Abstrak: Ketidakhadiran tempat pembuangan akhir dan rendahnya pengetahuan masyarakat di Kalurahan Pilangrejo mengakibatkan limbah organik rumah tangga tidak dikelola dengan bijaksana. Permasalahan ini perlu ditangani dengan beberapa strategi seperti pengolahan limbah menjadi pupuk kompos, pupuk organik cair, eco-enzyme, dan lubang biopori. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait pentingnya pengolahan limbah organik rumah tangga sehingga menjadi produk bermanfaat. Sasaran kegiatan ini adalah anggota PKK dengan total peserta sejumlah 45 peserta dan dilaksanakan di dua lokasi yaitu Padukuhan Pilangrejo (sosialisasi eco-enzyme) dan di Padukuhan Wotgalih (pembuatan pupuk kompos, pupuk organik cair serta lubang biopori). Program ini terdiri dari tiga tahapan: survei dan perizinan, penyuluhan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi melalui wawancara verbal dan kuisioner kepuasan. Hasil menunjukkan penigkatan pengetahuan terkait eco-enzyme hingga 97%. Sementara itu, penerapan teknologi biopori, pupuk organik cair (POC) serta pupuk kompos mendapatkan respons sangat setuju (9,09%), setuju (75%), dan cukup setuju (15,91%) terkait kebermanfaatan, ketertarikan dan pemahaman program pengabdian.Abstract: The absence of a final disposal site and the low level of public knowledge in Pilangrejo Village have resulted in household organic waste not being managed wisely. This problem needs to be addressed with several strategies such as processing waste into compost, making biopore holes, making liquid organic fertilizer and eco-enzyme. The purpose of this community service is to increase public awareness and understanding regarding the importance of processing household organic waste to facilitate its conversion into useful products. The target of this activity is PKK members with a total of 45 participants and the program is implemented in two locations, namely Pilangrejo Hamlet (eco-enzyme socialization) and Wotgalih Hamlet (socialization of making compost, liquid organic fertilizer, and bio pore holes). This program is structured in three stages: survey and licensing, counseling and training as well as monitoring and evaluation through verbal interviews and satisfaction questionnaires. The results show a 97% increase in knowledge about eco-enzyme. Meanwhile, the implementation of biopore, liquid organic fertilizer (POC), and compost received responses of strongly agree (9.09%), agree (75%), and moderately agree (15.91%) regarding usefulness, interest, and understanding of the program.