Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester I Tentang Ketidaknyamanan Mual Muntah Dengan Upaya Penanganannya di BPS Ny. Endang R., S.ST Salatiga Retnaning Muji Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v2i2.14

Abstract

LatarBelakang: Kehamilan trimester pertamaadalahwaktu yang harusdinikmati, harapandanperubahan-perubahanpadaseorangibuterjadi. Mengingatadanyaperubahansecarafisiologis, ibuhamilakanmengalamiketidaknyamananbaikfisikmaupunpsikis. Mualdanmuntahmerupakangangguan yang paling seringdijumpaipadakehamilan trimester I. Sekitar 60%−80% primigravida dan 40%−60% multigravida mengalamimualdanmuntah. Cara mengatasiketidaknyamananmualmuntahdidasarkanpadapenyebabdanpenatalaksanaandidasarkanpadagejala yang muncul, Dengan modal pengetahuan yang dimilikisertapemahamantentangpenyebabketidaknyamananmualmuntahtersebutmakaketidaknyamananmualmuntahakandapattertangani. Tujuan: Penelitianinibertujuanuntukmengetahuihubungantingkatpengetahuanibuhamil primigravida trimester I tentangketidaknyamananmualmuntahdenganupayapenanganannya Metode: Penelitianinitermasukdalamjenispenelitianstudy korelasionaldenganpendekatancross sectional. Lokasipenelitian di BPS. NyEndang R., S.ST Salatiga. Sampeldalampenelitianiniadalahibuhamil primigravida trimester I yang memeriksakankehamilannyadenganjumlah 41 responden. Data yang dikumpulkandalampenelitianmelaluiwawancaradenganmenggunakankuesioner. Pengolahandananalisis data dalampenelitianinimenggunakanuji statistic darispearman rank. Hasil: adahubungan yang sangatbermaknaantaratingkatpengetahuanibuhamil primigravida trimester I tentangketidaknyamananmualmuntahdenganupayapenanganannyadengannilai P = 0,000 dannilai r = 0,590, Kesimpulan: Berdasarkanhasilpenelitian, pengolahan data danpembahasandisimpulkanbahwasemakinbaiktingkatpengetahuanibuhamil primigravida Trimeter I tentangketidaknyamananmualmuntahmakaakansemakinbaik pula dalamupayapenangananmualmuntah.
PENGARUH PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN IBU Farida Utaminingtyas; Retnaning Muji Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v5i1.102

Abstract

Kurang gizi merupakan salah satu penyebab utama terhambatnya pertumbuhan dan kematian pada anak. Balita mengalami proses pertumbuhan yang relatif cepat dan termasuk golongan yang rentan terhadap masalah gizi. Masalah gizi balita dapat memberikan dampak yang serius, seperti kegagalan pertumbuhan fisik, tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan, serta kematian pada balita. Pengetahuan ibu adalah salah satu faktor terpenting dalam pemenuhan gizi seimbang pada balita, salah satunya dapat diperoleh melalui penyuluhan dengan media leaflet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyuluhan gizi seimbang balita dengan media leaflet terhadap pengetahuan ibu di Kelurahan Tingkir Lor Kota Salatiga. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Pra Eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test design. Sampel yang digunakan sebanyak 34 responden, dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pre test, post test dan media leaflet tentang gizi seimbang pada balita. Analisis data menggunakan statistik nonparametrik dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik ibu dengan rata-rata di usia reproduktif 20-35 tahun, rata-rata tingkat pendidikan yang ada yaitu tamat SMA, dan ibu yang tidak bekerja lebih banyak dari pada ibu yang bekerja. Hasil penelitian terkait perbedaan pengetahuan yang signifikan pada ibu balita nilai (Pvalue=0,005) sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan media leaflet menggunakan uji Wilcoxon. Simpulan, penyuluhan gizi seimbang balita dengan media leaflet berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan ibu.
ANALISIS BIAYA DAN OUTCOME TERAPI PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIKA PADA PASIEN RAWAT INAP SKIZOFRENIA RSJD SURAKARTA TAHUN 2021 Elia Azani; Aditya Arya Dewantara; Retnaning Muji Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v7i1.167

Abstract

Skizofrenia merupakan penyakit kronis yang memerlukan biaya pengobatan yang cukup tinggi dan membutuhkan pengobatan jangka panjang sehingga membutuhkan biaya yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antipsikotika, biaya rata-rata pengobatan pasien skizofrenia dan outcome terapi penggunaan antipsikotika pada pasien skizofrenia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan rancangan cross-sectional dan pengambilan data secara retrospektif untuk memperoleh biaya dan outcome terapi penggunaan antipsikotika pada pasien skizofrenia rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah pasien skizofrenia rawat inap yang dengan diagnosa skizofrenia yang menerima antipsikotika. Biaya yang dihitung meliputi, biaya obat antipsikotika, ruang perawatan, asupan gizi, penunjang, tindakan medis, obat dan alkes. Outcome yang diukur meliputi PANSS, perubahan berat badan dan frekuensi kejadian ekstrapiramidal. Hasil penelitian pada pasien skizofrenia yang dirawat, sebanyak 60 pasien memenuhi kriteria inklusi. Biaya rata-rata tertinggi yaitu kelompok antipsikotika kombinasi atipikal-tipikal (Rp.5.170.452,29), kelompok antipsikotika atipikal (Rp.4.145.912), kelompok antipsikotika tipikal (Rp.2.565.440). Outcome terapi penggunaan antipsikotika kelompok atipikal skor PANSS rata-rata 42,34, kejadian EPS sebesar 23,3%, kelompok tipikal skor PANSS 40,66, kejadian EPS 75%, sedangkan kombinasi atipikal-tipikal skor PANSS 54,00, dengan kejadian EPS 1,7%. Kelompok antipsikotika kombinasi atipikal-tipikal lebih efektif dalam penurunan skor PANSS dibandingkan dengan kelompok atipikal dan tipikal. Dapat disimpulkan bahwa kelompok antipsikotika kombinasi atipikal-tipikal lebih efektif dalam penurunan skor PANSS tetapi memerlukan biaya terapi paling besar dari ketiga kelompok antipsikotika lainnya.
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMENUHAN HAK ANAK UNTUK TUMBUH KEMBANG PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) Retnaning Muji Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v7i2.182

Abstract

Hak anak merupakan hak yang dimiliki oleh semua anak sejak di dalam kandungan (usia 0-18 tahun). Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan kepada anak serta dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam diri anak yang sesuai dengan kemampuan, keunikan dan pertumbuhan anak itu sendiri. Anak-anak harus mendapat pelayanan yang maksimal dalam hal kesehatan dan perlindungan hukum demi menjamin hak-hak mereka. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis, yang bersifat eksplanatoris. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam (indepth interview). Teknik sampling Snowball. Jumlah sampel 3 PAUD. Hasil Penelitian : Peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia sudah memadai terhadap Peran pendidikan anak usia dini dalam mewujudkan tumbuh kembang yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Semarang. Peran PAUD X, PAUD Y, PAUD Z sudah menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai tempat pendidikan anak usia dini sesuai dengan isi dari Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005. Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Sekolah dan guru PAUD X, PAUD Y, PAUD Z didapatkan bahwa ketiga PAUD tersebut tidak memenuhi Kualifikasi Akademik,. Hambatan pada ketiga PAUD didapatkan bahwa ada anak yang kurang aktif serta orang tua yang sibuk dengan pekerjaan mereka.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL PADA MASA PANDEMI COVID 19 SESUAI KEPMENKES NO 320 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR PROFESI BIDAN Diah Winatasari; Retnaning Muji Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i1.199

Abstract

Munculnya wabah virus COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa dalam dunia kesehatan termasuk dalam memberikan pelayanan Antenatal Care (ANC). Pelayanan antenatal perlu memperhatikan standar 10T. Pelayanan antenatal bidan yang dituntut untuk berkualitas, berkesinambungan dan berbasis bukti akan sangat dipengaruhi oleh situasi pandemi covid-19 dan sesui dengan Kepmenkes No 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dengan Kualitas Pelayanan Antenatal Pada Masa Pandemi Covid 19 Sesuai Kepmenkes No 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan. Metode Penelitian kuantitatif, desain analitik korelasional. Metode pendekatan menggunakan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah bidan pemilik PMB di Kota Salatiga sejumlah 106. Teknik sampling total sampling. Analisis bivariat dengan chi square. Hasil penelitian tingkat pengetahuan mayoritas baik yaitu 69,8%. Ada hubungan pengetahuan dengan kualitas pelayanan antenatal pada masa pandemi covid-19 sesui dengan Kepmenkes No 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan, p value 0,021< 0,05 dan OR 3,75. Simpulan: Ada hubungan pengetahuan dengan kualitas pelayanan antenatal pada masa pandemi covid-19 sesui dengan Kepmenkes No 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan.
PERANAN PEMERINTAH DESA KADIREJO DALAM RANGKA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING SESUAI DENGAN PERPRES NOMOR 72 TAHUN 2021 Retnaning Muji Lestari; Diah Winatasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i1.195

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit degeneratif. Oleh sebab itu peran pemerintah desa sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah stunting, mengingat target capaian nasional adalah 14 % pada tahun 2024. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti ingin meneliti tentang peranan pemerintah desa kadirejo dalam rangka percepatan penurunan stunting sesuai dengan Perpres No. 72 Tahun 2021. Tujuan, mengetahui dan menganalisis penerapan peranan pemerintah desa serta kendala dan upaya mengatasinya dalam rangka percepatan penurunan stunting. Metode yang digunakan pendekatan penelitian ini adalah yuridis normatif, spesifikasi penelitiannya deskriptif analitis, analisis datanya kualitatif. Hasil, pemerintah desa Kadirejo telah melaksanakan upaya percepatan penurunan stunting diantaranya yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif, namun masih ada beberapa hal yang belum dilaksanakan secara maksimal. Intervensi yang nampak berhasil dalam percepatan penanganan stunting yaitu intervensi gizi sensitive khususnya dengan pemberian bantuan pangan. Perlu komitmen bersama antara pemerintah, fasilitas kesehatan, Institusi Pendidikan dan masyarakat dalam menghadapi hambatan-hambatan serta mencari solusi masalah percepatan penurunan stunting.
TANGGUNG JAWAB PUSKESMAS TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS DARI IBU KE ANAK DALAM UPAYA PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Retnaning Muji Lestari
The Shine Cahaya Dunia D-III Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): THE SHINE CAHAYA DUNIA DIII KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscd3kep.v4i1.151

Abstract

Latar belakang; Kasus HIV/AIDS di kota salatiga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Termasuk di dalamnya yaitu terjadi peningkatan jumlah kasus penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak. Dalam hal ini Tanggung Jawab Puskesmas terhadap Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak sangat diperlukan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan Pertama yang tugas utamanya adalah upaya promotif dan preventif, terutama dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Berdasarkan  Hal tersebut maka Peneliti ingin meneliti tentang Tanggung Jawab puskesmas terhadap pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak dalam upaya pemberantasan penyakit menular. Tujuan; (1) Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan Tanggung Jawab Puskesmas Terhadap Pencegahan Penularan HIV/AIDS  Dari Ibu Ke Anak dalam Upaya Pemberantasan Penyakit Menular di Kota Salatiga (2) Untuk mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Puskesmas terhadap pencegahan penularan hiv/aids  dari ibu ke anak dalam upaya pemberantasan penyakit menular di Kota Salatiga dan  upaya mengatasinyaMetode : Pendekatan penelitian ini adalah yuridis normatif, spesifikasi penelitiannya deskriptif  analitis, Analisis datanya kualitatif.Hasil : Setiap Puskesmas di Kota Salatiga telah melakukan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak, namun masih ada beberapa hal yang belum dilaksanakan secara maksimal.   Kata kunci : Tanggung Jawab Puskesmas, Pencegahan Penularan HIV/AIDS, Ibu ke Anak, Pemberantasan Penyakit Menular
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING DENGAN PENDAMPINGAN MASA BALITA DI DESA REJOSARI, KECAMATAN BANCAK, KABUPATEN SEMARANG Diah Winatasari; Retnaning Muji Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i2.223

Abstract

Stunting pada anak dapat disebabkan oleh beragam faktor, mulai dari faktor genetik, kurangnya asupan nutrisi saat di dalam kandungan dan setelah lahir, infeksi berulang, hingga tingkat pengetahuan orang tua yang rendah mengenai tumbuh kembang normal anak. Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit. Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Oleh sebab itu peran dari berbagai pihak sangat penting dalam upaya pencegahan stunting, mengingat target capaian nasional adalah 14 % pada tahun 2024. Salah satu prioritas utama pemerintah saat ini yaitu Penurunan Stunting. Hal tersebut dapat kita lihat dari adanya Peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun 2019 tentang Percepatan Pencegahan Stunting. Perumusan masalah, bagaimana penatalaksanaan stunting di Desa Rejosari dalam rangka percepatan pencegahan stunting Tujuan, untuk mengetahui dan menganalisis penerapan peranan pemerintah desa dalam rangka percepatan pencegahan stunting. Metode yang digunakan pendekatan penelitian ini adalah yuridis normatif dengan tehnik wawancara, spesifikasi penelitian yaitu deskriptif analitis dengan analisis data kualitatif. Hasil, upaya percepatan pencegahan stunting yang telah dilakukan di desa Rejosari telah sesuai dengan Peraturan gubernur Nomor 34 tahun 2019 dengan hasil cukup efektif yaitu adanya penurunan sejumlah 36,8 %.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA GIZI KURANG SESUAI DENGAN KEPMENKES RI NO. HK.01.07/MENKES/4631/2021 DI DESA DELIK KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG Retnaning Muji Lestari; Diah Winatasari; Amrin Nurfieni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v9i2.264

Abstract

Balita gizi kurang memiliki dampak pada perkembangan anak yaitu berpengaruh terhadap kesehatan mereka secara keseluruhan, perkembangan kognitif, sistem kekebalan tubuh, dan bahkan produktivitas mereka di kemudian hari. Salah satu kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan Pemberian Makanan Tambahan pada Balita. Dalam program Pemberian Makanan Tambahan terdapat petunjuk teknis pengelolaan pemberian makanan tambahan agar mendapatkan hasil yang optimal yaitu tercantum dalam Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/menkes/4631/2021 tentang petunjuk teknis pengelolaan pemberian makanan tambahan bagi Balita gizi kurang dan ibu hamil kurang energi kronis. Tujuan penelitian untuk mengetahui Implementasi kebijakan pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang di Desa Delik, Kecamatan Tuntang Kab. Semarang. Pendekatan penelitian ini adalah yuridis normatif, spesifikasi penelitian yaitu deskriptif analitis, analisis data secara kualitatif. Pemerintah Desa Delik telah melakukan pengelolaan pemberian makanan tambahan secara tepat sesuai dengan arahan kebijakan Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/menkes/4631/2021 tentang petunjuk teknis pengelolaan pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang dan ibu hamil kurang energi kronis. Hasil yang didapatkan dari pemberian makanan tambahan menunjukkan adanya perbaikan gizi dengan adanya peningkatan berat badan, meskipun belum dapat dikaregorikan status gizi baik.
ANALISIS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2024 PASAL 15 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN IBU DAN ANAK TERHADAP PENDAMPINGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI DALAM UPAYA MENURUNKAN AKI DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KOTA SALATIGA Diah Winatasari; Retnaning Muji Lestari; Darmanto Darmanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v9i2.260

Abstract

Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung. Undang-Undang Kesehatan Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu Dan Anak Pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan. Dinas Kesehatan Kota Salatiga melakukan kegiatan pendampingan ini sebagai langkah pemberdayaan masyarakat, supaya masyarakat mau dan mampu memberikan edukasi kepada ibu hamil risti di daerahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Dinas Kesehatan Kota Salatiga melakukan Implementasi terhadap Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu Dan Anak Pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan. Pendekatan penelitian ini adalah yuridis normatif, spesifikasi penelitiannya deskriptif analitis, analisis datanya kualitatif. Kegiatan pendampingan ibu hamil di wilayah Dinas Kesehatan Kota Salatiga adalah sejumlah 50 ibu hamil resiko tinggi di wilayah Dinas Kesehatan Kota Salatiga, kegiatan pendampingan ini melibatkan kader KSI, mahasiswa dan dosen Prodi Diploma Tiga Kebidanan STIKES Ar-Rum. Pendampingan dimulai dari bulan Mei sampai September tahun 2024 dimana kegiatan pendampingan ini dilaksanakan selama 5 kali kunjungan selama 5 bulan dengan melakukan pendampingan dan kunjungan ke rumah ibu hamil dengan resiko tinggi. Sebanyak 61,2% kehamilan berakhir dengan operasi normal atau caesar, 45% belum melahirkan, dan 37,7% mengalami aborsi atau kematian janin dalam kandungan, yang merupakan 2% dari total angka kematian ibu. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pendampingan ibu hamil dengan resiko tinggi dapat dikatakan berhasil dalam menurunkan AKI di wilayah Kota Salatiga.