Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KAJIAN TERAPI OBAT TUBERKULOSIS DI RSUD Dr. LOEKMONO HADI W.S, F.X Sulistiyanto; Ningrum, Erna Prasetya; Ulfiana, Fadzun
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v5i2.3742

Abstract

Tuberculosis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru-paru sebanyak 80 %. Infeksi yang terjadi bisa bersifat silent, latent atau aktif. Pengobatan pasien tuberculosis memiliki regimen pengobatan dimana terdiri dari fase awal (intensif) selama 2 bulan dan fase lanjutan selama 4-6 bulan. Selama fase intensif pasien akan menggunakan 4 macam obat. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui gambaran karakteristik pasien Tuberculosis di RSUD Dr. Loekmono Hadi Periode September 2018 – Februari 2019 berdasarkan usia, jenis kelamin, obat. Kerasionalan terapi pasien Tuberculosis di DI RSUD Dr. Loekmono Hadi Periode September 2018 – Februari 2019, berdasarkan tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan tepat dosis. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode retrospektif, dan dianalisa dengan menggunakan guidline tuberculosis, yang disajikan dalam bentuk persentase. Objek penelitian pada penelitian ini adalah data rekam medis pasien TBC. Subjek penelitian adalah pasien TBC di RSUD Dr. Loekmono Hadi Periode September 2018 – Februari 2019. Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan obat antituberculosis berdasarkan tepat indikasi, obat, pasien dan dosis sebesar 100%. Kata kunci : Terapi,Tuberculosis, kuesioner, kerasionalan
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT ‘X” KOTA SEMARANG Ningrum, Erna Prasetya; Pratiwi, Arik Dian Eka; Adhityasmara, Dhimas
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v6i2.5528

Abstract

Penyakit Covid-19 diawali dengan munculnya kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Wuhan, China. Penyebab kasus Covid-19 kemudian diberi nama SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Kasus Covid-19 di Indonesia pertama kali pada bulan Maret, dan terus meningkat. Pemerintah berupaya untuk mengendalikan penyebaran penyakit dan menekan angka kematian akibat Covid-19. Terapi Covid-19 salah satunya menggunakan antibiotika selain antivirus, vitamin, dan obat yang lainnya. Terkait antibiotika yang digunakan pada terapi menggunakan secara tunggal dan kombinasi. Tujuan penelitian secara umum untuk mengetahui berapa banyak pasien Covid-19 dilihat dari jenis kelamin, usia dan diagnose, secara khusus untuk mengetahui penggunaan antibiotika dilihat dari jenis antibiotika yang digunakan, dosis pemberian secara tunggal atau gabungan pemberian antibiotika tersebut. Pengambilan data penelitian dilakukan secara purpose sampling dan data yang didapat merupakan data retrospektif. Kriteria sampel penelitian yaitu semua usia yang didiagnosa Covid-19 komplikasi atau tidak dan pulang dalam keadaan sembuh. Hasil penelitian pasien Covid-19 didapatkan terkait jenis kelamin laki-laki sebanyak 67 % dan perempuan sebanyak 33 %. Covid-19 banyak menyerang pasien pada usia 18-50 tahun sebesar 47%. Diagnosa pada pasien Covid-19 dengan adanya komplikasi yang paling banyak dengan Pneumonia sebanyak 20,9% dan Hipertensi sebesar 10,5%. Berdasarkan penggunaan antibiotika tunggal sebesar 55,8%, dan jenis antibiotika yang paling banyak digunakan moxifloxacin sebesar 32,3% dengan dosis 400 mg sebesar 31,3%. Kata kunci : obat, jenis antibiotika, dosis
EVALUASI KERASIONALAN INDIKATOR PERESEPAN WHO DI APOTEK KOTA SEMARANG TAHUN 2022 Ningrum, Erna Prasetya; Advistasari, Yustisia Dian; Sari, Wulan Kartika
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v7i2.7552

Abstract

Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi dan dokter hewan kepada apoteker, baik dalam bentuk tulisan tangan ataupun cetakan komputer yang tujuannya adalah untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada pasien. Penggunaan obat rasional terdiri dari 3 indikator utama, salah satunya indicator peresepan menurut WHO, 1993. Parameter indicator tersebut diantaranya rata-rata jumlah item obat per lembar resep, persentase peresepan obat dengan nama generik, persentase peresepan antibiotik, persentase peresepan sediaan injeksi, persentase peresepan obat yang sesuai dengan DOEN. Tujuan penelitian untuk mengetahui kerasionalan peresepan obat berdasarkan indikator WHO di kota Semarang. Objek penelitian, yang digunakan adalah lembar resep di 3 apotek Kota Semarang selama bulan April-Juli 2022. Sample yang digunakan adalah semua resep yang ada di 3 Apotek Kota Semarang pada periode April-Juni 2022 yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi penelitian adala resep yang masuk di 3 Apotek Kota Semarang dan tidak berupa resep racik. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil peneltian didapat rata-rata jumlah iten resep per lembar resep 3.38, % obat dengan nama generik 81,80%, % peresepan antibiotika 42,25%.Kata Kunci : Indikator peresepan, antibiotik, generik, injeksi 
Pemanfaatan Ampas Tahu menjadi Tepung dan Brownies Chips Sebtiana Kristantri, Rika; Verdia M, erlita; Advistasari, Yustisia Dian; Ningrum, Erna Prasetya; Suharsanti, Ririn
Jurnal Dimas Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v6i1.71

Abstract

Ampas tahu merupakan hasil samping dari pembuatan tahu yang selama ini kebanyakan hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Hasil olahan ampas tahu menjadi makanan juga tergolong masih rendah variasinya. Desa Ngabean Kabupaten Magelang memiliki projek untuk mencegah stunting pada anak sesuai arahan menteri kesehatan RI. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kali ini adalah untuk mengolah ampas tahu yang masih memiliki kandungan gizi menjadi tepung dan selanjutnya menjadi olahan pangan brownies chip sebagai upaya mencegah stunting pada anak. Kegiatan dilakukan selama 2 hari pada hari Jumat-Sabtu, 27-28 Oktober 2023 di Balai Desa Ngabean dimulai dari persiapan, pretest, penyampaian materi pelatihan pada hari pertama serta praktek pada hari kedua. Hasil Pretest menunjukkan bahwa warga hanya 96% yang beraanggapan ampas tahu bisa diolah menjadi tepung. Selain itu juga warga setuju sebesar 96% ampas tahu masih memiliki nilai gizi. Pelatihan pada hari pertama dan kedua berjalan sesuai harapan dan tampak pada hasil evaluasi kegiatan bahwa 100% warga menilai pelatihan ini memenuhi harapan warga dan 100% meningkatkan pengetahuan serta keterampilan warga.