Premenstrual Syndrome (PMS) dapat menimbulkan gejala fisik maupun gejala psikologis remaja, hal ini bergantung pada perilaku koping yang diterapkan. Perilaku koping adaptif mengurangi dampak negatif PMS, sebaliknya perilaku koping maladaptif memperburuk gejala serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Diketahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku koping premenstrual syndrome (PMS) pada remaja putri di SMA Negeri 1 Ngemplak Yogyakarta. Desain penelitian metode analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 136 responden kelas XI dan XII dengan teknik Simple random sampling. Peneliti menggunakan kuesioner Pengetahuan Premenstrual Syndrome (KPPMS) dan Kuesioner Perilaku Koping PMS. Analisis data menggunakan Uji Koefisien Kontingensi dengan taraf signifikansi 0,05.Hsail penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan PMS cukup (63,2%) dan perilaku koping PMS maladaptif (54,4%). Hasil uji analisis menunjukkan nilai p=0,911 (p >0,05), bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku koping PMS pada remaja putri di SMA Negeri 1 Ngemplak Yogyakarta. Kesimpulan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku koping PMS pada remaja putri di SMA Negeri 1 Ngemplak Yogyakarta, namun terdapat beberapa faktor seperti faktor ekononi dan riwayat penyakit ginekologi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi koping perilaku PMS.