St Fauziah, St Fauziah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PENGOLAHAN AIR KELAPA MENJADI KECAP DI DESA MATTIRODECENG, KECAMATAN TIROANG, KABUPATEN PINRANG Natsir, Hasnah; Arif, Abdur Rahman; Arfah, Rugaiyah A; Zakir, Muhammad; St Fauziah, St Fauziah; Budi, Prastawa
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.10009

Abstract

Mattirodeceng is a village located in Pinrang Regency, which has considerable natural resource potential in coconut production. But the utilization of coconut plants, especially the water of coconut, is still low. Coconut water only used for consumption purposes at certain times. The purpose of this activity is to provide training on the benefits and ways of processing coconut water into soy sauce for PKK groups in the Mattirodeceng village. The method used in this activity consisted of the pre-activity stage, which included a survey of the location and trial making of soy sauce made from coconut water. The implementation of activities carried out by counseling methods and training on the benefits and ways of processing coconut water into soy sauce. The result of the application of this activity was an increase in participants' knowledge about coconut water, namely its nutritional content, and its processed products in the form of soy sauce. The Organoleptic test showed the level of panelists' preference for taste, flavour, texture, and color showed good results, where all panelists liked the coconut water soy sauce products   Keywords: Coconut water, soy sauce, organoleptic Mattirodeceng Village.   ABSTRAK Mattirodeceng merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Pinrang yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dalam produksi kelapa. Namun pemanfaatan tanaman kelapa, terutama air kelapa masih rendah. Air kelapa hanya digunakan untuk keperluan konsumsi pada saat-saat tertentu. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan pelatihan manfaat dan cara pengolahan air kelapa menjadi kecap kepada kelompok PKK di desa mattirodeceng. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari tahap pra kegiatan yang meliputi survei lokasi dan uji coba pembuatan kecap air kelapa. Tahap pelaksanaan kegiatan dengan metode penyuluhan dan pelatihan tentang manfaat serta cara pengolahan air kelapa menjadi kecap. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan peserta tentang air kelapa, yaitu kandungan gizinya, dan produk olahannya berupa kecap. Hasil uji organoleptik menunjukkan tingkat kesukaan panelis terhadap rasa, aroma, tekstur dan warna menunjukkan hasil yang baik, dimana seluruh panelis menyukai produk kecap air kelapa.   Kata kunci: Air kelapa, kecap, organoleptik, Desa Mattirodeceng.
Political Dynamics in the Film Al-Kāmin with a Modern Literary Approach: Extrinsic Analysis / Dinamika Politik pada Film Al-Kāmin dengan Pendekatan Sastra Modern: Analisis Ekstrinsik Zakki, Andi Muammal; Nawawi, Aksa Muhammad; Hamsa, Hamsa; St Aminah, St Aminah; St Fauziah, St Fauziah
Loghat Arabi : Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab VOL 6, NO 1 (JUNI 2025): LOGHAT ARABI
Publisher : IAI DDI Polewali Mandar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36915/la.v6i1.462

Abstract

The objective of this study is to analyze the extrinsic elements focusing on political dynamics and their influence on the film Al‑Kamīn. This research is descriptive‑qualitative in nature with a library research method, employing extrinsic and literary‑sociological approaches. The findings reveal that Al‑Kamīn, as a form of modern literature, is significantly shaped by extrinsic political dynamics such as historical context, the production process, and the filmmaker’s social position. Much like the politically charged poetry of the Umayyad period, Al‑Kamīn was molded by political interests, as evidenced by the involvement of the UAE government, the state‑owned Image Nation Abu Dhabi, and its collaboration with AGC Studios from the United States. The film highlights military heroism without questioning the political decisions behind the war.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis unsur ekstrinsik yang berfokus pada dinamika politik dan pengaruhnya terhadap film Al-Kamīn. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dengan tipe kepustakaan (library research), pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ekstrinsik dan sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  film Al-Kāmīn  sebagai bentuk dari sastra modern, sangat dipengaruhi secara signifikan oleh unsur ekstrinsik dinamika politik seperti aspek sejarah, proses produksi, dan posisi sosial pengarang film. Layaknya puisi bernuansa politik pada periode Umayyah, Al‑Kāmīn dibentuk oleh kepentingan politik, yang terlihat dari keterlibatan pemerintah UEA, lembaga milik negara Image Nation Abu Dhabi, serta kolaborasinya dengan AGC Studios dari Amerika Serikat. Film ini menyoroti heroisme militer tanpa mempertanyakan keputusan politik di balik perang.
Al-Ruwasi: Pelopor Nahwu Kufah dan Kontribusi Pemikirannya terhadap Gramatikal Bahasa Arab / Al-Ruwasi: The Pioneer of Nahwu Kufa and His Contribution to Arabic Grammar Hamsa, Hamsa; Hamzah, Hamzah; St Fauziah, St Fauziah; Mujahid, Mujahid; Nawawi, Aksa Muhammad; Irwan, Muhammad
Loghat Arabi : Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab VOL 6, NO 1 (JUNI 2025): LOGHAT ARABI
Publisher : IAI DDI Polewali Mandar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36915/la.v6i1.435

Abstract

Artikel ini membahas latar belakang munculnya aliran nahwu Kufah, dan sosok ʿIsa ibnu Umar ar-Ruwasi sebagai tokoh sentral dalam peletakan dasar aliran Nahwu Kufah serta kontribusi pemikirannya terhadap gramatikal bahasa Arab. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yang datanya dikumpulkan secara dokumentatif historis dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Munculnya aliran Nahwu Kufah tidak bisa dilepaskan dari peran kota Kufah sebagai pusat intelektual baru setelah perluasan wilayah Islam. Aliran Kufah pada mulanya adalah mengamalkan teori-teori yang sudah dibangun oleh aliran Basrah Namun lambat laun, aliran Kufah menemukan cara mereka sendiri (manhaj) dan kemudian sebagai reaksi terhadap pendekatan Nahwu Basrah yang lebih kaku, logis, cenderung mengabaikan bentuk-bentuk bahasa yang tidak sesuai dengan qiyas (analogi gramatikal), terlalu teoritis dan tidak cukup representatif terhadap variasi bahasa Arab lisan. Isa ibnu Umar ar-Ruwasi atau yang disebut ar-Ruwasi disebut sebagai salah satu tokoh sentral dalam pembentukan aliran Kufah, seorang ahli bahasa dan qira’at yang hidup pada abad ke-2 Hijriyah. Ia dikenal sebagai perintis utama aliran Nahwu Kufah, bahkan disebut sebagai guru besar pertama yang menyusun prinsip-prinsip dasar tata bahasa Arab di wilayah tersebut. Meskipun karya-karyanya tidak sampai ke masa kini, Ibnu an-Nadim menyebutkan bahwa Ar-Ruwasi menulis sebuah kitab Nahwu yang menjadi rujukan awal bagi Kufah. Sejumlah kitab yang pernah disusun tercatat secara eksplisit dalam referensi klasik seperti: Kitab al-Jamiʿ, Kitab al-I’rab, Kitab fi al-Qiraʾat, Kitab al-Tashrif, Kitab al-Maqshur wa al-Mamdud, Kitab Ma Yulḥaq bi al-Mutsanna, Kitab al-Huruf, dan Kitab al-Fashl wa al-Washl yang menjadi fondasi awal bagi aliran Nahwu Kufah. Pemikiran Ar-Ruwasi terhadap gramatikal (tata bahasa) bahasa Arab adalah: pendekatan induktif, kelonggaran terhadap qiyas, dan peran dalam qira’at.Abstract: This article discusses the background of the emergence of the Kufa school of nahwu, and the figure of ʿIsa ibn Umar ar-Ruwasi as a central figure in laying the foundation of the Kufa school of nahwu and the contribution of his thoughts to Arabic grammar. The type of research used in this study is library research, the data of which is collected in a historical documentary manner and analyzed descriptively qualitatively. The results of the study indicate that the emergence of the Kufa school of nahwu cannot be separated from the role of the city of Kufa as a new intellectual center after the expansion of the Islamic region. The Kufa school initially practiced the theories that had been built by the Basrah school. However, gradually, the Kufa school found their own way (manhaj) and then as a reaction to the more rigid, logical approach of nahwu basrah, tended to ignore language forms that were not in accordance with qiyas (grammatical analogy), too theoretical and not representative enough of the variation of spoken Arabic. Isa ibn Umar ar-Ruwasi or called ar-Ruwasi is referred to as one of the central figures in the formation of the Kufa school, a linguist and qira'at expert who lived in the 2nd century Hijri. He is known as the main pioneer of the Kufa Nahwu school, even called the first great teacher to compile the basic principles of Arabic grammar in the region. Although his works have not reached the present day, Ibn an-Nadim mentioned that Ar-Ruwasi wrote a Nahwu book which became an early reference for Kufa. A number of books that have been compiled are explicitly recorded in classical references such as: Kitab al-Jamiʿ, Kitab al-I'rab, Kitab fi al-Qiraʾat, Kitab al-Tashrif, Kitab al-Maqshur wa al-Mamdud, Kitab Ma Yulḥaq bi al-Mutsanna, Kitab al-Huruf, and Kitab al-Fashl wa al-Washl which became the initial foundation for the Kufa Nahwu school. Ar-Ruwasi's thoughts on Arabic grammar are: inductive approach, leniency towards qiyas, and the role of qira'at.