Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Konten Viral di Platform Instagram: Tantangan dan Konsekuensi Allo, Karmila Pare; Widiawati, Wilda; Danindra, Fuad; Haliq, Muh. Idham; Harianto
Literatify: Trends in Library Developments Vol 6 No 1 (2025): MARCH
Publisher : UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/literatify.v6i1.55463

Abstract

The phenomenon of brainrot, or intellectual decline due to excessive information consumption, has become a serious issue in the digital era. Brainrot affects information literacy, knowledge management, and decision-making. This study employs a qualitative method with non-participatory observation to avoid bias. Data is obtained from social media through observations and screenshots of behaviors, expressions, and interaction patterns in reels, photos, and comments. The instruments used include internet networks, devices, and social media accounts. The research findings indicate that brainrot is triggered by an information tsunami, social media algorithms that prioritize viral content, and low information filtering capabilities. Its impacts include decreased focus, critical thinking, and knowledge management effectiveness at both individual and institutional levels. To address this issue, more adaptive information literacy, better digital time management, and the utilization of artificial intelligence-based technology to filter relevant information are necessary. This study aims to provide a deeper understanding of the process and effects of brainrot, as well as strategies to overcome it. Structured social media literacy improvement is an essential step in facing digital era challenges and enhancing productivity.
Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri, Metode Ceramah, dan Ice Breaking terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika Ramadan, Muh.; Suparman, Suparman; Setiawan, Dedi; Haliq, Muh. Idham; Assidiq, Ilham
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 9 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v9i2.4285

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran inkuiri, metode ceramah, dan ice breaking terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran matematika yang menuntut pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain posttest only control group design. Sampel penelitian terdiri atas tiga kelompok siswa kelas VIII di salah satu SMP di Indonesia, masing-masing kelompok diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran berbeda, yaitu inkuiri, ceramah, dan ice breaking. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik parametrik, dimulai dengan uji prasyarat berupa uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA satu jalur (One-Way ANOVA). Hasil ANOVA menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberi perlakuan metode pembelajaran inkuiri, ceramah, dan ice breaking terhadap hasil belajar matematika. Untuk mengetahui secara lebih rinci perbedaan antar kelompok, dilakukan uji lanjut Tukey HSD. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kelompok inkuiri dan ceramah (p = 0,001) serta antara kelompok inkuiri dan ice breaking (p = 0,037). Sementara itu, tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok ceramah dan ice breaking (p = 0,082). Rata-rata skor hasil belajar tertinggi diperoleh oleh kelompok yang menggunakan metode inkuiri, diikuti oleh ice breaking, dan yang terendah adalah kelompok ceramah. Distribusi skor juga menunjukkan bahwa sebagian besar siswa pada kelompok inkuiri mencapai skor dalam kategori tinggi (80–100), sementara pada kelompok ceramah didominasi oleh skor sedang hingga rendah. Temuan ini mengindikasikan bahwa metode inkuiri tidak hanya meningkatkan hasil belajar secara signifikan, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Metode ice breaking, meskipun tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar, memiliki potensi untuk membangun suasana kelas yang menyenangkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.