Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perancangan Sistem Pengendali Kemudi Otomatis Traktor Roda Dua dengan Penerapan FPV (First Person View) Kamal, Winda; Syam, Husain; Jamaluddin, Jamaluddin
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 7, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v7i2.19057

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian modifikasi atau rakayasa yang menentukan dan berjalan tanpa kendali sistem pengendali kemudi otomatis traktor roda dua dengan penerapan FPV ( First Person View ) yang dapat memudahkan petani dalam penggunaan roda traktor tanpa mengikuti traktor yang berjalan. Proses pengujian dalam penelitian ini termasuk pengujian efisiensi kerja, efisiensi apang, simpangan traktor pada lintasan lurus dan kedalaman hasil bajakan traktor. Hasil dari penelitian ini memiliki dua aspek penting, yaitu deskripsi produk yang dihasilkan dan hasil pengujian. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang dimulai dari rangka pembuatan finalisasi.Pada hasil uji coba diperoleh data efisiensi lapang sebesar 78%, efisiensi kerja sebesar 75%, lebar simpangan maksimal traktor 38-54 cm, serta kedalaman hasil bajakan traktor sebesat 10 cm, 17 cm dan 20 cm.
Risk Mitigation Analysis of Wet Cocoa Beans Supply Chain in North Luwu Regency Kamal, Winda; Kristanti, Novita Erma; Sukartiko, Anggoro Cahyo
agriTECH Vol 45, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/agritech.86297

Abstract

Cocoa in North Luwu Regency is contributing greatly to the improvement of the economy. However, different factors have caused a decrease in the amount of production since 2019 and farmers mostly sell cocoa as wet beans. Therefore, this research aimed to reduce the impact of risk on the supply chain of North Luwu wet cocoa beans through Supply Chain Risk Management, which included the stages of mapping, risk identification, analysis, and mitigation. The results showed that the supply chain flow map was obtained by tracing and identifying the tiers using snowball sampling method. Subsequently, the list of risk for each tier was identified and assessed for the likelihood, severity, and detection levels through in-depth interviews using 5 Likert scales. Data analysis was also carried out by determining the mapping matrix in avoid, transfer, manage, and appetite risk, as well as assessing the Risk Priority Number (RPN). Avoid risk and those with a high RPN value were priorities in preparing mitigation. The stages considered were the interview and group discussion with risk owners and experts. Meanwhile, the flows of the wet cocoa bean supply chain were identified. In the farmer tier, 8 risks, 10 collectors, 9 cooperatives, and 9 industries were reported. High rainfall, classified as avoid risk, had the highest RPN value. This risk was identified in almost all tiers and mitigated through irrigation improvements, reservoir construction, and planting new adaptive clones.
Analisis Sensoris Nugget Ikan Kembung Fortifikasi Tepung Daun Kelor Zainuddin, Nurul Muchlisah; M, Ayla Ainayyah; Kamal, Winda; Kurniawan, Abdi Wahid; Saputra, Ian
FISHIANA Journal of Marine and Fisheries Vol. 4 No. 2 (2025): November
Publisher : Fakultas Perikanan UCM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/fishiana.v4i2.348

Abstract

Nugget ikan merupakan salah satu produk olahan pangan yang digemari masyarakat karena praktis, bergizi, dan mudah diterima oleh berbagai kalangan. Upaya peningkatan nilai gizi pada produk olahan ikan dapat dilakukan melalui fortifikasi bahan pangan fungsional, salah satunya dengan tepung daun kelor (Moringa oleifera L.) yang dikenal kaya akan protein, zat besi, vitamin, dan antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fortifikasi tepung daun kelor terhadap karakteristik sensoris nugget ikan kembung (Rastrelliger sp.) serta menentukan formulasi terbaik berdasarkan tingkat kesukaan panelis. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan perlakuan empat formulasi, yaitu P1 (100% ikan kembung tanpa tepung daun kelor), P2 (85% ikan kembung, 15% tepung daun kelor), P3 (80% ikan kembung, 20% tepung daun kelor), dan P4 (75% ikan kembung , 25% tepung daun kelor). Uji organoleptik dilakukan terhadap 25 panelis tidak terlatih menggunakan skala hedonik 1–5, dengan parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kelor berpengaruh terhadap tingkat kesukaan panelis pada semua atribut organoleptik. Rata-rata nilai kesukaan terhadap warna berturut-turut adalah 3.44; 3.56; 4.04; dan 3.04. Untuk aroma, diperoleh nilai 3.6; 4.04; 3.32; dan 2.48. Parameter tekstur menunjukkan nilai 3.4; 3.84; 4.04; dan 3.00, sedangkan rasa memperoleh nilai 3.4; 4.08; 3.6; dan 2.96. Berdasarkan hasil tersebut, perlakuan P3 (20% tepung daun kelor) menghasilkan tingkat kesukaan tertinggi pada sebagian besar parameter, yang menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kelor dalam jumlah moderat mampu meningkatkan mutu sensoris tanpa menurunkan daya terima produk. Fortifikasi tepung daun kelor sebanyak 20% merupakan formulasi paling optimal dalam pembuatan nugget ikan kembung yang memiliki keseimbangan terbaik antara nilai gizi dan karakteristik sensoris.