Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi sebagai Cascara untuk Pemberdayaan Kelompok Tani di Desa IV Suku Menanti Wulandari, Sri; Fernandez, Regi; Windari, Ela Hasri; Alnopri, Alnopri; Rustikawati, Rustikawati
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.895

Abstract

Salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Kabupaten Rejang Lebong adalah Desa Suku IV Menanti Kecamatan Sindang Dataran. Pengolahan biji kopi menghasilkan produk samping yaitu kulit kopi yang kemudian berpotensi menjadi limbah. Membantu petani kopi yang kekurangan pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah limbah kulit kopi, telah diadakan pelatihan pembuatan cascara guna meningkatkan ekonomi dan kualitas lingkungan. Program ini bertujuan untuk memberdayakan anggota kelompok tani Bima saktal dan Tunas Jaya yang berada di Desa IV Suku Menanti, melalui penggunaan limbah kulit kopi untuk menghasilkan produk dengan nilai tambahan. Proses pelaksanaan program ini mencakup persiapan, pelaksanaan, pendampingan, pengawasan dan evaluasi, dan rencana keberlanjutan program. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini ialah menunjukkan hasil yang positif dengan motivasi peserta yang cukup antusias mengikuti kegiatan program ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pemanfaatan kulit kopi menjadi cascara, teknik-teknik pengolahan cascara, serta teknik menciptakan cascara yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Potensi keberlanjutan dari program ini didukung oleh adanya pendirian kedai kopi di desa setempat serta desa IV Suku Menanti sebagai desa wisata sehingga diharapkan membantu memasarkan produk cascara untuk mendukung keberlanjutan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat setempat. One of the largest coffee-producing areas in Rejang Lebong Regency is Suku IV Menanti Village, Sindang Dataran District. Coffee bean processing produces a by-product, namely coffee skin, which then has the potential to become waste. To help coffee farmers who lack the knowledge and skills to process coffee skin waste, cascara-making training has been held to improve the economy and environmental quality. This program aimed to empower members of the Bima Saktal and Tunas Jaya farmer groups in Suku Menanti Village IV, through the used of coffee skin waste to produce products with added value. The implementation process of this program includes prepared, implemented, mentored, supervised, evaluated, and program sustainability planned. The results of the implementation of this activity are showing positive results with the motivation of participants who are quite enthusiastic about participating in this program. This community service activity increases community knowledge and skills about the use of coffee skins to become cascara, cascara processing techniques, and techniques for creating quality and safe cascara for consumption. The potential for sustainability of this program is supported by the establishment of coffee shops in the local village and Village IV Suku Menanti as a tourist village so that it is expected to help market cascara products to support the sustainability of the social, economic, and environmental aspects of the local community.
Optimization of Coffee Hatchery in Sumber Rejo Village, Rejang Lebong District in Improving Productivity through Participatory Training Ansiska, Paisal; Fernandez, Regi; Windari, Ela Hasri; Latuserimala, Gerald; Sari, Indriati Meilina
Jurnal Pengabdian Arumbai Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arumbai.vol2.iss2.pp195-203

Abstract

This community service program aims to improve the quality and quantity of coffee yields in Sumber Rejo Village by optimizing quality seeds. The training was designed with a participatory and hands-on approach to enhance farmers' skills in seed propagation techniques, seeding, and pest identification. Based on pre-test and post-test evaluations, there was a significant increase in farmers' understanding, especially in seeding techniques (73.33%) and pest identification (60.42%), with an average increase of 55% across all aspects assessed. The program integrates interactive learning methods and continuous field mentoring for three months post-training, ensuring the adoption of the technologies taught. Results show that increased productivity and quality of coffee plants positively impact farmers' income. In addition, establishing autonomous farmer groups serves as local knowledge hubs, supporting the sustainability of adopting better agricultural practices. The success of this program can be replicated in other areas with similar challenges, especially in improving food security and rural economic welfare. With a holistic approach, the program is expected to become a sustainable model of farmer empowerment that is adaptive to climate change and market fluctuations.
Optimization of Coffee Hatchery in Sumber Rejo Village, Rejang Lebong District in Improving Productivity through Participatory Training Ansiska, Paisal; Fernandez, Regi; Windari, Ela Hasri; Latuserimala, Gerald; Sari, Indriati Meilina
Jurnal Pengabdian Arumbai Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arumbai.vol2.iss2.pp195-203

Abstract

This community service program aims to improve the quality and quantity of coffee yields in Sumber Rejo Village by optimizing quality seeds. The training was designed with a participatory and hands-on approach to enhance farmers' skills in seed propagation techniques, seeding, and pest identification. Based on pre-test and post-test evaluations, there was a significant increase in farmers' understanding, especially in seeding techniques (73.33%) and pest identification (60.42%), with an average increase of 55% across all aspects assessed. The program integrates interactive learning methods and continuous field mentoring for three months post-training, ensuring the adoption of the technologies taught. Results show that increased productivity and quality of coffee plants positively impact farmers' income. In addition, establishing autonomous farmer groups serves as local knowledge hubs, supporting the sustainability of adopting better agricultural practices. The success of this program can be replicated in other areas with similar challenges, especially in improving food security and rural economic welfare. With a holistic approach, the program is expected to become a sustainable model of farmer empowerment that is adaptive to climate change and market fluctuations.
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Dalam Upaya Perbaikan Kualitas Tanah Ansiska, Paisal; Asep; Helmi, Dewilna; Windari, Ela Hasri; Oktoyoki, Hefri
INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.717 KB) | DOI: 10.56855/income.v1i2.53

Abstract

The amount of coffee husk waste has the potential as a pollutant in the environment if it is not managed properly. Making compost made from coffee husk as organic fertilizer is an effort that can be done to reduce the impact caused by coffee husk waste and at the same time as an effort to improve soil quality. This socialization activity aims to provide awareness and understanding of the impact of coffee skin waste and at the same time how to utilize the waste. This activity was carried out in the Social Forestry Business group (KUPS) Register Lima in Tebat Pulau Village, Bermani ulu sub-district, Rejang Lebong Regency, Bengkulu Province. Methods of counseling and interactive discussions through the zoom meeting application. After this socialization activity was carried out, there was an increase in public awareness and understanding regarding the use of leather waste in improving soil quality.
TINGKAT ADOPSI GOOD AGRICULTURE PRACTICES (GAP) TANAMAN KOPI OLEH KELOMPOK TANI TUNAS JAYA DAN BIMA SAKTAL DI DESA IV SUKU MENANTI KABUPATEN REJANG LEBONG Fernandez, Regi; Alnopri, Alnopri; Rustikawati, Rustikawati; Wulandari, Sri; Windari, Ela Hasri; Kamil, Maulana Insanul
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.26247

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat adopsi Good Agriculture Practices  (GAP) apakah kelompok tani mengetahui, memahami, dan melaksanakan Good Agriculture Practices  (GAP) kopi yang ditanam dan ditinjau apakah berpengaruh terhadap besaran produksi yang didapat setiap tahunnya melalui metode penyuluhan dan sekolah lapang teknis penerapan Good Agriculture Practices  (GAP) yang tepat, sasaran tertuju kepada mitra kelompok Tani Tunas Jaya dan Bima Saktal yang berada di Desa IV Suku Menanti yang terletak di daerah Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Kegiatan pengabdian masyarakat meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan teknik budidaya kopi yang baik mulai dari Good Agriculture Practices  (GAP) budidaya kopi, faktor pembungaan, metode stek, disain poliklonal, GAP pasca panen, dan pengolahan kopi premium. Pengetahuan anggota kelompok tani Tunas Jaya dan Bima Saktal terkait dengan Good Agriculture Practices (GAP) budidaya kopi, faktor berpengaruh pembungaan, metode stek dan rorak sudah baik. Untuk desain poliklonal kelompok tani belum mengetahui sama sekali, setelah mengetahui manfaatnya secara perlahan maka akan menerapkan  dengan pembuatan demplot di masing-masing kebun petani. Good Agriculture Practices (GAP) pasca panen sudah diketahui oleh kelompok tani serta sudah diterapkan dengan petik merah. Kelompok tani sudah mengatahui pengolahan kopi premium, namun selama ini kelompok tani masih menerapkan pengolahan kopi dengan asalan.
Rekomendasi Pengembangan Agrowisata Taman Bunga Jang Smulen Florist Melalui Bauran Pemasaran Ansiska, Paisal; Asep; Windari, Ela Hasri; Gabrienda, Gracia; Oktoyoki, Hefri
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.1772

Abstract

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial yang dapat dikembangkan sebagai salah satu pendapatan di suatu darah. Peminat wisatawan terhadap agrowisata cukup besar, terutama wisatawan manca negara yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Indonesia. Agrowisaya yang merupakan bentuk kegiatan kepariwisataan yang memanfaatkan sektor pertanian sebagai objek wisatanya sangat sesuai untuk menjadi suatu produk baru di bidang pariwisata. Salah satu agrowisata potensial adalah taman bunga Jang Smulen Florist merupakan agrowisata yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat memberikan strategi pengembangan agrowisata taman bunga Jang Smulen. Perumusan strategi tersebut didapat dari mengidentifikasi faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi agrowisata taman bunga Jang Smulen Florist melalui prilaku pengunjung menurut bauran pemasaran (tempat, harga, promosi, bukti fisik, orang, dan proses). Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan penentuan responden menggunakan teknik purposive dengan metode sampel tidak sengaja. Berdasarkan data survey yang telah dilakukan akan menghasilkan data faktor internal dan eksternal dan dianalisis menggunakan analisis SWOT dalam penentuan strategi pengembangan. Terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kepuasan wisatawan. Strategi yang direkomendasikan adalah dengan membuat event diwaktu strategis, pengaturan kembali komposisi dan letak tanaman bunga, menambah dan memperbaiki fasilitas penunjang lainnya produk wisata yang ditawarkan, dan menyediakan paket layanan pada pengunjung dan berbagai macam produk olahan pertanian.