Collaboration skills are an important part of a set of 21st century skills that learners need to master to prepare them for future challenges. The problem faced in Grade 4 of SDN Cebongan 03 is the low collaboration skills of students, which is largely due to the lack of active involvement of students in group learning, so that a learning approach that is appropriate to the local cultural context, and a learning model that triggers collaboration between students, is needed. Therefore, this study aims to improve learners' collaboration skills through the application of the Culturally Responsive Teaching (CRT) approach integrated with the Teams Games Tournament (TGT) learning model. This research is a type of Classroom Action Research with a research design that follows the Stringer model which was carried out in 2 cycles. The results showed an increase in students' collaboration skills from pre-cycle to cycle 2, reaching a success rate of 81% so that it has exceeded the success indicator of this study. Thus, this study shows that the combination of CRT approach and TGT learning model can be used as an innovative learning practice to improve collaboration skills at the elementary school level. ABSTRAKKeterampilan kolaborasi menjadi bagian penting dari seperangkat keterampilan abad 21 yang perlu dikuasai oleh peserta didik untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan. Permasalahan yang dihadapi di Kelas 4 SDN Cebongan 03 adalah rendahnya keterampilan kolaborasi peserta didik, yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya keterlibatan aktif peserta didik dalam pembelajaran secara berkelompok, sehingga diperlukan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan konteks budaya setempat, dan model pembelajaran yang memicu kolaborasi antar peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi peserta didik melalui penerapan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) yang diintegrasikan dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian yang mengikuti model Stringer yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dalam keterampilan kolaborasi peserta didik dari pra-siklus hingga siklus 2, mencapai tingkat keberhasilan 81% sehingga telah melebihi indikator keberhasilan dari penelitian ini. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi pendekatan CRT dan model pembelajaran TGT dapat dijadikan praktik pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi di tingkat sekolah dasar.