Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembentukan Karakter Peserta Didik Melalui Kegiatan Pramuka Rinda Ristiyani; Moh. Chairil Asmawan
Journal of Education Action Reseach Vol 7 No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jear.v7i4.68688

Abstract

Orang tua lebih mengutamakan aspek kecerdasan otak daripada pembentukan karakter, sehingga berdampak karakter siswa yang kurang baik. Penelitian bertujuan untuk menganalisis program - program, pelaksanaan, serta faktor pendukung dan penghambat pramuka dalam pembentukan karakter siswa. jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, pembina pramuka, dan peserta didik. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menyatakan bahwa pertama, Program pramuka antara lain: kegiatan perkemahan, pelatihan ketrampilan, lomba pramuka, serta kegiatan sosial. Kedua, pelaksanaan program pramuka yaitu penjadwalan kegiatan, pembentukan pasukan, guru pendamping pramuka, pembelajaran nilai, pelatihan dan pembekalan ketrampilan, perkemahan dan kegiatan lapangan serta evaluasi dan penghargaan. Ketiga, faktor pendukung program pembentukan karakter antara lain: komitmen sekolah, guru pendamping yang berpengalaman, partisipasi aktif peserta didik, dan dukungan orang tua, sedangkan faktor penghambatnya: keterbatasan sumber daya, kurangnya waktu yang tersedia, dan minimnya kesadaran dan minat peserta didik.
Penguatan Peran Orang Tua dalam Pengawasan Penggunaan Gadget dan Manajemen Waktu di Desa Dawung Karanganyar Suranto Suranto; Dhany Efita Sari; Moh. Chairil Asmawan; Indah Pratiwi; Ima Rahayu; Surani Dwi Astuti
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 9, No 1 (2025): April 2025
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v9i1.5137

Abstract

ABSTRACTThe uncontrolled use of gadgets by children has become a serious challenge for parents, especially in managing time and monitoring technology usage at home. This community service program aims to strengthen the role of parents in Dawung Village, Matesih District, Karanganyar Regency, in supervising gadget use and improving children’s time management skills. This activity was conducted through socialization, education, and training in gadget monitoring technology applications. The program involved around 80 participants who were given a pre-test, material socialization, and a post-test to measure changes in understanding. The results showed a significant increase in parents' understanding of the importance of time management and gadget monitoring, with an average post-test improvement of 40%. Parents also adopted the introduced monitoring technology applications to facilitate digital oversight for their children. Additionally, active participation in group discussions helped strengthen social support and improved parents' practical skills in monitoring their children's gadget use. Challenges in maintaining consistent monitoring were addressed by recommending follow-up activities, such as online discussions and additional training. This program effectively improved parents' understanding and skills in managing children’s gadget use wisely. With this knowledge, parents are expected to guide their children toward positive and responsible technology use in everyday life.Keywords: Gadget monitoring, time management, parental role learningABSTRAKPenggunaan gadget yang tidak terkontrol pada anak-anak menjadi tantangan serius bagi orang tua, terutama dalam mengelola manajemen waktu dan pengawasan penggunaan teknologi di rumah. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat peran orang tua di Desa Dawung, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, dalam mengawasi penggunaan gadget dan meningkatkan keterampilan manajemen waktu pada anak-anak. Kegiatan ini dilakukan dengan metode sosialisasi, edukasi, dan pelatihan aplikasi teknologi pengawasan gadget. Program ini melibatkan sekitar 80 peserta yang diberikan pre-test, sosialisasi materi, serta post-test untuk mengukur perubahan pemahaman. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman orang tua terhadap pentingnya manajemen waktu dan pengawasan penggunaan gadget, dengan peningkatan rata-rata hasil post-test sebesar 40%. Orang tua juga mengadopsi aplikasi teknologi yang diajarkan untuk memudahkan pengawasan digital pada anak. Selain itu, partisipasi aktif dalam diskusi kelompok membantu memperkuat dukungan sosial dan meningkatkan keterampilan praktis orang tua dalam mengawasi gadget anak. Kendala dalam konsistensi penerapan pengawasan disikapi dengan merekomendasikan tindak lanjut berupa diskusi daring dan pelatihan tambahan. Program ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang tua dalam mengelola penggunaan gadget oleh anak-anak secara bijak. Dengan pengetahuan ini, diharapkan orang tua dapat membimbing anak-anak mereka menuju penggunaan teknologi yang positif dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci: Pengawasan gadget, manajemen waktu, peran orang tua
Solusi Pangan Inovatif: Pelatihan Pengolahan Biji Nangka Menjadi Tepung dan Mie Ibu-Ibu PKK Inti Kelurahan Gemolong Jatmika, Surya; Moh. Chairil Asmawan; Tifani; Wibowo, Zerlinda Ariesta; Wardani, Tata Aulia; Rahayuningtias, Yayuk; Mawarni, Titis Indah; Zulhaili; Ali, Yulian; Lestari, Watik
Jurnal Dharma Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Dharma Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jdi.v3i1.14759

Abstract

One of the main problems currently faced is the threat of a food crisis caused by the shrinking of food production land. The core members of the Family Welfare Program (PKK) in Gemolong Village, located in an area rich in various types of food crops, including jackfruit, are addressing this issue. Jackfruit seeds are mostly used by boiling and consuming them personally. The utilization of jackfruit seed waste has not been optimal, even though jackfruit seeds contain high nutritional value. Jackfruit seed waste can be processed into flour. Jackfruit seed flour has the potential to be used as a raw material for various food products, such as bread, cakes, or noodles, providing a solution to reduce organic waste and serve as an alternative food source. The community service method was carried out through a combination of lectures and practical assistance in processing jackfruit seed waste into flour and products such as noodles and lidah kucing cookies. The activities were conducted over two days in March 2024. The participants were 20 women from the PKK in Gemolong Village. The training was successful and had a positive impact on the participants. The activities increased the knowledge and skills of the PKK women in processing jackfruit seeds into flour, which was then used to create economically valuable food products like noodles and lidah kucing cookies, providing an alternative solution to address the food crisis. Abstrak Salah satu permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah ancaman krisis pangan yang disebabkan oleh penyempitan lahan produksi pangan. Ibu-ibu PKK inti Kelurahan Gemolong, yang terletak di wilayah yang kaya akan berbagai jenis tanaman pangan diantaranya salah satunya adalah nangka. Limbah biji nangka kebanyakan hanya dimanfaatkan dengan direbus dan dikonsumsi sendiri. Pemanfaatan limbah biji nangka belum dilakukan secara optimal, padahal biji nangka mengandung nilai gizi tinggi. Limbah biji nangka dapat diolah menjadi tepung. Tepung biji nangka memiliki potensi sebagai bahan baku pembuatan beberapa produk pangan, seperti roti, kue, atau mie sehingga dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah organik dan alternatif sumber pangan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengolah limbah biji nangka menjadi tepung, mie, dan kue lidah kucing yang bernilai ekonomis sebagai solusi inovatif dalam menghadapi krisis pangan. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan kombinasi metode ceramah dan pendampingan praktik mengolah limbah biji nangka menjadi tepung serta produk mie dan kue lidah kucing. Kegiatan telah dilakukan selama 2 hari pada bulan Maret 2024. Peserta pengabdian ialah ibu-ibu PKK Kelurahan Gemolong sebanyak 20 ibu-ibu. Pelatihan telah berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi para peserta. Kegiatan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengolah biji nangka menjadi tepung, dari tepung kemudian diolah menjadi produk pangan mie dan kue lidah kucing yang bernilai ekonomis, serta menjadi solusi alternatif dalam mengatasi krisis pangan.