Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Nilai-Nilai Pancasila dalam Tradisi Melayaran di Lingkungan Bangsal Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela Kota Mataram Anita, Vira; Haslan, Muhammad Mabrur; Sawaludin, Sawaludin; Zubair, Muh.
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i2.2168

Abstract

Masuknya arus globalisasi pada Indonesia menyebabkab perubahan pada tradisi melayaran pada zaman dulu dengan zaman sekarang sehingga berakibat pada Lunturnya nilai-nilai pancasila dalam tradisi melayaran. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui bagaimana proses pelaksanaan tradisi melayaran; (2) mengetahui nilai-nilai pancasila apa saja yang terkandung dalam tradisi melayaran Di Lingkungan Bangsal Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses pelaksanaan tradisi melayaran terbagi menjadi tiga tahap, pertama tahap persiapan yaitu Musyawarah mufakat,serta menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan; kedua tahap pelaksanaan yaitu mesilaq yang dilaksanakan dua atau sehari sebelum acara dimulai dan begawe, setelah itu dilakukan acara Zikiran melayaran dan Berdoa yang dilakukan secara berjamaah; ketiga tahap penutup yaitu Makan bersama secara begibung yang dihidangkan oleh epen gawe. Nilai-nilai pancasila yang ada dalam tradisi melayaran diantaranya: nilai ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan indonesia. nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
PENGEMBANGAN CIVIC SKILLS MELALUI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT SADE DESA RAMBITAN LOMBOK TENGAH sawaludin, sawaludin; Dahlan, Dahlan; Haslan, Muhammad Mabrur
Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol. 7 No. 2 (2023): WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter
Publisher : PUSAT MPK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.waskita.2023.007.02.9

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk  (1) mendeskripsikan budaya masyarakat Sade dalam mengembangkan civic skills; (2) mengidentifikasi prilaku Masyarakat Sade yang mencerminkan civic skills; (3) mengetahui pengembangan civic skills yang mengandung nilai-nilai kearifan local masyarakat Sade. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis etnografi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa budaya pada Masyarakat Sade merupakan bagian dari civic skills yang ditandai dengan perilaku Masyarakat Sade seperti saling percaya, memiliki sikap tanggung jawab, suka gotong royong,, musyawarah, solidaritas yang tinggi, mampu mengeluarkan pendapat di depan umum, mampu berinteraksi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia, dan adanya kebersamaan. Perilaku masyarakat Sade yang mencerminkan civic skills meliputi perilaku Gerasaq, Reme, Lome, Metajen, Betulung, Besiru, Betangko, dan Belangar serta  terdapat dalam bentuk sesenggak dan lelakaq perilaku dan ungkapan tersebut mengandung nilai-nilai kepedulian, kemandirian, gotong-royong, kesetaraan, tanggungjawab, dan edukasi. Pengembangan civic skills melalui kearifan local dilakukan dengan proses internaslisasi melalui pendidikan di keluarga sejak anak dilahirkan hingga dewasa, proses sosialisasi melalui proses pembelajaran oleh dengan toaq ke generasi muda tentang makna-makna yang terkandung di setiap kebudayaan dan kearifan local dalam lingkup keluarga maupun masyarakat, proses enkulturasi melalui proses pembudayaan dengan memberikan contoh pada gererasi muda dengan perilaku mengenai adat serta aturan-aturan yang benar dan berlaku pada masyarakat dan memberikan pengenalan terhadap budaya-budaya luar yang  masuk melalui akulturasi. 
Pola penanganan korban perilaku perundungan (bullying) pada siswa SMPN Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat Haslan, Muhammad Mabrur; Fauzan, Ahmad; Tripayana, I Nengah Agus
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 6, No. 1
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims (1) to describe the pattern of handling victims of bullying in SMP Negeri Kediri District, West Lombok Regency (2) to identify obstacles in the handling of victims of bullying in SMP Negeri students in Kediri District, Regency. West Lombok. The method used in this research is a qualitative approach. The research location was carried out in SMPs throughout Kediri District, West Lombok Regency. Determination of informants using snowball sampling. Data collection methods are depth interviews), observation and documentation. The Research Result have been analyzed so that it is obtained: (1) conducting information selection (supporting network). (2) conducting the mentoring or peer monitoring stage. (3) make use of peer group or peer befriending. (4) conduct counseling and mediation. (5) conduct socialization and control, namely efforts to provide the understanding and continuous monitoring of victims of bullying.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um022v6i12021p33
Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Materi Norma Bagi Guru PPKn SMP di Kabupaten Lombok Utara Yuliatin, Yuliatin; Rispawati, Rispawati; Haslan, Muhammad Mabrur; Kurniawansyah, Edy
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpimi.v3i2.5781

Abstract

Bahan ajar pada hakikatnya merupakan bahan/materi yang disiapkan oleh guru untuk kebutuhan pelaksanaan pembelajaran guna membangtu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut memiliki kemampuan dalam menyusun berbagai jenis bahan ajar, yang tidak sekedar beorientasi pada upaya membangun pengetahuan, melainkan pencapaian seluruh aspek tujuan pembelajaran, baik aspek sikap seperitual, sikap sosial, pengetahuan, dan juga keterampilan. Tekait hal tersebut guru PPKn SMP di Kabupaten Lombok Utara masih mengalami kesulitan. Bahan ajar yang disusun, khususnya terkait norma, lebih berorientasi pada penguasaan konsep, kurang memperhatikan aspek sikap dan keterampilan sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna dalam menyiapkan siswa sebagai warga masyarakat yang menghargai dan mentaati norma. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian sangat penting dan mendesak dilakukan dengan tujuan agar guru PPKn SMP di Kabupaten Lombok Utara dapat mengembangkan bahan ajar materi norma yang tidak sekedar membangun pengetahuan namun memberi dampak pada pembentukan sikap dan perilaku. Luaran kegiatan pengabdian ini meliputi luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran wajib yaitu artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional ber-ISSN. Luaran tambahan yaitu pernyataan pemanfaatan hasil pengabdian oleh mitra. Pendekatan/metode yang diguanakan adalah pelatihan dengan tahapan kegiatan: (1) penyampaian materi dan diskusi (2) pendampingan, (3) evaluasi. Hasil pengabdian adalah tersusunya bahan ajar materi norma, meliputi: (1) modul ajar, (2) materi ajar, (3) LKPD, dan (4) media PowerPoint yang sesuai dengan kebutuhan pencapaian tujuan pembelajaran.
Penggunaan Aplikasi Kahoot Sebagai Media Pembelajaran PPKn Berbasis Teknologi (Pendampingan Pada Guru PPKn di SMPN 16 Mataram ) Rispawati, Rispawati; Yuliatin, Yuliatin; Haslan, Muhammad Mabrur; Kurniawansyah, Edy
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpimi.v3i2.5808

Abstract

Perkembangan teknologi menuntut perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali aspek Pendidikan. Dalam hal ini, guru ditutut memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi sebagai media dalam pembelajaran. Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan guru sebagai media pembelajaran adalah aplikasi Kahoot. Aplikasi ini dapat menjadi pilihan media berbasis teknologi yang menarik karena dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Namun demikian di sisi lain, tidak semua guru PPKn memiliki kemampuan dalam menggunakan aplikasi Kahoot sebagai media pembelajaran PPKn, termasuk di dalamnya adalah guru PPKn di SMPN 16 Mataram. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan sangatlah penting dan bermanfaat, yaitu dapat meningkatkan kemampuan guru PPKn di SMPN 16 Mataram dalam menggunakan aplikasi Kahoot sebagai media pembelajaran berbasis teknologi. Luaran kegiatan pengabdian ini terdiri dari luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran wajib yaitu artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional ber-ISSN, mengikuti seminar Pepadu yang diselenggarakan oleh LPPM. Luaran tambahan yaitu peryataan pemanfaatan hasil pengabdian oleh mitra. Pendekatan/metode yang diguanakan adalah pendampingan dengan tahapan kegiatan: (1) penyampaian materi dan diskusi (2) pendampingan, (3) evaluasi. Hasil pelaksanaan pengabdian adalah: (1) terkontruksinya pemahaman khalayak sasaran tentang konsep, Aplikasi Kahoot, manfaat Aplikasi Kahoot dalam pembelajaran, peralatan yang harus disediakan, serta langkah-langkah pemanfataan aplikasi Kahoot sebagai media pembelajaran, (2) tersusunnya produk media pembelajaran PPKn SMP Kelas VII materi norma dengan menggunakan aplikasi Kahoot.
Penyalahgunaan Media Sosial Dalam Perspektif Hukum Pidana (Penyuluhan Pada Siswa SMAN 1 Pemenang Kabupaten Lombok Utara ) Haslan, Muhammad Mabrur; Yuliatin, Yuliatin; Rispawati, Rispawati
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpimi.v3i2.5809

Abstract

Pengguna media sosial pada umumnya kerap tidak menyadari adanya batasan normatif yang termuat dalam hukum pidana, yakni hukum pidana khusus yaitu Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Hal ini dapar dicermati dari penggunanya yang seakan secara bebas tanpa melihat batasan yang mestinya tidak dilewati. Oleh karena itulah kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan sangat penting sebagai upaya mengedukasi masyarakat, khususnya kalanagan pelajar agar tidak melakukan perbuatan melawan hukum, khususnya dalam bermedia sosial. Metode yang diguanakan adalah penyuluhan, dengan tahapan kegiatan: (1) penyampaian materi, (2) tanya kawab, dan (3) evaluasi. Hasil pengabdian adalah: (1) terkonstruksinya pengetahuan khalayak sasaran tentang jenis hukum pidana yang mengatur tentang penyalahgunaan media sosial, (2) terkonstruksinya pengetahuan khalayak sasaran tentang jenis penyalahgunaan media sosial yang dilarang dalam hukum pidana, (3) terkonstruksinya pengetahuan khalayak sasaran tentang jenis sanksi pidana terhadap pelaku penyalahgunaan media sosial.
Efektivitas Model Pembelajaran Debat Aktif Berbasis Project dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Basariah, Basariah; Haslan, Muhammad Mabrur; Kurniawansyah, Edy
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 10 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v10i2.3855

Abstract

Kemajuan zaman seperti saat ini menuntut semua pihak untuk dapat berinovasi terutama dalam pembelajaran. Salah satu yang harus dilakukan perbaruan adalah model pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan situasi dan materi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model pembelajaran Debat Aktif Berbasis Proyek dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif jenis eksperimen semu dengan desain pretest-posttest control group pada 90 mahasiswa Program Studi PPKn yang terbagi dalam dua kelas eksperimen (debat aktif berbasis proyek) dan satu kelas kontrol (debat tradisional). Data dikumpulkan melalui tes berpikir kritis berbasis indikator Facione (2020), observasi partisipan, dan analisis dokumen proyek solusi isu kontroversial. Hasil analisis ANCOVA menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok debat aktif berbasis proyek (Mean=82,5; SD=4,2) dan kontrol (Mean=73,1; SD=5,8) dengan p<0,01 dan efek besar (Cohen’s d=1,87). Sebanyak 87% mahasiswa debat aktif berbasis proyek mencapai level berpikir kritis (skor>75), jauh lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (54%). Temuan membuktikan bahwa integrasi proyek analitis dalam debat secara signifikan meningkatkan kemampuan analisis argumen (effect size=0,92), keterampilan solusi kontekstual, serta mengurangi bias kognitif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model debat aktif berbasis proyek efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Solidaritas antara Masyarakat Pendatang dengan Masyarakat Lokal dalam Memperkuat Integrasi Nasional Haslan, Muhammad Mabrur; Sawaludin, Sawaludin
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i1.33023

Abstract

Solidaritas antara masyarakat pendatang dan masyarakat lokal memegang peran penting dalam memperkuat integrasi nasional, khususnya dalam konteks masyarakat desa yang majemuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terbangunnya solidaritas sosial di Desa Rumak, Lombok Barat, Indonesia, sebagai representasi dari interaksi sosial antar kelompok dalam ruang sosial yang beragam. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen dari warga pendatang maupun lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gotong royong, komunikasi terbuka, dan penerimaan terhadap keberagaman merupakan faktor utama yang mendorong terciptanya solidaritas. Nilai-nilai tersebut memperkuat kepercayaan, pengakuan sosial, dan partisipasi kolektif, memungkinkan masyarakat pendatang terintegrasi secara bermakna ke dalam komunitas lokal. Di sisi lain, perilaku individualistik, sentimen primordial, dan kesenjangan sosial ekonomi menjadi penghambat utama yang melemahkan kohesi sosial dan membatasi interaksi lintas kelompok. Temuan ini menegaskan bahwa solidaritas merupakan proses sosial yang terbentuk melalui interaksi kultural dan tantangan struktural yang terus berubah. Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman solidaritas akar rumput dan memperkaya diskursus tentang kohesi sosial dalam masyarakat majemuk. Kajian ini juga menjadi dasar penting bagi perumusan kebijakan integrasi yang inklusif dan kontekstual.Solidarity between immigrant and local communities plays a pivotal role in promoting national integration, especially in plural rural settings. This study investigates the factors that support and hinder social solidarity in Rumak Village, West Lombok, Indonesia, where diverse populations interact within a shared socio-cultural space. Employing a qualitative descriptive approach, the research gathered data through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis with both immigrant and local residents. The findings highlight that mutual cooperation (gotong royong), open communication, and cultural acceptance serve as primary drivers of solidarity. These mechanisms foster trust, social recognition, and community participation, enabling immigrants to integrate meaningfully into local society. Conversely, the study reveals that individualistic behavior, strong primordial attachments, and economic disparities are major obstacles, leading to social exclusion and weakened collective identity. These results suggest that solidarity is a dynamic social process shaped by both cultural resilience and structural challenges. The study affirms the relevance of classical and contemporary sociological theories while offering new insights into grassroots integration practices. By focusing on localized interactions and community-based mechanisms, the research contributes to a deeper understanding of social cohesion and provides a foundation for future policies aimed at inclusive integration in diverse societies.
Bentuk-Bentuk Perilaku Perundungan (Bullying) pada Siswa SMPN Se-Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat Haslan, Muhammad Mabrur; Sawaludin, Sawaludin
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i1.33032

Abstract

Perundungan (bullying) merupakan persoalan sosial yang sering kali diabaikan di lingkungan sekolah, meskipun berdampak signifikan terhadap kondisi psikologis dan sosial peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bentuk-bentuk perilaku bullying yang dialami oleh siswa SMP Negeri Se-Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Dengan pendekatan studi kasus kualitatif, data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen yang melibatkan guru, siswa, dan pihak sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua bentuk utama bullying yang terjadi adalah bullying fisik dan bullying verbal. Bullying fisik mencakup pemukulan, cakaran, dan pemalakan oleh teman sebaya, sedangkan bullying verbal meliputi ejekan terhadap nama orang tua, olok-olok berbasis bahasa daerah, serta penghinaan secara berulang. Perilaku ini tidak bersifat insidental, melainkan sistematis dan diperkuat oleh norma sosial di kalangan siswa serta minimnya intervensi institusional dari pihak sekolah. Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap literatur tentang kekerasan di sekolah, khususnya dalam konteks Indonesia, dengan menekankan pentingnya pendekatan berbasis budaya lokal dalam menangani bullying. Temuan ini mendorong perlunya strategi preventif berbasis komunitas dan intervensi kebijakan yang lebih inklusif dan berkeadilan.Bullying is a pervasive social problem in school environments, often overlooked despite its long-term psychological and social consequences for students. This study aims to identify and analyze the forms of bullying behavior experienced by junior high school students in Kediri District, West Lombok Regency. Using a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews, field observations, and document analysis involving teachers, students, and school administrators. Findings show that two primary forms of bullying were prevalent: physical and verbal. Physical bullying included hitting, kicking, and coercive extortion, while verbal bullying involved name-calling, mockery based on parents' names, and linguistic or cultural derogation. These behaviors were not isolated incidents but systematic actions reinforced by peer support and weak institutional responses. The discussion highlights how bullying operates within asymmetric power relations and is culturally normalized within student interactions. The study contributes to existing literature by contextualizing bullying within Indonesian school settings and revealing its socio-cultural dimensions. These findings suggest the need for school-wide, culturally sensitive interventions to promote safer and more inclusive learning environments. Future research should explore broader sociological patterns and evaluate intervention outcomes.