Munadirin , Ahmad
Sekolah Tinggi Islam Kendal

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MENGGAGAS PENDIDIKAN ISLAM HUMANISTIK PERSPEKTIF PEMIKIRAN SYEKH NAWAWI AL-BANTANI Munadirin , Ahmad
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i2.15

Abstract

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi penelitian pemikiran ini urgen untuk dilaksanakan; pertama, isu-isu pendidikan dehumanisasi, spit personality, dan technocentric yang belum bisa diatasi pendidikan Islam, menjadikan model pendidikan Humanistik yang ideal urgen untuk dicari. Kedua, pencarian model pendidikan Humanistik yang ideal bisa dilakukan dengan mengkaji pemikiran tokoh pendidikan Islam. Ketiga, Syekh Nawawi Al-Bantani merupakan tokoh pendidikan Islam yang berkaliber Internasional. Keempat, ada pemikiran Syekh Nawawi Al-Bantani yang membahas mengenai konsep pendidikan Humanistik. Kelima, belum adanya penelitian mengenai pendidikan Humanistik perspektif pemikiran Syekh Nawawi Al-Bantani. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rekonstruksi pendidikan Islam Humanistik penting untuk direalisasikan. Konstruksi tersebut dilakukan dengan cara menganalisis relevansi empat komponen pendidikan Islam menurut pemikiran Syekh Nawawi dengan konsep pendidikan Islam Humanistik yang ada. Dari hasil konstruksi yang dilakukan, maka tiga komponen pendidikan Islam yang meliputi; hakikat pendidikan dan pengajaran Islam, tujuan pendidikan Islam, dan metode pendidikan Islam menurut Syekh Nawawi relevan dengan konsep pendidikan Islam Humanistik. Adapun pemikiran Syekh Nawawi berkenaan dengan pendidik dan peserta didik, maka konsep ini dinilai kurang relevan dengan konsep pendidikan Islam Humanistik. Dalam hal hakikat pendidikan, tujuan, dan metode pendidikan Islam, antara pemikiran Syekh Nawawi dan konsep pendidikan Humanistik sama-sama mengedepankan aspek kemanusiaan dalam proses pendidikannya. Adapun berkenaan dengan pemikiran Syekh Nawawi mengenai pendidik dan peserta didik dinilai kurang relevan dengan konsep pendidikan Humanistik disebabkan karena syarat pendidik dan peserta didik yang diajukan mengabaikan aspek kemanusiaan pendidikan maupun peserta didik.
KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR`AN SURAT AL-AN’AM AYAT 151 PADA ERA GLOBALISASI Ahmad Tantowi; Ahmad Munadirin
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 5, No. 1, January 2022
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.562 KB) | DOI: 10.31943/afkarjournal.v5i1.265

Abstract

Pendidikan akhlak berperan penting dalam membentuk generasi Islam yang berkarakter di era globalisasi. Konsep pendidikan akhlak dalam agama Islam bisa dijumpai dalam Al Quran dan sunnah, sebagai rujukan utama umat muslim. Fokus dalam penelitian adalah konsep pendidikan akhlak yang terdapat dalam Al Quran surat Al-An’am ayat 151. Pada penelitian ini bertujuan untuk menguraikan konsep pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat Al-An’am ayat 151 dan keterkaitannya dengan era globalisasi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian library research. Persoalan akhlak menjadi hal yang sangat penting untuk dikaji. Apalagi melihat kondisi kehidupan semakin dinamis di era globalisasi sekarang ini. Konsep pendidikan akhlak yang tercantum dalam surat Al An’am ayat 151 antara lain beriman kepada Allah (ketauhidan), kasih sayang (termasuk berbakti pada orangtua dan kasih sayang kepada anak)., tanggung jawab dan cinta damai.
Competency Analysis of Elementary School Teachers in the Implementation of Scientific Learning in the 2013 Curriculum Ahmad Tantowi; Camila Fatah Suroyya; Ahmad Munadirin
At-Tarbiyat Vol 4 No 1 (2021): Islamic Education In Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37758/jat.v4i1.405

Abstract

Curriculum changes from the education unit level curriculum (KTSP) to the 2013 curriculum have an impact on the implementation of learning. The 2013 curriculum applies a scientific learning model with the design of observing, asking, trying, reasoning, and communicating. An important thing for teachers to be able to implement scientific learning competently. This study aims to analyze the competence of elementary school teachers regarding scientific learning in the 2013 curriculum and find out the teacher's obstacles in implementing scientific learning in the 2013 curriculum. The research uses a case study method with the subject of teacher research in several elementary schools in Kendal Regency. Data obtained through interviews. In analyzing the data, the researcher followed the way of Miles and Huberman which consisted of four activity lines, namely: data collection, data reduction, data display, and data conclusion. The results of the study indicate that conceptually, teachers understand scientific learning and its implementation well and competently, but there are some other teachers who are still in the process of adjusting to implementing scientific learning. This study also revealed that there were deficiencies in scientific learning in the 2013 curriculum.
Transformation of PAI Learning Through Approaches to Active Deep Learning Experience (ADLX) In The Digital Era Ahmad Munadirin; Muslim, Rifqil; Fatah, Zainal
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 17 No. 2 (2023): Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2023.17.2.26745

Abstract

Islamic Religious Education (PAI) learning often encounters negative perceptions among students. This is because the learning model used is still conventional, resulting in a rigid and monotonous perception. Therefore, an adaptation using an innovative learning model is needed in order to attract student participation during the learning process. This study aims to examine more deeply the transformation of PAI learning using the model Active Deep Learner Experience (ADLX) and find out how it impacts Islamic Religious Education learning. Using the literature study method, the author collects sources from accredited journals as primary data in the study and analyzes them using content analysis. The results of the study indicate that the ADLX model is able to provide a significant impact in various aspects, including critical reasoning, character development, learning motivation, student involvement, academic achievement, and technology utilization. Not only that, the use of the ADLX model is able to change the direction of negative perceptions towards active and innovative Islamic Religious Education learning. This study is still limited to literature analysis without involving empirical testing in the field. For this reason, further research is needed to explore more deeply the implementation of the ADLX model in various educational institutions.
PENDIDIKAN FIQIH DI PESANTREN DALAM BINGKAI AFEKTIF, KOGNITIF, DAN PSIKOMOTORIK (Studi di Pesantren Miftakhul Jannah dan Pesantren Salafiyah) Mu’ammar Ramadhan; Ahmad Munadirin
Istifkar Vol 3 No 2 (2023): Istfikar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v3i2.95

Abstract

Penelitian berangkat dari permasalahan adanya ketimpangan pembelajaran fiqih di lembaga pendidikan. Aspek pengetahuan di satu sisi di lembaga pendidikan formal, dan aspek pskomotorik di lembaga pendidikan pesnatren. Karenanya penelitia di Pondok Pesantren Salafiyah Pemalang dan Miftakhul Jannah Tegal ini ini menguraikan pendidikan fiqih dari aspek kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif lapangan. Teknik pengumpulan data dalam studi ini menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi, dan studi pustaka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsionalisme struktural Parsons. Penelitian ini dapat memotret bahwa secara kognitif, impelemntasi pendidikan fiqh di Pondok Pesantren Salafiyah Pemalang dan Miftakhul Jannal Tegal dilakukan dengan mengkaji kitab kuning di pesantren yang diajarkan. Adapun pada aspek psikomotorik pendidikan fiqh di Pondok Pesantren Salafiyah Pemalang dan Pondok Pesantren Miftakhul Jannah Tegal dilakukan sebagai bagian untuk mempraktikkan materi fiqih yang diajarkan. Pada aspek afektif pendidikan fiqh dapat berjalan dengan baik melalui proses internalisasi yang melahirkan sikap menerima, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Faktor penting yang menguatkan ranah afektif santri adalah pembiasaan melalui tata tertib dan budaya pesantren, modeling atau keteladanan kyai/ustadz, serta keyakinan yang mendalam bahwa mengamalkan fiqih secara istiqamah dan ikhlas adalah kewajiban setiap muslim.
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGUATAN KARAKTER ISLAMI SISWA SMP NEGERI 03 SUKOREJO KABUPATEN KENDAL Mursidah; Ahmad Munadirin
Istifkar Vol 4 No 2 (2024): Istfikar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) pendidikan karakter islami pada siswa di SMP Negeri 3 Sukorejo, Kabupaten Kendal, 2) peran guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan karakter islami pada siswa di SMP Negeri 3 Sukorejo, Kabupaten Kendal, 3) faktor pendukung dan penghambat guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan karakter islami pada siswa di SMP Negeri 3 Sukorejo, Kabupaten Kendal. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PAI, siswa, dan kepala sekolah SMP Negeri 03 Sukorejo Kabupaten Kendal. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1) Karakter siswa di SMP Negeri 03 Sukorejo dalam segi islami dan tanggung jawab sudah dikatakan baik, 2) Peran Guru PAI dalam membentuk karakter islami dan tanggung jawab siswa SMP Negeri 03 Sukorejo pada dasarnya salah satu kriteria guru PAI yang terpenting adalah mempunyai latar belakang agama yang kuat sebagai guru PAI, membaca Al-Quran dengan baik, berakhlak baik, bertanggung jawab dan mampu membimbing siswa menuju hal-hal baik. 3) Faktor pendukung dalam membentuk karakter islami dan tanggung jawab siswa SMP Negeri 03 Sukorejo dipengaruhi oleh: visi dan misi sekolah yang sesuai, standar isi kurikulum yang digunakan, peran guru, fasilitas yang mendukung, peran orang tua dalam program sekolah. Sedangkan faktor penghambat dalam membentuk karakter islami dan tanggung jawab siswa SMP Negeri 03 Sukorejo dipengaruhi oleh: kesadaran dari siswa yang kurang mendukung, kurangnya pengetahuan orang tua tentang pendidikan karakter, teknologi sosial media yang tidak bisa dikontrol.
Strengthening the Image of Islamic Schools Through the AIDA Approach: The Role of Public Relations in Engaging the Community Tantowi, Ahmad; Subchan, Ali; Munadirin, Ahmad; Kadarismanto, Kadarismanto; Muslim, Rifqil
JURNAL AL-TANZIM Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/al-tanzim.v7i4.5507

Abstract

This research aims to reveal the strategy of public relations in building the image of Madrasah. The research was conducted at Madrasah Aliyah NU 05 Gemuh, using a qualitative approach and triangulation techniques. Data collection was carried out through interviews, observations, and field observations. Sources of informants involved school principals, public relations, teachers, and student parents. The research results show that the public relations manager's strategy in building the Madrasah image involves the "Madrasah Greets" program. This approach involves understanding the internal and external conditions of the Madrasah, which is adopted through the Aida theory. Madrasah Greeting is implemented with steps such as understanding the image of the Madrasah from the perspective of attention, public interest, desire, and action. The next step is the implementation of Madrasah consistency and, finally, the Madrasah control program. The implications of this research are the realization of quality Madrasah capable of meeting the educational needs of the community, improving the quality of public education, making Madrasah a center for innovative and creative learning activities, as well as increasing confidence in the existence of Madrasah and eliminating arguments as a second option.