Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Strategi Pengelolaan Pariwisata Bintan di Era Kenormalan Baru Yogi Prambudi; Dyah Mutiarin
Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 27 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/jip.v27i1.1458

Abstract

Tourism has a significant contribution to the development of an area. Optimization of tourism management in this area needs to be implemented immediately so that useful values can be obtained while these factors can be well maintained. The purpose of this research is to knowing how the management strategy about tourism in new normal situation at Bintan Region. This research. This research using the SWOT analyses to evaluate the strength, weakness, opportunity, and threat. Using SWOT analyses can be a tools to formulating the policy, especially during the crisis situation. The technic method of this research is qualitative approach. Which the paper is using depth analysing with the main variable of the data, beside that this research is evaluate by the secondary data. The result of this paper is the term "new normalcy" refers to the process of rediscovering new standards and ideals through critical thinking processes triggered by crucial occurrences.several indicators are used when developing and formulating tourism strategies in Bintan. These indicators include management models, improving service and security standards, social influences, developing models of environmental activities in tourism areas, and conducting survey visits. at a Bintan tourism spot. Keywords: Pandemic Covid-19, New Normal Era, SWOT Analysis
Efektivitas Program Bantuan Keuangan Khusus Dalam Mengentaskan Kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul Rizal Khadafi; Dyah Mutiarin
Journal of Governance and Public Policy Vol 4, No 2 (2017): June 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jgpp.v4i2.2993

Abstract

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu daerah yang berada dalam wilayah administratif Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam hal kemiskinan Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah termiskin diantara lima Kabupaten/Kota lainnya. Angka kemiskinan, angka buta huruf, angka perceraian, dan angka putus sekolah yang tinggi, semakin memperkukuh status Kabupaten Gunungkidul sebagai Kabupaten termiskin di DIY.Pengentasan kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul pasca reformasi ternyata menunnjukkan hasil yang cenderung statis. Sekalipun dalam hal ini, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DIY, maupun Pemerintah Kabupaten  Gunungkidul sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul. Secara umum APBD kabupaten Gunungkidul masih sangat bergantung pada sektor pertanian. Angka penduduk miskin masih tinggi, begitu juga dengan angka buta huruf yang masih menempati urutan kelima diantara Kabupaten lain yang berada dalam wilayah administratif Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul kedepannya, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul harus segera membenahi diri dengan cara menyediakan data yang lengkap, serta konsisten dengan program pengentasan kemiskinan yang berkesinambungan dan anggaran yang pro terhadap pengentasan kemiskinan. Kreatifitas dan inovasi dalam membuat kebijakan sangat mutlak dibutuhkan, hal ini dikarenakan Kabupaten Gunungkidul terbilang memiliki potensi alam yang luar biasa.Memaksimalkan lahan yang tersedia, mengelola potensi wisata, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang paling realistis untuk dilakukan saat ini.Mengingat, bahwa Kabupaten Gunungkidul merupakan Kabupaten terluas di DIY dengan potensi alam yang luar biasa, sudah semestinya masalah kemiskinan di Gunugkidul dapat segera diatasi.
Analisis Best Practice Inovasi Pelayanan Publik (Studi pada Inovasi Pelayanan “Kumis MbahTejo” di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta) Dwian Hartomi Akta Padma Eldo; Dyah Mutiarin
Jurnal Manajemen Pelayanan Publik Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.726 KB) | DOI: 10.24198/jmpp.v1i2.16753

Abstract

Sampai saat sekarang ini masalah pelayanan publik menjadi perhatian bersama, dibutuhkan sebuah formula dalam bentuk inovasi agar pelayanan publik menjadi lebih baik lagi. Inovasi Pelayanan publik saat ini sudah menjadi tuntutan yang harus dijalankan oleh penyedia layanan, baik itu ditataran pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah. Setiap instansi Pemerintah dituntut untuk meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat dalam bentuk inovasi yang ada. Budaya inovasi harus melekat kepada pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan harus bersifat dinamis dan tetap selalu berkembang karena saat sekarang ini dengan tingkat literatur yang tinggi masyarakat telah mengerti dan paham mengenai hak dan kewajiban mereka dalam pelayanan publik. Demi meningkatkan kualitas pelayanan maka Pemerintah Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta melakukan sebuah upaya inovasi pelayanan yang diberinama Kamis-Jum’at tambah tiga jam atau dikenal dengan istilah “Kumis Mbah Tejo”. penelitian ini ingin melihat bagaimana pengimplementasian dari konsep Best practice didalam inovasi pelayanan dengan mencoba menganalisis dengan unsur-unsur dari Impact, partnership, sustainability, leadership dan transferability. Teknik pengumpulan data penulis mencoba melakukan dengan cara wawancara kepada pihak yang terkait. Untuk kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah inovasi pelayanan yang ada mendapatkan respon yang baik oleh masyarakat karena dampak dari inovasi ini bisa dirasakan langsung serta yang menarik adalah untuk mendapatkan kepuasan masyarakat dalam inovasi pelayanan “Kumis Mbah Tejo” ini tanpa perlu semua unsur yang menjadi landasan analisis terpenuhi  dengan baik.Kata kunci: Inovasi, Pelayanan Publik, Pemeritah Kecamatan
Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013-2017 Laksmi Nurita Tanjung; Dyah Mutiarin; Eko Priyo Purnomo
Jurnal Agregasi : Aksi Reformasi Government dalam Demokrasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/agregasi.v6i1.720

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui monitoring dan evaluasi pemanfaatan dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013-2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif serta metode deskriptif karena untuk menggambarkan masalah yang sedang berlangsung, bertujuan mendiskripsikan yang terjadi sebagaimana saat penelitian dilaksanakan. Sehingga memudahkan penelitian tentang monitoring dan evaluasi pemanfaatan dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013-2017. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013-2017 oleh SKPD memberikan informasi tentang pemanfaatan dana keistimewaan melalui program dan kegiatan. Serta terdapat program, kegiatan maupun anggaran yang belum terserap 100% sehingga menjadi tugas bagi SKPD urusan keistimewaan untuk dapat mengolah pemanfaatan dana keistimewaannya dengan baik agar proses pembangunan daerah dan masyarakat dapat sejahtera. Meningkatkan kualitas dari program dan kegiatan dana keistimewaan, SKPD dapat melakukan proses monitoring dan evaluasi. Dengan cara mengikuti proses monitoring dengan baik dan dapat mengetahui perkembangan pemanfaatan dana keistimewaan pertahapannya maupun satu periode. Apabila program dan kegiatan tidak memenuhi perencanaan awal terdapat evaluasi yang dapat memberikan solusi untuk penerapan selanjutnya. Adapun hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan oleh SKPD urusan keistimewaan dalam pemanfaatan dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013-2017 telah sesuai dengan teori Ten Steps to a Result-Based Monitoring and Evaluation System sehingga hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan untuk perencanaan selanjutnya agar program dan kegiatan tersebut dapat dikerjakan per tahap maupun tahun berikutnya.
Analisis Wacana: Partisipasi Perempuan dalam Politik di Indonesia Tahun 2018 - 2019 Herdin Arie Saputra; Dyah Mutiarin; Achmad Nurmandi
Muwazah Vol 12 No 1 (2020)
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/muwazah.v12i1.2502

Abstract

In Indonesia, the role of women in the political world is not statistically arguably contributing massively, due to several resistance that must be considered. Women's participation in politics should be balanced with men who are massively dominant in political positions. Because the rights between men and women's rights have the same recognition in state life in Indonesia based on the 1945 Constitution. The Islamic view is to always pay attention to the concepts of justice, wholeness, harmony, the balance of fellow human beings with nature. The purpose of this study is to determine women's participation in politics in Indonesia and to be a reference for women to participate in politics (executive and legislative). This type of research used in this research is qualitative research. The analysis used from this paper is descriptive analyzes. Analyzes were performed using the Nvivo 12 plus software. The results of the study are the lack of women's education on politics, regeneration of political parties, issues of permission from spouses, financial capital, descendants of political figures, patriarchal beliefs and culture that are still thick. This is an obstacle for women in participating in politics.
Pendampingan Pendidikan Desa: “Kampung Menari” (Membangun Generasi Muda Hingga Pelosok Negeri) Ary Suharyanto; Dyah Mutiarin; Rizky Dwi Lestari
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v4i2.999

Abstract

This empowerment program aims to identify programs that are relevant to be implemented and describe the results that have been carried out by actors in overcoming educational problems after the Covid-19 Pandemic in Pogalan Village, Pakis District, Magelang Regency. The empowerment implementation methods include Motivation Class, Main Lesson Mentoring, Focus Group Discussion Supporting System, and Hamlet Library Development. The results of empowerment include: Increased knowledge and motivation of school children to continue their education to a higher level; increasing student scores in the subjects that are mentored; increased support for the children's education system, especially from parents and school teachers; and the availability of a village library which is a place to increase children's literacy. The empowerment carried out by Mata Garuda LPDP is a comprehensive effort because it starts with an assessment of the needs of the local community, then the appropriate program is given to each target..
STRATEGI PEMULIHAN DAMPAK WABAH COVID PADA SEKTOR PARIWISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Pangky Arbindarta Kusuma; Dyah Mutiarin; Janianton Damanik
Journal of Tourism and Economic Vol 4, No 1 (2021): EDISI 4
Publisher : STIE Pariwisata API Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.414 KB) | DOI: 10.36594/jtec.v4i1.110

Abstract

The shocks caused by the Covid-19 pandemic had a major impact on the tourism sector and the economy. Yogyakarta is one of the main destinations for domestic and international tourism in Indonesia. Unfortunately, the tourism sector in Yogyakarta is also affected by the COVID-19 pandemic. This study aims to analyze the impact of the Covid-19 pandemic on the tourism sector and recovery strategies during and after the Covid-19 pandemic in the Special Region of Yogyakarta. This research was compiled using a descriptive qualitative methodology, data collection was carried out by studying literature and interviews with resource persons. The results showed that the growth of tourists during the pandemic period was negative, as well as the growth rate of hotel occupancy was also negative. The tourism industry perpetrators suffered huge losses and many workers were sent home without being paid until they were terminated. The recovery of the tourism sector requires a long stageand will be carried out in stages. The first phase has been started in june 2020 and is expected to move towards a new normal in 2022. Several action plans are drawn up for the recovery process. The action plan includes developing health protocols, creating digital tourism, a tourism information system, and SMART Tourism. Local governments and tourism industry players in DIY need to build SMART Tourism for sustainable tourism after the Covid-19 pandemic.SMART Tourism is an innovation in the tourism sector by utilizing information technology in integrating tourism activities.
FORMULASI KEBIJAKAN TAX AMNESTY UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 Inka Nusamuda Pratama; Dyah Mutiarin
Jurnal Pemerintahan dan Politik Lokal Vol 1 No 1 (2019): JGLP, MEI 2019
Publisher : Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jglp.v1i1.15

Abstract

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016 yang berdampak pada terjadinya polemik.Dilihat dari pendekatan aliran masalah, aliran politik dan aliran kebijakan. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini menunjukkan bahwa dalam formulasi kebijakan tax amnesty UU Nomor 11 Tahun 2016 dilihat dari aliran masalah; kebijakan tax amnesty tersebut memberikan keistimewaan kepada para pengemplang pajak dibandingkan dengan para Wajib Pajak yang taat membayar pajak. Aliran politik; Metro TV terkadang sangat tendensius mengcover permasalahan empiris dengan cara dramatis, sehingga membuat Metro TV menjadi kelompok yang dapat menggiring opini publik, serta mampu mempengaruhi kebijakan publik. Aliran kebijakan; tax amnesty saat ini mengalami kegagalan, merujuk dari Pasal 2 ayat 2 Undang-Undang tax amnesty 2016 dilihat dari faktor likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar rupiah, penurunan suku bunga, peningkatan investasi, dan basis pajak. Jendela kebijakan; Presiden dan DPR RI Komisi XI merupakan aktor Intern, Metro TV adalah aktor Ekstern yang berperan sebagai policy entrepreneur dimana aktor tersebut mendorong aliran politik lebih dominan.
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2016 moh imam mujiono; Dyah Mutiarin
Jurnal Pemerintahan dan Politik Lokal Vol 1 No 1 (2019): JGLP, MEI 2019
Publisher : Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jglp.v1i1.18

Abstract

Artikel ini menjelaskan tentang implementasi penggunaan dana desa di Kecamatan Pangkalan Banteng. Dalam penggunaan dana desa ada beberapa masalah yang harus diamati, yaitu kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini menunjukan bahwa pemerintah desa masih kurang dalam mengimplementasikan penggunaan dana desa di tiga desa, yang meliputi Desa Amin Jaya, Desa Sungai Pakit dan Desa Karang Mulya Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat. Masalah yang dihadapi ialah kurangnya komunikasi dalam implementasi dana desa yang dapat mempengaruhi lemahnya partisipasi masyarakat untuk mengikuti program realisasi dana desa. Pelaksanaan program dana desa pada tiga desa Kecamatan Pangkalan Banteng masih belum sesuai dengan prioritas dana desa. Hal itu disebabkan karena kebutuhan desa yang bervariasi dalam mengelola anggaran.
Pandemi Covid 19 Menambah Tantangan Pariwisata Pendakian Gunung Leuser Romi Ruanda; Dyah Mutiarin; Janianton Damanik
Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 27 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/jip.v27i2.1460

Abstract

This study aims to analyze the challenges of tourism in Gunung Leuser on Climbing as a tourism place faced both before and during the COVID-19 pandemic by collecting qualitative data sources such as interviews and direct observations and using the Nvivo application in analyzing tourism during the pandemic. Mount Leuser climbing tour at the Kedah resort which is next to the village of Kedah is the longest hiking trail in Indonesia. This research generally uses descriptive qualitative analysis techniques, the data presented here are in the form of statements that indicate the nature, characteristics and circumstances of the symptoms or events studied. This study uses the NVIVO analysis technique where the data used is secondary data derived from journal articles and government policies in handling COVID-19 in the Gunung Leuser area. The results showed that climbing Mount Leuser tourism was oriented towards special interest tourism and only certain groups of tourists tended to come to visit. The impact of COVID-19 on climbing tourism in Gunung Leuser also affects the Tourism Impact indicators (36%), International Law Travel (12), Travel Restrictions (24%), Tourism Policy (12%), Economy Recovery (4%), and Social Impact (4%). The percentage during Covid-19 that affects tourism policy (policy), affects the impact (recovery) of tourism in Gunung Leuser. Keywords: Leuser Tourism, Challenges, Covid 19, Kedah