama dan area terbuka. Rumah mikro plus adalah solusi efisien dan inklusif di lingkungan perkotaan, menciptakan hunian yang nyaman, berkelanjutan, dan mendukung interaksi sosial. Dengan demikian, desain ini menjembatani kebutuhan fungsional, estetis, dan keberlanjutan dalam arsitektur perkotaan modern.
Penanggulangan Abrasi Melalui Penanaman Mangrove Menggunakan Media Bambu Muhajir, Humaidid; Malina, Asmi Citra; Assir, Andi; Mandala, Satria; Alimuddin, Ilham; Marmin, Hidayat; Indrayuni, Armi; Annas, Aswar
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 6 No Risdamas (2024): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek No. 6 Vol. Risdamas Desember, 2024
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v6iRisdamas.200

Abstract

Bencana abrasi yang terjadi di Dusun Tulang Desa Barugaia Kabupaten Kepulauan Selayar telah menimbulkan beragam dampak buruk, yaitu; terkikisnya pantai sekitar 700 meter, tumbangnya 50 pohon kelapa, hilangnya demplot penetasan telur penyu, merusak sarana konservasi penyu, mengganggu pengembangbiakan penyu, hingga mengancam kehidupan masyarakat pesisir. Melalui dampak ekstrim tersebut, proses penanaman 4000 mangrove menggunakan media bambu diperlukan agar dapat mengurangi risiko abrasi yang terjadi dan tidak mengganggu proses pendaratan penyu. Penanaman mangrove dilakukan tepat dipesisir pantai yang terdampak abrasi, wadah tanaman berbahan dasar bambu yang telah diisi tanah secara padat, cara ini dilakukan agar mangrove dapat dipastikan tumbuh diatas pesisir pantai. Metode pengabdian yang dilakukan menggunakan model. Pertama sosialisasi kegiatan kepada masyarakat, Kedua pelatihan dan penyuluhan terkait teknologi tepat guna yang diberikan, Ketiga penerapan teknologi inovasi yang diberikan, dan Kempat melakukan pendampingan dan evaluasi keberhasilan kegiatan. Hasil penerapan teknologi inovasi penanaman mangrove menggunakan media bambu menunjukkan tanaman mangrove dapat menahan proses pasir di pesisir pantai terbawa arus, tanaman mangrove menjadi tempat perlindungan ikan, kepiting, dan hewan lainnya yang hidup dipesisir pantai, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait ketahanan pesisir pantai dari dampak abrasi, dan menjadi penyangga pesisir pantai dari gelombang ekstrim dan angin kencang
Pemanfaatan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Biomassa Alternatif Ramah Lingkungan Yunus, Andi Ibrahim; Masruniwati, Afifah; Indrayuni, Armi; Fatimah, Andi; A. Sompa, A. Sompa
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 4 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i4.1836

Abstract

Indonesia as an agricultural country has the largest potential for coconut utilization in the world. Coconut shells are agricultural waste which is one of the sources of biomass energy processed into briquettes. The purpose of making charcoal briquettes from coconut shells is to create an environmentally friendly alternative energy source. The method of implementing the activity is in the form of community outreach for 10 participants in Balla Tinggia Hamlet in 2025, which aims to outline the plans carried out by presenting material including the stages of processing coconut shell waste into environmentally friendly briquette fuel. The work program for this activity, namely: observation, planning, implementation and assistance of activities, and evaluation of activity results. further drying, and packaging and storing briquettes. Based on interviews with the people of Balla Tinggia Hamlet, they expressed their appreciation for the success of this activity, enthusiastically following several stages of the activity carried out, so that they felt capable of doing it independently in their respective homes. This can be seen from the high enthusiasm of participants in participating in the socialization activity of making coconut shell briquettes. The results of the activities carried out show that the use of coconuts as charcoal briquettes offers an environmentally friendly alternative, with coconut shells as the main ingredient. This activity can also provide residents with new knowledge about the benefits and potential for reusing agricultural waste in their environment.ABSTRAKIndonesia sebagai negara agraris mempunyai potensi pemanfaatan kelapa terbesar di dunia. Tempurung kelapa adalah limbah pertanian yang merupakan salah satu sumber energi biomassa diolah menjadi briket. Tujuan dari pembuatan briket arang dari tempurung kelapa adalah untuk menciptakan sumber energi alternatif ramah lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan berupa sosialisasi masyarakat dusun sebanyak 10 orang peserta di Dusun Balla Tinggia pada Tahun 2025, yang bertujuan untuk menguraikan rencana yang dilakukan dengan cara menyajikan materi mencakup tahap-tahap pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi bahan bakar briket ramah lingkungan. Program kerja pada kegiatan ini, yaitu: observasi, perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan kegiatan, serta evaluasi hasil kegiatan. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat Dusun Balla Tinggia, mereka memberikan apresiasi atas kesuksesan kegiatan ini, dengan penuh semangat mengikuti beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan, sehingga mereka merasa mampu melakukannya secara mandiri di rumah masing-masing. Hasil dari kegiatan yang dilakukan menunjukkan bahwa pemanfaatan buah kelapa sebagai briket arang menawarkan alternatif yang ramah lingkungan, dengan tempurung kelapa sebagai bahan utama. Kegiatan ini juga, dapat membekali warga dengan pengetahuan baru mengenai manfaat dan potensi pemanfaatan kembali limbah pertanian yang ada di lingkungan sekitar mereka.
POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS ARSITEKTUR TERAPUNG DI DANAU BALANG TONJONG MAKASSAR Indrayuni, Armi; Yusuf, Muh. Arief
Teknosains Vol 17 No 1 (2023): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v17i1.32267

Abstract

Pengembangan ekowisata berbasis arsitektur terapung merupakan penelitian potensi kawasan di Danau Balang Tonjong Makassar untuk meningkatkan daya tarik kawasan wisata alam. Penelitian ini bertujuan mengukur nilai potensi pengembangan ekowisata berbasis arsitektur terapung di Danau Balang Tonjong Makassar. Penelitian ini di lakukan di Danau Balang Tonjong Makassar pada bulan April 2022. Penelitian ini menggunakan metode menggunakan penelitian kuantitaif dengan menggunakan Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata alam (ADO-ODTWA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan Danau Balang Tonjong Makassar memiliki daya tarik tinggi terhadap objek wisata alami dimana pengunjung menyukai suasana wisata yang tenang dengan aksesibilitas yang tinggi di pusat kota. Kata Kunci: ekowisata; terapung; arsitektur; danau
Pelatihan Teknologi Pertanian dengan Sistem Irigasi Tetes pada Masyarakat di Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Annas, Aswar; Mandra, Moh. Ahsan S.; Indrayuni, Armi; Pertiwi, Nurlita; Machmud, Hadrawi; Alam, Sahrul
DEDIKASI Vol 25, No 2 (2023): JURNAL DEDIKASI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v25i2.58346

Abstract

Abstrak. Permasalahan minimnya pemanfaatan lahan di Desa Laikang diduga menyebabkan keterbatasan peluang ekonomi masyarakat yang terbatas. Tim Pengabdi dengan program Kosabangsa melakukan pelatihan teknologi pertanian dengan tujuan mengembangkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan lahan. Metode pelatihan adalah metode rural appraisal dengan kelompok tani sebagai mitra kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam penerapan sisten irigasi teknis. Pengetahuan masyarakat yang diukur adalah pengetahuan tentang Manfaat irigasi tetes pada pemeliharaan tanaman, perbedaan pola tani irigasi tetes dengan pola sederhana, bahan instalasi  irigasi tetes dan metode pembuatan lahan tanam. Pada keempat indikator menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan. Sedangkan pengukuran keterampilan masyarakat menunjukkan peningkatan yang signifikan pada penyiapan bahan dan pembuatan lahan tanam. Kata Kunci: Irigasi Tetes, Penyiapan Lahan, Pengetahuan, Ketermpilan.
PENGEMBANGAN PARIWISATA KAMPUNG PENYU DESA BARUGAIA TERINTEGRASI DAN BERKELANJUTAN Muhajir, Humaidid; Tassakka, Asmi Citra Malina A.R.; Assir, Andi; Mandala, Satria; Alimuddin, Ilham; Marmin, Hidayat; Annas, Aswar; Indrayuni, Armi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.38274

Abstract

Kampung Penyu Desa Barugaia salah satu tempat wisata yang menaik dan menjadi ikon pariwisata di Kabupaten Kepuluan Selayar. Ragam permasalahan yang terjadi di tempat wisata Kampung Penyu meliputi. Kondisi pantai yang kotor akibat sampah, pesisir pantai terdampak abrasi, prasarana dan sarana pantai wisata rusak, belum tersedianya mapping wilayah dan peta wisata yang terstruktur, belum tersedianya media promosi, kemampuan sumberdaya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) terkait sapta pesona masih minim, dan rusaknya penangkaran penyu yang mengancam kepunahan penyu diwilayah ini, dari uraian permasalahan ini sehingga pengembangan pariwisata berkelanjutan sangat perlu dilakukan. Metode pengabdian yang dilakukan menggunakan model. Pertama sosialisasi kegiatan kepada masyarakat, Kedua pelatihan dan penyuluhan terkait teknologi tepat guna yang diberikan, Ketiga penerapan teknologi inovasi yang diberikan, dan Kempat melakukan pendampingan dan evaluasi keberhasilan kegiatan. Hasil penerapan teknologi inovasi pemilah sampah dan pengeruk sampah memanimalisir volume sampah di wilayah pesisir, penataan kelembagaan Pokdarwis yang baik terkait pengelolaan wisata dan sapta pesona, tersedianya inovasi akun promosi dan peta wisata, dan terealisasinya pelestarian penyu yang dilakukan oleh Pokdarwis. Pentingnya hasil pengabdian ini untuk mengembalikan Kampung Penyu sebagai tempat wisata yang terintegrasi dan berkelanjutan di Kabupaten Kepulauan Selayar
Pengenalan Budaya Sulawesi Selatan dalam Kegiatan Modul Nusantara Pada Program PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) Batch 4 Fatimah, Andi; Azizah, Nurul; Hardianti, Hardianti; Indrayuni, Armi; Yunus, Andi Ibrahim
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 6 (2025): November (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i6.36419

Abstract

AbstrakIndonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman ras, suku, agama, serta budaya. Generasi muda yang lebih menyukai budaya barat terlihat lebih gaul daripada budaya kita sendiri, merupakan salah satu permasalahan pengenalan budaya. Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mengembangkan kurikulum dan keterampilan non-teknis. Kerja sama antar perguruan tinggi dapat mengurangi disparitas kualitas yang signifikan antar perguruan tinggi di Indonesia. Program MBKM merupakan kebijakan pemerintah bertujuan memiliki pengalaman belajar lintas kampus. Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang memberikan kebijakan perguruan tinggi untuk memberikan kebebasan kepada Mahasiswa/i untuk mencari pengalaman belajar di luar program studinya. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan sebuah program pertukaran mahasiswa/i belajar di perguruan tinggi lain untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi terbaik di seluruh Indonesia. Modul Nusantara menjadi salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa/i yang mengikuti program PMM. Subjek atau sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu mahasiswa/i PMM Angkatan 4 sebanyak 16.250 mahasiswa/i. Kegiatan Modul Nusantara terdiri dari kegiatan kebhinekaan, refleksi, inpirasi, dan kontribusi sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji kegiatan Modul Nusantara, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa/i mengenai pengenalan budaya Sulawesi Selatan dalam Meningkatkan toleransi budaya. Metode pelaksanaan kegiatan Modul Nusantara melalui pendampingan oleh Dosen Modul Nusantara (DMN) dan Liaison Officer (LO). Adapun hasil kegiatan dicapai, sebagai berikut: kunjungan ke tempat obyek wisata sejarah dan peribadatan, pemutaran film khas Kota Makassar, kajian naskah kuno, menelusuri sejarah dan peninggalan Raja-Raja Gowa, kuliner nusantara, dan eksplorasi budaya dan kunjungan ke berbagai obyek wisata. Kata kunci: kegiatan; budaya; kebhinekaan; mahasiswa/i; dan modul nusantara. AbstractIndonesia is known as a country rich in racial, ethnic, religious, and cultural diversity. Cooperation between universities can reduce the significant disparity in quality between universities in Indonesia. The MBKM program is a government policy that provides universities with the freedom to study at universities. The Independent Student Exchange Program (PMM) is a student exchange program for students studying at other universities in Indonesia. The Nusantara Module is one of the compulsory courses for students participating in the PMM program. Nationally, the participants of the PMM Batch 4 Program were 16,250 students. The Nusantara Module activities consisted of diversity activities, reflection, inspiration, and social contribution. This study aims to examine the Nusantara Module Activities, which are expected to increase students' understanding of the Introduction to South Sulawesi Culture. Community Service uses qualitative descriptive research. The Nusantara Module activities were accompanied by the Nusantara Module Lecturer (DMN) and Liaison Officer (LO). The results of the implementation are as follows: visits to historical and religious tourist attractions, screening of films typical of Makassar City, study of ancient manuscripts, exploring the history and heritage of the Kings of Gowa, Indonesian culinary, and cultural exploration and visits to various tourist attractions. Keywords: activities; culture; diversity; students; and nusantara module.