Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DENGAN PROFESIONALISME MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI Nurkholisah; Meidianawaty, Vivi; Fachrudin, Duddy
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 24 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/ibnusina.v24i1.726

Abstract

Nilai yang harus dimiliki mahasiswa dalam bentuk kebiasaan atau kehidupan kemahasiswaan agar dapat melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk dikenal dengan istilah profesionalisme mahasiswa. Profesionalisme di kalangan mahasiswa akan sangat penting bagi standar pelayanan medis. Mayoritas mahasiswa kedokteran menghadapi penurunan profesionalisme akibat tekanan akademis, yang diikuti dengan munculnya masalah pada kemampuan fisik, emosional, dan kognitif serta kemampuan mereka untuk bersosialisasi. Pendidikan profesionalisme diberikan kepada mahasiswa sejak mereka masuk sekolah kedokteran. Hal ini terjadi ketika kesehatan psikologis memburuk. Akan tetapi, hubungan antara keduanya masih belum diketahui, sehingga diperlukan penelitian tentang hubungan antara profesionalisme mahasiswa kedokteran dengan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara profesionalisme mahasiswa fakultas kedokteran dengan kesehatan psikologisnya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode cross-sectional. Sebanyak 295 responden diperoleh dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Analisis univariat dan bivariat data primer dalam penelitian ini menggunakan uji Spearman. Hasil uji Spearman menunjukkan adanya korelasi yang lemah namun positif (r = 0,295) antara profesionalisme mahasiswa fakultas kedokteran dengan kesejahteraan psikologisnya, dengan hubungan yang signifikan (p-value = 0,001).
PROFIL CHARACTER STRENGTH DAN VIRTUE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI ‘Aisy, Radya Rahadatul; Fachrudin, Duddy; Rahadiani, Ouve
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45356

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil character strength dan virtue pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, mengingat character strength sebagai kualitas psikologis yang termanifestasi dalam perilaku, sangat penting dimiliki seorang dokter. Menggunakan metode observasional deskriptif, studi ini melibatkan 114 responden (36 laki-laki dan 78 perempuan) dari mahasiswa Fakultas Kedokteran tahap profesi tahun kedua, yang dipilih dengan teknik quota sampling dan bersedia berpartisipasi. Kuesioner Values In Action Character Strength menjadi instrumen utama pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima character strength paling dominan (signature strength) adalah kindness (9,3%), honesty (8,8%), love (7,9%), serta spirituality dan fairness (masing-masing 6,5%). Sementara itu, character virtue yang paling dominan muncul adalah transcendence (32,5%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kindness, honesty, love, spirituality, dan fairness merupakan signature strength yang menonjol, dan transcendence adalah character virtue yang paling dominan pada mahasiswa kedokteran tahap profesi tahun kedua di Universitas Swadaya Gunung Jati
The Influence of Body Image and Energy Intake on Nutritional Status in Adolescents at SMAN 1 Cirebon City, Indonesia Kurniasih, Farah Gustin; Wahidin, Muhammad Duddy Satrianugraha; Fachrudin, Duddy
GHMJ (Global Health Management Journal) Vol. 7 No. 3s (2024)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35898/ghmj-741090

Abstract

Background: Adolescents are among the groups vulnerable to nutritional problems. These issues can arise due to restrictive diets, self-assessment (body image), lifestyle choices, energy intake, physical activity, and knowledge of balanced nutrition. According to the WHO (2018), the prevalence of overnutrition among adolescents aged 15–19 years has risen significantly from 4% to over 18%. The increase was observed in 18% of females and 19% of males. Aims: This research aims to examine the correlation between body image, energy intake, and nutritional status among adolescents at SMAN 1 in Cirebon City. Methods: A quantitative approach with a descriptive research design was employed in this study. The sampling technique used was purposive sampling. Primary data were collected through questionnaires, 24-hour food recall interviews, and measurements of body weight and height. Statistical analyses included univariate and multivariate analysis. Results: The findings indicate that most adolescents had a negative body image (60.1%), good energy intake (44.0%), and normal nutritional status (70.2%). Data analysis using the Ordinal Logistic Regression test revealed that body image significantly affects nutritional status (p < 0.001), and energy intake also significantly affects nutritional status (p < 0.001). Conclusion: This study concluded that body image and energy intake significantly influence the nutritional status of adolescents. Statistical analysis demonstrated that adolescents with a positive body image and good energy intake are more likely to have normal nutritional status. Received: 25 September 2024  |  Reviewed: 16 October 2024  |  Revised: 30 November 2024  |  Accepted: 12 December 2024.
HUBUNGAN RUJUKAN KASUS OBSTETRI DENGAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GARUT PERIODE 2018-2020 Permanawati, De’is Putra; Ahmad, Zulkifli; Nurbaniwati, Nunung; Suroso, Triono Adi; Fachrudin, Duddy
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 10 No 4 (2024): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/tumed.v10i4.9643

Abstract

Latar belakang: Sectio Caesarea (SC) merupakan jenis persalinan buatan yang dilakukan pada saat kondisi ibu dan janin tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan secara pervaginam atau normal. Perlu adanya rujukan dengan beberapa indikasi terkait terlebih dahulu untuk melakukan persalinan secara Sectio Caesarea. Penggunaan tindakan sectio caesarea saat ini semakin meningkat diatas standar yang ditetapkan WHO. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan rujukan kasus obstetric dengan kejadian persalinan secara section caesarea. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan metode cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 387 subyek. Data yang digunakan adalah data sekunder, yang kemudian dilakukan analisis. Untuk analisis bivariat, digunakan uji korelasi Spearman, sedangkan untuk analisis multivariat diterapkan uji regresi logistik Hasil: Didapatkan sebesar 58,7% pasien melahirkan dengan caesar dan 41,3% melahirkan dengan persalinan normal. Faktor dengan indikasi medis adalah 57,1% pada indikasi ibu dan 42,9% pada indikasi janin, faktor dengan resiko paritas 17,1%, resiko umur ibu 30,5%, resiko usia kehamilan 60,2%, resiko respon time 36,2%. Berdasarkan perhitungan analisa data peneliti didapatkan hasil dari faktor kejadian persalinan caesar yaitu kejadian indikasi rs=0,184, paritas rs=0,171, umur ibu rs=0,248, usia kehamilan rs=0,207, waktu respon rs=0.=,335. Variabel paling berpengaruh dalam kejadian sectio caesarea adalah umur ibu yang dengan Exp(B) tertinggi dibandingkan variabel yang lain. Kesimpulan: Dari hasil analisis 5 variabel tersebut membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara rujukan kasus obstetri dengan kejadian SC di Rumah Sakit Umum Daerah Garut periode 2018-2020. Kata Kunci: Sectio Caesarea, Rujukan Persalinan, Proses Persalinan ABSTRACT Introduction : Sectio Caesarea (SC) is a type of artificial childbirth that is carried out when the condition of the mother and fetus does not allow for pervaginal or normal birthing. There needs to be a referral with several related indications in advance to childbirth by Caesarean sectio. The use of caesarean section is currently increasing and has even exceeded the maximum limit of WHO standards. Aim : This study was conducted to determine the relationship between obstetric case referrals and the incidence of delivery by caesarean sectio. Method This study is an observational research using a cross-sectional method with a sample size of 387 subjects. The data used is secondary data, which was then analyzed. For bivariate analysis, the Spearman correlation test was used, while multivariate analysis employed logistic regression. Result : Researchers got the percentage results of 58.7% of patients gave birth by caesarean section and 41.3% gave birth by normal delivery. Factors with medical indications were 57.1% for maternal indications and 42.9% for fetal indications, factors with parity risk 17.1%, maternal age risk 30.5%, gestational age risk 60.2%, risk response time 36 ,2%. Based on the calculation of the research data analysis, the results obtained from the incidence of cesarean delivery, namely the incidence of indications rs=0.184, parity rs=0.171, maternal age rs=0.248, gestational age rs=0.207, response time rs=0.=.335. The most influential on the incidence of sectio caesarea is the age of the mother who has the highest Exp (B) value compared to other variables. Conclusion : The analysis of the five variables demonstrates a significant relationship between obstetric referrals and the occurrence of cesarean sections at Garut Regional General Hospital during the period of 2018-2020.. Keywords: Section Caesarea, Labor Referral, Delivery Process