Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Abu Mudi: Resiliensi dan Eksistensi Dayah Salafi di Aceh Nasir, Mohd
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 10 No 1 (2023): Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/ikhtibar.v10i1.6060

Abstract

Tulisan ini memaparkan peran Abu Mudi sebagai agen dalam membentuk ketahanan dan eksistensi pendidikan dayah salafi. Keilmuan kontemporer tentang Aceh menunjukkan peran penting dayah sebagai lembaga pendidikan di Aceh. Namun sejauh ini kajian yang membahas tema tersebut belum memberikan perhatian yang cukup terhadap peran Abu Mudi sebagai Cendekiawan Muslim yang berhasil membangun ketahanan dan meningkatkan eksistensi dayah salafi di Aceh dengan menggunakan teori Anthony Giddent. Berdasarkan data kualitatif yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi, tulisan ini berpendapat bahwa ketahanan dayah salafi terbentuk dari kesadaran akan modernisasi dan kebutuhan di masa depan untuk mempertahankan eksistensi dayah. Demikian, artikel ini menyimpulkan bahwa kesadaran yang dibentuk oleh Abu Mudi beroperasi dalam tiga kesadaran yang saling berhubungan yaitu; kesadaran diskursif, kesadaran praktis dan motivasi tindakan.
Dikotomi Ilmu Pengetahuan Dalam Islam Perspektif al-Ghazali Rizal, Syamsul; Nasir, Mohd; Pratiwi, Indah
Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 5 No 2 (2023): Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : Program Pascasarjana IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/lentera.v5i2.7344

Abstract

This article examines the dichotomy of knowledge in Islam from al-Ghazali's perspective. The emergence of al-Ghazali amidst the setbacks and divisions that occurred in the Muslim community due to differences in thought and understanding has had a major impact on the unity of the Muslim community. Al-Ghazali has given birth to new thoughts and, at the same time, created a scientific dichotomy among Muslims. Al-Ghazali has compartmentalized general knowledge with religious knowledge, thus creating a scientific dichotomy that never previously existed among Muslims. This type of library research uses a qualitative approach by examining various related references related to the theme of the article. This paper has produced several important findings. First, al-Ghazali's response to the crisis that occurred in society. Second, the scientific paradigm during al-Ghazali's time and before. Third, al-Ghazali's scientific paradigm and its influence on western and Islamic science; and fourth, al-Ghazali's influence on the dichotomy of science in the Islamic intellectual tradition. These four findings can reveal the great role of al-Ghazali's scientific paradigm and the influence of its dichotomy on the development of Islamic scientific civilization.
TRANSFORMASI PENDIDIKAN MASA KHULAFAUR RASYIDIN Rahmawati, Amalia; Nasir, Mohd
Tarbawi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2025): Tarbawi
Publisher : STAI BINAMADANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/tarbawi.v8i2.797

Abstract

Pendidikan masa Khulafaur Rasyidin, yang ditandai dengan meluasnya kekuasaan Islam, mengalami transformasi sistem pendidikan. Perluasan wilayah Islam mempengaruhi perkembangan sistem pendidikan, yang dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan tegas para khalifah, sehingga pengajaran agama Islam melalui Al-Qur’an dan Hadis menjadi fokus utama. Transformasi ini tidak hanya terjadi pada lembaga pendidikan seperti masjid dan kuttab, tetapi juga pada materi pendidikan dan tenaga pendidik, terutama para sahabat Nabi. Tujuan tulisan ini untuk mengisi kekurangan dalam studi sebelumnya yang lebih bersifat normatif, dengan menganalisis dampak perluasan wilayah Islam terhadap sistem pendidikan, termasuk adaptasi materi dan inovasi dalam pengajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi literatur untuk menggali hubungan antara perubahan wilayah dengan transformasi dalam tempat pendidikan, materi pendidikan dan tenaga pendidik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perluasan wilayah Islam membawa dampak positif bagi sistem pendidikan, seperti pengembangan lembaga pendidikan yang lebih terstruktur dan meluas, peningkatan kualitas materi pendidikan yang mencakup fiqih, bahasa Arab dan ilmu-ilmu umum, serta keberagaman tenaga pendidik yang berasal dari sahabat Nabi. Transformasi ini berperan penting dalam membentuk peradaban Islam yang lebih maju dan terorganisir, serta memberikan pelajaran berharga bagi pendidikan masa kini.
TRANSFORMASI EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Amelia, Ria; Nasir, Mohd
Tarbawi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2025): Tarbawi
Publisher : STAI BINAMADANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/tarbawi.v8i2.812

Abstract

Ilmu pengetahuan senantiasa mengalami perubahan untuk dapat mengikuti perkembangan zaman dalam kehidupan manusia. Epistemologi pendidikan agama Islam tidak hanya bertransformasi dalam aspek pembelajaran agama di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Transformasi epistemologi menyangkut perubahan sumber ilmu pengetahuan, perubahan metode perolehan ilmu pengetahuan, perubahan proses pembelajaran dan perubahan validasi pengetahuan seperti perubahan cara mengevaluasi ilmu pengetahuan yang telah kita peroleh. Transformasi epistemologi pendidikan agama Islam menyangkut perubahan sumber ilmu pengetahuan, metode perolehan ilmu pengetahuan dan proses evaluasi pendidikan agama Islam. Perubahan sumber ilmu pengetahuan dari sumber tertulis menjadi media digital, sumber yang bersifat kontekstual dan terintegrasi dengan ilmu pengetahuan lainnya. Perubahan metode perolehan ilmu pengetahuan tidak hanya dari pembelajaran ceramah oleh guru tetapi melalui berpikir kritis, pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran kolaboratif. Evaluasi ilmu pengetahuan tidak lagi hanya melalui tes tertulis tetapi melalui pendekatan reflektif, penilaian autentik dan portofolio