p-Index From 2020 - 2025
1.126
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kewarganegaraan
Zindan Baynal Hubi
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Cultural Responsibility Teaching Sebagai Pondasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Mayang Sari Hasibuan; Panggih Nur Adi; Siti Zahara Saragih; Zindan Baynal Hubi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v8i2.7145

Abstract

Cultural Responsive Teaching (CRT) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya, menerapkan pembelajaran yang gotong-royong, dan adaptif. Pembelajaran yang terkoneksi dengan nilai budaya menjadi salah-satu manifestasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang mengajarkan nilai karakter. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan cara mengumpulkan berbagai macam sumber literatur yang relevan dengan topik. Studi literatur merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi dari berbagai sumber bacaan. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa nilai-nilai budaya sebagai filsafat pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dihasilkan melalui perenungan dan berpikir secara bijaksana dapat memberikan pemikiran yang kritis dan logis terhadap aspek kehidupan yang berkembang dalam masyarakat, termasuk nilai-nilai budaya yang merupakan hasil pemikiran masyarakat hakikatnya ialah diproduksi melalui rangkaian pemikiran dan kausalitas masyarakat dalam melaksanakan interaksi. Nilai budaya sebagai landasan karakter peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terelaborasikan melalui berbagai macam budaya-budaya nusantara yang menjunjung tinggi nilai kerukunan dan gotong-royong. Kata Kunci: CRT, Karakter, PPKn
Tinjauan Peran Pendidikan Politik Dalam Kehidupan Demokrasi Generasi Z Siti Kholiza Aulia; Siti Zahara Saragih; Panggih Nur Adi; Zindan Baynal Hubi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v8i2.7146

Abstract

Gen-Z merupakan agent of change atau garda perubahan politik bangsa Indonesia agar menuju kehidupan demokrasi yang relevan. Pendidikan politik merupakan langkah fundamental untuk mengubah cara pandang Gen-Z agar tidak terkontaminasi sifat apatis dan berpikir kritis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka atau literature review dengan mengumpulkan berbagai literatur yang relevan dengan topik. Tahapan penelitian meliputi kegiatan membaca, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis berbagai literatur relevan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas Gen-Z menganggap bahwa politik merupakan sesuatu yang bersifat kotor, kejam, dan koruptor, Sensivitas Gen-Z terkait politik muncul karena hegemoni eksternal diri yaitu media sosial. Pendidikan politik dikalangan Generasi Z menjadi suatu kewajiban agar mereka yang merupakan lumbung bonus demografi Indonesia tahun 2024 menjadi partisipasi politik yang cerdas, aktif, dan mampu berpikir secara kritis, bukan hanya bersifat apatis atau kapitalistik. Langkah pendidikan politik bagi generasi Z salah satunya ialah tauladan yang positif dari pejabat politik yang memegang kebijakan. Hal itu untuk menunjukan budaya kehidupan yang baik sebagai suri tauladan atau contoh baik kepada masyarakat. Langkah selanjutnya ialah pelaksanaan sosialisasi pendidikan politik bagi generasi Z yang dilaksanakan oleh Bawaslu, KPU, maupun instansi lainya. Selain itu, pendidikan politik yang bernuansa menghibur dan menghindari isu agama, SARA digelorakan melalui media sosial. Kata Kunci: Gen-Z, Demokrasi, Pendidikan Politik
Filsafat Pendidikan Perenialisme dan Essensialisme Dalam Perspektif Pendidikan Pancasila Anita Rahma Munthe; Siti Zahara Saragih; Panggih Nur Adi; Zindan Baynal Hubi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v8i2.7172

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis filsafat pendidikan perenialisme dan filsafat pendidikan essensialisme dalam perspektif Pendidikan Pancasila. Metode penelitian ini menggunakan literature review yaitu suatu metode dengan mengumpulkan, membaca, dan menganalisis literatur yang relevan. Hail penelitian ini menunjukan bahwa filsafat pendidikan perenialisme merupakan landasan berpikir pendidikan yang berpatronase kapada nilai-nilai budaya masa lampau yang terbukti dapat menumbuhkan karakter baik bagi peserta didik. Filsafat pendidikan essensialisme ialah perpaduan dari ajaran kuno dan pertengahan yang ditambahkan dengan modernitas dan nilai-nilai budaya yang mampu tumbuh dan berkembang ditengah distrupsi zaman. Tujuan pendidikan dalam pandangan filsafat essensialisme ialah mengakomodir potensi peserta didik yang direlevansikan menggunakan budaya dan tersubstansikan dalam nilai-nilai spiritualitas. Komparasi filsafat pendidikan perenialisme dengan Pendidikan Pancasila termaktub dalam kesamaan pendidikan karakter, penanaman budaya, serta kemampuan berpikir rasionalitas, sedangkan komprasi filsafat pendidikan essensialisme dengan Pendidikan Pancasila termaktub dalam kesamaan nilai spiritualitas, kemampuan peserta didik dalam pengetahuan, kreativitas, budaya, dan kepribadian. Kata Kunci: Filsafat, Perenialisme, Essensialisme, Pendidikan Pancasila
Model Konseptual Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Landasan Filosofis: Konteks Sekolah Menengah di Indonesia Suriaman; Sapriya; T Heru Nurgiansah; Ryan Prayogi; Heny Mulyani; Zindan Baynal Hubi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i2.5819

Abstract

Abstrak Artikel ini membahas tentang model pendidikan kewarganegaraan di sekolah menengah berlandaskan kepada dasar filosofisnya sehingga menjadi acuan dalam pengembangan disiplin keilmuan PKn. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab, peduli terhadap masyarakat, memiliki pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokratis. Model konseptual pendidikan kewarganegaraan yang dijelaskan dalam artikel ini didasarkan pada landasan filosofis yang kuat. Landasan filosofis ini meliputi prinsip-prinsip moral, etika, dan nilai-nilai dasar yang diperlukan untuk membentuk warga negara yang baik. Model ini juga mencakup komponen-komponen seperti kurikulum, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dalam konteks sekolah menengah, pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem politik, hukum, dan pemerintahan negara. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga dapat membantu siswa memahami perbedaan budaya, agama, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah menengah juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan. Melalui pendidikan kewarganegaraan, siswa diajarkan tentang pentingnya menghormati perbedaan, memahami perspektif orang lain, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat. Dalam artikel ini, model konseptual pendidikan kewarganegaraan berdasarkan landasan filosofis dijelaskan secara rinci dengan tujuan untuk memberikan panduan bagi pengembangan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang efektif di sekolah menengah. Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Landasan Filosofis, Sekolah Menengah
Cultural Responsibility Teaching Sebagai Pondasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Mayang Sari Hasibuan; Panggih Nur Adi; Siti Zahara Saragih; Zindan Baynal Hubi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v8i2.7145

Abstract

Cultural Responsive Teaching (CRT) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya, menerapkan pembelajaran yang gotong-royong, dan adaptif. Pembelajaran yang terkoneksi dengan nilai budaya menjadi salah-satu manifestasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang mengajarkan nilai karakter. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan cara mengumpulkan berbagai macam sumber literatur yang relevan dengan topik. Studi literatur merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi dari berbagai sumber bacaan. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa nilai-nilai budaya sebagai filsafat pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dihasilkan melalui perenungan dan berpikir secara bijaksana dapat memberikan pemikiran yang kritis dan logis terhadap aspek kehidupan yang berkembang dalam masyarakat, termasuk nilai-nilai budaya yang merupakan hasil pemikiran masyarakat hakikatnya ialah diproduksi melalui rangkaian pemikiran dan kausalitas masyarakat dalam melaksanakan interaksi. Nilai budaya sebagai landasan karakter peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terelaborasikan melalui berbagai macam budaya-budaya nusantara yang menjunjung tinggi nilai kerukunan dan gotong-royong. Kata Kunci: CRT, Karakter, PPKn
Tinjauan Peran Pendidikan Politik Dalam Kehidupan Demokrasi Generasi Z Siti Kholiza Aulia; Siti Zahara Saragih; Panggih Nur Adi; Zindan Baynal Hubi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v8i2.7146

Abstract

Gen-Z merupakan agent of change atau garda perubahan politik bangsa Indonesia agar menuju kehidupan demokrasi yang relevan. Pendidikan politik merupakan langkah fundamental untuk mengubah cara pandang Gen-Z agar tidak terkontaminasi sifat apatis dan berpikir kritis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka atau literature review dengan mengumpulkan berbagai literatur yang relevan dengan topik. Tahapan penelitian meliputi kegiatan membaca, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis berbagai literatur relevan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas Gen-Z menganggap bahwa politik merupakan sesuatu yang bersifat kotor, kejam, dan koruptor, Sensivitas Gen-Z terkait politik muncul karena hegemoni eksternal diri yaitu media sosial. Pendidikan politik dikalangan Generasi Z menjadi suatu kewajiban agar mereka yang merupakan lumbung bonus demografi Indonesia tahun 2024 menjadi partisipasi politik yang cerdas, aktif, dan mampu berpikir secara kritis, bukan hanya bersifat apatis atau kapitalistik. Langkah pendidikan politik bagi generasi Z salah satunya ialah tauladan yang positif dari pejabat politik yang memegang kebijakan. Hal itu untuk menunjukan budaya kehidupan yang baik sebagai suri tauladan atau contoh baik kepada masyarakat. Langkah selanjutnya ialah pelaksanaan sosialisasi pendidikan politik bagi generasi Z yang dilaksanakan oleh Bawaslu, KPU, maupun instansi lainya. Selain itu, pendidikan politik yang bernuansa menghibur dan menghindari isu agama, SARA digelorakan melalui media sosial. Kata Kunci: Gen-Z, Demokrasi, Pendidikan Politik
Filsafat Pendidikan Perenialisme dan Essensialisme Dalam Perspektif Pendidikan Pancasila Anita Rahma Munthe; Siti Zahara Saragih; Panggih Nur Adi; Zindan Baynal Hubi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v8i2.7172

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis filsafat pendidikan perenialisme dan filsafat pendidikan essensialisme dalam perspektif Pendidikan Pancasila. Metode penelitian ini menggunakan literature review yaitu suatu metode dengan mengumpulkan, membaca, dan menganalisis literatur yang relevan. Hail penelitian ini menunjukan bahwa filsafat pendidikan perenialisme merupakan landasan berpikir pendidikan yang berpatronase kapada nilai-nilai budaya masa lampau yang terbukti dapat menumbuhkan karakter baik bagi peserta didik. Filsafat pendidikan essensialisme ialah perpaduan dari ajaran kuno dan pertengahan yang ditambahkan dengan modernitas dan nilai-nilai budaya yang mampu tumbuh dan berkembang ditengah distrupsi zaman. Tujuan pendidikan dalam pandangan filsafat essensialisme ialah mengakomodir potensi peserta didik yang direlevansikan menggunakan budaya dan tersubstansikan dalam nilai-nilai spiritualitas. Komparasi filsafat pendidikan perenialisme dengan Pendidikan Pancasila termaktub dalam kesamaan pendidikan karakter, penanaman budaya, serta kemampuan berpikir rasionalitas, sedangkan komprasi filsafat pendidikan essensialisme dengan Pendidikan Pancasila termaktub dalam kesamaan nilai spiritualitas, kemampuan peserta didik dalam pengetahuan, kreativitas, budaya, dan kepribadian. Kata Kunci: Filsafat, Perenialisme, Essensialisme, Pendidikan Pancasila