One of the main problems currently faced is the threat of a food crisis caused by the shrinking of food production land. The core members of the Family Welfare Program (PKK) in Gemolong Village, located in an area rich in various types of food crops, including jackfruit, are addressing this issue. Jackfruit seeds are mostly used by boiling and consuming them personally. The utilization of jackfruit seed waste has not been optimal, even though jackfruit seeds contain high nutritional value. Jackfruit seed waste can be processed into flour. Jackfruit seed flour has the potential to be used as a raw material for various food products, such as bread, cakes, or noodles, providing a solution to reduce organic waste and serve as an alternative food source. The community service method was carried out through a combination of lectures and practical assistance in processing jackfruit seed waste into flour and products such as noodles and lidah kucing cookies. The activities were conducted over two days in March 2024. The participants were 20 women from the PKK in Gemolong Village. The training was successful and had a positive impact on the participants. The activities increased the knowledge and skills of the PKK women in processing jackfruit seeds into flour, which was then used to create economically valuable food products like noodles and lidah kucing cookies, providing an alternative solution to address the food crisis. Abstrak Salah satu permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah ancaman krisis pangan yang disebabkan oleh penyempitan lahan produksi pangan. Ibu-ibu PKK inti Kelurahan Gemolong, yang terletak di wilayah yang kaya akan berbagai jenis tanaman pangan diantaranya salah satunya adalah nangka. Limbah biji nangka kebanyakan hanya dimanfaatkan dengan direbus dan dikonsumsi sendiri. Pemanfaatan limbah biji nangka belum dilakukan secara optimal, padahal biji nangka mengandung nilai gizi tinggi. Limbah biji nangka dapat diolah menjadi tepung. Tepung biji nangka memiliki potensi sebagai bahan baku pembuatan beberapa produk pangan, seperti roti, kue, atau mie sehingga dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah organik dan alternatif sumber pangan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengolah limbah biji nangka menjadi tepung, mie, dan kue lidah kucing yang bernilai ekonomis sebagai solusi inovatif dalam menghadapi krisis pangan. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan kombinasi metode ceramah dan pendampingan praktik mengolah limbah biji nangka menjadi tepung serta produk mie dan kue lidah kucing. Kegiatan telah dilakukan selama 2 hari pada bulan Maret 2024. Peserta pengabdian ialah ibu-ibu PKK Kelurahan Gemolong sebanyak 20 ibu-ibu. Pelatihan telah berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi para peserta. Kegiatan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengolah biji nangka menjadi tepung, dari tepung kemudian diolah menjadi produk pangan mie dan kue lidah kucing yang bernilai ekonomis, serta menjadi solusi alternatif dalam mengatasi krisis pangan.