Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Nilai dan Makna Dalam Kearifan Lokal Rumah Adat Suku Sasak: (Studi di Dusun Sade Desa Rembitan Kabupaten Lombok Tengah) Sahira, Emilia; Sumardi, Lalu; Sawaludin, Sawaludin; Zubair, Muh.
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 4 (2023): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i4.1698

Abstract

Rumah adat tradisional di Dusun Sade secara terus menerus dipertahankan dan dilestarikan oleh Masyarakat Sasak Sade. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan makna yang terdapat dalam kearifan lokal rumah adat suku saksak di Dusun Sade Desa Rembitan Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pendekatan kualitatif dengan jenis etnografi. Sumber data dalam penelitian ini adalah Masyarakat Sasak Sade. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa  terdapat nilai yang terkandung dalam kearifan lokal rumah adat suku Sasak yaitu nilai religi, nilai gontong royong, nilai budaya dan nilai keindahan. Selain dari pada itu terdapat makna yang terkandung dalam rumah adat bale tani dari ruangan dalam rumah (dalem bale) yang terdiri dari dua ruangan yaitu dalem bale kamar anak gadis dan dapur Maknanya itu menggambarkan peran seorang wanita yang sangat penting dalam sebuah keluarga, ruangan luar rumah (sesangkok) maknanya menggambarkan hubungan antara manusia yang harus saling menghormati dan mempertahankan sikap kekeluargaan, lantai bale tani dari tanah liat dan dipel menggunakan  kotoran sapi bermakna sebagai pengkuat bangunan, pengusir nyamuk, menolak bala atau sebagai mensucikan lantai rumah,  tangga bale tani berjumlah tiga maknanya manusia dilahirkan, berkembang dan meninggal dunia, dan tangga lima meningatkan kepada rukun islam,  atap seperti gunung maknanya keagungan tuhan dan manusia memilki derajat yang sama dihadapan Tuhan Yang Maha Esa terdapat nilai harus saling menghormati dan sopan.  
Penguatan Karakter Demokrasi Melaului Program Ekstrakulikuler di SMPN 4 Brang Rea Novitasari, Fera; Zubair, Muh.; Alqadri, Bagdawansyah; Rispawati, Rispawati
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 4 (2023): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i4.1715

Abstract

Penelitian ini berujuan untuk mengetahui proses penguatan karakter demokratis siswa melalui program ekstrakulikuler di SMPN 4 Brang Rea dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penguatan karakter demokratis siswa melalui program ekstrakulikuler di SMPN 4 Brang Rea. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Proses Penguatan Karakter Demokrasi Siswa Melalui Program Ekstrakulikuler di SMPN 4 Brang Rea dapat di bentuk melalui kegitan tambahan dengan mengikuti organisasi kesiswaan. Kegitan seperti ini di nyakini mampu membentuk karakter kepemimpinan para siswa mulai dengan dapat menerima pendapat dari orang lain. Dalam pelaksanaan program pramuka di sekolah SMPN 4 Brang Rea kegiatan pramuka di lakukan di setiap hari Sabtu. Sementara kegiatan latihan berbaris di lakukan untuk melatih kedisplinan para siswa sejak dini. 2). Faktor - faktor yang mempengaruhi penguatan karakter demokrasi siswa melalu ekstrakuriluler di SMPN 4 Brang Rea diantaranya faktor pendukung dan faktor penghambat. a). faktor pendukung yaitu memupuk jiwa nasionalisme para pelajar salah satunya dengan mengikuti program ekstrakuriler seperti pramuka osis, program lingkungan dan keagamaan sabagai penudukung untuk meningkatkan karakter nasionalisme, cinta tanah air serta menjunjung tinggi nilai toleransi di lingkungan sekitar. Integrias juga menjadi pendukung pembentukan karakter siswa, karena memili karakter yang baik seperti jujur, adil, teladan dan bertanggung jawab sudah di ajarkan dalam program ekstrakurikuler seperti osis, keagamaan dan pramuka. b). Faktor penghambat Kurang disiplinya siwa menjadi penghambat pengembangan karakter siswa seperti tidak datang tepat waktu saaat latihan rutin yang di lakukan satu minggu sekali seperti saat laitahan pramuka serta siswa masih belum bisa mentur waktu dengan kegiatan lain.
Kontribusi Sekolah Pesisi Juang dalam Menumbuhkembangkan Karakter Anak Pesisir di Lingkungan Bintaro Ampenan, Kota Mataram Isra, Khahfi Yuazi; Sumardi, Lalu; Fauzan, Ahmad; Zubair, Muh.
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 4 (2023): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i4.1776

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Pendidikan juga seharusnya bisa menjangkau semua lapisan masyarakat, terkhusus pendidikan bagi anak-anak pesisir di lingkungan Bintaro Ampenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) kontribusi Sekolah Pesisi Juang dalam menumbuhkembangkan karakter anak pesisir di lingkungan Bintaro Ampenan Kota Mataram, 2) faktor pendukung dan faktor penghambat Sekolah Pesisi Juang dalam menumbuhkembangkan karakter anak pesisir di lingkungan Bintaro Ampenan. Sebagai upaya dalam mengetahui strategi dan program pembelajaran yang dirancang dalam memenuhi hak pendidikan bagi anak-anak pesisir di Bintaro. Program-program pembelajaran yang dirancang untuk dapat menumbuhkembangkan karakter anak-anak pesisir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data penelitian diperoleh dari infroman dalam hal ini pendiri sekolah dan tenaga pendidik. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tekink analisis data mengacu pada buku Saldana, Miles dan Huberman yang menyangkup kodensasi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kontribusi Sekolah Pesisi Juang dalam menumbuhkembangkan karakter anak pesisir cukup memberikan dampak yang sangat besar terhadap perubahan karakter anak-anak pesisir Bintaro dengan program-program pembelajaran yang sudah dirancang dan dilaksanakan. Berdidirnya Sekolah Pesisi Juang juga mampu meningkatkan semangat minat belajar dan bermain anak-anak di lingkungan Bintaro Ampenn Kota Mataram.
Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Cilokaq dalam Membangun Karakter Cinta Tanah Air (Studi di SMAN 1 Praya Timur) Maharani, Maharani; Yuliatin, Yuliatin; Algadri, Bagdawansyah; Zubair, Muh.
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i1.1917

Abstract

Pendidikan karakter khususnya karakter cinta tanah air terutama di sekolah menjadi sangat penting keberadaannya di tengah perkembangan arus globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kegiatan ekstrakurikuler cilokaq dalam membangun karakter cinta tanah air di SMAN 1 Praya Timur dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskripstif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles and Huberman dengan langkah-langkah yang meliputi mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada teori Sugiyono yaitu triagulasi sumber, triagulasi teknik, dan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implemetansi kegiatan ekstrakurikuler cilokaq dalam membangun karakter cinta tanah air di SMAN 1 Praya Timur terdapat beberapa aspek yang berorientasi pada karakter cinta tanah air yaitu, kegiatan menyanyikan lagu daerah, menggunakan busana daerah, dan memainkan musik tradisional. Adapun faktor yang mempengaruhi implemetasi kegiatan ekstrakurikuler cilokaq dalam membangun karakter cinta tanah air di SMAN 1 Praya Timur meliputi faktor pendukung dan faktor prnghambat. Faktor pendukung meliputi: (1) kompetensi pelatih, (2) dukungan pendidik, (3) ketersediaan tempat pelaksanaan ekstrakurikuler cilokaq, (4) ketersediaan fasilitas alat kesenian. (5) partisipasi peserta didik dalam pelaksanaan ekstrakurikuler cilokaq,dan (6) dukungan orang tua. Sementara faktor penghambat yaitu (1) tidak ada panduan kegiatan ekstrakurikuler cilokaq yang dibuat secara khusus. Dapat disimpulkan bahwa implementasi kegiatan ekstrakurikuler cilokaq dalam membangun karakter cinta tanah air di SMAN 1 Praya Timur dapat diwujudkan melalui menyanyikan lagu daerah Sasak yang berorientasi pada karakter cinta tanah air, penggunaan busana daerah suku Sasak, dan permainan alat musik tradisional suku Sasak cilokaq.
Nilai-Nilai Pancasila dalam Tradisi Melayaran di Lingkungan Bangsal Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela Kota Mataram Anita, Vira; Haslan, Muhammad Mabrur; Sawaludin, Sawaludin; Zubair, Muh.
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i2.2168

Abstract

Masuknya arus globalisasi pada Indonesia menyebabkab perubahan pada tradisi melayaran pada zaman dulu dengan zaman sekarang sehingga berakibat pada Lunturnya nilai-nilai pancasila dalam tradisi melayaran. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui bagaimana proses pelaksanaan tradisi melayaran; (2) mengetahui nilai-nilai pancasila apa saja yang terkandung dalam tradisi melayaran Di Lingkungan Bangsal Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses pelaksanaan tradisi melayaran terbagi menjadi tiga tahap, pertama tahap persiapan yaitu Musyawarah mufakat,serta menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan; kedua tahap pelaksanaan yaitu mesilaq yang dilaksanakan dua atau sehari sebelum acara dimulai dan begawe, setelah itu dilakukan acara Zikiran melayaran dan Berdoa yang dilakukan secara berjamaah; ketiga tahap penutup yaitu Makan bersama secara begibung yang dihidangkan oleh epen gawe. Nilai-nilai pancasila yang ada dalam tradisi melayaran diantaranya: nilai ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan indonesia. nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Increasing Students' Active Participation in PPKN Subject Through Portfolio-Based Learning Model in Class VIII-G at SMPN 5 Mataram Adawiah, Radiatul; Zubair, Muh.; Hudori, Ahmad; Sawaludin, Sawaludin
Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran Vol 9, No 4 (2024): Oktober
Publisher : UNDIKMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtp.v9i4.13206

Abstract

This study aims to increase students' active participation in the Pancasila and Citizenship Education (PPKn) subject through the application of a portfolio-based learning model for class VIII-G at SMP Negeri 5 Mataram. This study uses research. This study uses Classroom Action Research (CAR) with data collection techniques through interviews, observations, tests, and documentation. The stages in this study are planning, action, observation and reflection. The subjects of the classroom action research were students of class VIII-G of SMP 5 Mataram. The data analysis techniques used were qualitative and quantitative. In cycle I, the percentage of active student participation reached 57% of the total number of students present, but after improvements were made in cycle II, the percentage of active student participation increased to 87% and in cycle III, the percentage of active student participation increased to 94%. Therefore, the portfolio-based learning model can increase the active participation of students where the percentage of success in this classroom action research has exceeded the indicator of the success of active student participation that has been determined from the beginning, a minimum of 75% success of the action. Based on the results of the data for each cycle, it shows that the use of a portfolio-based learning model in learning Pancasila and Citizenship Education (PPKn) in class VIII-G at SMP Negeri 5 Mataram can increase the active participation of students
The Effect Of The Application Of Problem-Based Learning Model On Learning Outcomes In Ppkn Subjects For Class XI Students At MAN 2 Mataram Adnin, Olyvia; Zubair, Muh.; Kurniawansyah, Edy; Ismail, M.
Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran Vol 9, No 4 (2024): Oktober
Publisher : UNDIKMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtp.v9i4.13172

Abstract

Student learning outcomes are the result of changes in a person's behavior obtained during interaction with the environment which includes cognitive aspects, affective aspects, and psychomotor aspects. This study aims to determine the effect of applying the Problem-Based Learning model on the learning outcomes of grade XI students in Civics subjects. The research method used is a quantitative approach with the type of research quasi-experimental design and sampling through purposive sampling using two classes, as well as data collection through observation and multiple-choice tests. Based on the results of data analysis of the average class value, the experimental class average on the pretest was 68.03, and on the posttest was 82.29. In contrast, the control class obtained an average value on the pretest of 62.35 and the posttest of 69.62. Using the t-test calculation with the Paired Sample t-test formula at a significance level of 5% with a Sig value. (2-tailed) 0.000 <0.05 then Ha is accepted and Ho is rejected or the two population averages differ. This means that there is an effect of applying the Problem-Based Learning learning model on learning outcomes in Civics subjects for grade XI students at MAN 2 Mataram compared to only using conventional learning models
The Role of PPKn Teachers in Developing Civic Disposition of Grade VII Students Through the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5) in the OSIS Democracy Voice Activity at SMP Negeri 1 Mataram Fitri, Raudatul; Zubair, Muh.; Hudori, Ahmad; Kurniawansyah, Edy
Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran Vol 9, No 4 (2024): Oktober
Publisher : UNDIKMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtp.v9i4.13204

Abstract

This study aims to describe the role of PPKn teachers in developing civic disposition of grade VII students through the Pancasila student profile strengthening project (P5) in the OSIS democratic voice activity at SMP Negeri 1 Mataram. This study uses a qualitative approach with a case study research type with data collection techniques through documentation, observation, interviews. The data analysis technique used is the data analysis technique according to Milles and Huberman which consists of three stages, namely data reduction, data display, and drawing conclusions. The results of this study are that PPKn teachers have an important role in shaping student character in accordance with Pancasila values. The role of PPKn teachers is as a facilitator, project supervisor, evaluator. The supporting and inhibiting factors experienced by PPKn teachers are supporting factors, namely facilities and infrastructure and P5 guidebooks, while inhibiting factors are time and funding. The implementation of the Pancasila student profile strengthening project (P5) through the OSIS democratic voice activity was carried out well and ran according to the guidelines used, namely the module in accordance with the project guidebook. 
Sosialisasi Undang-undang Narkotika dan Bahayanya Bagi Generasi Muda di Desa Janggawana Lombok Tengah Zubair, Muh.; Sawaludin, Sawaludin; Alqadri, Bagdawansyah
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini berfokus pada edukasi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Bahaya Narkotika kepada generasi muda di Desa Janggawana Kabupaten Lombok Tengah. Program pengabdian ini bertujuan memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang bahaya narkotika, melalui sosialisasi Undang-undang narkotika, sehingga melalui program ini dapat mencegah penyalahgunaan narkotika di masa yang akan datang. Kegiatan sosialisasi ini didasari oleh meningkatnya penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda di kota maupun di desa baik sebagai pengguna maupun sebagai pengedar narkoba. Berdasarkan data terkini di seluruh dunia, jumlah pengguna narkoba telah meningkat menjadi 296 juta orang, bertambah 12 juta dari tahun lalu. Ini setara dengan 5,8% populasi global berusia 15-64 tahun. Di Indonesia, survei nasional 2023 tentang penyalahgunaan narkotika menunjukkan angka 1,73%, yang berarti sekitar 3,3 juta warga Indonesia usia 15-64 tahun terlibat. Hasil survei juga mengindikasikan adanya kenaikan yang cukup besar dalam penggunaan narkoba di kalangan remaja dan dewasa muda berusia 15-24 tahun. Hal ini menandakan situasi "Darurat Narkotika" di Indonesia. Untuk menanggulangi permasalahan di atas penting dilakukan, sosialisasi bahaya narkotika. Kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang UU Narkotika, dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara peserta dengan tim penyuluh dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram. Melalui sosialisasi ini, para peserta tidak hanya dibekali dengan informasi mengenai aspek hukum terkait narkotika, tetapi juga diberikan pemahaman mendalam tentang bahaya dan dampak negative jangkapanjang dari penyalahgunaan zat-zat terlarang tersebut. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan di kalangan generasi muda, sehingga mereka memiliki keteguhan hati dan kemampuan untuk menolak segala bentuk godaan atau tekanan yang berkaitan dengan penggunaan narkoba.
DAMPAK SISTEM ZONASI TERHADAP MUTU PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI SMPN 5 PRINGGABAYA) UMIATI, TINA; SUMARDI, LALU; ALQADRI, BAGDAWANYAH; ZUBAIR, MUH.; PURWANTININGSIH, ARY
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v4i4.3413

Abstract

The purpose of this research is to determine the impact of the zoning system on the quality of education at SMPN 5 Pringgabaya, and how the school is addressing the challenges that arise from the zoning system in an effort to improve the quality of education. This research employs a qualitative approach with a case study type of research. The data collection techniques used are interview, observation, and documentation. The data analysis techniques used are data condensation, data display, and verifying conclusions. The research results show that the impact of the zoning system on the quality of education has a significant effect on the quality of education, where the planning and implementation of learning have undergone changes. Teachers at SMPN 5 Pringgabaya are making adjustments in lesson planning to face The diversity of students and teaching methods have also changed, focusing more on student-centered learning to enhance learning effectiveness. In terms of assessment, schools are also making adjustments by adopting more flexible assessment approaches such as formative assessments, projects, achievements, and other authentic assessments. Furthermore, the way schools address the challenges arising from the zoning system is by organizing various development programs and teacher training to enhance creativity and adaptability skills in teachers to face the diversity of student backgrounds. The program includes the introduction of innovative learning methods, and schools involve parents as they are considered an important element in addressing the impact of the zoning system. This is evident as schools strengthen communication through regular meetings and the use of technology such as WhatsApp groups. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak sistem zonasi terhadap mutu pendidikan di SMPN 5 Pringgabaya, dan bagaimana cara pihak sekolah menghadapi tantangan yang muncul akibat sistem zonasi dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara obsrvasi, dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan yaitu kondensasi data, tampilan data, dan memverifikasi kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan dampak sistem zonasi terhadap mutu pendidikan memiliki dampak yang begitu besar terhadap mutu pendidikan dimana perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran mengalami perubahan, guru-guru di SMPN 5 Pringgabaya melakukan penyesuaian dalam perencanaan pembelajaran untuk menghadapi keberagaman siswa, metode ajar juga mengalami perubahan dengan lebih berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada siswa guna meningkatkan efektifitas belajar, dalam hal peneilaian sekolah juga melakukan penyesuaian dengan mengadopsi pendekatan penilaian yang lebih fleksibel seperti penilaian formatif, proyek, prestasi, dan penilaian autentik lainnya. Selanjutnya cara pihak sekolah menghadapi tantangan yang muncul akibat sistem zonasi dilakukan dengan cara mengadakan berbagai program pengembangan dan pelatihan guru untuk meningkatkan kreatifitas dan kemampuan adaptasi guru dalam menghadapi keberagaman latar belakang siswa, program tersebut mencangkup pengenalan metode pembelajaran inovatif, sekolah melibatkan orang tua karena dianggap sebagai elemen penting dalam mengatasi dampak sistem zonasi, terlihat dimana sekolah memperkuat komunikasi melalui pertemuan rutin dan penggunaan teknologi seperti group WhatsApp.