Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN HIPERTENSI TERHADAP KEJADIAN BERULANG PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2019 Setyowati, Rahayu; Wahyuni, Sri
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang dapat menjadi sebab munculnya komplikasi-komplikasi penyakit mematikan dari penyakit pembuluh darah vaskuler, penyakit gagal jantung sampai kematian mendadak akibat henti jantung. Manajemen perawatan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Penatalaksannan non farmakologis adalah dengan modifikasi gaya hidup, diet, olahraga dan manajeman stress. Sedangkan penatalaksanaan farmakologis adalah dengan terapi obat. Informasi mengenai manajemen hipertensi tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan yang dilakukan secara berterusan dengan pendekatan keluarga dan individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kejadian berulang peningkatan darah pada penderita hipertensi Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen pre and post test without controle group. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2019 dengan 20 responden penderita hipertensi di 5 puskesmas di wilayah kerja dinas kesehatan majalengka dengan angka kejadian hipertensi tertinggi. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka menunjukan bahwa Puskesmas dengan jumlah penderita hipertensi 5 (lima) tertinggi adalah Puskesmas Salagedang, Puskesmas Cigasong, Puskesmas Luwimunding, Puskesmas Kadipaten dan Puskesmas Munjul. Pendidikan kesehatan yang diakukan adalah pendidikan kesehatan dengan melalui pendekatan keluarga dan individu. Berdasarkan hasil uji normalitas dimana tidak normal maka uji statistic yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa selisih ratarata tekanan darah sistolik pretest dan posttest adalah 7,5 dan perbedaan tekanan darah diastolic pretest dan postes adalah 4. Dengan menggunakan uji Wilcoxon hasil analisis bivariat menunjukan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tekanan darah sistolik dan juga tekanan darah diastolic dengan nilai p value < 0,05.
PENGARUH PEMBERIAN PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) KASUS PEMBEDAHAN TERHADAP PEMAHAMAN TENTANG TINDAKAN MEDIS PADA PASIEN POST OPERASI DI RUANG BEDAH RSUD ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON Wahyuni, Sri; Setyowati, Rahayu
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan antara lain tindakan bedah. Dalam pelaksanaannya setiap rumah sakit harus mempunyai prosedur tetap sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, salah satu isinya antara lain mewajibkan semua dokter yang akan melakukan tindakan bedah agar memberikan informasi penjelasan kepada pasien sebelum tindakan dilaksanakan yang disebut informed consent atau persetujuan tindakan medik (PTM).Persetujuan Tindakan Medik (PTM) adalah persetujuan yang diberikan pasien atau keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan. Secara umum PTM merupakan persetujuan yang  diperoleh dokter sebelum melakukan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medik  apapun yang akan dilakukan.Penelitian,ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh pemberian.Persetujuan. tindakan medis kasus pembedahan terhadap pemahaman. tentang tindakan medis pada pasien post operasi di Ruang bedah RSUD Arjawinangun yang berjumlah 92 responden yang dilakukan  bulan April 2019.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan pendekatan deskriptif korelasi. Berdasarkan karakteristik pasien dan sumber informasi  diketahui bahwa informasi persetujuan (informed consent) dapat dipahami semua karakteristik pasien, lebih dari setengahnya (51%) pasien memiliki pemahaman yang baik tentang tindakan medis  kasus pembedahan pada pasien post operasi. Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel produk diketahui bahwa thitung8.656< ttabel 1.66196 dengan taraf signifikansi 0,000 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Urolithiasis di RSD Gunung Jati Kota Cirebon Setyowati, Rahayu; Permana, Indra; Handriana, Idris
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit batu saluran kemih (urolithiasis) adalah salah satu penyakit utama pada traktus urinarius. Penyakit urolithiasis merupakan penyakit umum yang masih menimbulkan beban kesehatan yang signifikan pada populasi usia kerja,dan merupakan tiga penyakit terbanyak di bidang urologi disamping infeksi saluran kemih dan pembesaran prostat benigna. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian urolithiasis di RSD Gunung Jati Kota Cirebon tahun 2019. Jenis penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien urolithiasis di RSD Gunung Jati Kota Cirebon dan pengambilan sampel menggunakan metode total sampling sebanyak 162 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan uji chi square (χ2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya responden yaitu 106 orang (65,4%) berusia dewasa madya (40-59 tahun), lebih dari setengahnya responden yaitu 126 orang (53,8%) berjenis kelamin laki-laki, lebih dari setengahnya responden yaitu 96 orang (59,3%) bekerja sebagai karyawan dan lebih dari setengahnya responden yaitu 126 orang (77,8%) mengalami kejadian urolithiasis non infeksi. Hasil uji statistik diperoleh ρ value < α (0,05) menunjukkan bahwa Ha diterima artinya terdapat hubungan antara usia (0,028), jenis kelamin (0,045) dan pekerjaan (0,038) dengan kejadian urolithiasis di RSD Gunung Jati Kota Cirebon tahun 2019. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah pasien hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang urolithiasis dan rumah sakit hendaknya dapat memberikan konseling mengenai urolithiasis.
ADOLESCENTS AND EARLY ADULTS WITH ACNE VULGARIS: A SCOPING REVIEW ON PSYCHOLOGICAL AND PSYCHOSOCIAL IMPACTS AND QUALITY OF LIFE Wianti, Arni; Heni, Heni; Setyowati, Rahayu; Nuraeni, Rina; Setyawati, Anita
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 6, No 3 (2023): Journal of Maternity Care Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v6i3.12267

Abstract

Introduction: Acne vulgaris (acne) is one of the main reasons adolescents and early adults visit dermatology clinics. Several studies have found serious non-physiological effects of acne on adolescents and early adults. Objective: This scoping review aims to provide a comprehensive overview of the existing literature on the impact of acne on psychological, psychosocial, and quality of life aspects among adolescents and early adults. Methods: The scoping review was enforced based on Arskey and O'Malley's framework. A structured article search was performed on three databases, namely CINAHL Plus with Full-Text, Scopus, and ScienceDirect. Search words were determined based on elements of population, concept, and context. Article selection and reporting were enforced following the PRISMA-ScR pathway and based on inclusion and exclusion criteria. Results: This study analyzed thirteen articles (ten primary research articles and three literature study articles) which revealed that adolescents and early adults with acne could experience psychological and psychosocial problems as well as decreased quality of life. Discussion: The emergence of psychological and psychosocial impacts of acne was related to one another and could be a predictor of a decrease in the quality of life among adolescents and early adults with acne. Health professionals need to understand the needs of adolescents and early adults regarding the physiological and psychological management of acne
Pemberian Sari Kacang Hijau Terhadap Peningkatan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Anemia Di Desa Heuleut Leuwimunding Kabupaten Majalengka Wahyuni, Sri; Setyowati, Rahayu; Wianti, Arni; Agustini, Aat; Hijriani, Hera
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 9 (2023): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i9.415

Abstract

Anemia berdampak buruk pada peningkatan kematian ibu dan bayi. Selain itu, anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan perdarahan sebelum dan pada saat melahirkan, keguguran, kelahiran bayi prematur dan Berat Bayi Lahir Rendah, Cara mengatasi kekurangan zat besi pada tubuh dengan cara mengkonsumsi 60-120 mg Fe per hari dan meningkatkan asupan makanan sumber Fe. Pemberian tablet Fe yang tidak rutin kurang cukup meningkatkan kadar hemoglobin. Salah satu jenis kacang-kacangan yang mengandung zat besi tinggi adalah kacang hijau. Biji kacang hijau yang telah direbus atau diolah dan kemudian dikonsumsi mempunyai daya cerna yang tinggi dan rendah daya flatulensi nya. Sebaliknya pada ibu hamil yang diberikan tambahan sari kacang hijau terdapat peningkatan kadar Hb. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian sari kacang hijau terhadap peningkatan Hb pada ibu hamil dan mengajarkan ibu hamil untuk rutin mengkonsumsi sari kacang hijau. Metode yang digunakan adalah ersifat quasi eksperimen berupa one group pre test, post test design. Hasil dari pengabdian ini adalah meningkatnya Hb pada ibu hamil trimester III setelah rutin mengkonsumsi sari kacang hijau selama 2 minggu.
Meningkatkan Kesadaran Orang Tua Mencegah Terjadinya Stunting Pada Balita Heni, Heni; Wianti, Arni; Setyowati, Rahayu; Wahyuni, Sri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.1923

Abstract

Indonesia saat ini sedang mengalami masalah double-burden nutrition dimana masalah malnutrisi masih menjadi tantangan utama dalam pembangunan kesehatan selama beberapa dekade belakangan. Stunting masih menjadi PR besar Pemerintah Republik IndonesiaMasalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan kondisi gizi yang sedang dihadapi di Indonesia. Stunting menjadi masalah yang signifikan karena berdampak pada peningkatan risiko terjadinya kesakitan, kematian, penurunan perkembangan otak. sejak  pemerintah   meluncurkan   program   Rencana   Aksi   Nasional Penanganan stunting  tingkat nasional pada tahun 2017, daerah terutama desa. Salah satu bagian dari program   tersebut   adalah   pemcegahan   stunting   yang   terjadi   di   masyarakat.   Karena sebagian   besar   masyarakat   belum   paham   dengan   benar   menganai   stunting,   dan beranggapan  bahwa  stunting  atau  kerdil  sebutan  yang  biasa  digunakan  di  masyarakat adalah  faktor  keturunan. Penyebab anak yang mengalami stunting yaitu akan adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan baik segi fisik maupun kognitif yang optimal atau biasa disebut sebagai Intelligence Quotient (IQ) yang lebih rendah dibandingkan rata-rata anak normal, sehingga perlu dilakukan pencegahan stunting. Dalam melakukan pencegahan stunting tersebut maka perlunya edukasi kepada masyarakat mengenai stunting oleh karena itu, pengabdian ini dilakukan dengan metode Focus Group Disscusion (FGD) dengan 15 responden dengan tujuan agar meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai stunting hingga cara pencegahan stunting. Pengabdian ini mendapatkan hasil bahwa pengetahuan responden meningkat hal tersebut dapat dilihat dari pemahaman responden mengenai konsep stunting
SUKSESKAN PROGRAM "GEBER CEPER" (GERAKAN BERSAMA CEGAH PERCERAIAN)PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DALAM MENURUNKAN ANGKA PERCERAIAN DENGAN EDUKASI PRANIKAH KELUARGA HARMONIS UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN EMOSI CALON PENGANTIN wahyuni, Sri; Muhopilah, Pipih; Setyowati, Rahayu
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3: September-Desember 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i3.3634

Abstract

Perceraian merupakan keputusan untuk berpisah yang diambil oleh suami-istri ketika mereka tidak mendapatkan solusi atas permasalahan dalam hubungan pernikahan yang mereka hadapi, salah satunya adalah akibat belum siapnya mental dan emosi yang belum matang dalam menjalani kehidupan pernikahan. Dampak psikologis perceraian tidak dapat dibiarkan begitu saja sehingga perlu adanya upaya dalam pencegahan perceraian dengan melakukan edukasi untuk meningkatkan kesiapan mental dan kematangan emosi calon pengantin dan Masyarakat luas untuk dapat mengatasi permasalahan yang muncul tanpa berujung dengan perceraian. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menciptakan keluarga harmonis dengan meningkatkan kematangan emosi sehingga menurunkan angka perceraian Metode pengabdian ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ada kuesioner pre dan post tes untuk mengukur kematangan emosi peserta sebelum dan sesudah diberikan edukasi Hasil yang didapatkan setelah diberikan edukasi keluarga harmonis didapatkan hasil bahwa ada peningkatan kematangan emosi sebelum dan sesudah edukasi, peseta dalam kegiatan ini terdiri dari 60 peserta yang berasal dari calon pengantin, karang taruna, kader desa dan aparat desa. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat mengenai Sukseskan program "GEBER CEPER" (Gerakan bersama cegah perceraian)pemerintah Kabupaten Cirebon dalam menurunkan angka perceraian dengan edukasi pranikah keluarga harmonis untuk meningkatkan kematangan emosi calon pengantin sangat membantu calon pengantin dan masyarakat untuk meningkatkan emosinya dalam menghadapi problematika rumah tangga. pemaparan secara singkat mendapat respon yang antusias dari para peserta, terbukti pertanyaan yang muncul saat berlangsung sesi diskusi dan tanya jawab
Skrining Kesehatan Mental Usia Dewasa Awal Pada Mahasiswa Universitas YPIB Majalengka Sebagai Tindakan Pencegahan Gangguan Mental Wahyuni, Sri; Suharno, Suharno; Wianti, Arni; Hijriani, Hera; Heni, Heni; Setyowati, Rahayu; Hadinata, Dian
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 1 (2025): September
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i1.373

Abstract

Isu kesehatan mental beberapa tahun belakangan ini cukup populer dibahas khususnya yang menimpa Generasi Z atau anak kelahiran tahun 1997-2012. Mirisnya, Gen-Z ini adalah generasi yang diprediksi akan menjadi calon pemimpin Indonesia Emas pada 2045 mendatang. Permasalahan mental health ini pastinya harus segera diatasi karena mempunyai pengaruh besar pada  perkembangan kondisi sosial dan ekonomi baik di masyarakat sekitar dan negara ini pada umumnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendeteksi dini gangguan mental pada remaja dan dewasa awal.  Metode pelaksanaan yaitu melakukan suvey pendahuluan untuk melihat kondisi di kampus universitas YPIB Majalengka, melakukan skrinning kesehatan jiwa dan sosialisasi tentang pencegahan masalah kesehatan jiwa. Setelah melakukan skrinning responden diberikan Pendidikan kesehatan tentang cara mengatasi kecemasan dan depresi. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini yaitu responden berjumlah 50 dengan 66% mengalami gejala distres psikologis yang ringan, 16% mengalami gejala distres psikologis yang tinggi (perlu diwaspadai), dan sebanyak 18% yang tidak menunjukkan gejala distres psikologis. Dengan jumlah partisipan 80% adalah berjenis kelamin Perempuan dan 20% berjenis kelamin laki – laki dengan usia berada pada rentang usia dewasa awal. Kegiatan ini dapat menjadi suatu acuan bagi pihak Puskesmas dan kader kesehatan jiwa untuk berkolaborasi selanjutnya dalam melakukan promosi kesehatan khususnya masalah kesehatan jiwa pada semua rentang usia.