Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Faktor Iklim dan Kasus COVID-19 Di Kota Serang, Provinsi Banten Azhari, Achmad Rizki; Kusumayati, Agustin
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 3 (2021): HIGEIA: Juli 2021 (Article in Press)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebaran COVID-19 berlangsung cukup cepat dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Terdapat 194.109 kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia hingga 6 September 2020. Pada waktu yang sama, Provinsi Banten memiliki 3.077 kasus dan Kota Serang memiliki 99 kasus. Meningkatnya kasus COVID-19 dipengaruhi berbagai faktor termasuk faktor iklim. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kasus COVID-19 yang dirawat/disolasi dengan suhu, kelembaban, curah hujan, dan kecepatan angin di Kota Serang Bulan Maet-Agustus 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi ekologi. Analisis hubungan menggunakan uji Rank Spearman dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan suhu dengan kasus COVID-19 (p value=0,528), terdapat hubungan sedang dengan arah negatif antara kelembaban udara dan kasus COVID-19 (r=-0,460 dan p value=0,0001), terdapat hubungan sedang dengan arah negatif antara curah hujan dan kasus COVID-19 (r=-0,264 dan p value=0,001), dan terdapat hubungan lemah dengan arah positif antara kecepatan angin dan kasus COVID-19 (r=0,161 dan p value=0,040). Kesimpulan penelitian ini adalah kelembaban, curah hujan, dan kecepatan angin mempunyai hubungan bermakna terhadap kasus COVID-19.
A Studi Korelasi antara Faktor Iklim dan Kejadian Demam Berdarah Dengue Tahun 2011-2016 Azhari, Achmad Rizki; Darundiati, Yusniar Hanani; Dewanti, Nikie Astorina Yunita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian DBD telah meningkat secara dramatis di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir. Tercatat sejak tahun 1990-2015 Indonesia memiliki tren kenaikan insiden DBD. Kejadian DBD di Kabupaten Pandeglang juga memiliki tren peningkatan kasus DBD tahun 2011-2015 dan memiliki IR tahun 2015 meningkat 72,01% dari tahun sebelumnya. Meningkatnya kejadian DBD dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya faktor iklim. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kejadian DBD dengan faktor iklim (suhu, kelembaban, dan curah hujan) di Kabupaten Pandeglang tahun 2011-2016. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan studi ekologi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Pearson Product Moment dan uji Rank Spearman dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan suhu udara dengan kejadian DBD (p value=0,133), terdapat hubungan lemah dengan arah positif antara kelembaban udara dan kejadian DBD (r=0,300 dan p value=0,010), dan terdapat hubungan lemah dengan arah positif antara curah hujan dan kejadian DBD (r=0,278 dan p value=0,018). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor iklim (kelembaban udara dan curah hujan) mempunyai hubungan bermakna terhadap kejadian DBD. Kata kunci: Curah Hujan, DHF, Kelembaban, DBD The incidence of DHF has grown dramatically throughout the world in recent decades. Recorded 1990-2015, Indonesia has an upward trend in dengue incidence. DHF case in Pandeglang regency also has an upward trend of dengue fever cases in 2011-2015 and has IR in 2015 increased 72.01% from previous year. Increasing the incidence of DHF is influenced by various factors, one of which is the climatic factor. The purpose of this research is to analyze the relationship of DHF case with climate factor (temperature, humidity, and rainfall) in Pandeglang regency at 2011-2016. This type of research is an analytical approach with an ecological study. There was no correlation between air temperature and DHF case (p value=0.133), weak correlation with positive direction between air humidity and DHF case (r=0.300 and p value=0.010), and weak correlation with positive direction between rainfall and DHF case (r=0.278 and p value=0.018). The conclusion of this research is that climate factor (humidity and rainfall) have significant correlation with DHF case. Keywords: Rainfall, DHF, Humidity, DBD
Studi Faktor Iklim dan Kasus COVID-19 Di Kota Serang, Provinsi Banten Azhari, Achmad Rizki; Kusumayati, Agustin
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 3 (2021): HIGEIA: Juli 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebaran COVID-19 berlangsung cukup cepat dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Terdapat 194.109 kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia hingga 6 September 2020. Pada waktu yang sama, Provinsi Banten memiliki 3.077 kasus dan Kota Serang memiliki 99 kasus. Meningkatnya kasus COVID-19 dipengaruhi berbagai faktor termasuk faktor iklim. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kasus COVID-19 yang dirawat/disolasi dengan suhu, kelembaban, curah hujan, dan kecepatan angin di Kota Serang Bulan Maet-Agustus 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi ekologi. Analisis hubungan menggunakan uji Rank Spearman dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan suhu dengan kasus COVID-19 (p value=0,528), terdapat hubungan sedang dengan arah negatif antara kelembaban udara dan kasus COVID-19 (r=-0,460 dan p value=0,0001), terdapat hubungan sedang dengan arah negatif antara curah hujan dan kasus COVID-19 (r=-0,264 dan p value=0,001), dan terdapat hubungan lemah dengan arah positif antara kecepatan angin dan kasus COVID-19 (r=0,161 dan p value=0,040). Kesimpulan penelitian ini adalah kelembaban, curah hujan, dan kecepatan angin mempunyai hubungan bermakna terhadap kasus COVID-19.
Studi Faktor Iklim dan Kasus TB Di Kabupaten Serang, Provinsi Banten Azhari, Achmad Rizki; Kusumayati, Agustin; Hermawati, Ema
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 6 No 1 (2022): HIGEIA: January 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v6i1.49739

Abstract

Abstrak TB disebabkan M. tuberculosis yang menyebar melalui udara dan telah menginfeksi seperempat populasi dunia. Indonesia memiliki tren peningkatan prevalensi TB pada tahun 2010-2019. Kasus TB paru di Kabupaten Serang memiliki tren peningkatan selama 2017-2019 dan menduduki peringkat pertama kasus baru TB BTA+ terbanyak di Provinsi Banten pada tahun 2019. Faktor iklim merupakan salah satu faktor lingkungan terpenting dalam penyebaran TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah kasus baru TB dengan faktor iklim bulanan (suhu, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin, dan lama penyinaran matahari) tahun 2014-2020 di Kabupaten Serang. Penelitian ini menggunakan rancangan studi ekologi yang dilaksanakan pada April-Juni 2021. Hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan kelembaban (nilai-p = 0,010; r = -0,279), curah hujan, (nilai-p = 0,004; r = -0,312) dan lama penyinaran matahari (nilai-p = 0,007; r = 0,293) berhubungan dengan jumlah kasus baru TB. Sedangkan suhu dan kecepatan angin tidak berhubungan dengan jumlah kasus baru TB (nilai-p > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah kelembaban, curah hujan, dan lama penyinaran matahari berhubungan dengan jumlah kasus baru TB. Abstract TB is airborne disease caused by M. tuberculosis and had infected a quarter of the world's population. Indonesia had upward trend of TB prevalence at 2010-2019. Pulmonary TB cases in Serang Regency had upward trend at 2017-2019 and ranked first in the most new TB cases in Banten Province at 2019. Climate factors were one of the most important environmental factors in TB transmission. The purpose of this research was to analyze the correlation between the number of new TB cases and climate factors (temperature, humidity, rainfall, wind speed, and sunshine duration) at 2014-2020 in Serang Regency. This research used ecological study design that have done at April-June 2021. Spearman test results showed that humidity (p-value = 0.010; r = -0.279), rainfall (p-value = 0.004; r = -0.312) and sunshine duration (p-value = 0.007; r = 0.293) were correlated with new TB cases. Temperature and wind speed were not correlated with new TB cases (p-value > 0.05). In conclusion, humidity, rainfall, and sunshine duration were correlated with new TB cases. Keywords: Climate factors; ecological study; number of new TB cases
Akses Terhadap Air Bersih dan Sanitasi Layak dalam Pencegahan Penyakit Tropis Terabaikan : Sebuah Tinjauan Sistematis Azhari, Achmad Rizki; Irawati, Septiria; Sari, Maya
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45501

Abstract

Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak sangat penting dalam pencegahan penyakit tropis terabaikan (NTD). Penyakit tropis terabaikan, yang disebabkan oleh berbagai patogen seperti virus, bakteri, parasit, jamur, dan toksin, seringkali terkait dengan lingkungan yang tidak layak dan kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi. Artikel ini menyajikan tinjauan literatur tentang akses terhadap air bersih dan sanitasi layak dalam pencegahan penyakit tropis terabaikan: sebuah tinjauan sistematis. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif studi systematic literature review. Penelusuran Google Scholar, PubMed dan ScienceDirect mengulas akses terhadap air bersih dan sanitasi layak dalam pencegahan penyakit tropis terabaikan: sebuah tinjauan sistematis. Sebanyak 7 studi yang dilakukan antara tahun 2020-2025 dimasukkan dalam tinjauan ini.Secara keseluruhan 108 judul diidentifikasi didapatkan 7 studi yang memenuhi syarat/kriteria yang membahas tentang akses terhadap air bersih dan sanitasi layak dalam pencegahan penyakit tropis terabaikan.Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak adalah kunci untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tropis terabaikan, serta meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat. Peran pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat dalam menyediakan dan memanfaatkan air bersih dan sanitasi yang layak sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
EFEKTIVITAS AVERRHOA BILIMBI DALAM MEMBUNUH PARASIT : SEBUAH TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIS Azhari, Achmad Rizki; Sari, Maya; Saputra, Yoerdy Agusmal
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49417

Abstract

Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linnaeus) mempunyai kandungan senyawa toksik yang dapat memberikan efek sebagai insektisida. Senyawa toksik tersebut adalah golongan senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, dan tannin. Desain penelitian yang digunakan adalah systematic literature review. Data dikumpulkan menggunakan database dan mesin pencarian Google Scholar, PubMed dan ReseachGate dan hasil seleksi artikel dalam diagram flow. Buah belimbing wuluh efektif dalam membunuh parasit seperti jentik nyamuk aedes aegypti, larva Anopheles Sp, nyamuk genus Culex, larva nyamuk Anopheles aconitus INSTAR III,kutu rambut (Pediculus humanus capitis) dan kecoa Periplaneta americana.