Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Implementation of Character Education in the Civics Education Syllabus at SMA Negeri 1 Sleman T Heru Nurgiansah; Jagad Aditya Dewantara; Fazli Rachman
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3106

Abstract

Abstract. Students ' behaviour lately is becoming more concerned with being far from virtue values, needing to improve students ' character to be better. This research aims to know: 1) The values of the character in the syllabus, 2) Implementation of character education in the PKn-bus, and 3) supporting factors and inhibiting the implementation of character education in PKn syllabus in SMA Negeri 1 Sleman. This research uses qualitative methods. Data retrieval is done with observation and interviews. PKn teacher at SMA Negeri 1 Sleman implements character education in PKn syllabus in the sidelines of the subject matter, provide for example, and habituation. The implementation of character education in syllabus is quite effective in forming students ' character, indicated by good student behavior during school. The contributing factor to the implementation of character education in syllabus is the teacher's cooperation in character education, support of the headmaster by providing literature, direction and coaching, as well as the instruction of 18 character values that must be applied. The factor is that when there is solid material, the teacher sometimes forgot and did not get to instill the character values related to the material. Teachers need to plan learning better, so that the subject matter can be completed and character planting is also possible.Keywords: Character Education, Citizenship Education.Abstrak.  Perilaku siswa akhir-akhir ini semakin memprihatinkan yang jauh dari nilai-nilai kebajikan, perlu perbaikan karakter siswa agar menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) nilai-nilai karakter yang ada dalam silabus PKn, 2) implementasi pendidikan karakter dalam silabus PKn, dan 3) faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan karakter dalam silabus PKn di SMA Negeri 1 Sleman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Guru PKn di SMA Negeri 1 Sleman mengimplementasikan pendidikan karakter dalam silabus PKn di sela menerangkan materi pelajaran, memberikan keteladanan, dan pembiasaan-pembiasaan. Implementasi pendidikan karakter dalam silabus cukup efektif membentuk karakter siswa, diindikasikan dengan perilaku siswa yang baik selama di sekolah. Faktor pendukung implementasi pendidikan karakter dalam silabus adalah kerja sama guru dalam pendidikan karakter, dukungan kepala sekolah dengan menyediakan literatur, arahan dan pembinaan, serta adanya petunjuk 18 nilai karakter yang harus diterapkan. Faktor penghambatnya adalah apabila terdapat materi yang padat, sehingga guru terkadang terlupa dan tidak sempat menanamkan nilai-nilai karakter yang berkaitan dengan materi tersebut. Guru perlu merencanakan pembelajaran secara lebih baik, sehingga materi pelajaran dapat diselesaikan dan penanaman karakter juga dapat dilakukan.Kata Kunci: Pendidikan Karakter; Pendidikan Kewarganegaraan
The Role of Citizenship Education in Building Bantul Community Political Participation in The Pandemic Covid 19 T Heru Nurgiansah
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 4, No 1 (2021): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.193 KB) | DOI: 10.20961/shes.v4i1.48558

Abstract

This research aims to establish the political participation of Bantul people through citizenship education at the pandemic of Covid 19. The political participation of Bantul society needs to be improved so that the apathy towards politics is not increasingly faded. There are many ways to establish the political participation of Bantul people through the role of citizenship education. This method of research uses a qualitative approach. Data collection techniques use observations, interviews and literacy studies. The result of this study mentions that citizenship education has an important role and succeeded in establishing the political participation of Bantul people in the pandemic of Covid 19.
Model Konseptual Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Landasan Filosofis: Konteks Sekolah Menengah di Indonesia Suriaman; Sapriya; T Heru Nurgiansah; Ryan Prayogi; Heny Mulyani; Zindan Baynal Hubi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i2.5819

Abstract

Abstrak Artikel ini membahas tentang model pendidikan kewarganegaraan di sekolah menengah berlandaskan kepada dasar filosofisnya sehingga menjadi acuan dalam pengembangan disiplin keilmuan PKn. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab, peduli terhadap masyarakat, memiliki pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokratis. Model konseptual pendidikan kewarganegaraan yang dijelaskan dalam artikel ini didasarkan pada landasan filosofis yang kuat. Landasan filosofis ini meliputi prinsip-prinsip moral, etika, dan nilai-nilai dasar yang diperlukan untuk membentuk warga negara yang baik. Model ini juga mencakup komponen-komponen seperti kurikulum, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dalam konteks sekolah menengah, pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem politik, hukum, dan pemerintahan negara. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga dapat membantu siswa memahami perbedaan budaya, agama, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah menengah juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan. Melalui pendidikan kewarganegaraan, siswa diajarkan tentang pentingnya menghormati perbedaan, memahami perspektif orang lain, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat. Dalam artikel ini, model konseptual pendidikan kewarganegaraan berdasarkan landasan filosofis dijelaskan secara rinci dengan tujuan untuk memberikan panduan bagi pengembangan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang efektif di sekolah menengah. Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Landasan Filosofis, Sekolah Menengah