Hipertensi merupakan masalah serius yang dihadapi masyarakat global, dengan data dari WHO pada tahun 2018 menunjukkan bahwa sekitar 972 juta orang atau sekitar 26,4% populasi mengidap penyakit hipertensi dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengidentifikasi tingkat tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum menjalani hidroterapi, (2) untuk mengidentifikasi tingkat tekanan darah pada penderita hipertensi setelah menjalani hidroterapi, dan (3) untuk menganalisis pengaruh hidroterapi terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan quasi eksperimen yang dilakukan di Desa Gugul Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum menjalani hidroterapi, 25% responden memiliki kondisi pre hipertensi, 50% memiliki hipertensi tahap 1, dan 25% memiliki hipertensi tahap 2. Setelah menjalani hidroterapi, tingkat hipertensi berubah menjadi 31% pre hipertensi, 13% hipertensi tahap 1, dan 56% memiliki tekanan darah dalam kisaran normal. Analisis menggunakan uji statistik Wilcoxon dan Menn-Whitney menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari hidroterapi terhadap penurunan tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hidroterapi memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini memberikan bukti awal mengenai potensi hidroterapi sebagai metode non-farmakologis dalam mengelola hipertensi. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas jumlah sampel dan durasi penelitian, serta melibatkan pengukuran variabel lain seperti denyut jantung, kadar kolesterol, dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kesehatan kardiovaskular. Keyword: Hipertensi, Hidroterapi, Tekanan Darah.