Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN PADA MAHASISWA KEPERAWATAN Metty Wuisang; Angelia Friska Tendean; Brian Jamco
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.2641

Abstract

Latarbelakang: Mahasiswa tingkat akhir perlu memiliki kemampuan yaitu percaya pada dirinya sendiri dalam menentukan hal yang ingin dicapainya di masa depan yang dikenal dengan self-efficacy. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Self-efficacy dengan orientasi masa depan pada mahasiswa Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat. Metode penelitian: metode yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengembilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah 121 responden. Hasil penelitian: hasil menunjukkan bahwa gambaran mahasiswa memiliki Self-efficacy tinggi yaitu 53,7% dan 46,3% lainnya memiliki Self-efficacy yang rendah sedangkan gambaran orientasi masa depan terdapat 95,9% mahasiwa memiliki orientasi masa depan yang baik, dan 4,1% lainnya memiliki orientasi masa depan yang buruk. Hubungan Self-efficacy dengan orientasi masa depan pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir di Universitas Klabat didapat nilai p value 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien korelasinya r = 0,564 yang artinya ada hubungan yang signifikan dan keeratan hubungan sedang dengan arah positif. Rekomendasi bagi mahasiswa untuk meningkatkan Self-efficacy agar berhasil dalam mencapai tujuan yang diinginkan di masa depan. Serta rekomendasi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian sehubungan dengan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi Self-efficacy maupun orientasi masa depan dengan menambahkan jumlah sampel serta kondisi dalam pengambilan data secara langsung
Hubungan antara Kecemasan dan Karakteristik Pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit di Sulawesi Tengah Ferdy Lainsamputty; Metty Wuisang
Journal of Islamic Medicine Vol 6, No 1 (2022): JOURNAL OF ISLAMIC MEDICINE EDISI MARET 2022
Publisher : Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jim.v6i1.15331

Abstract

Background: Emergency patients have a very high chance of experiencing anxiey. Anxiety occurs due to several causes, from both from internal and external factors. Some demographic factors and patients characteristics may have potential relationship with anxiety. Objective: This study aimed to identify the relationship between patient characteristics and anxiety in the emergency department (ED). Methods: A descriptive correlational and cross-sectional design were employed. The population in this study were patients in the EDs. A total of 180 convenience samples were recruited from 2 general hospitals in Central Sulawesi Province of Indonesia. Data were collected using the Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS-42) questionnaire. Descriptive statistics and bivariate analysis (Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, and Spearman Rank) were applied to identify the relationship between variables. Results: There was a very significant relationship between the type of payment and anxiety among patients in the ED (p0,01). No significant associations were found between anxiety and other patient characteristics (p0,05). Conclusion: Patients who used national insurance have a higher level of anxiety
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA DI ASRAMA UNIVERSITAS KLABAT Metty Wuisang
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 1 (2021): I am your Nurse
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i1.489

Abstract

A healthy behaviour is a person's actions or activities carried out by someone, both directly and indirectly, to maintain and improve the health condition. Academic achievements are results that have been achieved from learning activities at school or college that are cognitive and usually are determined through measurement and assessment. The purpose of this study is to determine the relationship between healthy living behaviour and academic achievement. This research use analytic observational with the cross sectional approach. The sampling technique is purposive sampling with a sample size of 258 respondents. Data analysis uses the Spearmen correlation formula. The conclusion that healthy living behaviour with academic achievement has a significant relationship with p = 0.011<0,05. The recommendation for tertiary institutions to improve facilities and regulations that will support the healthy living behaviour of students in improving academic achievements.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN STRES PADA MAHASISWA YANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNKLAB Bastian Rahakratat; Metty Wuisang; Angelia Friska Tendean
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 2 (2021): The First and Last Frontier
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i2.573

Abstract

Mahasiswa tingkat akhir seringkali merasa stres dengan tuntutan akademis seperti skripsi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan stres pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Klabat. Disain penelitian deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling dengan jumlah sampel yaitu 102 responden. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki dukungan sosial teman sebaya yang tinggi yaitu 100%, sedangkan tingkat stres pada mahasiswa yaitu stres sedang dengan jumlah responden 51 (50%) . Kesimpulan terdapat hubunganyang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan stres pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Klabat dengan nilai p value = 0,013. Sementara itu, nilai koefisien korelasi yaitu r = -0.245 yang artinya hubungan lemah, semakin tinggi dukungan sosial teman sebaya maka semakin rendah tingkat stres atau sebaliknya. Kesimpulan mahasiswa dapat selalu mengandalkan dukungan sosial teman sebaya dalam mendukung proses pembelajaran terlebih khusus saat menyusun skripsi untuk mengurangi tingkat stres.
TINGKAT KECEMASAN PADA PERAWAT RUANGAN ISOLASI COVID-19 Frendy Fernando Pitoy; Metty Wuisang; Jonathan Limando
NUTRIX Vol 5 No 2 (2021): Volume 5, Issue 2, 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol5.Iss2.570

Abstract

Abstrak Tenaga kesehatan khususnya perawat merupakan komponen yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan pasien yang dirawat. Namun, dimasa pandemic covid-19 tenaga keperawatan akan merasa berbeda dikarenakan rentannya terpapar dengan virus covid-19 dan lebih mungkin akan mengalami kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan perawat ruangan isolasi covid-19 di RSUP Prof. R. D. Kandou Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian descriptive correlation dengan teknik total sampling dengan menggunakan 151 perawat yang bekerja di ruang isolasi covid-19. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sebagian besar tenaga keperawatan yang bekerja di ruang isolasi covid-19 tidak merasa cemas saat bekerja dengan nilai persentase mencapai 95%. Lebih lanjut data menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan para perawat jika ditinjau dari jenis kelamin dengan nilai p = 0.175 > 0.05, terdapat perbedaan yang signifikan saat ditinjau dari ruang perawatan dengan nilai p = 0.003 < 0.05. Dapat disimpulkan bahwa perawat yang bekerja di ruang perawatan isolasi covid-19 RSUP Prof. R. D. Kandou Manado tidak merasakan kecemasan baik laki-laki maupun perempuan, tapi terdapat perbedaan tingkat kecemasan perawat antara ruang perawatan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat direkomendasikan bagi institusi rumah sakit untuk memperhatikan kariawan yang bekerja di ruangan isolasi covid-19 khususnya diruangan Anggrek 1 dan Irina F. Kata kunci : Covid-19, Tingkat kecemasan, Perawat ruang isolasi Abstrac Health workers, especially nurses, are very important components in improving the health of patients. However, during the COVID-19 pandemic, nursing staff will experience the difference of being exposed to the Covid-19 virus and are more likely to experience anxiety. The purpose of this study was to determine the anxiety level of nurses in the Covid-19 isolation room at Prof. RSUP. R.D. Kandou Manado. A method of descriptive correlation was utilized in this study with 151 nurses working in covid-19 isolation room which are selected using total sampling technique. The results of the study show that most of the nursing staff who work in the COVID-19 isolation room did not feel anxious while working with a percentage value of 95%. Furthermore, the result shows that there is no significant difference in the level of anxiety of the nurses when sex is considered with a p value of 0.175 > 0.05, and there is a significant difference when nursing ward was considered with a p value 0.003 < 0.05. Conclusion that the nurses who work in the Covid-19 isolation room at Prof. R. D. Kandou Manado did not experience any anxiety either male or female, but there is a difference in the level of anxiety of nurses when the nursing word is considered. The recommendation for hospital to pay attention for the employees who work in the Covid-19 isolation room, especially in the Anggrek 1 and Irina F. Keywords: Covid-19, Anxiety Level, Nursing Isolation Room
JENIS TERAPI KOMPLEMENTER DAN DISMENORE PADA MAHASISWI Metty Wuisang; Jonan Arzel Frans; Grace Fresania Kaparang
NUTRIX Vol 6 No 2 (2022): Volume 6, Issue 2, 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol6.Iss2.854

Abstract

Abstract Dysmenorrhea is still an unresolved public health problem that may negatively impact women's health, social relationships, school or work activities and psychological status. Managing dysmenorrhea can be done with self-care therapies or using complementary therapies to reduce pain with minimal side effects because of the natural ingredients. The purpose of this study was to determine the differences in types of complementary therapy with dysmenorrhea in students of the Faculty of Nursing at the Universitas Klabat. The study employing observational analytic research with a cross sectional approach. The sampling technique was accidental sampling and 223 female students approached to participate. The finding shown that majority of participants 103 (46.2%) experienced moderate pain dysmenorrhea. As for the type of complementary therapy used by female students, it was found that 6 female students (2.7%) used warm compress therapy, 4 female students (1.8%) used relaxation therapy, 2 participants (0.9%) used herbs, 68 (30.5%) used mineral water therapy, 2 (0.9%) did not do any therapy, 141 (63.2%) used combination therapy. Kruskal-Wallis statistical test showed that there was statistically significance difference between the types of complementary therapy and dysmenorrhea in nursing students at the Universitas Klabat with a p value of 0.003 (<.05). It is recommended for women that the usage of complementary therapies for the management of dysmenorrhea is applicable and for further research to research the most effective and efficient complementary therapies for dysmenorrhea. Keywords: complementary therapy, dysmenorrhea Abstrak Dismenore masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting yang dapat berdampak negatif pada kesehatan wanita, hubungan sosial, kegiatan sekolah atau pekerjaan dan status psikologis. Penanganan dismenore dapat dilakukan dengan perawatan mandiri atau menggunakan terapi komplementer untuk mengurangi rasa nyeri dengan efek samping minimal karena dari bahan alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan jenis terapi komplementer dengan dismenore pada mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat. Metode penelitian. menggunakan jenis penelitian analitik observasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dan 223 mahasiswi bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Distribusi frekuensi dismenore pada mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat menunjukkan bahwa mayoritas mengalami nyeri sedang 103 (46,2%). Sedangkan untuk jenis terapi komplementer yang dipakai oleh mahasiswi didapati 6 mahasiswi (2,7%) menggunakan terapi kompres air hangat, 4 mahasiswi (1,8%) menggunakan terapi relaksasi, 2 mahasiswi (0,9%) menggunakan herbal, 68 mahasiswi (30,5%) menggunakan terapi minum air mineral, 2 mahasiswi (0,9%) tidak melakukan terapi apapun, 141 mahasiswi (63,2%) menggunakan terapi kombinasi. Uji statistik Kruskal-wallis menunjukkan bahwa ada perbedaan antara jenis terapi komplementer dengan dismenore pada mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat dengan nilai p = 0.003 (<.05). Rekomendasi kepada para wanita dapat menggunakan terapi komplementer untuk penanganan dismenore dan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti terapi komplementer yang paling efektif dan efisien untuk dismenore. Kata Kunci: dismenore, terapi komplementer
Hubungan perilaku hidup sehat dengan distres psikologis pada mahasiswa keperawatan Metty Wuisang; Ferdy Lainsamputty
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i2.9363

Abstract

Background: Healthy lifestyle is very important to implement in order to prevent the occurrence of various diseases. Psychological distress is a negative mental health condition that can affect individuals either directly or indirectly. Changing lifestyle in a positive direction can prevent physical and mental disorders. Poor lifestyles and high levels of stress are common in nursing students.Purpose: To examine the relationship between healthy living behaviors and psychological distress among nursing students.Method: This study employed an analytic observational design with the cross-sectional method. A total of 169 samples were recruited using a consecutive sampling technique. A self-develop instrument and The General Health Questionnaire 12 (GHQ-12) were used to collect the data. Descriptive statistics and the Spearman correlation test were performed to determine the relationship.Results: Healthy living behaviors had a significant and negative relationship with psychological distress (r = -0.37; p<0.001).Conclusion: Nursing students who adopted healthier lifestyles, experienced lower psychological distress.Keywords: Healthy Lifestyle; Psychological Distress; Nursing StudentsPendahuluan: Perilaku hidup sehat sangat penting untuk diterapkan guna mencegah terjadinya berbagai penyakit. Distres psikologis merupakan suatu keadaan kesehatan mental negatif yang dapat mempengaruhi individu baik secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku hidup sehat yang buruk dan tingkat stres yang tinggi sering terjadi pada mahasiswa keperawatan.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidup sehat dengan distres psikologis pada mahasiswa keperawatan.Metode: Penelitian ini berjenis penelitian observasional analitik dengan metode potong lintang. Sejumlah 169 sampel direkrut menggunakan teknik consecutive sampling. Kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti dan The General Health Questionnaire 12 (GHQ-12) digunakan dalam pengambilan data. Statistik deskriptif dan uji korelasi Spearman difungsikan untuk menentukan hubungan.Hasil: Perilaku hidup sehat dan distres psikologis mempunyai hubungan negatif yang signifikan (r = -0,37; p<0.001).Simpulan: Mahasiswa keperawatan yang menerapkan perilaku hidup yang lebih sehat, mengalami tekanan psikologis yang lebih rendah.
Anxiety Experiences Among Pregnant Women During COVID-19 Pandemic Metty Wuisang; Angelia Friska Tendean; Cherol Nelson Ering
NUTRIX Vol 7 No 2 (2023): Volume 7, Issue 2, 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v7i2.942

Abstract

Pregnant women are a group at risk of contracting COVID-19. This condition makes pregnant women often feel anxious about the possibility of exposure to COVID-19 infection. Anxiety that cannot be overcome will have a negative impact on the pregnant woman herself, such as preeclampsia and even miscarriage and the fetus, such as premature birth and low birth weight. This study aims to explore the anxiety experiences of pregnant women during the COVID-19 pandemic. This research was conducted in the North Minahasa area using a qualitative method with a phenomenological approach. Informants in this study amounted to 11 people. Methods of data collection using semi-structured video and face-to-face interviews. Anxiety experienced 4 themes that emerged, namely: 1) Anxiety about contracting, 2) Anxiety about other people's health, 3) Anxiety about doing antenatal care, and 4) Anxiety about childbirth. Health workers need to overcome anxiety in pregnant women so that negative impacts on pregnant women and the fetus can be avoided. Telehealth can be an alternative option to help pregnant women deal with anxiety during the COVID-19 pandemic. Keywords: Anxiety, COVID-19, Pregnant Women Abstrak Ibu hamil merupakan kelompok yang berisiko tertular COVID-19. Kondisi ini membuat ibu hamil kerap merasa cemas akan kemungkinan terpapar infeksi COVID-19. Kecemasan yang tidak bisa diatasi akan berdampak buruk pada ibu hamil itu sendiri seperti preeklampsia bahkan keguguran dan janin seperti lahir prematur dan berat badan bayi baru lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman kecemasan ibu hamil selama pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan di daerah Minahasa Utara dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang. Metode pengumpulan data menggunakan video semi terstruktur dan wawancara tatap muka. Kecemasan mengalami 4 tema yang muncul yaitu: 1) Kecemasan tertular, 2) Kecemasan terhadap kesehatan orang lain, 3) Kecemasan melakukan antenatal care, dan 4) Kecemasan terhadap persalinan. Tenaga kesehatan perlu mengatasi kecemasan pada ibu hamil sehingga dampak negatif pada ibu hamil maupun janin bisa terhindari. Telehealth dapat menjadi pilihan alternatif untuk membantu ibu hamil mengatasi kecemasan selama masa pandemi COVID-19. Kata Kunci: COVID-19, Ibu hamil, Kecemasan
DURASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA Metty Wuisang
Klabat Journal of Nursing Vol 5 No 2 (2023): Ever-evolving Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v5i2.1020

Abstract

Remaja dalam kehidupan sosial sering diperhadapkan dengan berbagai aktifitas yang dapat menyita waktu dan tenaga. Seringkali dampak yang ditimbulkan dari aktifitas yang dilakukan sangat mempengaruhi kesehatan dimana kualitas tidur yang buruk merupakan salah satunya. Kualitas tidur yang buruk pada remaja dapat diakibatkan oleh aktifitas depan layar elektronik yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara durasi penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada remaja yang berada di dalah satu kelurahan di Bitung. Penelitian ini merupakan penelitian quantitative dengan metode descriptive correlastion, melalui pendekatan crosssectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 44 remaja. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar remaja yaitu sebanyak 15 (34,1%) memiliki durasi penggunaan media sosial yang sangat lama dan 24 (54,5%) memiliki kualitas tidur yang baik. Hasil juga menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan terhadap durasi penggunaan media sosial dengan kualitas tidur setelah diuji statistik dengan nilai p = 0,047; r = 0.301. Hubungan yang ditemukan memiliki keeratan lemah dan searah, dimana memiliki arti semakin tinggi durasi penggunaan sosial media maka semakin buruk kualitas tidur dari mahasiswa. Direkomendasikan bagi mahasiswa untuk dapat mengatur waktu dengan baik dalam menggunakan media sosial. KATA KUNCI: Kualitas Tidur, Media Sosial, Remaja ABSTRACT Adolescents in social life are often faced with various activities which requires time and energy. The impact of the activities affects the health which poor quality of sleep is one of the problem. Poor of quality of sleep in adolescents can be caused by excessive activity in front of electronic screens. This study aimed to determine the relationship between the duration of social media use and quality of sleep at adolescents in one of the sub-districts in Bitung. This research is a quantitative research using the descriptive correlation method, with a cross-sectional approach. The sampling technique used was total sampling with a sample size of 44 adolescents. The results showed that the majority of adolescents, which there 15 (34,1%) have very long duration of social media use and 24 (54,5%) had good quality of sleep. The results also show that there is a significant relationship between duration of social media use and quality of sleep with p = 0.047; r = 0.301. The relationship was found to have weak and unidirectional correlation, which means the longest duration of social media use, the worse the quality of sleep of adolecents. It is recommended for students to be able to manage their time when using social media. KEYWORDS: Adolescents, Quality of Sleep, Social Media.
Optimizing the Role of Posyandu Cadres in Kema I Village in Efforts to Prevent and Combat Stunting Tendean, Angelia Friska; Manoppo, Mutiara Wahyuni; Wuisang, Metty
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KOMUNITAS KESEHATAN Vol 2 No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Poltekkes Kemenkes Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jb.v2i2.2505

Abstract

Pendahuluan: Kinerja kader posyandu ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan dari kader posyandu. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini untuk mengoptimalkan peran kader posyandu di Desa Kema dalam upaya mencegah dan menanggulangi stunting dengan penggunaan bantuan e-skrining stunting berbasis mobile. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan sosialisasi dan pelatihan dengan metode ceramah, simulasi, role play, dan pendampingan. Kegiatan PkM dilaksanakan pada 14 kader posyandu. Hasil evaluasi tingkat pengetahuan stunting sebelum 14 orang (100%) berada pada kategori kurang meningkat menjadi kategori cukup 11 orang (68.8%) dan baik 5 orang (31.2%) sementara untuk pengetahuan posyandu sebelum kurang 4 orang (25%), cukup 7 orang (43.8%), dan baik orang (31.2%) menjadi cukup 7 orang (43.7%) dan baik 9 orang (56,3%). Hasil evaluasi keterampilan kader posyandu sebelum kegiatan tugas posyandu penggerak 70% menjadi 90%, tugas penyuluh sebelum 71% menjadi 86%, tugas pencatat dan pelapor sebelum 75% menjadi 92%, dan tugas pendamping sebelum 0% menjadi 100%. Pada pelaksanan posyandu pendaftaran sebelum 100%, setelah 100%, pengukuran sebelum 70% menjadi 100%, pencatatan sebelum 70% menjadi 100%, penyuluhan sebelum 80% menjadi 100%, dan pelayanan kesehatan sebelum dan setelah 100%. Kesimpulan kegiatan PkM yang dilakukan terbukti efektif mengoptimalkan peran kader posyandu di Desa Kema I.