Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KONSEP ILMU DALAM PERSFEKTIF AL-QUR’AN Darussalam, Andi Baso; Bakar, Achmad Abu; Sabry, M. Sadik
Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol 7 No 1 (2021): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v7i1.172

Abstract

This study examines the concept of science in the effectiveness of the Qur'an, with two problem formulations namely how the meaning of science in the Qur'an? how is the embodiment of science in the Qur'an?.This study uses verse analysis and interpretation of the Quran with mauduiy interpretation method. As for the conclusion that the use of the word 'ilm with all its derivations in the Qur'an found two purposes, science in the general sense and science in a special sense that translated as scientific knowledge, but both must be given a scientific predicate in the sense of containing the terms of truth. The realization of science in the Qur'an indicates the existence of three components involved in the process of discovery of science, namely; al-sama (hearing), al-bashar (vision) and fu'ad (understanding). These three components are potential tools that humans have to acquire knowledge.
Kaidah-Kaidah Kemukjizatan Al-Qur’an Berhubungan dengan Al-Ijaz (Ringkasan) dan Wa Al-Itnab (Berurutan) dalam Al-Qur’an Lukman, Lukman; Bakar, Achmad Abu; Mardan, Mardan
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6, No 02 (2021): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v6i02.2034

Abstract

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin dan muslimat juga berfungsi sebagai mukjizat. Kaidah-kaidah kemukjizatan Al-Qur’an yang berhubungan dengan al-Ijaz dan al-Itnab sebagai salah satu pembahasan yang disuguhkan kepada peminat dan pembaca kajian tafsir Al-Qur’an yang berhubungan dengan bentuk kaidah-kaidah  kemukjizatan. Untuk mengurai pokok permasalahan, penulis menggunakan pendekatan tafsir disamping pendekatan-pendekatan lain yang relevan dengan pembahasan di antaranya pendekatan lughawi. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (Library research) dan dikategorikan sebagai penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ijaz dan itnab mengusung bentuk penyajian makna yang ringkas dan berurutan dalam Al-Qur’an. Di antara kemukjizatan Al-Qur’an yang dikemukakan oleh para ulama antara lain: I‘jaz Balaghi (sastra) bahwa sastra Al-Qur’an tidak dapat ditandingi oleh karya sastra manapun. Sehingga pembahasan tentang I‘jaz balaghi terdapat pembahasan khusus mengenai Ijaz wa al-Itnab.  Uslub ini sebagai salah satu bentuk kemukjizatan Al-Qur’an. Ijaz  sebuah usaha untuk menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an yang lafalnya ringkas tapi mempunyai makna yang cukup bervariasi, sedangkan al-Itnab adalah lafalnya panjang atau adanya penambahan lafal terhadap makna yang dikandungnya.
Perpspektif Hak Kepemilikan Menurut Al-Quran (Analisis Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi) Hannanong, Ismail; Bakar, Achmad Abu; Mahfudz, Muhsin
IQRO: Journal of Islamic Education Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v6i2.4695

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sudut pandang atau perspektif hak kepemilikan dalam al-Quran dan menganalisis tafsir ayat-ayat ekonomi. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan riset library research atau penelitian pustaka, yang menjadi sumber data utama adalah al-Quran, tafsir ayat-ayat alQuran yang berkaitan dengan ekonomi, buku yang berkaitan dengan hak kepemilikan dan jurnal-jurnal ilmiah yang relevan. Pengecekan data dilakuakn dengan menggunakan Teknik tringgulasi yaitu dengan mengumpulkan data yang sebanyak-banyaknya kemudian memilah data yang telah diperoleh dan tahapan terahir mengolah data sampai menjadi tulisan ilmiah. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat 70 ayat dalam al-Quran yang membahas tentang hak kepemilikan atau sekitar 5,9% isi al-Quran, hak kepemilikan terdiri atas 3 macam yaitu kepemilikan individu (private property), kepemilikan umum (collective property), dan kepemilikan negara (sate property). Selanjutnya Sebab-sebab dan cara memperoleh kepemilikan: Bekerja (al-‘amal), pewarisan (al-iris), pemberian harta negara kepada rakyat, dan harta yang diperoleh tanpa kompensasi harta atau tenaga.
Unveiling the Method of Interpretation by Abdurrahman bin Nasir as-Sa'di in the Book 'Taisir al-Karim al-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan’ Hamnah, Hamnah; Bakar, Achmad Abu; Firdaus, Firdaus
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol. 7 No. 3 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alquds.v7i3.5739

Abstract

This study aims to describe the methodology of interpretation utilized by Abdurrahman bin Nasir as-Sa'di in his book "Taisir al-Karim al-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan." It seeks to identify the sources, methods, form, style, and interpretation techniques employed within the book. The research approach employed is library research, utilizing an exegetical approach. The primary data source for this study is the book "Taisir al-Karim al-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan," with additional supporting data derived from books on ulum al-Qur'an and other interpretations. The data analysis method employed in this study is content analysis. The findings of this study reveal that Abdurrahman bin Nasir as-Sa'di's methodology of interpretation in the Qur'an incorporates various ijmali methods. The forms of interpretation used are bi al-ma'sur (based on transmitted reports) and bi al-ra'yi (based on personal judgment) with a direct approach, while the style of interpretation is Adabi Ijtima'i (literary and collective). The sources of interpretation include the Qur'an, Hadith, statements of the companions, consensus of scholars, ulum al-Qur'an, and Arabic language. The interpretation encompasses textual, linguistic, systemic, logical, sociohistorical, teleological, and Sunni perspectives.
The Miraculous Nature of the Qur'an in Contemporary Scientific Proof from the Perspective of Islamic Communication Pratiwi, Sry Hayani; Bakar, Achmad Abu; Galib M, Muhammad
Palakka : Media and Islamic Communication Vol. 5 No. 2 (2024): Media and Islamic Communication
Publisher : State Islamic Institute of Bone, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/palakka.v5i2.7400

Abstract

The Qur’an has become a fascinating subject of research for scientists and scholars, both in the Islamic world and beyond. In this study, we explore the miraculous nature of the Qur’an that remains relevant in contemporary scientific contexts through a literature review method..The miraculous nature of the Qur’an can be defined as an extraordinary phenomenon that confirms the prophethood of a prophet. This includes verses that describe the creation of the universe and mankind, such as those found in Surah Al-Anbiya’ (21:30), Surah Yunus (10:5), Surah Ar-Rad (13:2), Surah Al-A’raf (7:54), Surah Al-Hajj (22:65), Surah Az-Zumar (39:6), and Surah Al-Mu’minun (23:12-14).Many scholars are drawn to the scientific interpretation of the Qur’an, considering it relevant to the modern era. The Qur’an is regarded as Allah’s revelation that provides guidance for humanity, with its scientific content seen as a divine gift. This highlights the importance of Islamic communication theory in understanding and appreciating the wisdom of the Qur’an and supporting the truth of Islamic teachings.Thus, the Qur’an not only strengthens faith but also provides a solid scientific foundation, reflecting its miraculous relevance and significance in the context of modern scientific evidence.
Rahasia Tauhid dalam Surah al-Ikhlâś: Pendekatan Sufistik Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam Tafsir al-Jailani Nurul Islamiyah, Nahdhiah; Bakar, Achmad Abu; Irham, Muhammad; Haq, Syia’ul; Julita, Serli
SOSIOLOGIA : Jurnal Agama dan Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Sosiologia : Jurnal Agama dan Masyarakat
Publisher : IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/sosiologia.v3i1.12944

Abstract

This research explores the concept of tauhid in the interpretation of Surah Al-Ikhlas within Tafsir Al-Jailani by Sheikh Abdul Qadir Al-Jailani, using a Sufistic approach. Surah al-Ikhlâś is chosen for its profound emphasis on tauhid, a central teaching of Islam and a significant theme in Sufi tradition. The study aims to analyze how Sheikh Abdul Qadir Al-Jailani interprets Surah Al-Ikhlas and assess the relevance of his tafsir in the contemporary era. A library research method with a hermeneutic approach is employed to deeply examine the tafsir text and its interpretation of tauhid. This method connects the historical context of the tafsir with contemporary understandings. Primary sources include Tafsir Al-Jailani, supported by secondary literature to enrich the analysis. The findings reveal that Tafsir Al-Jailani highlights the esoteric dimensions of tauhid, particularly Allah’s absolute attribute of "Ahad." This interpretation encourages readers to internalize Allah’s attributes as a source of inspiration and spiritual strength in daily life. By emphasizing the spiritual essence of tauhid, this study contributes to the understanding of Sufistic tafsir and provides insights into the development of spiritual comprehension in Islam, especially in navigating modern challenges.
Perpspektif Hak Kepemilikan Menurut Al-Quran (Analisis Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi) Hannanong, Ismail; Bakar, Achmad Abu; Mahfudz, Muhsin
IQRO: Journal of Islamic Education Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v6i2.4695

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sudut pandang atau perspektif hak kepemilikan dalam al-Quran dan menganalisis tafsir ayat-ayat ekonomi. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan riset library research atau penelitian pustaka, yang menjadi sumber data utama adalah al-Quran, tafsir ayat-ayat alQuran yang berkaitan dengan ekonomi, buku yang berkaitan dengan hak kepemilikan dan jurnal-jurnal ilmiah yang relevan. Pengecekan data dilakuakn dengan menggunakan Teknik tringgulasi yaitu dengan mengumpulkan data yang sebanyak-banyaknya kemudian memilah data yang telah diperoleh dan tahapan terahir mengolah data sampai menjadi tulisan ilmiah. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat 70 ayat dalam al-Quran yang membahas tentang hak kepemilikan atau sekitar 5,9% isi al-Quran, hak kepemilikan terdiri atas 3 macam yaitu kepemilikan individu (private property), kepemilikan umum (collective property), dan kepemilikan negara (sate property). Selanjutnya Sebab-sebab dan cara memperoleh kepemilikan: Bekerja (al-‘amal), pewarisan (al-iris), pemberian harta negara kepada rakyat, dan harta yang diperoleh tanpa kompensasi harta atau tenaga.
Pilar dan Konstelasi Musyawarah Persfektif Al Qur’an Handrihadi, Ayub; Bakar, Achmad Abu; Basri, Halimah
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i1.15150

Abstract

Tulisan ini menguraikan tentang Pilar dan Konstelasi musyawarah Perspektif al qur’an sebagai solusi dalam menyelesaikan konflik, dalam penelitian ini diuraikan himpunan ayat-ayat al qur’an yang membahas tentang musyawarah, sebab turunya serta munasabah ayat dan analisis tematik terkait ayat-ayat musyawarah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library research) dengan melakukan kajian secara mendalam dan sistematis, yang diambil dari sumber utamanya, yakni Al qur’an dan tafsir para ulama. Hasil kajian menjelaskan bahwa, terdapat tiga ayat dengan term berbeda yang menjelaskan tentang musyawarah antara lain, QS al-Baqarah (2): 233 yang di dalamnya terdapat term tasyawur; QS. Ali Imran (3): 159 yang didalamnya terdapat term syawir; dan QS. al-Syura (42): 38 yang di dalamnya terdapat term syura. Term syura mengandung interpretasi tentang lapangan musyawarah dan demokrasi. Term syawir mengandung interpretasi demokrasi dan orang-orang yang diminta bermusyawarah. Sedangkan term tasyawur mengandung interpretasi tentang urgennya musyawarah diterapkan mulai dari unit sosial terkecil (rumah tangga) untuk terbinanya kebiasaan bermusyawarah dalam unit sosial yang lebih besar (negara).