Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

VALIDASI PERSAMAAN KORELASI ANTARA NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) DENGAN NILAI KERUSAKAN (NK) JALAN: STUDI KASUS JALAN TOL SURABAYA-GEMPOL Kartika, Anak Agung Gde; Herijanto, Wahju; Widyastuti, Hera; Buana, Cahya; Arif P., Catur
Jurnal Transportasi Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.805 KB)

Abstract

Abstrak Parameter kondisi perkerasan jalan seperti International Roughness Index (IRI) dan Nilai Kerusakan (NK) jalan sangat jamak digunakan untuk menentukan kinerja pelayanan ruas jalan selain parameter dari sisi lalu lintas. Selain dipakai sebagai kinerja pelayanan jalan, IRI dan NK juga banyak dipakai sebagai input dalam penghitungan Biaya Operasi Kendaraan. Penentuan nilai IRI umumnya cukup sulit dari segi biaya karena harus menggunakan peralatan yang hanya bisa didapatkan di tempat tertentu saja, sementara itu Nilai Kerusakan relatif mudah untuk dilaksanakan.Kartika, dkk (2005) telah berhasil menunjukkan hubungan antara nilai IRI dengan NK yaitu dengan persamaan; IRI=7,765(NK)0,0891. Namun demikian persamaan tersebut dirasa kurang valid mengingat nilai validitasnya (R2) hanya sebesar 0,3215. Hal ini kemungkinan disebabkan dalam menentukan persamaan tersebut belum dilakukan uji korelasi yang cukup terhadap variabel-variabel jenis kerusakan yang terjadi. Artinya semua kategori kerusakan dimasukkan dalam penentuan persamaan tersebut tanpa melihat apakah semua jenis bebar-benar berpengaruh atau tidak.Setelah mempertimbangkan jenis-jenis kerusakan yang paling berpengaruh dengan menggunakan analisis faktor dan analisis korelasi, maka bentuk persamaan yang baru adalah; IRI=7 + 0,066NKRetak + 3,340NKPenurunan + 0,296NKShoving + 0887NKPothole…(R2=0,571)Kata kunci: biaya operasi kendaraan, roughness, IRI, Nilai Kerusakan Jalan
MODA BUS KE MODA KERETA API JURUSAN SURABAYA – MOJOKERTO Widyastuti, Hera; Buana, Cahya; Istiar, Istiar; Herijanto, Wahju; Kartika, Anak Agung Gde; Arif, Catur; Raharjo, Budi; Solikhah, Ummatus; Prabawati, Aldila Riana
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 1 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Under the terms of the capacity, the railway mode is more efficient in terms of moving passengers and goods as to accommodate more passengers and goods than bus modes. Moreover, when there are obstacles in the road such as road maintenance progress, and hole on the road, flooding, existence of demonstration and others, bus modes will not be able to serve passenger well. However in terms of mobility and flesibility the bus is more flexible than the train because it hasn’t limited by the schedule The government started to build new tracks to reduce the delay in the arrival of trains and increase the frequency of train departures. The new tracks are expected to make better services for passengers and goods. Under these conditions, they need to do research on the possibility displacement modes of transportation on passengers. Stated Preference technique used to obtain data on the willingness of passengers to switch modes by distributing questionnaires to Surabaya-Mojokerto line passengers. Those questionnaire are distributed in three terminals which are Joyoboyo Terminal (Surabaya), Purabaya Terminal, Bungurasih (Sidoarjo), and Kertajaya Terminal (Mojokerto). The obtained data were analyzed using Binary Logistic Regression. The result shown that respondent who spent 45 minute willing to move from bus to train is 27,13% whilst 60 minute is 48,10%. Considering the money spending of the respondent each time travel using bus in which stated as Rp. 15.000 it’s only 12,02% who are willing to move from bus to train.
VALIDASI PERSAMAAN KORELASI ANTARA NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) DENGAN NILAI KERUSAKAN (NK) JALAN: STUDI KASUS JALAN TOL SURABAYA-GEMPOL Kartika, Anak Agung Gde; Herijanto, Wahju; Widyastuti, Hera; Buana, Cahya; Arif P., Catur
Jurnal Transportasi Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.805 KB) | DOI: 10.26593/jt.v6i1.1794.%p

Abstract

Abstrak Parameter kondisi perkerasan jalan seperti International Roughness Index (IRI) dan Nilai Kerusakan (NK) jalan sangat jamak digunakan untuk menentukan kinerja pelayanan ruas jalan selain parameter dari sisi lalu lintas. Selain dipakai sebagai kinerja pelayanan jalan, IRI dan NK juga banyak dipakai sebagai input dalam penghitungan Biaya Operasi Kendaraan. Penentuan nilai IRI umumnya cukup sulit dari segi biaya karena harus menggunakan peralatan yang hanya bisa didapatkan di tempat tertentu saja, sementara itu Nilai Kerusakan relatif mudah untuk dilaksanakan.Kartika, dkk (2005) telah berhasil menunjukkan hubungan antara nilai IRI dengan NK yaitu dengan persamaan; IRI=7,765(NK)0,0891. Namun demikian persamaan tersebut dirasa kurang valid mengingat nilai validitasnya (R2) hanya sebesar 0,3215. Hal ini kemungkinan disebabkan dalam menentukan persamaan tersebut belum dilakukan uji korelasi yang cukup terhadap variabel-variabel jenis kerusakan yang terjadi. Artinya semua kategori kerusakan dimasukkan dalam penentuan persamaan tersebut tanpa melihat apakah semua jenis bebar-benar berpengaruh atau tidak.Setelah mempertimbangkan jenis-jenis kerusakan yang paling berpengaruh dengan menggunakan analisis faktor dan analisis korelasi, maka bentuk persamaan yang baru adalah; IRI=7 + 0,066NKRetak + 3,340NKPenurunan + 0,296NKShoving + 0887NKPothole…(R2=0,571)Kata kunci: biaya operasi kendaraan, roughness, IRI, Nilai Kerusakan Jalan
Island Berth Untuk Kapal Tanker 85000 DWT Loading Oil Product: BBM Ron 85 Tersus PT. Badak NGL Bontang Utami, Adita; Buana, Cahya; Fuddolya, Fuddoly
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3177

Abstract

Seiring dengan peningkatan permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium yang diprediksi oleh BUMN minyak dan gas (MIGAS) sebesar 31 juta kiloliter dimulai dari tahun 2013, maka PT. Pertamina (Persero) berencana untuk meningkatkan kapasitas kilang-kilang minyak yang ada dengan cara melakukan pengembangan untuk kilang baru yang akan diletakkan pada area offshore PT. Badak NGL Bontang. Kilang tersebut direncanakan mengalami penambahan kapasitas produksi sebesar 200.000 barel/hari. Untuk mendukung peningkatan kegiatan produksi dan pengiriman Bahan Bakar Minyak Premium diperlukan adanya suatu dermaga yang dapat melayani peningkatan arus bongkar muat minyak yang akan meningkat seiring dengan peningkatan produksi. Dermaga Island Berth yang direncanakan adalah dermaga minyak untuk kapal tanker dengan kapasitas 85000 DWT. Perencanaan dermaga baru ini telah diwujudkan dalam bentuk gambar rencana pengembangan dermaga. Namun untuk mewujudkan pembangunan dermaga tersebut diperlukan detail engineering desain yang meliputi perencanaan loading platform, breasting dolphin,  mooring dolphin, catwalk, dan floating pontoon. Selain detail engineering desain perlu juga ditinjau kebutuhan kedalaman perairan pada area dermaga Island Berth, hal ini dikarenakan kedalaman perairan harus mencukupi draft dari kapal 85.000 DWT  yang direncanakan akan bersandar di dermaga minyak PT. Pertamina (Persero). Pengerjaan konstruksi dermaga Island Berth  sepenuhnya dilakukan di laut, sehingga dalam pengerjaannya digunakan kapal pontoon sebagai direksi kit. Perencanaan dermaga Island Berth ini mencakup perencanaan  fasilitas laut, perencanaan struktur dermaga, dan perencanaan alat-alat yang digunakan untuk proses bongkar muat. Selain itu perlu juga direncanakan terkait metode pelaksanaan pembangunan yang akan digunakan dalam pembangunan dermaga tersebut. Dalam perencanaan dermaga juga harus ditinjau terkait rencana anggaran biaya dari dermaga tersebut. Dari hasil analisis perhitungan didapatkan kebutuhan dermaga dengan ketentuan Loading Platform sebesar 35,5 x 24 m2, Breasting dolphin 8 x 8 m2, Mooring Dolphin 6,5 x 6,5 m2 ,Catwalk dengan panjang 24, 28, dan 30 meter, dan struktur floating pontoon.
SUFISTIC LANGUAGE STYLE IN AL-QUSHAYRI’S NAHW AL-QULUB Huda, Rizki Fathul; Buana, Cahya
LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 16, No 2 (2021): LiNGUA
Publisher : Laboratorium Informasi & Publikasi Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ling.v16i2.11817

Abstract

This study aims to reveal the forms of language style used in "Nahw al-Qulub al-Kabir," the work of al-Qushayri with aesthetic values. It also intends to reveal the meaning effects implied in the language forms. This study uses a stylistic approach in analyzing text's language style, especially at the construction of the morphological level, syntax, and imagery. This research shows that the language style constructs the morphological level through word selection, word forms, and movement from one-word form to another. At the syntactic level, there are unusual sentence patterns and high intensity of using ma mausul as khobar. At the imagery level, al-Qushyari uses many patterns of isti'arah, tashbih, kinayah, saja', iqtibas, and tauriyyah. The extraction of meaning effect also carries a solid sufistic teachings dimension, including takhalli, tahalli, tajalli, ma’rifat, maqam jama’ and farq, and the teachings of Akhlaqi Sufism.
Perencanaan Reklamasi Serta Detail Breakwater pada Tersus Galangan Kapal Paciran, Kabupaten Lamongan Fiany Dara Novelita; Dyah Iriani Widyastuti; Cahya Buana
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.38107

Abstract

Pertumbuhan kapal di Indonesia tergolong cukup pesat. Pada tahun 2012, menurut data Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) kebutuhan reparasi dan perawatan kapal di Indonesia mencapai 7,5 – 8 juta gross ton kapal per bulan. Sedangkan jumlah dok dan galangan kapal di Indonesia mencapai sekitar 30 unit saja dengan kapasitas 7 juta GT/tahun. Oleh karenanya dirasa perlu direncanakan galangan kapal baru. Rencana galangan kapal baru berada di Desa Tunggul Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Pantai Utara Jawa di wilayah Propinsi Jawa Timur. Mengacu pada masterplan, dalam tugas akhir ini akan merencanakan reklamasi dan struktur breakwater untuk galangan kapal tersebut. Dalam perencanaan tersus galangan kapal ini diharapkan mampu melayani kapal dengan berat maksimum 10000 DWT. Reklamasi direncakan menggunakan material sirtu pilihan yang pelaksanaannya dilakukan dari daratan menuju laut. Timbunan reklamasi dilakukan pada kedalaman maksimal -4 mLWS hingga mencapai elevasi +4 mLWS dengan luasan 20.08 Ha. Untuk breakwater ini direncanakan menggunakan tipe rubble mound dengan armour layer berupa batu limestone yang datangkan dari darat yang kemudian dituang ke arah laut. Breakwater ini di-bangun dari elevasi +4.5 mLWS hingga kedalaman -8 mLWS. Biaya total yang dibutuhkan untuk membangun reklamasi dan breakwater ini adalah sebesar Rp. 578,489,189,000.00.
Study Kelayakan Jalan Akses Jembatan Baru Ploso di Kabupaten Jombang–Jawa Timur I Made Avadhuta Austinov Mahagana; Cahya Buana
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.247 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3787

Abstract

Dalam study ini dilakukan survey traffic counting untuk mengetahui keadaan volume lalu lintas di persimpangan sekitar jembatan Ploso lama, karena hasil survey menunjukkan DS > 0.75, maka arus lalu lintas di daerah itu sudah mulai mengalami kepadatan. Selanjutnya dilakukan pemilihan trase jalan akses dengan analisa multi kriteria, dimana sebelumnya telah dilakukan survey kepada orang-orang yang dianggap ahli dalam bidang ini untuk menentukan bobot kriteria. Setelah kriteria dan bobot diakumulasi maka akan didapat trase jalan akses yang paling efektif dan efisien. Kemudian trase jalan akses itu selanjutnya di analisa kelayakan pembangunannya dengan analisa ekonomi, dengan mempertimbangkan nilai BOK, BCR, dan NPV hingga menghasilkan trase jalan akses yang layak untuk dibangun. Selain itu juga dilakukan analisa dampak lingkungan yang mana diharapkan dapat membantu kontraktor pelaksana dalam melakukan pengerjaan pembangunan jembatan baru Ploso beserta jalan aksesnya ini.
Manajemen Lalu Lintas Akibat Adanya Pembangunan Hotel Santika Gubeng Michael Arcos Tappangrara; Cahya Buana
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1282.12 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3788

Abstract

Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, salah satu kota terbesar di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir kota Surabaya mengalami peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat. Kondisi seperti ini diperkuat dengan adanya berbagai pembangunan yang dilakukan disepanjang sudut kota Surabaya seperti hotel, mall, apartemen, dll. Keberadaan gedung-gedung ini di Surabaya membuat aktivitas lalu lintas menjadi semakin padat. Demikian halnya yang terjadi pada jalan Raya Gubeng dengan adanya Pembangunan Hotel Santika. Volume disepanjang jalan Raya Gubeng sangatlah padat ditambah dengan adanya Pembangunan Hotel Santika maka diperlukan suatu pemecahan masalah lalu lintas. Tugas Akhir ini menjelaskan tentang kinerja jaringan jalan yang berpengaruh untuk kondisi eksisting, kemudian akibat bangkitan Pembangunan Hotel Santika dalam kurun waktu rencana dan menentukan manajemen lalu lintas yang sesuai sehingga diharapakan dapat memberikan alternatif solusi dari permasalahan tersebut. Metodologi yang akan digunakan adalah perumusan masalah, studi literatur, survey pendahuluan, pengumpulan data sekunder dan primer, analisa jalan yang terpengaruh eksisting, analisa bangkitan perjalanan menggunakan data bangunan analogdan metode analisa regresi, analisa pengruh bangkitan terhadap kinerja jalan serta manajemen lalu lintas. Pada Tugas Akhir ini metode analisa berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997.
Penilaian dan Penanganan Kerusakan Perkerasan Jalan Mercedes Benz, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Beryl Visa Ariza; Cahya Buana
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.50222

Abstract

Kondisi Jalan Mercedes Benz sepanjang 3,4 km ini mengalami kerusakan berupa jalan bergelombang, berlubang, dan konstruksi beton yang hancur. Penyebab utamanya adalah perubahan pemanfaatan lahan menjadi lahan industri yang menimbulkan banyaknya aktivitas kendaraan berat yang melintas dan berdampak pada jalan ini. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan perbaikan pada jalan tersebut. Pertama dilakukan peninjauan kerusakan jalan dengan cara visual dan riding quality untuk mengetahui nilai dan tingkat kerusakan yang terjadi pada jalan tersebut. Kemudian perlu diketahui karakteristik lalu lintas pada saat ini dan analisis karakteristik lalu lintas sesuai umur rencana. Lalu, dilakukan perencanaan tebal struktur perkerasan lentur dan kaku. Dan analisis perbandingan kedua jenis perkerasan tersebut untuk menjadi rekomendasi perbaikan yang sesuai pada jalan tersebut. Pemilihan jenis perkerasan yang sesuai berdasarkan biaya konstruksi dan pemeliharaan yang lebih rendah antara kedua jenis perkerasan tersebut. Dari hasil perhitungan dan analisis tersebut didapatkan perkerasan kaku dengan umur rencana 40 tahun dengan tebal pelat beton 28,5 cm, lapis pondasi LMC 10 cm, dan lapis drainase 15 cm sebagai rekomendasi konstruksi perkerasan jalan yang sesuai untuk menangani kerusakan Jalan Mercedes Benz. Dengan biaya konstruksi sebesar Rp 3.722.769,- /m3 dan biaya pemeliharaan Rp 638.793,- /m3.
Perencanaan Gedung Park and Ride pada Terminal Bratang Surabaya Salman Alfarizi; Wahju Herijanto; Cahya Buana
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.823 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.46142

Abstract

Terminal Bratang adalah salah satu terminal angkutan massal yang berada di Surabaya Timur. Terminal Bratang dapat dilalui untuk menuju Surabaya kota. Rute yang menuju Surabaya kota akan menjadi rute yang dilalui Angkutan Massal Cepat (AMC) yang sedang direncanakan. AMC ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum yang menuju Surabaya kota, sehingga mengurangi jumlah kendaraan pribadi di Surabaya kota. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan perencanaan sistem Park and Ride di terminal Bratang Surabaya untuk menampung kendaraan pribadi calon pengguna AMC. Metode yang digunakan untuk menghitung demand pengguna park and ride menggunakan metode sampling. Data didapatkan dengan melakukan survey lapangan, wawancara, dan data dari internet. Dari hasil pengolahan data tersebut didapatkan karakteristik pengguna fasilitas park and ride dan juga jumlah demand pengguna fasilitas park and ride untuk sepeda motor sebesar 14155, sedangkan untuk mobil sebesar 2771 dengan umur rencana hingga tahun 2023 (5 tahun). Dari jumlah demand tersebut direncanakan gedung park and ride yang dapat menampung 14155 sepeda motor, dan 2771 mobil dengan jumlah lantai yaitu 6 lantai untuk motor dan 13 lantai untuk mobil.