Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Peradaban Perspektif Al-Qur’an Mardan, Mardan
Jurnal Adabiyah Vol 14, No 2 (2014): Jurnal Adabiyah
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muslims regard him as a great civilization. But in Indonrsia, Muslims were not able to demonstrate the existence of the Islamic civilization, because in general, Muslim nations are under the feet of colonization, poor, in ignorance and backwardness. In the perspective of the Quran, the quality of a person is determined by his faith in Allah. Is being determined by the quality of the faith of its science,; while quality is determined by the extent to which science has been practiced. Practice-practice knowledge that is based on the true faith of both physical-material and moral-spiritual that is, in essence, "Islamic civilization" and it was also the real wealth for every believer.
Semiotika Perempuan Dalam Kisah Al-Qur’an Mardan, Mardan
Jurnal Adabiyah Vol 13, No 1 (2013): Jurnal Adabiyah
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This writing discusses about women semiotics in the stories told in al-Qur’an. The signs of women in al-Qur’an is interisting to study,  using semiotic approach mainly in understanding the real meaning on women empowerment procces and its implementation in gender perspective. In al-Qur’an there are numbers of symbols pointing out the meaning of womens such is zauj, imraah, umm. Within the pramework of women empowerment, it is neccessary to actualize the quranic exegessis through the stories disclosed in al-Quran that women stand equal with man in any ways except in natural aspect. Al-Qur’an has given large space to women to have double function both domestic and formal.
NASKAH ARAB DAN LONTARA DI SULAWESI SELATAN, BARAT, DAN TENGGARA Muhaeminah, Muhaeminah; mardan, mardan
Naditira Widya Vol 3, No 2 (2009): Naditira Widya Vol. 3 No.2
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v3i2.181

Abstract

Old manuscript discovered in South, West, and Southeast Sulawesi are usually written in Buginese letter (lontara) and Arabic Serang letter in local language. Manuscript written in Arabic using local language were found in Wolio each indicating the same content concerning Islamic wisdom similar to the Quran and also comprises the hadist, fiqh, and players. The manuscript are in degrading forms, incomplete and do not bear date, however, water marks are present indicating the chronology. Navertheless, there are old manuscript are well kept in the regional museum and archive office.
MANTRA DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL SERAWAI DI KECAMATAN SEMIDANG ALAS KABUPATEN SELUMA Mardan, Mardan; Atmaja, Loliek Kania; Mandala, Risko; Lisdayanti, Septina -
Lateralisasi Vol 7, No 2 (2019): LATERALISASI
Publisher : Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v7i2.559

Abstract

AbstrakDesa Renah Gajah Mati II kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma memiliki Sastra Lisan berupa Mantra yang sampai saat ini masih bertahan dan digunakan oleh masyarakat desa. Mantra di daerah ini merupakan rangkaian kata yang di ucapkan dengan makna yang berbeda-beda tergantung dengan kegunaannya, masalah yang ingin di angkat dalam penelitian ini adalah apa saja makna kebahasaan di dalam mantra pengobatan tradisional suku Serawai yang ada di desa Renah Gajah Mati II, batasan masalah pada penelitian ini yaitu makna  pada mantra pengobatan tradisional Serawai di desa Renah Gajah Mati II kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja makna konotasi dan denotasi pada mantra pengobatan tradisional Serawai, tujuan pada penelitian ini yaitu, (1) untuk mendeskripsikan makna konotasi pada mantra pengobatan tradisional Serawai di kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma, (2) untuk mendeskripsikan makna denotasi pada mantra pengobatan tradisional Serawai di Kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma di dalam makna kebahasaan mantra terdapat dua jenis yaitu mana konotasi dan makna denotasi, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif, data dalam penelitian ini yaitu makna konotasi dan makna denotasi di dalam mantra pengobatan tradisional serawai di desa Renah Gajah Mati II, kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu (1) masyarakat desa renah Gajah Mati II, (2) mantra pengobatan tradisional suku Serawai yang didapat oleh peneliti dari Masyarakat desa Renah Gajah Mati II, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik observasi, wawancara, dan perekaman. Kesimpulan: (1) Makna kebahasaan yang mengandung makna Konotasi dan Denotasi pada mantra pengobatan tradisional serawai di desa Renah Gajah Mati II (17 cuplikan Makna konotasi), dan (19 cuplikan Makna Denotasi). (2) Dari beberapa cuplikan makna kebahasaan, makna kebahasaan yang mengandung denotasi lebih dominan dalam setiap bait mantra. Saran: (1) Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan Bahan masukan untuk meneliti makna mantra pengobatan tradisional Serawai di Kabupaten Seluma. (2) Bagi pembaca, hasil penelitian ini hendaknya dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang makna kebahasaan dalam mantra pengobatan tradisional Kerawai di Kabupaten Seluma.
Nilai Moral Dala Novel Hujan Karya Tere Liye Atmaja, Loliek Kania; Mardan, Mardan; Sugandi, Lidia
Lateralisasi Vol 8, No 1 (2020): Lateralisasi
Publisher : Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v8i1.809

Abstract

AbstrakSastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang obyeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Karya sastra adalah karya seni yang di ungkapkan oleh pemikiran dan perasaan manusia dengan keindahan bahasa, karena itu karya sastra mempunyai sifat yang sama dengan karya seni yang lain. Karya sastra diciptakan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat.Selain itu, karya sastra juga menjadi sarana penanaman nilai moral. Karya  sastra  menampilkan gambaran  kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial yang mencakup hubungan  antar manusia, antar peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Adanya nilai moral dalam karya sastra diharapkan mampumemunculkan nilai-nilai positif bagi pembaca, sehingga pembaca peka terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan mendorong untuk berprilaku baik, masalah yang ingin di angkat dalam penelitian ini adalah(1) Bagaimanakah bentuk-bentuk nilai moral baik dalam novel Hujan karya Tere Liye ? (2) Bagaimanakah bentuk-bentuk nilai moral buruk dalam novel Hujan karya Tere Liye ?. Dengan mengacu pendekatan struktural, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam novel Hujan karya Tere Liye dapat disimpulkan bahwa novel tersebut tersebut terdapat nilai-nilai moral baik dan nilai-nilai moral buruk.Menurut Nurgiyantoro (2013:429-430), nilai moral baik meliputi keimanan, penolong, pantang menyerah, kejujuran, tanggung jawab, bekerja keras, kebahagiaan, dan menerima.Sedangkan moral buruk meliputi bohong dan jahat. Dari hasil pembahasan tersebut dapat ditemukan : 1. Bentuk nilai moral Baik : 1) moral keimanan ada 3 data, 2) moral penolong ada  24 data,  3) moral pantang menyerah 10  data, 4) moral kejujuran 10 data, 5) moral bertanggung jawab 4 data, 6) moral bekerja keras 14 data, 7) moral kebahagiaan 22 data, dan 8) moral menerima 11 data. 2. Bentuk nilai moral buruk : 1) moral bohong 3 data, 2) moral jahat 16 data. Untuk nilai moral baik yang paling mendominan adalah nilai moral penolong. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyampaikan saran, sebagaiberikut : a) Kepada pembaca novel, hendaknya dapat meneladani nilai moral baik dalam novel Hujan karya Tere Liye ini sebagai ajaran kebaikan dan contoh dalm menjalani hidup. b) Kepada peneliti lain yang berencana akan meneliti novel ini, lebih baiknya untuk memperluas cakupan pada aspek-aspek yang lain dan memperdalam penelitian bentuk nilai moral yang berbeda dalam novel Hujan karya Tere Liye ini.Kata Kunci : Nilai Moral, Novel Hujan
Kaidah-Kaidah Kemukjizatan Al-Qur’an Berhubungan dengan Al-Ijaz (Ringkasan) dan Wa Al-Itnab (Berurutan) dalam Al-Qur’an Lukman, Lukman; Bakar, Achmad Abu; Mardan, Mardan
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6, No 02 (2021): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v6i02.2034

Abstract

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin dan muslimat juga berfungsi sebagai mukjizat. Kaidah-kaidah kemukjizatan Al-Qur’an yang berhubungan dengan al-Ijaz dan al-Itnab sebagai salah satu pembahasan yang disuguhkan kepada peminat dan pembaca kajian tafsir Al-Qur’an yang berhubungan dengan bentuk kaidah-kaidah  kemukjizatan. Untuk mengurai pokok permasalahan, penulis menggunakan pendekatan tafsir disamping pendekatan-pendekatan lain yang relevan dengan pembahasan di antaranya pendekatan lughawi. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (Library research) dan dikategorikan sebagai penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ijaz dan itnab mengusung bentuk penyajian makna yang ringkas dan berurutan dalam Al-Qur’an. Di antara kemukjizatan Al-Qur’an yang dikemukakan oleh para ulama antara lain: I‘jaz Balaghi (sastra) bahwa sastra Al-Qur’an tidak dapat ditandingi oleh karya sastra manapun. Sehingga pembahasan tentang I‘jaz balaghi terdapat pembahasan khusus mengenai Ijaz wa al-Itnab.  Uslub ini sebagai salah satu bentuk kemukjizatan Al-Qur’an. Ijaz  sebuah usaha untuk menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an yang lafalnya ringkas tapi mempunyai makna yang cukup bervariasi, sedangkan al-Itnab adalah lafalnya panjang atau adanya penambahan lafal terhadap makna yang dikandungnya.
Kekerasan Simbolik Terhadap Wartawan Media Lokal Di Kota Kendari Mardan, Mardan
CONVERGENCE Jurnal Online Jurnalistik
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.681 KB)

Abstract

Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah mengenai kekerasan simbolik terhadap wartawan media lokal di Kota Kendari. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kekerasan simbolik, apa saja faktor pemicu kekerasan simbolik serta dampak kekerasan simbolik bagi wartawan. Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah secara deskriptif kualitatif dan menggunakan teknik purposive sampling serta metode pengumpulan data yang digunakan  didalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik milik George Harbert Mead (Ardianto 2007:40) yang memiliki tiga asumsi dasar bahwa manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka pentingnya konsep mengenai diri, dan makna dimodifikasi melalui interpretasiKata Kunci : Kekerasan Simbolik, Terhadap wartawan Media di Kota Kendari
THE QURANIC HERMENEUTICS APPROACH TO GENDER EQUALITY IN AMINA WADUD MUHSIN’S VIEW Yusuf, Muhammad; Baharuddin, Baharuddin; Mardan, Mardan
Jurnal Adabiyah Vol 20 No 2 (2020): December (Islamic Studies)
Publisher : Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jad.v20i2a1

Abstract

Gender is a social construction of what is called masculine and feminine and the division of social roles. Hermeneutics is an alternative approach to understand the Qur'anic text. This study aims to analyze Amina Wadud's hermeneutics of interpreting the texts of the Qur'an on gender issues. The data presented comes from the references from a variety of relevant sources—the method of critical analysis conducted to explore Amina Wadud. Personal, family, intellectual, and cultural background cannot be separated from her thoughts on gender issues. He said that there were no truly objective interpreters. Indirectly, she was included in the statement. Therefore, she proposed a holistic method to reduce excessive interpreter subjectivity in understanding texts, especially gender issues. The Hermeneutics stands on the analysis of language, history, and contextualization. Amina's hermeneutics is influenced by the thoughts of Fazlur Rahman and Gadamer. الجندر هو بناء اجتماعي لما يسمى الذكوري والأنثوي وتقسيم الأدوار الاجتماعية. التأويل هو منهج بديل لفهم النصوص القرآنية. تهدف هذه الدراسة إلى تحليل تأويلات أمينة ودود لتفسير نصوص القرآن في قضايا النوع الاجتماعي. وتأتي البيانات المقدمة من المراجع المتنوعة ومن مجموعة متنوعة من المصادر ذات الصلة - طريقة التحليل النقدي التي أجريت لاستكشاف أمينة ودود. لا يمكن فصل الخلفية الشخصية والعائلية والفكرية والثقافية عن أفكارها حول قضايا النوع الاجتماعي. وقالت إنه لم يكن هناك مفسرون موضوعيون حقا. وبغير مباشرة ، كانت هي في تلك الحالة. لذلك، اقترحت طريقة شاملة للحد من الذاتية المفرطة للمفسرين في فهم النصوص، وخاصة قضايا الجنسين. يقف علم التأويل على تحليل اللغة والتاريخ والسياق. تتأثر تأويلات أمينة بأفكار فضل الرحمن وجادامر.Gender merupakan konstruksi sosial dari apa yang disebut maskulin dan feminin serta pembagian peran sosial. Kajian tentang isu gender seringkali merujuk kepada posisi perempuan yang tersubordinasi atau sebaliknya, menempatkan perempuan melampau kodratnya. Bagaimana cara memposisikannya di tempat yang tepat? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hermeneutika Amina Wadud dalam menafsirkan teks Alquran tentang isu gender. Data yang disajikan berasal dari berbagai sumber yang relevan — metode analisis kritis yang dilakukan untuk mendalami ide Amina Wadud. Ia menegaskan bahwa latar belakang pribadi, keluarga, intelektual, dan budaya tidak lepas dari pemikirannya tentang isu gender. Selain itu, tidak ada penafsir yang benar-benar objektif. Secara tidak langsung, dia termasuk dalam pernyataan penafsir yang tidak benar-benar objektif. Ia mengusulkan metode holistik untuk meminimalisir subjektivitas dan egoisme penafsir yang berlebihan dalam memahami teks, khususnya masalah gender. Hermeneutika berdiri di atas analisis bahasa, sejarah, dan kontekstualisasi. Hermeneutika Amina dipengaruhi oleh pemikiran Fazlur Rahman dan Gadamer.
تفسير مفاتيح الغيب لفخر الدين الرازي في ضوء التفسير السيميائي (سورة الشرح أنموذجا): Tafsir Mafatih al-Gaib li Fakhr al-Din al-Razi fi Dau al-Tafsir al-Simyai (Surah al-Syarh Anmuzajan) Syahran, Muhammad; Mardan, Mardan; Khalid, M Rusydi; Arsyad, Aisyah; Masuwd, Mowafg
Diwan : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 10 No 1 (2024): KAJIAN BAHASA DAN SASTRA ARAB
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/diwan.v10i1.47186

Abstract

يهدف هذا البحث إلى الإجابة عن المشكلة الرئيسة وهي كيف كان التفسير السيميائي في تفسير الرازي لسورة الشرح. وتشكلت المشكلة الرئيسة في ثلاثة، وهي: حقيقة التفسير السيميائي في تفسير الرازي، صورته في سورة الشرح وثمراته في سورة الشرح. والبحث مكتبي بمقاربة علم التفسير التحليلي والمقارن، وسيميائية دي سوسور وبيرس. والبيانات مقروءة الجمع. والتحليلات ستة، وهي: المعنى الوضعي، والمجازي، والمناسبة، واستقلالية اللغة، والتأويل، والمسلمة البنيوية. ونتائجه ثلاثة، وهي: إن حقيقة التفسير السيميائي في تفسير الرازي هي استنباط المعاني الكثيرة من الألفاظ القليلة. وأما صورته في سورة الشرح فهي: قولان، ومسائل، ووجوه. وهي في لفظين: شرح الصدر، ووزرك. وأما ثمراته، فهي: إصلاح معرفة من أنكر شرح الصدر النبوي المادي، وإصلاح معرفة من رجح شرح الصدر النبوي المادي على شرحه الروحي، وإصلاح معرفة من أثبت معصية في حق النبي محمد ﷺ. Abtsract This research aims to address the main question about the way semiotic interpretation is applied in Al-Razi's exegesis of Surah Al-Sharh. The primary problem is divided into three sub-questions; the nature of semiotic interpretation in Al-Razi's exegesis, its manifestation in Surah Al-Sharh, and its outcomes in Surah Al-Sharh. This article is a library-based research employing analytical and comparative exegesis methods, along with the semiotics theories of Saussure and Peirce. Data collection involved extensive reading. The analysis encompasses six aspects: denotative meaning, figurative meaning, relevance, language autonomy, interpretation, and structural postulate. The results are threefold: the essence of semiotic interpretation in Al-Razi's exegesis is the extraction of multiple meanings from a few words. In Surah Al-Sharh, it manifests in two expressions: "expanding the breast" and "the burden." The outcomes are: correcting the understanding of those who deny the physical expansion of the Prophet's breast, correcting the understanding of those who favor the physical expansion over the spiritual, and correcting the understanding of those who attribute sin to the Prophet Muhammad (PBUH).
Literasi Tafsir Masyarakat Muslim Kota Makassar (Studi Pengajian Tafsir di Masjid al-Markas al-Islami Jenderal M. Yusuf Makassar Tahun 2019-2021) Nurfadilah, Nurfadilah; Mardan, Mardan; Sabry, Sadik
PUSAKA Vol 9 No 1 (2021): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v9i1.480

Abstract

Spirit literasi penting untuk diperhatikan oleh setiap elemen, terutama generasi milenial yang saat ini menjadikan media sosial sebagai wadah untuk mendapatkan informasi lebih banyak. Spirit untuk mengamalkan ajaran agama diimbangi dengan pengetahuan agama yang mumpuni serta didapatkan dari sumber yang terkredibel pula. Masjid al-Markaz sejak dibangun sampai operasionalnya di tahun 1996, telah mencanangkan dirinya sebagai pesantren terbuka. Pada pengajian tafsir dilaksanakan pada hari rabu bakda magrib oleh narasumber yang berlatar belakang pendidikan tafsir. Pengajian berlangsung selama kurang lebih empat puluh menit. Pengajian yang diselenggarakan di masjid ini disiarkan melalui Radio Al-Markaz frekuensi FM 99.6. Para jamaah merespon baik adanya pengajian tafsir ini, di antaranya bahwa mereka dapat mengetahui makna dan tujuan suatu amalan. Sebab mengetahui makna dan tujuan amalan sangatlah penting, dapat menambah wawasan mengenai isi kandungan al-Qur’an, sebagai rujukan masyarakat dan juga sumber inspirasi untuk menambah wawasan keislaman yang moderat, ingin mendapatkan pahala dan keberkahan dari mengikuti pengajian tafsir di masjid alMarkaz al-Islami Jend. M. Jusuf. Melalui pengajian, masyarakat bisa mendapatkan pembinaan non formal secara efektif dan berkelanjutan.