Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Impact of Storage on Alteration in Biochemical and Hematological Characteristics in Locally Donated Blood from Lampung Province: Assessing Potential Risks for Recipients Yuniza, Filia; Nur Khoiriyah, Yustin; Danan Jaya, Bayu Putra
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 8 No 1 (2024): Medical Technology and Public Health Journal March 2024
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v8i1.5219

Abstract

The utilization of stored blood for transfusion purposes is a common practice in Blood Transfusion Units worldwide. However, the storage period can induce various cellular alterations, potentially comprising the quality and efficacy of blood transfusions. This study aims to investigate changes in biochemical and hematological parameters in blood donors during the storage period. This study was a prospective study involving the observation of 10 blood bags collected from local community donors in Lampung Province. The blood samples were stored in CPDA-1 anticoagulant bags at a controlled temperature of 2-6 ° C for 35 days. At regular intervals of 7 days, comprehensive assessments were performed, encompassing complete blood parameters, electrolyte concentration (Na+, K+, Cl-), and blood pH levels. After 35 days of storage, statistically significant alterations were observed. Notably, there was a significant increase in hematocrit levels (p=0.000), mean corpuscular volume (MCV) (p=0.019), lymphocyte counts (p=0.000), and potassium concentrations (p=0.000). Conversely, mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC) (p=0.025), leukocyte counts (p=0.000), neutrophil counts (p=0.000), platelet counts (p=0.000), sodium levels (p=0.000), chloride levels (p=0.000), and pH values (p=0.000) were significantly declines. In conclusion, blood storage leads to notable alterations in biochemical and blood cell characteristics. Therefore, it is advisable to prioritize using fresh whole blood or blood stored for no more than seven days in transfusion practices to minimize the risk of post-transfusion reactions, especially in vulnerable recipients.  Keywords: Blood transfusion, biochemical changes, cellular changes, storage.
Uji Toksisitas dan Aktivitas Antimalaria Melalui Penghambatan Polimerisasi Hem Fraksi Etil Asetat, N-Heksan dan Lendawati, Lendawati; Yuniza, Filia; Hartanti, Hartanti
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 12 No. 1 (2023): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v12i1.3831

Abstract

The population at risk of developing malaria in the Asian region is 1.4 billion people. Nine countries are at high risk of developing malaria in the Asian region where the highest proportion is achieved by India 89%, Myanmar 2% and Indonesia 7%. Inhibition of heme polymerization is an initial screening test for antimalarial activity. Bidara leaves (Ziziphus mauritiana L.) were selected based on the content of secondary metabolites containing alkaloids. Plant compounds that have been shown to have heme polymerization inhibitory activity are phenolic compounds such as flavonoids, anthraquinones, tannins, saponins, terpenoids, alkaloids, and glycosides. This study aims to determine the chemical content and inhibition activity of heme polymerization based on the IC50 value of the N Hexane, Ethyl Acetate and ethanol fractions of bidara leaves (Ziziphus mauritiana L.). The research method was carried out using the modified Basilico method. Heme polymerization inhibition activity is expressed in 50% Inhibition Concentration (IC50), which is the extract level that can inhibit heme polymerization up to 50%. IC50 data showed that the lowest average IC50 value of the ethyl acetate fraction was 1.107 mg/mL, which means that the ethyl acetate fraction of bidara leaves with a concentration of 1.107 mg/mL could provide 50% inhibition. Followed by an average IC50 of the N Hexane fraction of 3.052 mg/mL and an average IC50 value of chloroquine diphosphate of 8.059 mg/mL. Meanwhile, the ethanol fraction of bidara leaves has an IC50 value above the positive control, which is 21.815 mg/ml.
The Peningkatan Pengetahuan Kader melalui Sosialisasi Posyandu Terintegrasi dan Pembinaan Keterampilan Dasar Kader Posyandu Elmeida, Ika Fitria; Sugiarti, Sugiarti; Sapta, Wibowo Ady; Yuniza, Filia
JCOMENT (Journal of Community Empowerment) Vol. 5 No. 3 (2024): Community Empowerment
Publisher : The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/jcoment.v5i3.833

Abstract

Pentingnya peran posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan primer di Indonesia, terutama dalam memberikan layanan promotif dan preventif bagi seluruh siklus hidup, mulai dari ibu hamil, bayi, balita, anak prasekolah, remaja, usia dewasa, dan lansia. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar kader posyandu dalam memberikan pelayanan yang terintegrasi sepanjang siklus kehidupan. Metode pengabdian berupa sosialisasi posyandu terintegrasi dan pembinaan keterampilan dasar dengan melibatkan 33 kader posyandu yang dilaksanakan selama dua hari. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada skor pengetahuan dan keterampilan kader antara sebelum dan setelah mengikuti kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi posyandu terintegrasi dan pembinaan keterampilan dasar kader efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan kader, yang diharapkan dapat berdampak positif terhadap kualitas pelayanan kesehatan, serta mendukung upaya transformasi layanan kesehatan primer di Indonesia.
Pemberdayaan Karang Taruna Desa Hurun Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Kejadian Malaria di Desa Hurun Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Huda, Misbahul; Yuniza, Filia; Hartanti, Hartanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i6.14616

Abstract

ABSTRAK Desa Hurun merupakan desa dengan kondisi topografi yang menunjang untuk perindukan  nyamuk malaria. Di desa Hurun terdapat 3 lahan tambak yang terbengkalai dan sangat potensial bagi perindukan nyamuk malaria, sehingga kejadian malaria terus ada dan harus diantisipasi dan ditanggulangi. Usaha penanggulangan dan eliminasi malaria perlu dilakukan secara terus menerus dan terkoordinasi, baik melalui aparat desa, maupun melalui kelompok masyarakat yang aktif berkarya. Salah satu kelompok masyarakat yang aktif melaksanakan kegiatan di desa Hurun adalah Karang Taruna. Masyarakat sangat berperan penting dalam penemuan kasus malaria, termasuk pemuda yang tergabung dalam karang taruna. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas anggota karang taruna dalam melakukan penemuan kasus malaria di desa Hurun. Meningkatkan peran serta masyarakat dan karang taruna dalam mencegahan penyakit malaria. Penyuluhan kepada masyarakat, pelatihan pembuatan slide malaria bagi anggota karang taruna, pemberian revelens, serta pemasangan kawat nyamuk pada ventilasi rumah warga. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian, terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai malaria. Antusiasme peserta terhadap kegiatan pengabdian yang dilakukan juga sangat baik. Kegiatan pengabmas yang dilakukan berhasil meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta mengenai malaria, memberi pengetahuan dan keterampilan kepada anggota divisi kesehatan karang taruna dalam pembuatan slide tebal dan tipis, memberikan motivasi kepada anggota karang taruna dan aparat desa akan penting pencegahan kasus malaria dengan pemberian revelen dan obat anti nyamuk serta percontohan pemasangan kawat nyamuk pada rumah masyarakat. Kata Kunci: Malaria, Penyuluhan Masyarakat, Karang Taruna  ABSTRACT Hurun Village is characterized by topographic conditions conducive to the breeding of malaria mosquitoes. Within the village, there are three abandoned ponds with significant potential for breeding malaria mosquitoes, contributing to the persistent incidence of malaria. Effective control and elimination efforts require continuous and coordinated action, involving both village officials and actively engaged community groups. Among these groups, Karang Taruna stands out for its proactive involvement in Hurun Village. The community, particularly its youth organizations, plays a pivotal role in malaria case detection. Thus, enhancing the capacity of Karang Taruna members in detecting malaria cases in Hurun Village is essential. This study aims to enhance community and Karang Taruna participation in malaria prevention efforts. Our approach involved community outreach, training sessions on malaria case detection for Karang Taruna members, provision of equipment to interrupt the malaria transmission chain, and the installation of mosquito nets in residents' homes. Following the implementation of these service activities, there was a notable increase in participants' knowledge and understanding of malaria. This improvement was particularly valuable as participants demonstrated high enthusiasm and receptiveness to the activities. The community service activities undertaken successfully heightened participants' understanding and knowledge of malaria. Additionally, they equipped members of the Karang Taruna health division with essential skills for conducting thick and thin blood smears. The activities also fostered motivation among Karang Taruna members and village officials to prioritize malaria prevention, emphasizing the importance of providing relevant anti-mosquito medications and piloting mosquito net installations in households. Keywords: Malaria, Community Education, Karang Taruna