Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KKN UNEJ 274 REBRANDING ANGKRINGAN “UWANDALAN”, DENGAN INOVASI BRIKET BATOK KELAPA YANG RAMAH LINGKUNGAN Darmaningtyas, Erinda; Maulana, Moh. Farhan; Salsabila, Aldafa Retsa; Astuty, Aloysia Yuna; Nastiti, Dini Dwi; Anisah, Ulfi; Khoirrunisa, Alifia Khanza; Ranjasti, Andra Septi; Azizah, Sefia Farkhalisna; Salsabila, Mei Cahyani; Jabbar, Muhammad Abdul
Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpmunej.v3i2.1527

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang pengembangan angkringan dibarengi dengan lahirnya inovasi penggunaan briket batok kelapa sebagai bahan bakar alternatif, dengan meninjau kelebihan dalam mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan kualitas udara di sekitar angkringan, untuk menciptakan angkringan “UWANDALAN” yang ramah lingkungan. Pengembangan angkringan “UWANDALAN” dilakukan dengan strategi rebranding menu, bentuk fisik, logo, dan media sosial, sedangkan aplikasi penggunaan briket batok kelapa diawali dengan sosialisasi dan demonstrasi bersama Karang Taruna. Kegiatan pengabdian berlangsung selama enam minggu yang tersusun atas rangkaian kegiatan berupa observasi desa, sosialisasi pembuatan briket batok kelapa, dan Grand Opening angkringan “UWANDALAN” gaya baru sebagai program kerja utama. Pengabdian ini dilakukan dalam rangka memberdayakan masyarakat sebagai Sumber Daya Manusia berkualitas yang memiliki potensi untuk mampu melihat peluang di lingkungan sekitar, sebagai salah satu peran aktif untuk mencapai desa mandiri yang berkelanjutan.
Peran kesehatan lingkungan dalam pencegahan stunting pada anak usia dini di Desa Bucor Kulon Abdallah, Syukron; Kamal, Muhammad Zaky; Yusuf, Fahrudin; Eky, Revydo; Jabbar, Muhammad Abdul; Nabilah, Ainun; Dwi, Fida; Yanti, Citra Dwi; Hikmawati, Masna
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33709

Abstract

AbstrakStunting di Desa Bucor Kulon, Kabupaten Probolinggo, masih menjadi masalah serius yang tidak hanya terkait gizi, tetapi juga kondisi kesehatan lingkungan. Kebiasaan membakar sampah plastik, membuang limbah ke sungai, serta kurangnya pemahaman sanitasi turut memperburuk kualitas hidup anak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga tentang peran kesehatan lingkungan dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) melalui kerja bakti mingguan, pembangunan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), serta penyuluhan sanitasi dan stunting. Program berlangsung Juni–Juli 2025 dengan melibatkan 24 peserta inti (kader Posyandu, ibu rumah tangga, perangkat desa) dan dihadiri 47 warga pada sesi penyuluhan. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test, wawancara, serta observasi langsung. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan warga dari 52,3 menjadi 87,1, dengan 83% peserta mampu menerapkan praktik pencegahan sederhana seperti mencuci tangan, pengolahan air minum, dan pemilahan sampah. Selain itu, terbentuk kelompok edukasi lingkungan yang berinisiatif melakukan kunjungan rumah secara mandiri. Program ini membuktikan bahwa kesehatan lingkungan merupakan faktor kunci dalam pencegahan stunting, dan pendekatan berbasis aset mampu menumbuhkan perubahan berkelanjutan di tingkat komunitas. Kata kunci: Pencegahan stunting; kesehatan lingkungan; Asset-Based Community Development (ABCD). AbstractStunting in Bucor Kulon Village, Probolinggo Regency, remains a serious issue that is not only related to nutrition but also to environmental health conditions. Practices such as burning plastic waste, disposing of garbage into rivers, and limited awareness of sanitation have worsened the quality of children’s living environments. This community service program aimed to raise awareness of the role of environmental health in preventing stunting among early childhood populations. The method applied was the Asset-Based Community Development (ABCD) approach through weekly community clean-ups, the construction of a Temporary Waste Disposal (TPS) facility, and health education sessions on sanitation and stunting prevention. The program was conducted from June to July 2025, involving 24 core participants (Posyandu cadres, housewives, and village officials) and attended by 47 residents during the main educational session. Evaluation was carried out through pre-test and post-test assessments, interviews, and direct observation. Results showed a significant improvement in knowledge, with the average score increasing from 52.3 to 87.1. Moreover, 83% of participants demonstrated the ability to apply simple preventive practices, such as handwashing, water treatment, and waste sorting. A local environmental education group was also established to continue awareness activities independently. This program demonstrates that environmental health is a key factor in stunting prevention, and asset-based approaches can foster sustainable community-driven change. Keywords: stunting prevention; environmental health; Asset-Based Community Development (ABCD).