Adiwena, Muh
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI GULMA PADA LAHAN BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA DI KECAMATAN TARAKAN TIMUR Aditya Murtilaksono; Amarullah; Rahim, Abdul; Adiwena, Muh; Santoso, Dwi; Nurul; Hasanah, Fatiatul; Mumpuni Anggrayni, Irra
AGRO TATANEN | Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 6 No. 2 (2024): AGRO TATANEN Edisi Juli 2024 | Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Program Studi Agroteknologi Faperta UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55222/agrotatanen.v6i2.1336

Abstract

Sistem pertanian budidaya di Tarakan Timur didominasi tanaman hortikultura yang rentan terhadap serangan Organisme Pengganggu Tanaman sehingga berakibat pada penurunan produksi. Salah satu OPT yang berkaitan langsung dengan budidaya hortikultura adalah gulma dengan segala jenis, dampak, dan biologinya. Oleh sebab itu perlu tindakan identifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi gulma dengan mengetahui spesies gulma dan spesies gulma yang dominan dimana pelaksanaan penelitian ini pada lahan budidaya tanaman hortikultura di Kecamatan Tarakan Timur. Pengambilan sampel gulma menggunakan metode kuadrat secara acak, sebanyak 50 sampel dengan ukuran petakan 1 m x 1 m. Hasil penelitian menemukan 39 jenis gulma, 24 spesies termasuk gulma golongan berdaun lebar, 12 spesies rumputan dan 3 jenis diantaranya golongan teki. Spesies gulma dominan adalah gulma Cyperus compressus dengan nilai SDR tertinggi sebesar 23,11%.
PENGARUH EKSTRAK GULMA BELULANG (Eleusine indica L.) SEBAGAI BIOHERIBISIDA DALAM MENGENDALIKAN GULMA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) PADA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L. subsp. chinensis) Murtilaksono, Aditya; Adiwena, Muh; Chairiyah, Nurul; Sabir, Muhammad
JURNAL AGRONIDA Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v10i1.11297

Abstract

Pakcoy merupakan jenis sayuran yang banyak dibudidayakan di Kota Tarakan. Salah satu kendala budidaya Pakcoy adalah adanya gulma meniran yang banyak tumbuh di sekitar tempat budidaya pakcoy. Salah satu cara mengendalikan gulma meniran adalah melalui penggunaan herbisida nabati yang berasal dari gulma belulang. Kandungan metabolit sekunder dari belulang mampu mengendalikan gulma meniran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak belulang dalam mengendalikan gulma meniran pada tanaman pakcoy. Penelitian ini mengunakan rancangan acak kelompok 1 faktor, 4 ulangan, dan 6 taraf perlakuan, yaitu tanpa ekstrak belulang, ekstrak belulang 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Peubah yang diamati berupa tinggi tanaman pakcoy 1-5 MST, jumlah daun pakcoy 1-5 MST, bobot basah pakcoy 1-5 MST, tinggi gulma meniran 1-5 MST, jumlah daun gulma meniran1-5 MST, kerusakan gulma meniran 1-5 MST, bobot basah gulma meniran, bobot kering gulma meniran.  Analisis data menggunakan ANOVA dan data yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ekstrak gulma belulang 100% mampu menurunkan tinggi gulma, jumlah daun, bobot basah dan bobot kering gulma meniran serta memberikan tingkat kerusakan daun gulma meniran paling tinggi.
IDENTIFIKASI GULMA PADA LAHAN BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA DI KECAMATAN TARAKAN TIMUR Aditya Murtilaksono; Amarullah; Rahim, Abdul; Adiwena, Muh; Santoso, Dwi; Nurul; Hasanah, Fatiatul; Mumpuni Anggrayni, Irra
AGRO TATANEN | Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 6 No. 2 (2024): AGRO TATANEN Edisi Juli 2024 | Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Program Studi Agroteknologi Faperta UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55222/agrotatanen.v6i2.1336

Abstract

Sistem pertanian budidaya di Tarakan Timur didominasi tanaman hortikultura yang rentan terhadap serangan Organisme Pengganggu Tanaman sehingga berakibat pada penurunan produksi. Salah satu OPT yang berkaitan langsung dengan budidaya hortikultura adalah gulma dengan segala jenis, dampak, dan biologinya. Oleh sebab itu perlu tindakan identifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi gulma dengan mengetahui spesies gulma dan spesies gulma yang dominan dimana pelaksanaan penelitian ini pada lahan budidaya tanaman hortikultura di Kecamatan Tarakan Timur. Pengambilan sampel gulma menggunakan metode kuadrat secara acak, sebanyak 50 sampel dengan ukuran petakan 1 m x 1 m. Hasil penelitian menemukan 39 jenis gulma, 24 spesies termasuk gulma golongan berdaun lebar, 12 spesies rumputan dan 3 jenis diantaranya golongan teki. Spesies gulma dominan adalah gulma Cyperus compressus dengan nilai SDR tertinggi sebesar 23,11%.
Efficacy analysis of nano-insecticides from essential oils in controlling Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae) in stored rice Hoesain, Mohammad; Firnanda, Anita; Haryadi, Nanang Tri; Wahyuningsih, Sri; Alfarisy, Fariz Kustiawan; Adiwena, Muh; Pradana, Ankardiansyah Pandu
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 26 No. 1 (2026): MARCH, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA: JOURNAL OF TROPICAL PLANT PE
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jhptt.1261-13

Abstract

This study evaluated nano-insecticides formulated from essential oils of mint (Mentha piperita), lemongrass (Cymbopogon citratus), basil (Ocimum basilicum), and eucalyptus (Eucalyptus sp.) for controlling Sitophilus oryzae, a major pest of stored rice. Essential oils were extracted using hydrodistillation, and nanoemulsions were prepared via a low-energy method. Efficacy tests conducted at concentrations of 1–5% showed that mint and lemongrass nano-insecticides were the most effective, achieving 100% mortality at 5% concentration within 168 hours and exhibiting superior repellency (mint oil reached 100% repellency at 5%). At 5% concentration, mint oil caused 25% mortality after 24 hours, increasing to 86% by 96 hours and reaching 100% by 120 hours, while lemongrass oil induced 10% mortality at 24 hours, 76% by 96 hours, and 100% by 144 hours. Their high efficacy is attributed to bioactive compounds such as menthol and citral, which disrupt the pest’s physiological processes. In contrast, eucalyptus and basil oils demonstrated comparatively lower mortality and repellency. These results highlight the potential of mint and lemongrass nano-insecticides as eco-friendly alternatives to synthetic pesticides and provide a sustainable option for integrated pest management in stored rice.