Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Metode FLASH Dalam Pembelajaran Tahfidz Quran Juz “Amma Untuk Siswa MTs Madani Perdagangan II Kabupaten Simalungun Nurfitriani, Rahmah; Almi Hidayat, M
EL-Hadhary: Jurnal Penelitian Pendidikan Multidisiplin Vol 2 No 01 (2024): El-Hadhary
Publisher : Lembaga Swadaya Masyarakat Asosiasi Masyarakat Madani Indonesia (AMMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61693/elhadhary.vol201.2024.48-61

Abstract

Tahfidz learning at MTs Madani Perdagangan II uses the FLASH method which can make students memorize verses of the Quran quickly and easily. The aim of this research is to find out how the FLASH method is applied in teaching tahfidz and some of the obstacles faced by teachers in teaching tahfidz using the FLASH method. This research method uses a case study method and a qualitative approach. The results of the research show that the application of the FLASH method is by, Focus (F) “Fokus” listening to the chanting of the verse, Look (L) “Lihat” at the writing of the verse, Let's read (A) “Ayo Baca” at the writing of the verse, Visual Symbols (S)”Simbol Visual” are paid attention to to understand the meaning and significance of the memorized verse and make connections. (H) “Hubungkan” visual symbols and meaning of verses using hand and facial movements. The obstacle for teachers in implementing this method is that they cannot correct students' recitations one by one because they only have two hours per week, so they can correct students' recitation The next obstacle is the limitations of the Juz Amma FLASH method memorization book which can only be used in groups, so students write memorized verses and pictures in their notebooks to repeat the memorization at home.
Implementasi Model Learning Cycle untuk Menanamkan Konsep Teori Bruner, Materi Media Pembelajaran Pada Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Takengon Almi Hidayat, Muhammad; Nurfitriani, Rahmah; Musradinur, Musradinur
Elementica Vol 1 No 01 (2024): ELEMENTICA: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Takengon Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54604/elm.v1i01.468

Abstract

Model Learning cycle dapat mengasah kemampuan berfikir mahasiswa dalam memahami konsep teori Bruner, sehingga tidak hanya menerima tetapi juga menganalisis teori. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan langkah-langkah model Learning Cycle dan kendala yang dihadapi. Metode penelitian menggunakan jenis kualitatif, teknik pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi dan observasi. Objek penelitian adalah mahasiswa PGMI semester V IAIN Takengon. Hasil penelitian adalah penerapan tujuh langkah model Learning Cycle: (1) Elicit (Mendatangkan pengetahuan awal), (2) Engage (Melibatkan), (3) Explore (Menyelidiki), (4) Explain (Menjelaskan) (5) Elaborate (Menerapkan), (6) Evaluate (Mengevaluasi) dan (7) Extend (Memperlauas). Kendala yang dihadapi adalah kurangnya fasilitas teknologi dan lingkungan belajar kurang kondusif.
Penerapan Media Ulat Pintar Untuk Mempermudah Siswa Mengenal Huruf Dan Kata Di Kelas I Sekolah Dasar Wulan Dhari, Putri; Sahwani; Nurfitriani, Rahmah
Elementica Vol 1 No 01 (2024): ELEMENTICA: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Takengon Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54604/elm.v1i01.472

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk ini menganalisis langkah-langkah pembuatan media ulat pintar, penerapannya dalam pembelajaran membaca permulaan, dan kendala yang dihadapi. Penelitian ini dilakukan melalui studi kasus pada seorang guru tingkat awal sekolah dasar. Teknik pengumpulan data dijalankan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media ulat pintar dapat meningkatkan motivasi, aktivitas, dan pemahaman peserta didik terhadap pengenalan huruf dan kata. Peserta didik lebih mudah mengenal bentuk huruf, membedakan bunyi huruf yang mirip, dan membaca kata-kata sederhana setelah menggunakan media ini. Namun, penelitian juga mengidentifikasi beberapa kendala, seperti pengelolaan kelas dan perbedaan kemampuan awal peserta didik. Studi ini menyimpulkan bahwa media ulat pintar merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran membaca permulaan. Hanya saja. perlu diimbangi dengan pengelolaan kelas yang baik dan perhatian terhadap perbedaan kemampuan individu peserta didik.
Metode Guru dalam Mencapai Target Hafalan al-Quran Peserta Didik di Sekolah Dasar IT Cendekia Takengon Nurfitriani, Rahmah; Almunawarah; Idris, Asdiana; Musradinur
Elementica Vol 2 No 01 (2025): ELEMENTICA: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Takengon Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54604/elm.v2i01.489

Abstract

SD IT Cendekia adalah salah satu lembaga pendidikan dasar yang menerapkan kurikulum pendidikan tahfiz untuk siswa SD di daerah Takengon. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang metode yang diterapkan oleh guru dalam mencapai target hafalan Quran siswa dan kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran tahfiz Quran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data primer terdiri dari ibu guru tahfiz yang berinisial MH, S.Pd dan Ibu EA, S. Inf, serta Ibu WI, S.Pd selaku kordinator kesiswaan sekolah di SD IT Cendekia Takengon. Tekhnik pengumpulan data: Observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data: Pedoman wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan guru tahfiz di SD IT Cendekia adalah metode Talaqqi, kemudian metode bin-nhadar, metode bil-ghaib, saba’ dan sabqi serta tasmi’. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran tahfiz, diantaranya alokasi waktu yang kurang, Kemampuan menghafal peserta didik yang tidak sama, Kurang bimbingan orang tua, fasilitas kurang memadai. Adapun solusinya adalah dengan menambah waktu tahfiz diluar jam pembelajaran tahfiz, Memberikan perhatian khusus, memberikan nasehat, memberikan motivasi, berkonsultasi dengan orang tua peserta didik, memberikan ruangan yang layak