Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN EFIKASI DIRI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018 Nuraeni, Rina
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam melakukan manajemen diri pada perawatan diri pasien Diabetes Melitus tipe II (DM tipe II) sehingga dapat meningkatkan efikasi diri. Efikasi diri pada pasien diabetes tipe II merupakan komponen penting dalam meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pada pasien DM tipe II di RSUD Cideres tahun 2018. Penelitian ini menggunakan uji statistik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 97 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner untuk melihat skor motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe II. Hasil pengukuran data dianalisa menggunakan uji korelasi Person Product Moment. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagaian besarresponden memiliki motivasi baik sebanyak 55,7% dan memiliki efikasi diri baik sebanyak 55,7%. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara motivasi diri dengan efikasi diri pada pasien DM tipe II (p = 0,002) dengan arah hubungan positif dan kekuatan korelasi lemah (r = 0,314). Dianjurkan bagi perawat atau petugas kesehatan untuk meningkatkan motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe II dengan pemahaman kesehatan terstruktur, memfasiltasi pemberian dukungan keluarga, dan memberikan intervensi terkait perawatan diri diabetes.Motivation is one factor that very influential in performing self-care of patients with type II diabetes so that it can improve self efficacy. Self efficacy in patients with type II diabetes mellitus (type II DM) is an important component in improving patient independence in managing the disease. This study aims to identify the significancy of the relationship between motivation with self efficacy in patients with type II diabetes in Cideres Hospital 2018. This study used statistical correlation test with cross sectional approach. The sample in this study were 97 people selected by purposive sampling technique. Data collection was done by filling out questionnaires to see the motivation and self efficacy of type II DM patients. The results of data measurement were analyzed using Person Product Moment correlation test. The results obtained that most respondents have good motivation as much as 55,7% and have good self efficacy as much as 55,7%. In addition, the results showed a significant relationship between self-motivation and self efficacy in patients with type II diabetes (p = 0,002) with a positive relationship direction and weak correlation strength (r = 0,314). It is recommended for nurses or health workers to enhance self-motivation and self efficacy of type II diabetics with a structured health understanding, facilitate family support, and provide self-care interventions for diabetes.
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN EFIKASI DIRI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018 Rina Nuraeni
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v7i1.62

Abstract

Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam melakukan manajemen diri pada perawatan diri pasien Diabetes Melitus tipe II (DM tipe II) sehingga dapat meningkatkan efikasi diri. Efikasi diri pada pasien diabetes tipe II merupakan komponen penting dalam meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pada pasien DM tipe II di RSUD Cideres tahun 2018. Penelitian ini menggunakan uji statistik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 97 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner untuk melihat skor motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe II. Hasil pengukuran data dianalisa menggunakan uji korelasi Person Product Moment. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagaian besarresponden memiliki motivasi baik sebanyak 55,7% dan memiliki efikasi diri baik sebanyak 55,7%. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara motivasi diri dengan efikasi diri pada pasien DM tipe II (p = 0,002) dengan arah hubungan positif dan kekuatan korelasi lemah (r = 0,314). Dianjurkan bagi perawat atau petugas kesehatan untuk meningkatkan motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe II dengan pemahaman kesehatan terstruktur, memfasiltasi pemberian dukungan keluarga, dan memberikan intervensi terkait perawatan diri diabetes.Motivation is one factor that very influential in performing self-care of patients with type II diabetes so that it can improve self efficacy. Self efficacy in patients with type II diabetes mellitus (type II DM) is an important component in improving patient independence in managing the disease. This study aims to identify the significancy of the relationship between motivation with self efficacy in patients with type II diabetes in Cideres Hospital 2018. This study used statistical correlation test with cross sectional approach. The sample in this study were 97 people selected by purposive sampling technique. Data collection was done by filling out questionnaires to see the motivation and self efficacy of type II DM patients. The results of data measurement were analyzed using Person Product Moment correlation test. The results obtained that most respondents have good motivation as much as 55,7% and have good self efficacy as much as 55,7%. In addition, the results showed a significant relationship between self-motivation and self efficacy in patients with type II diabetes (p = 0,002) with a positive relationship direction and weak correlation strength (r = 0,314). It is recommended for nurses or health workers to enhance self-motivation and self efficacy of type II diabetics with a structured health understanding, facilitate family support, and provide self-care interventions for diabetes.
Relationship between Family Support and the Incidence of Burnout among Healthcare Workers during the COVID-19 Pandemic Rahayu Setyowati; Lia Natalia; Rina Nuraeni; Khusnun Zakiyyah
Risenologi Vol. 7 No. 1a (2022): Seminar Nasional Keperawatan-STIKEP PPNI Jawa Barat
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47028/j.risenologi.2022.71a.329

Abstract

Burnout can occur in every healthcare worker who works in hospitals and Comunity Health Centers (CHC), both consciously or unconsciously.  Healthcare workers at CHCs are required to make many reports and sometimes there is a possibility to do it at home. Burnout can be experienced by any healthcare worker. There are several factors that may influence the incidence of burnout, namely: ambiguity, multiple role conflicts, work stress, workload and lack of social support. One source of social support comes from family. Family is a place to share stories and issue complaints when individuals experience problems. This study aims to determine the relationship between family support and the incidence of burnout among healthcare workers during the COVID-19 pandemic. This was a uantitative study with a Cross Sectional approach. The populations involved were all healthcare workers at Jati Tujuh Community Health Center Unit as many as 61 people. The samples were selected using total sampling technique. Data were analyzed through univariate analysis using frequency distribution and bivariate analysis using Chi square test. The study results showed that less than half of healthcare workers experienced burnout. Less than half of healthcare workers did not have family support. Furthermore, there was a significant relationship between family support and the incidence of burnout among healthcare workers. Recommendation is proposed for healthcare workers to increase their knowledge about burnout through seminar activities, consultations with experts and families so as to obtain understanding regarding the importance of family support for healthcare workers who are dealing with COVID-19 patients. Furthermore, CHC Unit should provide training for healthcare workers, especially regarding burnout coping mechanisms to overcome burnout among healthcare workers.
Gambaran Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Balita Usia 24-59 Bulan Nuraeni, Rina; Suharno, Suharno
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.258 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i10.1682

Abstract

Kejadian stunting pada anak terutama anak usia di bawah lima tahun masih tergolong tinggi. Di Puskesmas Kadipaten pada tahun 2019 terdapat balita yang mengalami stunting sebanyak 4,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktir yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak usia 24-59 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kadipaten Kabupaten Majalengka Tahun 2019. Jenis penelitiannya yaitu kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah balita dan orang tua balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kadipaten Kabupaten Majalengka sebanyak 328 orang dengan teknik simple random sampling. Waktu penelitian yaitu bulan Februari – Juli 2020. Analisis data meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kadipaten Kabupaten Majalengka Tahun 2019 sebesar 11,3% mengalami stunting, dengan tingkat pendidikan 3.75%, 37.8% kepala keluarga tidak bekerja, status sosial ekonomi rendah (36.6%), rentang usia 24-59 bulan (37,8%), jenis kelamin laki-laki (50,9%), 36.6% BBLR, panjang lahir 40.2%, pola pemberian ASI (36.6%), pola asuh anak (39.6%), status imunisasi (41.2%), dan riwayat infeksi (36.6%). Dan ada hubungan yang bermakna faktor-faktor dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kadipaten Kabupaten Majalengka Tahun 2019, kecuali factor kelompok usia, jenis kelamin, BBLR dan status imunisasi dikarenakan p value > 0.05. Pihak Puskesmas bekerja sama dengan instansi terkait, kader dalam upaya penyuluhan tentang stunting, dan memotivasi ibu untuk rutin membawa anaknya ke posyandu yang akan berpengaruh terhadap pencegahan stunting.
Efektivitas Pemberian Suplemen Kalsium Dan Buah Pisang Ambon Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Hipertensi Gestasional Evitasari, Desi; Nuraeni, Rina
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.608 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i10.1684

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian suplemen kalsium dan buah pisang Ambon terhadap tekanan darah ibu hamil hipertensi gestasional di UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Jenis penelitiannya menggunakan penelitian pre eksperimen dengan desain komparatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan ANC ke UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya Kabupaten Majalengka dan sampelnya adalah ibu hamil yang mengalami hipertensi gestasional sebanyak 30 orang yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 15 orang yang diberi perlakuan suplemen kalsium dan pisang ambon (eksperimen), sedangkan 15 orang yang diberi perlakuan suplemen kalsium saja (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah pada ibu hamil kelompok eksperimen sebelum mengkonsumsi suplemen kalsium dan buah pisang ambon diperoleh rata-rata sebesar 148,6 mmHg dan sesudah mengkonsumsi suplemen kalsium dan buah pisang ambon diperoleh rata-rata sebesar 133,3 mmHg. Pemberian suplemen kalsium dan buah pisang ambon efektif terhadap perubahan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi gestasional (r value = 0,005). Disarankan petugas kesehatan agar memberikan asuhan kepada ibu hamil yang mengalami hipertensi gestasional dengan mengkonsumsi kalsium dan buah pisang Ambon, memotivasi ibu untuk melakukan kontrol tekanan darah secara teratur kepada petugas kesehatan, serta menyarankan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah selain pisang ambon seperti melon, alpukat, jeruk, bayam dan sebagainya
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN EFIKASI DIRI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018 Rina Nuraeni
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v7i1.62

Abstract

Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam melakukan manajemen diri pada perawatan diri pasien Diabetes Melitus tipe II (DM tipe II) sehingga dapat meningkatkan efikasi diri. Efikasi diri pada pasien diabetes tipe II merupakan komponen penting dalam meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pada pasien DM tipe II di RSUD Cideres tahun 2018. Penelitian ini menggunakan uji statistik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 97 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner untuk melihat skor motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe II. Hasil pengukuran data dianalisa menggunakan uji korelasi Person Product Moment. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagaian besarresponden memiliki motivasi baik sebanyak 55,7% dan memiliki efikasi diri baik sebanyak 55,7%. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara motivasi diri dengan efikasi diri pada pasien DM tipe II (p = 0,002) dengan arah hubungan positif dan kekuatan korelasi lemah (r = 0,314). Dianjurkan bagi perawat atau petugas kesehatan untuk meningkatkan motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe II dengan pemahaman kesehatan terstruktur, memfasiltasi pemberian dukungan keluarga, dan memberikan intervensi terkait perawatan diri diabetes.Motivation is one factor that very influential in performing self-care of patients with type II diabetes so that it can improve self efficacy. Self efficacy in patients with type II diabetes mellitus (type II DM) is an important component in improving patient independence in managing the disease. This study aims to identify the significancy of the relationship between motivation with self efficacy in patients with type II diabetes in Cideres Hospital 2018. This study used statistical correlation test with cross sectional approach. The sample in this study were 97 people selected by purposive sampling technique. Data collection was done by filling out questionnaires to see the motivation and self efficacy of type II DM patients. The results of data measurement were analyzed using Person Product Moment correlation test. The results obtained that most respondents have good motivation as much as 55,7% and have good self efficacy as much as 55,7%. In addition, the results showed a significant relationship between self-motivation and self efficacy in patients with type II diabetes (p = 0,002) with a positive relationship direction and weak correlation strength (r = 0,314). It is recommended for nurses or health workers to enhance self-motivation and self efficacy of type II diabetics with a structured health understanding, facilitate family support, and provide self-care interventions for diabetes.
Practices of Providing Mpasi Against Stunting Incidents Idaningsih, Ayu; Astari, Ruri Yuni; Heni, Heni; Nuraeni, Rina
JOSING: Journal of Nursing and Health Vol 5 No 1 (2024): JOSING: Journal of Nursing and Health
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/josing.v5i1.10541

Abstract

COMPLETE FOOD PRACTICES IN PREVENTING STUNTINGThis study aims to determine the practice of providing complementary foods in preventing stunting. This research method uses a scoping review to explore more widely the practice of providing complementary foods in preventing stunting in Indonesia. Of the 10 articles considered eligible for review by researchers, the results of the study showed that most subjects in the stunting and non-stunting groups received their first complementary foods at the age of less than six months. Children who received low variations of complementary foods were more often found in the stunting group, while the frequency of low consumption of complementary foods occurred in both groups of subjects aged 9-24 months. The average intake of energy, protein, iron, and zinc differed significantly between the stunting and non-stunting groups aged 6-24 months. In conclusion, it is necessary to increase the variety of complementary foods, consumption of animal food sources, and frequency of consumption in early childhood so that the needs for energy, protein, iron, and zinc intake can be met. Keywords: Complementary foods, Linear Growth, Stunting
PENGARUH FOOT AND HAND MASSAGE TERHADAP TINGKAT NYERI IBU POST SECTIO Nuraeni, Rina; Lisnawati, Diny; Natalia, Lia; Wahyuni, Yuyun Sri
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 6, No 3 (2023): Journal of Maternity Care Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v6i3.12275

Abstract

Latar Belakang : Proses melahirkan janin dengan sectio caesarea, melibatkan sayatan perut (laparotomi) dan sayatan rahim (histerotomi). Di Indonesia persalinan secara caesar semakin meningkat baik di rumah sakit umum maupun di rumah sakit swasta. Nyeri adalah rasa sakit fisik yang dikomunikasikan secara subyektif oleh orang yang mengalaminya, penatalaksanaan non farmakologi terhadap nyeri post operasi SC diantaranya dengan  foot and hand massage. Tujuan penelitian : Mengetahui Pengaruh Foot and Hand Massage terhadap tingkat nyeri ibu post SC Di Ruang Walet RSUD Cideres. Metode Penelitian : Menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien SC di Ruang Walet RSUD  Cideres yaitu sebanyak 351 pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 12 responden, dilaksanakan sesuai dengan etika penelitian, dengan pengukuran tingkat nyeri menggunakan lembar observasi numeric rating score (NRS). Hasil Penelitian : Terdapat pengaruh antara sebelum dan sesudah dilakukan Foot and Hand Massage dengan nilai mean dari tingkat nyeri 9.92 menjadi 8.25 setelah dilakukan Foot and Hand Massage dengan nilai Sig 2-tailed 000.  Kesimpulan : Metode Foot and Hand Massage pada penelitian ini bisa menjadi alternatif atau pilihan dalam penatalaksaan terapi non farmakologi untuk mengurangi tingkat nyeri   pada pasien post operasi SC, dari hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa terapi pijat tangan dan kaki dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan independen untuk mengatasi rasa nyeri  
ADOLESCENTS AND EARLY ADULTS WITH ACNE VULGARIS: A SCOPING REVIEW ON PSYCHOLOGICAL AND PSYCHOSOCIAL IMPACTS AND QUALITY OF LIFE Wianti, Arni; Heni, Heni; Setyowati, Rahayu; Nuraeni, Rina; Setyawati, Anita
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 6, No 3 (2023): Journal of Maternity Care Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v6i3.12267

Abstract

Introduction: Acne vulgaris (acne) is one of the main reasons adolescents and early adults visit dermatology clinics. Several studies have found serious non-physiological effects of acne on adolescents and early adults. Objective: This scoping review aims to provide a comprehensive overview of the existing literature on the impact of acne on psychological, psychosocial, and quality of life aspects among adolescents and early adults. Methods: The scoping review was enforced based on Arskey and O'Malley's framework. A structured article search was performed on three databases, namely CINAHL Plus with Full-Text, Scopus, and ScienceDirect. Search words were determined based on elements of population, concept, and context. Article selection and reporting were enforced following the PRISMA-ScR pathway and based on inclusion and exclusion criteria. Results: This study analyzed thirteen articles (ten primary research articles and three literature study articles) which revealed that adolescents and early adults with acne could experience psychological and psychosocial problems as well as decreased quality of life. Discussion: The emergence of psychological and psychosocial impacts of acne was related to one another and could be a predictor of a decrease in the quality of life among adolescents and early adults with acne. Health professionals need to understand the needs of adolescents and early adults regarding the physiological and psychological management of acne
Psikoedukasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Tentang Bullying Pada Remaja Di SMPN 2 Majalengka Wahyuni, Sri; Kurniawan, Wawan; Nuraeni, Rina; Suharno, Suharno; Nugraha, Yophi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i1.788

Abstract

Dengan   mudahnya   akses   informasi didunia maya dan juga buruknya lingkungan menjadi penyebab terjadinya bullying pada remaja di sekolah. Dari 30 kasus perundungan pada 2023, sebanyak 50% terjadi di jenjang SMP, 30% di jenjang SD, 10% di jenjang SMA, dan 10% di jenjang SMK. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pemahaman siswa akan dampak bullying dan cara pencegahannya. Kegiatan pengabdian ini sebagai bentuk pencegahan terhadap tindakan bullying dengan memberikan psikoedukasi pemahaman tentang bullying   pada   remaja, sasaran pada kegiatan ini adalah siswa SMP. Metode pelaksanaan yang digunakan   pada   psikoedukasi   tentang pengertian, penyebab, dampak, bentuk-bentuk, hukuman, dan cara pencegahan bullying yaitu menggunakan media power point presentation, tanya jawab dan juga dilakukan pre-test dan post-test menggunakan kuisioner. Dan hasil kegiatan ini terdapat perbedaan pemahaman akan bullying sebelum dan sesudah pemberian materi yaitu adanya peningkatan 46,16% yang sebelumnya 27,88% menjadi 74,04% untuk kategori baik, untuk kategori sedangmenurun 31,68% yang sebelumnya 56% menjadi 24,32%, dan kategori kurang menurun sebanyak 14,36% yang sebelumnya 16% menjadi 1,64%. Psikoedukasi tentang bullying yang telah dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian Masyarakat pada SMPN 2 Majalengka dapat meningkatkan pemahaman siswa dan siswi dengan memberikan penyuluhan tentang bullying yang meliputi pengertian, bentuk-bentuk bullying, penyebab bullying, dampak bullying dan cara pencegahan bullying.