Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA TAHUN 2024 Rahmi, Rawdhotul; Irianti, Sri; Herniwanti, Herniwanti; Dewi, Oktavia; Alamsyah, Agus
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.38782

Abstract

Diare menjadi penyebab kematian terbesar pada anak balita Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2021 diare merupakan penyakit utama yang menyebabkan kematian pada balita di seluruh dunia dan menyebabkan 525.000 balita meninggal setiap tahunnya, sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota tercatat proporsi diare sebanyak 8,2%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota Tahun 2024. Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita sebanyak 812 balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota dengan sampel sebanyak 153 ibu balita yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data hasil penelitian dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan (p value=0,010), sikap (p value=0,024), tindakan (p value=0,006), perilaku cuci tangan (p value=0,001), akses air minum (p value=0,000), pekerjaan (p value=0,006), dengan kejadian diare pada balita. Secara kualitatif mayoritas responden menyatakan penggunaan jamban sudah baik dan banyak responden yang telah menggunakan jamban sesuai dengan syarat kesehatan dan perilaku orangtua balita dalam pembuangan pempers sekali pakai termasuk kategori buruk. Kesimpulannya, variabel akses air minum menjadi faktor dominan yang paling mempengaruhi dalam kejadian diare pada balita. Disarankan setiap kepala keluarga berperan memastikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) para anggota keluarganya melalui pengelolaan air minum dan cuci tangan pakai sabun (CTPS) agar terhindar dari penyakit diare.
ANALISIS PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS CAIR DI PUSKESMAS BANGKINANG KOTA Rahmi, Rawdhotul; Herniwanti, Herniwanti; Susanto, Yudi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.24648

Abstract

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berada di wilayah kecamatan untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menghasilkan air limbah yang mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya dan dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Limbah medis cair Puskesmas Bangkinang Kota berasal dari aktivitas di poli gigi, laboratorium, ruang KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), dan UGD (Unit Gawat Darurat). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis proses pengolahan limbah medis cair di Puskesmas Bangkinang Kota yang telah ditentukan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang petugas Kesehatan lingkungan. Penelitian dilakukan di bulan Desember 2023. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tidak berfungsi secara optimal, pengelolaan limbah medis cair yang tidak sesuai standar operasional prosedur, belum dilakukannya uji laboratorium terhadap limbah, dan sarana prasarana yang masih belum lengkap. Sehingga kesimpulannya adalah diharapkan kepada pihak Puskesmas melakukan perbaikan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengoptimalkan pengolahan limbah medis cair dengan mengkalkulasi ulang air limbah yang dihasilkan agar tidak menimbulkan dampak terhadap pencemaran lingkungan dan masyarakat sekitar.