Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Dikalangan Generasi Muda Guna Menghadapi Ancaman Radikalisme di Era Glabalisasi Zulfikar Putra Fikar; Suriaman
Jurnal Pengabdian Masyarakat Formosa Vol. 1 No. 2 (2022): Juni, 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.047 KB) | DOI: 10.55927/jpmf.v1i2.502

Abstract

The purpose of this service is to provide an understanding of the importance of inculcating and practicing Pancasila values among the younger generation in facing the threat of radicalism in the era of globalization. This service activity is carried out in the form of an interactive dialogue where the resource person explains a certain theme then a discussion occurs from the presentation that has been delivered. The findings in the service carried out, that the precepts contained in Pancasila are only limited to memorization without concrete values. Through this service activity, students are expected to be able to understand well that Pancasila is a Weltanschauung (view of life), Philosofische Gronslag (the foundation of the nation's philosophy), and as the basis of the state and be able to internalize the values of Pancasila in family, community, nation and state life.
Model Blended Learning: Cross-Sectional Efektivitas di Masa Post-Pandemi Covid-19 Suriaman Suriaman; Amisbah Ramly; Fazli Rachman; Sukmawati Sukmawati; Hendri Yawan; Iyan Nurdiyan Haris
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.236 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3321

Abstract

AbstrakKasus pandemi covid-19 mulai menurun pada tahun 2021 yang membuat beberapa institusi pendidikan mengeluarkan kebijakan akademik kepada dosennya untuk melaksanakan proses perkuliahan bisa dilakukan dengan menggunakan model blended learning. Di masa post-pandemi covid-19, perguruan tinggi bisa menggabungkan metode pembelajaran campuran antara tatap muka secara langsung maupun secara daring dalam satu semester perkuliahan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar efektivitas pembelajaran dengan model blended learning di masa post-pandemi covid-19 pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Sembilanbelas November Kolaka pada tahun akademik 2021/2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei dengan jenis cross-sectional. Responden pada penelitian ini sebanyak 34 mahasiswa yang tersebar di 4 angkatan yang masih aktif dengan teknik penarikan sampel quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2,9% sangat setuju, 73,5% setuju, 17,6% cukup setuju, dan 5,9% kurang setuju jika model blended learning dari segi efektivitasnya pada proses perkuliahan membuat mahasiswa merasa puas selama pembelajaran berlangsung.Kata Kunci: Model Blended Learning, Post-Pandemi Covid-19, Mahasiswa AbstractThe cases of the covid-19 pandemic began to decline in 2021, which made some educational institutions have issued academic policies to their lecturers to implement a blended learning model in the learning process. In the post-covid-19 period, universities can implement the hybrid learning by blending the face-to-face learning and online learning in one semester but needs to follow the health protocols of Covid-19. The purpose of this study was to find out how effective the blended learning model during the post-covid-19 pandemic for the students of the Pancasila and Citizenship Education Study Program at Universitas Sembilanbelas November Kolaka in the 2021/2022 academic year. This research used quantitative approach and a survey through method with a cross-sectional type. Respondents in this study were 34 active students spread over 4 batches who were using quota sampling technique.  The results showed that 2,9% of respondents strongly agree, 73,5% of respondents agree, 17,6% of respondents quite agree, and 5,9% of respondents disagree if the implementation of blended learning model related to its effectiveness made the students fell satisfied during the learning process.Keywords: blended-learning model, post pandemic of covid-19, students
MENDORONG MINAT LITERASI ANAK-ANAK PESISIR SUKU BAJO DI TAMAN BACA MASYARAKAT CERIA BANGSAKU DI KECAMATAN WOLO Rais Abin; Laode Muhammad Idrus Hamid Basri; Suriaman Suriaman
Natural Science Education Research Science Education National Conference 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/nser.v0i0.17914

Abstract

Adanya taman literasi masyarakat Ceria Bangsaku di dusun 3 Labuan Bajo ini bertujuan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi mitra berkenaan dalam bidang literasi dan pendidikan yaitu rendahnya minat baca dan menulis pada anak-anak suku Bajo, karena tidak memiliki fasilitas berupa buku dan Taman Baca Masyarakat untuk belajar dan membaca. Kebiasaan membaca juga yang belum dimulai dari rumah dikarenakan kegiatan membaca masih belum dimanfaatkan dalam ranah keluarga. Kegiatan yang dilakukan untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak pesisir suku Bajo, yaitu; 1) Melengkapi kebutuhan Taman Baca Masyarakat yang lebih lengkap bagi anak-anak pesisir suku Bajo, 2) menyuplai buku-buku bacaan serta buku bacaan berbasis teknologi augmented reality, dan juga buku bacaan bahasa Inggris, 3) membuat kelas kursus membaca, menulis dan berhitung yang selalu bisa digunakan oleh anak untuk belajar. Dari pengabdian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil yaitu terlengkapinya Taman Baca Masyarakat dengan jumlah buku yang lebih banyak dari sebelumnya, anak-anak pesisir suku Bajo banyak yang datang membaca di Taman Baca Masyarakat menjadikannya memiliki minat baca yang tinggi dan berjalannya kegiatan pojok baca atau gelar buku setiap minggu.
Tradisi Kalosara dalam Perspektif Nilai Pendidikan Karakter pada Pernikahan Suku Tolaki Kabupaten Kolaka Amisbah Ramly; Zulfikar Putra; Slamet Hariyadi; Suriaman Suriaman; Nur Husnah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi Kalosara merupakan salah satu tradisi yang berasal dari suku Tolaki Kabupaten Kolaka. Kalosara merupakan benda yang disakralkan oleh masyarakat suku Tolaki yang dijadikan simbol hukum adat dan kebudayaan yang digunakan dalam berbagai upacara adat, salah satunya adalah upacara pernikahan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tradisi kalosara dalam perspketif nilai pendidikan karakter pada suku Tolaki Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa nilai karakter yang terdapat dalam tradisi kalosara diantaranya adalah nilai religius, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai tanggung jawab dan toleransi.
Pencapaian Tujuan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa Indonesia: Analisis Perkembangan dan Dinamika Teori Karakter dan Budaya Bangsa Indonesia T Heru Nurgiansah; Dadang Sundawa; Suriaman Suriaman; Rini Vovriyenti; Zindan Baynal Hubi
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 6 (2023): December
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i6.5921

Abstract

Analisis perkembangan dan dinamika teori karakter dan budaya bangsa Indonesia merupakan hal yang penting karena memiliki dampak yang signifikan terhadap pemahaman, pengembangan, dan pemeliharaan identitas nasional. Pemahaman karakter dan budaya bangsa Indonesia sangatlah penting dalam memperkuat persatuan, menjaga keberagaman, dan melindungi warisan budaya yang kaya. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membahas mengenai pencapaian tujuan pendidikan karakter dan budaya bangsa indonesia: analisis perkembangan dan dinamika teori karakter dan budaya bangsa indonesia. Metode penulisan yang digunakan adalah literatur review. Hasilnya menyebutkan bahwa untuk mengembangkan teori pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: mengembangkan moral dan etika yang baik, yang sesuai kaidah norma dan aturan yang berlaku, mempertahankan, melestarikan, menjaga dan memajukan kebudayaan dalam negeri, membentuk rasa nasionalisme dan patriotisme serta meningkatkan rasa cinta, menjaga Toleransi Keberagaman, mendorong Kepedulian Sosial dan mengembangkan Keterampilan Kritis dan Kreatif. Melalui penelitian ini, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang karakteristik unik dan kekayaan budaya bangsa Indonesia, serta memahami bagaimana perkembangan teori-teori karakter dan budaya berkontribusi dalam membentuk identitas nasional
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) di SMA Negeri 1 Watubangga Jasrudin; Dede Sopiandy; Suriaman; Nurrahman
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i2.5532

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan atau kondisi terhadap hasil belajar siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Watubangga yang masih kurang optimal, karena kualitas proses dan hasil pembelajaran PPKn yang dilaksanakan masih kurang dari kriteria ketuntasan minimum. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) di SMA Negeri 1 Watubangga. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas prasiklus, siklus I dan siklus II dengan menggunakan metode statistik deskriptif terhadap 35 siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Watubangga. Instrumen penelitian ini berupa tes. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada prasiklus di kelas X IPS SMA Negeri 1 Watubangga berada pada nilai rata-rata 66. Pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar dengan perolehan nilai rata-rata 72,34 dan ketuntasan secara klasikal sebesar 17%. Hasil tindakan siklus I, selanjutnya dilakukan perbaikan pada siklus II, sehingga nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 76,09 dan ketuntasan secara klasikal sebesar 81% dengan intensitas peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas X IPS SMA Negeri 1 Watubangga dari siklus I ke siklus II sebesar 3,85% dan peningkatan hasil belajar siswa dianggap telah berhasil dengan diterapkannya model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Kata Kunci: Numbered Head Together, hasil belajar, PPKn Abstract This research was motivated by the circumstances or conditions for the learning outcomes of class X IPS students at SMA Negeri 1 Watubangga which are still not optimal, because the quality of the process and learning outcomes of the PPKn carried out are still less than the minimum completeness criteria. The purpose of this study was to describe the increase in student learning outcomes through the Numbered Head Together (NHT) learning model at SMA Negeri 1 Watubangga. This type of research is classroom action research consisting of pre-cycle, cycle I and cycle II using descriptive statistical methods on 35 students of class X IPS SMA Negeri 1 Watubangga. The research instrument is in the form of a test. Data collection techniques are carried out by observation, tests, and documentation. The results showed that the pre-cycle in class X IPS SMA Negeri 1 Watubangga was at an average score of 66. In the first cycle there was an increase in learning outcomes with an average score of 72.34 and classical completeness of 17%. The results of the actions of cycle I, then carried out improvements in cycle II, so that the average value of students increased to 76.09 and classical completeness was 83% with the intensity of increasing student learning outcomes in PPKn subjects in class X IPS SMA Negeri 1 Watubangga from cycle I to cycle II of 3.85% and an increase in student learning outcomes is considered successful with the implementation of the Numbered Head Together (NHT) learning model. Keywords: Numbered Head Together, learning outcomes, PPKn
Analisis Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta Mitra Permatasari; T Heru Nurgiansah; Aim Abdulkarim; Suriaman; Ryan Prayogi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i2.5681

Abstract

Abstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis penerapan Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta. Penulisan ini menggunakan pendekatan Literatur Review dengan sumber data dari beberapa artikel ilmiah dan menggunakan analisis SWOT yang menganalisis tentang Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats). Hasil analisis menyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta telah dilaksanakan berdasarkan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah, outcome, kesepakatan konsursium dan juga visi misi dari Universitas. Kata Kunci: Kurikulum, Pendidikan Kewarganegaraan, Merdeka Belajar-Kurikulum Merdeka
Kajian Perbandingan Civic Education di Eropa dan Indonesia Ryan Prayogi; Kokom Komalasari; Sapriya; T Heru Nurgiansah; Suriaman
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i2.5706

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang perbandingan Pendidikan kewarganegaraan di Kawasan eropa baik belanda dan inggris dengan Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Secara umum bahwa Pendidikan kewarganegaraan dimasing-masing negara memiliki kesamaan dan terdapat perbedaan secara signifikan. Oleh sebab itu penulis ingin menyajikan sejauh mana secara konsep Pendidikan kewarganegegaraan di negara tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan Langkah-langkah: memilih tema, mencari sumber informasi, menentukan arah penelitian, mengumpulkan sumber data, menyajikan data, dan membuat bahan untuk dilakukan perbandingan dan kombinasi analisis yang dilakukan, serta melakukan evaluasi dari literatur yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan baik di Belanda, Inggris dan Indonesia memiliki kesamaan untuk menekankan pengetahuan kewarganegaraan, karakter kewarganegaraan, keterampilan kewarganegaraan dan kewarganegaraan aktif baik dalam bentuk praktik menjadi warga negara yang baik (to be good citizens). Secara umum, kurikulum kewarganegaraan mencakup berbagai topik yang luas dan sangat komprehensif, membahas prinsip-prinsip dasar masyarakat demokratis, isu-isu masyarakat kontemporer seperti keragaman budaya dan pembangunan berkelanjutan, serta dimensi dunia internasional. Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Kawasan Eropa, Indonesia
Model Konseptual Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Landasan Filosofis: Konteks Sekolah Menengah di Indonesia Suriaman; Sapriya; T Heru Nurgiansah; Ryan Prayogi; Heny Mulyani; Zindan Baynal Hubi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i2.5819

Abstract

Abstrak Artikel ini membahas tentang model pendidikan kewarganegaraan di sekolah menengah berlandaskan kepada dasar filosofisnya sehingga menjadi acuan dalam pengembangan disiplin keilmuan PKn. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab, peduli terhadap masyarakat, memiliki pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokratis. Model konseptual pendidikan kewarganegaraan yang dijelaskan dalam artikel ini didasarkan pada landasan filosofis yang kuat. Landasan filosofis ini meliputi prinsip-prinsip moral, etika, dan nilai-nilai dasar yang diperlukan untuk membentuk warga negara yang baik. Model ini juga mencakup komponen-komponen seperti kurikulum, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dalam konteks sekolah menengah, pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem politik, hukum, dan pemerintahan negara. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga dapat membantu siswa memahami perbedaan budaya, agama, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah menengah juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan. Melalui pendidikan kewarganegaraan, siswa diajarkan tentang pentingnya menghormati perbedaan, memahami perspektif orang lain, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat. Dalam artikel ini, model konseptual pendidikan kewarganegaraan berdasarkan landasan filosofis dijelaskan secara rinci dengan tujuan untuk memberikan panduan bagi pengembangan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang efektif di sekolah menengah. Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Landasan Filosofis, Sekolah Menengah
Model Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Hukum Nurgiansah, T Heru; Sapriya, Sapriya; Bribin, Maria Bribin; Mulyani, Heny; Prayogi, Ryan; Suriaman, Suriaman
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i6.6578

Abstract

Pendidikan hukum merupakan salah satu pendekatan dari Pendidikan Kewarganegaraan yang memiliki fungsi untuk menjadikan warga negara yang taat hukum dan berperilaku sesuai peraturan yang berlaku. Penelitian ini penting dilakukan karena bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan dapat dijadikan sebagai pendidikan hukum. Pendidikan hukum diharapkan dapat membekali setiap generasi menjadi individu yang tahu, faham, mengerti dan berperilaku sesuai dengan norma. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan literatur review yang mengacu pada sumber primer berupa artikel ilmiah. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dapat diintegrasikan dengan pendidikan hukum melalui beberapa cara diantaranya: Pengenalan terhadap Sistem Hukum, Pengajaran tentang Hak dan Kewajiban, Studi Kasus dan Simulasi Hukum, Diskusi Etika dan Moral dalam Konteks Hukum, Pengajaran tentang Proses Hukum dan Sistem Peradilan, Pelatihan dalam Keterampilan Hukum Praktis dan Pengintegrasian dengan Mata Pelajaran Lain. Penelitian ini berdampak pada perubahan mindset setiap orang bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya soal teoritis tetapi juga membahas aspek praktis bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.