Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dalam Penguatan Literasi Digital Siswa Dalam Proses Pembelajaran Tifani; Nuryadi, Muhammad Hendri; Winarno; Widiatmaka, Pipit
honai Vol. 5 No. 2 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i2.87

Abstract

Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Peran dan kendala Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam penguatan literasi digital siswa di SMA Negeri 5 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumen, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling. Analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini ialah analisis data interaktif. Hasil penelitian menujukan bahwa peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam penguatan literasi digital dilakukan melalui perannya sebagai fasilitator, motivator dan evaluator pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan literasi digital pada siswa. Kendala guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam penguatan literasi digital siswa yaitu terbatasnya dana untuk mendukung terpenuhinya fasilitas TIK dan keterbatasan waktu di dalam proses pembelajaran, mengingat banyaknya tuntutan materi yang haru disampaikan atau diaajarkan kepada siswa sehingga hal tersebut juga menjadi kendala siswa di dalam mempelajari secara mendalam materi-materi tersebut. Peran guru di SMA Negeri 5 Surakarta pada dasarnya dapat meningkatkan literasi digital siswa, meskipun tidak signifikan, karena siswa lebih kritis atau tidak mudah percaya dengan berita yang diperoleh dari media sosial.   Abstract This study aims to determine the role and constraints of Pancasila and Civic Education teachers in strengthening students' digital literacy at SMA Negeri 5 Surakarta. This study uses a qualitative approach and a descriptive method. Data collection techniques used interviews, observations, and document studies, while purposive sampling was used. The data analysis used in this research is interactive. The results of the study indicate that the role of Pancasila and Civic Education teachers in strengthening digital literacy is carried out through their role as facilitators, motivators, and learning evaluators, to increase digital literacy in students. The constraints of Pancasila and Civic Education teachers in strengthening students' digital literacy are limited funds to support the fulfillment of ICT facilities and limited time in the learning process, considering the many demands for material that must be conveyed or taught to students so that this is also an obstacle for students in studying in depth. these materials. The role of teachers at SMA Negeri 5 Surakarta can improve students' digital literacy, although not significantly because students are more critical or do not easily believe news obtained from social media.
Solusi Pangan Inovatif: Pelatihan Pengolahan Biji Nangka Menjadi Tepung dan Mie Ibu-Ibu PKK Inti Kelurahan Gemolong Jatmika, Surya; Moh. Chairil Asmawan; Tifani; Wibowo, Zerlinda Ariesta; Wardani, Tata Aulia; Rahayuningtias, Yayuk; Mawarni, Titis Indah; Zulhaili; Ali, Yulian; Lestari, Watik
Jurnal Dharma Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Dharma Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jdi.v3i1.14759

Abstract

One of the main problems currently faced is the threat of a food crisis caused by the shrinking of food production land. The core members of the Family Welfare Program (PKK) in Gemolong Village, located in an area rich in various types of food crops, including jackfruit, are addressing this issue. Jackfruit seeds are mostly used by boiling and consuming them personally. The utilization of jackfruit seed waste has not been optimal, even though jackfruit seeds contain high nutritional value. Jackfruit seed waste can be processed into flour. Jackfruit seed flour has the potential to be used as a raw material for various food products, such as bread, cakes, or noodles, providing a solution to reduce organic waste and serve as an alternative food source. The community service method was carried out through a combination of lectures and practical assistance in processing jackfruit seed waste into flour and products such as noodles and lidah kucing cookies. The activities were conducted over two days in March 2024. The participants were 20 women from the PKK in Gemolong Village. The training was successful and had a positive impact on the participants. The activities increased the knowledge and skills of the PKK women in processing jackfruit seeds into flour, which was then used to create economically valuable food products like noodles and lidah kucing cookies, providing an alternative solution to address the food crisis. Abstrak Salah satu permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah ancaman krisis pangan yang disebabkan oleh penyempitan lahan produksi pangan. Ibu-ibu PKK inti Kelurahan Gemolong, yang terletak di wilayah yang kaya akan berbagai jenis tanaman pangan diantaranya salah satunya adalah nangka. Limbah biji nangka kebanyakan hanya dimanfaatkan dengan direbus dan dikonsumsi sendiri. Pemanfaatan limbah biji nangka belum dilakukan secara optimal, padahal biji nangka mengandung nilai gizi tinggi. Limbah biji nangka dapat diolah menjadi tepung. Tepung biji nangka memiliki potensi sebagai bahan baku pembuatan beberapa produk pangan, seperti roti, kue, atau mie sehingga dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah organik dan alternatif sumber pangan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengolah limbah biji nangka menjadi tepung, mie, dan kue lidah kucing yang bernilai ekonomis sebagai solusi inovatif dalam menghadapi krisis pangan. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan kombinasi metode ceramah dan pendampingan praktik mengolah limbah biji nangka menjadi tepung serta produk mie dan kue lidah kucing. Kegiatan telah dilakukan selama 2 hari pada bulan Maret 2024. Peserta pengabdian ialah ibu-ibu PKK Kelurahan Gemolong sebanyak 20 ibu-ibu. Pelatihan telah berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi para peserta. Kegiatan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengolah biji nangka menjadi tepung, dari tepung kemudian diolah menjadi produk pangan mie dan kue lidah kucing yang bernilai ekonomis, serta menjadi solusi alternatif dalam mengatasi krisis pangan.